Anda di halaman 1dari 15

Nama Mahasiswa

Nomor Induk
Mata Kuliah
Dosen Pengampu

:
:
:
:

Wanri Lumbanraja
13/351297/PPA/04156
Teori Medan Potensial
Prof. Dr. H. Kirbani Sri Brotopuspito

1. Jelaskan Hukum Newton tentang gravitasi! Gambarkan


visualisasi dan tuliskan rumusnya dengan benar!
Jawaban:
Newton meneliti data-data yang telah dikumpulkan tentang orbit
planet-planet mengitari matahari. Dari kumpulan data ini dia
mendapatkan bahwa gaya gravitasi yang dikerjakan matahari pada
planet yang menjaga planet tetap pada orbitnya mengitari matahari
ternyata juga berkurang secara kuadrat terbalik terhadap jarak planetplanet itu dari matahari. Oleh karena kesebandingan kuadrat terbalik
ini, maka Newton menyimpulkan bahwa gaya gravitasi matahari pada
planetlah yang menjaga planetplanet tersebut tetap pada orbitnya
mengitari matahari. Selanjutnya Newton mengajukan hukum gravitasi
umum Newton, yan berbunyi :
Gaya gravitasi antara dua benda merupakan gaya tarik-menarik yang
besarnya berbanding lurus dengan massa masing-masing benda dan
berbanding terbalik dengan kuadrat jarak antara keduanya.
y

F(r2 - r1 )
m1
m2
r1
r2

Gambar 1: Sketsa ilustrasi gaya tarik menarik sebagai fungsi r vektor


x

Besarnya gaya gravitasi dapat ditulis dengan persamaan matematis :

F12(r) = F21(r)=

m1 x m2
(r 2r 1)

r 2r 1
(r 2r 1 )

Dengan :
F12 = F21= F = besar gaya tarik-menarik antara kedua benda (N)
G
= tetapan umum gravitasi
m1
= massa benda 1 (kg)

m2
r

= massa benda 2 (kg)


= jarak antara kedua benda (m)

2. Siapa yang dapat menentukan menentukan besar konstanta


gravitasi universal (G)? Jelaskan bagaimana experimen yang
dia lakukan! Berapa besar nilai G?
Jawaban:
Yang menemukan konstanta universal gravitasi adalah Henry
Cavendish. Henry Cavendish menggunakan seperangkat alat yang
terdiri dari batangan yang dapat berputar yang dilengkapi dengan bola
di kedua ujungnya. Di tengah batangan dipasang sebuah cermin yang
akan membelokkan sinar. Terdapat dua bola lain yang lebih besar yang
disangga oleh sebuah kawat melingkar dengan posisi sedemikian
sehingga bola besar membentuk sudut dengan batangan. Kedua
pasang bola ini akan saling menarik sehingga kawat penyangga bola
besar akan bergerak dengan arah yang berubah-ubah. Pada saat
perangkat alat ini bekerja, sinar dari luar akan dibelokkan oleh cermin
dan jatuh pada kawat penyangga bola besar dengan titik jatuh yang
berpindah-pindah (akibat gerakan bola). Pergerakan sinar ini kemudian
digunakan untuk mengukur perubahan sudut torsi bola kecil. Sudut
inilah yang kemudian digunakan untuk mengukur gaya yang dialami
oleh bola kecil yang disebabkan oleh bola besar melalui serangkaian
persamaan matematis.
Besar G ditentukan setelah Cavendish menemukan densitas bumi
melalui persamaan:
G=
Dimana

R 2bumi
3g
=
M bumi 4 Rbumi bumi

= 5.515,13 kg/m3

Gambar 2. Ilustrasi eksperimen cavendish dalam menentukan densitas


bumi
(sumber: wikipedia.org)
G=

R 2bumi
3g
=
M bumi 4 Rbumi bumi
6.400 x 10

4 (3,14 ) ( 3 m)(5.515,13

kg
)
m3

3 (9,8 m/s 2)

