Anda di halaman 1dari 2

Judul : Pengaruh Metode Dongeng Interaktif umtuk Meningkatkan Moral Judgement pada Anak

usia 5-6 tahun


Tahun : 2013
Penulis : Ribut Krisfida

PENGARUH METODE DONGENG INTERAKTIF UNTUK


MENINGKATKAN MORAL JUDGEMENT PADA ANAK USIA 5-6 TAHUN
PERMASALAHAN :
Anak-anak usia 5-6 tahun belum memiliki pandangan pertimbangan-pertimbangan tentang
perbuatan yang benar dan perbuatan yang salah sehingga perlu dibimbing dalam
mengembangkan konsep tentang pertimbangan moralnya. Dongeng sebagai media pembelajaran
moral sesuai dengan dunia anak karena dapat menambah pengalaman untuk belajar moral dari
cerita yang didongengkan. Sehingga diperlukan penelitian tentang dongeng interaktif untuk
meningkatkan moral judgement
Moral Judgement merupakan manifestasi membuat kesimpulan atau keputusan tentang
sesuatu, baik yang berkaitan dengan berbagai dilema/konflik moral antara hal yang harus
menjadi kenyataan, maupun yang berhubungan pula dengan pihak lain, antara lain Tuhan,
manusia lain dan diri sendiri.
Metode dongeng adalah suatu alat yang kuat untuk meningkatkan moral judgement
antara diri dan orang lain. Moral judgement bisa ditingkatkan melalui contoh-contoh perbuatan.
Salah satu contoh sederhana yang dapat dilakukan adalah dengan dongeng. Ironisnya dimasa
sekarang kegiatan mendongeng jarang dapat dilakukan oleh kebanyakan orang tua. Peran dan
fungsinya sudah banyak tergantikan oleh tayangan televisi dan permainan modern lainnya.
Padahal banyak sekali manfaat yang dapat diambil dari kegiatan mendongeng.
Pengaruh Metode Dongeng Interaktif Untuk Meningkatkan Moral Judgement Pada Anak
Usia 5-6 Tahun. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui pengaruh metode dongeng
interaktif untuk meningkatkan moral judgement pada anak usia 5-6 tahun.
Untuk itu dalam penelitian ini metode yang dipilih ialah dongeng interaktif. metode
dongeng interaktif adalah menyampaikan karya seni berupa cerita yang tidak benar-benar terjadi
atau cerita prosa rakyat dengan melibatkan keterampilan olah cerita yang baik dan melibatkan

komunikasi yang interaktif, dimana didasarkan pada interaksi timbal balik dan kerjasama untuk
membangun sebuah cerita yang utuh antara anak dan pendongeng.

HASIL
Pelaksanaan mendongeng interaktif pada kelompok eksperimen pada tanggal 26 Maret
2013 berjalan lancar, sedangkan pada pelaksanaan kedua yaitu tanggal 27 Maret 2013 kegiatan
mendongeng mundur dari jadwal yang ditetapkan. Pada pelaksanaan hari kedua, pada
pertengahan kegiatan mendongeng beberapa anak terlihat memperhatikan namun ada beberapa
anak terkandang menjadi tidak fokus memperhatikan pendongeng.
Pada kelompok kontrol didapatkan hasil mean skor pretest sebesar 6,4 dengan standar
deviasi sebesar 1,43 dan mean skor posttest sebesar 7,5 dengan standar deviasi sebesar 1,18.
Pada kelompok eksperimen didapat mean skor pretest sebesar 5,50 dengan standar deviasi
sebesar 1,27 dan mean pada skor posttest sebesar 8,10 dengan standar deviasi sebesar 2,02.
Hasil uji wilcoxon signed rank test pada kelompok kontrol didapatkan nilai dengan
signifikansi .088. Oleh karena itu signifikansi thitung lebih dari 0,05 (sig >0,05), maka dapat
diketahui bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikansi dari mean skor pada pretest dan
posttest. Hasil uji wilcoxon signed rank test pada kelompok eksperimen didapatkan nilai dengan
signifikansi 0,028. Oleh karena itu signifikansi thitung kurang dari 0,05 (sig <0,05), maka dapat
diketahui bahwa terdapat perbedaan yang signifikansi dari mean skor pada pretest dan posttest.
Setelah melakukan perhitungan uji wilcoxon signed rank test, maka untuk melihat apakah
perbedaan yang ditimbulkan benar-benar dipengaruhi oleh variabel bebas maka dilakukan uji eta.
Hasil uji Eta menunjukkan signifikansi sebesar 0,202. Signifikansi thitung lebih dari 0,01 sehingga
tidak terdapat pengaruh yang signifikan terhadap metode dongeng interaktif untuk meningkatkan
moral judgement.

Anda mungkin juga menyukai