Anda di halaman 1dari 1

Pengendalian Penyakit Layu Jahe

Berbagai cara pengendalian telah diupayakan untuk menekan perkembangan penyakit


layu bakteri R. solanacearum dengan keberhasilan yang masih terbatas. Penyakit layu bakteri
adalah masalah utama dan menjadi salah satu kendala dalam produksi jahe dan tanaman
sayuran lainnya karena sebaran geografisnya sangat luas, banyak tanaman inangnya, mampu
bertahan lama di dalam tanah, variabilitas genetik, epidemiologi dan cara penularan yang
kompleks. Strategi pengendalian layu bakteri yang umum dilakukan adalah : pemilihan
rimpang sehat dari daerah bebas penyakit; penentuan lahan yang sebelumnya tidak memiliki
riwayat layu bakteri, perlakuan rimpang dengan aplikasi panas atau bahan kimia; sanitasi
yang ketat di lapangan, termasuk pembatasan gerakan pekerja pertanian dan air irigasi di
lapangan; teknik budidaya dan pengolahan tanah minimum; rotasi tanaman dengan tanaman
bukan inang seperti padi dan jagung; perlakuan tanah, termasuk agen pengendalian biologis,
pengendalian hama serangga dan nematoda di lapangan (Kumar dan Hayward 2005).
Salah satu sistem untuk mengendalikan penyakit layu bakteri adalah sistem pemanasan
rimpang jahe sebelum dipergunakan sebagai bahan tanam seperti mengikuti sistem di India.
Di India rimpang jahe dipanaskan dalam alat pemanas, sedangkan di Indonesia rimpang jahe
di jemur di pagi hari. Penjemuran rimpang selama 2 jam (dari jam 10-12 pagi), efektif
menanggulangi patogen terbawa bibit tanpa mengganggu pertumbuhan di lapangan sampai
tanaman berumur 3 bulan, demikian juga perlakuan pemanasan rimpang dengan microwave
pada suhu 45-47C selama 30 detik (Kumar et al., 2005).
Cara pemanasan kurang efektif diterapkan di Indonesia dibanding di India. Hal tersebut
bisa dikarenakan beberapa hal yaitu varietas jahe di Indonesia dan India berbeda dan
patogenisitas dari penyakit layu jahe yang ada di Indonesia dan India juga berbeda (Rostiana,
2007). Bibit jahe haruslah bibit sehat bebas penyakit yang disediakan melalui kultur jaringan
serta penyediaan varietas jahe yang tahan terhadap penyakit melalui pemuliaan tanaman
(Rostiana, 2007).
Kumar A, Hayward AC. 2005. Bacterial disease of ginger and their control. In Ravindran PN,
Nirmal Babu K, editor. Ginger The Genus Zingiber. Medicinal and aromatic plants.
industrial profiles. CRC Press. p. 362-386
Kumar, A., M. Anandaraj and Y.R. Sarma, 2005. Rhizome solarization and microwave
treatment: Eco-friendly methods for disinfecting ginger seed rhizomes. In: Allen et al.,
(Eds). Bacterial Wilt Disease and the Ralstonia solanaceraum Species Complex. The
American Phytopathological Society Press, St. Paul, Minnesota, USA. p. 185-195.
Rostiana, Otih. 2007. Peluang pengembangan bahan tanaman jahe unggul untuk
penanggulangan penyakit layu bakteri. Plasma nutfah dan perbenihan tanaman rempah
dan obat. Perkembangan Teknologi Tanaman Rempah dan Obat (19.2): 77-100.

Anda mungkin juga menyukai