=6.6742 x 10-11 m3 kg1 s2


3. Jelaskan mengapa dengan diketahuinya nilai G, kita dapat
menentukan besar massa bumi, matahari dan planet-planet!
Berapa besar massa bumi?
Jawaban:
Hukum gravitasi Newton yang memberikan gambaran tentang gaya
tarik menarik dua benda bermassa yang terletak sejauh jarak
tertentu ternyata berlaku juga untuk benda-benda astronomis.
Hukum gravitasi Newton untuk benda-benda langit ini secara umum
dikenal sebagai Hukum Gravitasi Universal Newton. Kehadiran
konstanta gravitasi universal juga berlaku. Sehingga dengan
diketahuinya konstanta gravitasi universal ini, massa matahari dan
planet-planet lain juga bisa diketahui asalkan jaraknya dari bumi
diketahui.
Massa bumi sendiri dapat dicari melalui persamaan berikut:
x V bumi
Mbumi =
=

4
3
x R
3

= 5.515,13 kg/m3 x 4/3(3,14)(6.400 x 103 m)3


= 5.515,13 kg/m3 x 4,186 x 2,6 x 1020 m3
= 6,0024 x 1024 kg
4. Jelaskan mengapa dapat ditentukan medan potensial skalar
gravitasi! Apa syaratnya? Apa syarat itu terpenuhi?
Jawaban:
Medan potensial skalar gravitasi dapat ditentukan apabila medan
tersebut merupakan medan konservatif, dimana usaha yang
dilakukan sebuah benda tidak bergantung pada lintasannya
melainkan bergantung pada posisi awal dan posisi akhir. Syaratnya

apabila rotasi medan gravitasi itu adalah nol. Dalam potensial


gravitasi syarat ini terpenuhi mengingat medan gravitasi E
merupakan negatif dari gradien potensial. Secara matematis
dituliskan sebagai berikut:
x E = 0,
Dimana E(r) = - U(r), dan sesuai ekperimen dan matematis bahwa
rotasi gradien suatu fungsi selalu nol.
x (- U(r)) = 0
Kesimpulannya, kondisi seperti ini terpenuhi dalam potensial
gravitasi.
5. Jelaskan mengapa dengan konsep medan skalar gravitasi
dapat memudahkan perhitungan yang berkaitan dengan
percepatan gravitasi?
Jawaban:
Potensial scalar dapat mempermudah perhitungan karena secara
matematis scalar medan gravitasi mempunyai sifat penjumlahan,
misalnya potensial di suatu titik pada ruang bersifat penjumlahan.
Adapun bila suatu distribusi massa bersifat continu di suatu titik
diluar distribusi massa tersebut jumlahannya berubah menjadi
bentuk integral. Sebagai contoh, jika massa yang terdistribusi
continue tersebut mempunyai rapat massa ( r0 ) di dalam volume
V, maka potensial di suatu titik P di luar V adalah:
U p r =G

( r 0)d 3 r 0
|r r 0|

Dengan:

|r r 0|= r 2 +r 20 2 r r 0 cos
Selain itu, secara matematis perhitungan besaran skalar selalu lebih
mudah dilakukan daripada perhitungan besaran yang bersifat
vektor.
6. Jelaskan persamaan Laplace dan Poisson! Di mana
persamaan tersebut berlaku?
Jawaban:
Persamaan Laplace merupakan kasus khusus dari persamaan
Poisson. Jika dalam titik pengamatan tidak terdapat distribusi
massa, maka perilaku gravitasi di sekitar titik pengamatan tersebut
dapat diinterpretasikan melalui Persamaan Laplace . Namun jika di

titik pengamatan itu terdapat distribusi massa, maka perilaku


gravitasi di titik itu diinterpretasikan melalui persamaan Poisson.
Secara matematis persamaan Poisson didefinisikan sebagai berikut:
2U(r) = 4G(r)
Apabila dalm titik pengamatan tidak terdapat distribusi muatan,
yang artinya (r)= 0, maka diperoleh persamaan Laplace sebagai
berikut:
2U(r) = 0
Dari kedua persamaan dapat diketahui penggunaan kedua
persamaan tersebut. Dalam survei gravitasi persamaan Laplace
digunakan untuk survei yang dilakukan di atas permukaan bumi
dimana tidak terdapat distribusi massa di sekitar titik pengamatan.
Untuk survei yang dilakukan di permukaan atau di dalam bumi (z
0) maka persamaan yang digunakan adalah persamaan Poisson.
7. Apa yang dimaksud dengan equivalent stratum?
Jawaban:
-

Ekivalen stratum adalah kondisi distribusi massa di bawah


permukaan (z>0) yang diwakili oleh nilai g di permukaan.
Misalkan dianggap bahwa efek grvitasi

g( x , y)

pada z = 0

dihasilkan oleh distribusi massa yang tidak diketahui yang berada


dibawah bidang ( x,y) ini. Kemudian bentuk massa apapun yang
berada di bawah bidang, efek gravitasinya pada sembarang titik di
z 0 seharunya akan memberi nilai yang sama jika distribusi
massa diletakan pada permukaan z = 0 dan dapat dihitung dengan
tepat dengan menggunakan persamaan;
g ( x , y , z =0 )=2 G( x , y , z )
dengan
densitas

merupakan tetapan gravitasi pada bidang x,y dengan


( x , y ) g /cm3 . Densitas pada permukaan bidang x,y

(density coating) yang dapat mewakili perhitungan nilai efek


gravitasi untuk distribusi massa yang tidak diketahui pada arah z >
0 ini disebut dengan ekuivalen stratum.

Kejadian singularitas adalah kondisi apabila fungsi U(r) dimana r =


( r 0) d 3 r 0
U p r =G
|r r 0|

r0 dalam persamaan berikut.

Jika r = r0 , yang artinya

|r r 0|

= 0, maka hasil dari integral

tersebut menjadi tidak terdefenisi, dan perhitungan menjadi tidak


bermakna. Untuk menghindari kondisi singularitas ini dibuat
lingkaran kecil di pusat massa dengan jari-jari dan volume v ,
sehingga potensial U pada persamaan di atas menjadi

( r 0 ) d3 r 0
( r 0)d 3 r 0
U (r )=G
G
|r r 0|
|r r 0|
V v
v

Integral pada suku pertama tidak singular dan mempunyai nilai nol,
maka
( r 0)d 3 r 0
U (r )=G
|r r 0|
v

( r0 )

Jika cukup kecil, maka

dapat dianggap konstan, dan dapat

dikeluarkan dari tanda integral. Dengan demikian diperoleh U(r)


sebagai fungsi Green.

1
)
( 2(
r

| r 0| )
U (r )=G ( r0 )
Mengingat bahwa nilai dari
2

1
)
|r r 0|

= -4( r r 0

Maka,
U ( r )=4 G x (r 0 )
8. Jelaskan bagaimana
menentukan

massa

dengan teorema gauss


anomali

total

di

kita dapat

bawah

pengukuran! Tuliskan dan jelaskan rumus akhirnya!


Jawaban:

bidang

Perhitunganmassa total bendaanomali


Teorema Gauss menyediakan cara yang sangat sederhana perhitungan
massa excess untuk memberikan anomali dalam g ketika observasi
dilakukan pada sebuah bidang horisontal. Teorema ini dapat
dinyatakan sebagai berikut: jika F adalah suatu fungsi vektor yang
mana analitis pada permukaan tertutup S yang mengandung volume
V, kemudian

F d 3 r0

F n d 2 r0

(1)

dengan n adalah unit vektor normal keluar pada S. Misalkan kita


masukkan F = -U dengan U adalah potensial gravitasi dalam kaitan
dengan massa-massa yang terdistribusi dengan sebuah desitas
excess(r0) dalam V.
Kemudian ruas kiri (1) menjadi
2 U ro d 3 ro 4G
v

ro d

ro 4GM

=
dengan M menyatakan masssa excess total yang terkandung dalam
volume V.
Misalkan kita oleh karena itu memilih untuk permukaan S
hemisphere (bola terpancung setengah) berjejari R pada z > 0,
tertutup oleh bidang z = 0. Kemudian dalam limit R bagian ruas
kanan dari (1) menjadi

U 2
d ro
n

dxdy lim 2R 2
z 0

/2

U
sin d
R

bentuk pertama pada bagian kanan persamaan adalah

g x, y dxdy

, dan bagian kedua dapat dievaluasi sebagai berikut:


jika r0 adalah posisi pusat massa dari bahan beranomali, yang mana
kita asusmsikan terdistribusi dalam volume tertentu, maka R menjadi
besar, U(R) GM / R r0 yang mana sama dengan GM / R, jika R>>
ro. Suku kedua cenderung, dalam limit, menuju nilai

2 R 2

GM
R R

sin d 2GM

/2

Pengumpulan suku-suku dari kedua sisi dari (1) kita mendapatkan

g x, y dxdy 2GM

(2)

Massa turah M dapat kemudian ditemukan dengan pengintegrasian


efek gravity melalui bidang horisontal.

9. Jelaskan bagaimana kita dapat menentukan posisi titik


pusat

massa

anomaly!

Tuliskan

dan

jelaskan

rumus

akhirnya!
Jawaban:
Posisi pusat massa M pada bidang z = 0 dapat ditentukan dengan
penerapan teorema berikut yang berkaitan dengan Kogbetliantz (2).
Penunjukkan pada gambar, Efek gravity pada P(x, y, 0) berkaitan
dengan elemen massa dalam volume V pada Q(,,) adalah

dg G r0 x y 2
2

3 / 2

d 3r0

GambarPenempatanpusatmassasebuahbendaberdimensitiga yang
terpendam

Sekarang mengingat integral

dN

i y dg x, y dxdy
2

Jika kita misalkan x - = r cos , y - = r sin

dN G r0 d 3 r0 r 2 2

3 / 2

, maka

r 2 dr e i d
0

Yang mana lenyap karena simetri. Oleh karena itu bagian real dan
imajiner dN harus lenyap dengan bebas, memberikan

x dg x, y dxdy 0 y dg x, y dxdy
Misalkan kita menganggap bagian pertama dari persamaanpersamaan dua ini. Hal ini memberikan kita

x d g x, y dx dy

dg x, y dxdy 2 G d m r0

Berdasarkan pada (26). Jika sekarang kita mengintegrasikan kedua


sisi dari persamaan ini atas volume V, kita memperoleh

dimana
sama,

xdg x, y dxdy 2G dm 2Gx


V

adalah koordinat pusat massa M. Dengan cara yang

ydg x, y dxdy 2GMy


(27b)

Telah dihitung M dari (26)


10.

(27a)

Jelaskan

y
dan

bagaimana

sekarang dapat ditentukan.


teorema

green

kita

dapat

melakukan kontinuasi potensial gravitasi ke atas dan ke


bawah!
Jawaban:
Teorema Green menyatakan apabila terdapat suatu fungsi kontinyu
dalam sebuah volume V, dengan turunan pertama dan keduanya
kontinyu dan dan dapat diintegralkan, maka

(U W W U ) d
2

r0 n . (U W W U ) d 2 r0
S

Gambar Teorema Kontinuasi


Apabila terdapat suatu bola utuh dan kemudian di potong
setengahnya, yang menganggap terdapat suatu anomali di dalamnya
yang menganggap buminya masih homogen. Dapat dilihat dari suatu
gambar.
Karena P berada di luar V, 2W = 0 (homogen) dimana saja, dan ruas
kiri menjadi:

U (r )

2U (r0 ) 3
d r0 4U (r )
r r0

1
4

1 1 U
2

d r0
n R R n

Jika kita mengasumsikan semua massa dalam daerah terhingga pada


bangun setengah ruang Z>0, kita mengasumsikan S sebagai setengah
bola yang sangat besar dalam Z>0 tertutup oleh bidang Z=0 (gambar
R 3

kontinuasi). Jika radius cukup besar, integral menghilang sebagai


dimanapun pada kurva permukaan S, dan reduksi integral menjadi
U (r )

1
4

1 1 U

R R

dd ,
0

z0

R (x )2 ( y )2 (z )2
Dimana

. Di lain pihak, karena tidak


2U 0

terdapat massa di z < 0,


untuk seluruh luasan; oleh karena itu
jika kita meletakkan P pada (x,y,-z) dan menutup S di atas z = 0,
1
0
4

1 1 U

R R

dd
0

Oleh karena itu jika kita menjumlahkan kita mendapatkan

1
U (r )
2

1 U

dd ,
0

Karena U adalah potensial gravitasi yang disebabkan oleh massa


dalam z > 0, kita boleh meletakkan
U

g
z

U (r )

1
2

g ( , )
R

dd

z0

maka
Dengan pendiferensialan kita menemukan bahwa
g (r )

z
2

g ( , )
R 3

dd

z0

upward continuasi namun


apabila

z0

menjadi downward continiasi

11. Mengapa pelaksanaan kontinuasi baik ke atas maupun ke


bawah lebih mudah bila dilakukan dalam kawasan frekuensi
spasial?
Jawaban:
Kontinuasi upward merupakan proses kontinuasi data yang seakan
kita melakukan pengukuran di tempat yang lebih tinggi dari pada
tempat pengukuran sesungguhnyaKontinuasi dimaksudkan untuk
mengurangi efek anomali dangkal dan untuk mendapatkan efek
anomali magnetik dari benda dalam yang dikenal sebagai anomali
regional
(untukmenyederhanakankenampakanpetamagnetikdenganmenekanpo
la-polalokal) atauuntukmendapatkan anomaly regional.

z
U ( x , y , z 0 z )=

U ( x' , y' , z0 )

[ ( xx ) +( y y ) + z ]
' 2

' 2

3/ 2

dengan U (z, y, z0) adalahanomaliBouguerlengkap di bidangdatar.


Apabila dilaksanakan dalam kawasan frekuensi spasial maka dapat
dikatakan sebagai low pass filter, artinya filter ini digunakan untuk
mendapatkan frekuensi lemah dengan cara mereduksi
(menghilangkan frekuensi tinggi) atau menguatkan resolosi anomaly
tinggi.
Fo ( p , q ) =exp ( P2 +q 2 Z ) F z ( p , q )
Fo ( U ) =exp (UZ ) F Z ( U )
Kontinuasi downard, yaitu mendekatkan bidang pengukuran
terhadap benda anomali dan ini berarti mendominankan pengaruh
anomali benda lokal/dangkal atau untuk mendapatkan anomali lokal.

g ( , )
z
g ( r )=
dd

3
2
R
Apabiladilaksanakandalamkawasanfrekuensispasialmakainidisebutden
ganhigh pass filter, artinya filter
inidigunakanuntukmendapatkanfrekuensi yang
tinggidengancaramereduksiataumenghilangkanfrekuensi yang
lemahataumenguatkanresolusi anomaly lemah.
Fo ( p , q ) =exp ( + P 2+ q2 Z ) F z ( p ,q )
Fo ( U ) =exp (+ UZ ) F Z ( U )

12. Buatlah diagram alir pelaksanaan kontinuasi ke atas dan ke


bawah! Apa manfaatnya?
Jawaban:
Downward Continuasi melingkupi daerah yang memiliki ekses massa
sehingga densitas target dapat diketahui berdasarkan nilai medan
gravitasi dibawah permukaan berdasarkan kedalaman, apabila
terdapat anamoli medan gravitasi yang cukup tinggi pada kedalaman
tertentu, maka dapat diinterpretasikan bahwa daerah anolmali
tersebut adalah bidang batas antar lapisan bawah permukaan bumi,
dan hasil ini dapat dibandingkan dengan log densitas.

Yang telah dilakuakan adalah dengan menggunakan ES untuk survey


di atas sedimen,

g ( x , y , 0 )=

( x , y , 0)
; ( x , y , 0 )= h ( x , y , 0 )
2 G

Untuk melihat undulasi di bawah permukaan dengan continuasi ke


atas maka alurnya adalah:

Upward Continuation

Untuk melihat undulasi di bawah permukaan dengan kontinuasi ke


bawah maka alurnya adalah:

Downward Continuation

13. Apa yang dimaksud dengan derivasi potensial gravitasi?


Bagaimana cara melaksanakannya? Apa manfaatnya?
Jawaban:
Derivasi potensial gravitasi adalah penurunan 2 kali suatu fungsi
medan gravitasinya dari efek bidang atas dan bawah pada z = 0.
Cara melaksanakannya dengan cara melakukan pada bangun
setengah ruang (half-space) z0 dapat langsung dilakukan diferensiasi
U (r )

1
2

g ( , )
R

dd

z0

pada persamaan
, tetapi dalam
bangun setengah ruang (half-space) z > 0, integral pertama harus
dibalik kemudian dideferensialkan. Untuk mengilustrasikannya maka
harus menghitung derivatif vertikal yang pertama dari efek gravitasi di
atas dan di bawah bidang z = 0.

g
z

Manfaatnya yaitu untuk menghitung


pada Z >0 dengan suatu
niali yang telah ditentukan terlebih dahulu dengan invers forier yang
melibatkan filter untuk menghitung downward kontinuasi dengan
frekuensi spasial high pass filter,

14. Apa yang dimaksud dengan ekspansi multi- pole medan


potensial

gravitasi?

Jelaskan

bagaimana

konsepnya

dan

manfaatnya?
Jawaban:
Pada prinsipnya interpretasi gravitasi dengan metode ekspansi
multipole adalah interpretasi langsung.Interpretasi gravitasi ini
digunakan untuk menentukan exess mass dari benda sumber anomaly
gravitasi.Dengan pemodelan secara teoritis yang berdasarkan pada
tiga buah momen multipole yaitu

B 00 , B20 , B22 , ketiga momen multi

kutub tersebut menentukan bentuk massa dari benda anomali, dengan


ketentuan:

m
l

b =4 G ( 2l+1 )

3
( r 0 ) r l0 y m
l ( 0 0 ) d r 0
v

m
Untuk bl

pada persamaan tersebut di atas terdapat 2l-1 yang

memungkinkan mereduksi momen multipole dari benda. Besarnya


m

bl

ini hanya bergantung pada bentuk rasi volume itu yang pada

prinsipnya dapat ditentukan secara khusus dari medan potensial luar,


sehingga

bml

dapat digunakan sebagai cara untuk membuat

intepretasi langsung.
U ( x , y , z )=

B 00 B 02 ( 3 z '2 r 2 ) 3 B22 ( x ' 2 y ' 2 )


+
+
r
2 r5
r5

Dapatdianggapmerupakanwakilanpastidarianomalipotensialgravitasibe
ndabermassa M. Sumbu x, y,
zdalampersamaaniniadalahsumbusimetribendadengan volume V yang
dalamkerangkainimomenbendadapatdihitungdenganmudah.

B0
Persamaan g ( x , y )= r 2

dibutuhkan untuk mencocokan data yang

telah diperoleh di lapangan. Sedangkan tujuan intepretasi gravitasi


pada dasarnya adalah menghitung momen multipole

B 0 , B0 , B 2

yang

meliputi:
1. Ellipsoidatigadimensidengansumbu-sumbua,b,cdankerapatansama
.
2. Silinderelliptika
3. Balok

Anda mungkin juga menyukai