MENGGUNAKAN MATLAB
Oleh :
Suhadiyatno
( 0304020744 )
LEMBAR PERSETUJUAN
Nama
: Suhadiyatno
NPM
: 0304020744
Fakultas
Jurusan
: Fisika
Program Studi
: Geofisika
Judul Skripsi
Pembimbing
Penguji I
Penguji II
DR. Supriyanto
KATA PENGANTAR
karena
berkat
rahmat
dan
kemurahanNya
penulis
dapat
Penulis
ABSTRAK
Telah
dibuat
dikembangkan
dari
sebuah
program
program
G3D
modeling
(Syah,
1996).
gravitasi
yang
Program
yang
Abstract
DAFTAR ISI
2.2
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1.1
Gambar 2.1
Gambar 2.2
Gambar 2.3
Gambar 2.4
Gambar 2.5
Koreksi Medan...................................................................... 21
Gambar 2.6
Metode Netlleton................................................................... 26
Gambar 2.6
Gambar 3.2
Gambar 4.1
Gambar 4.2
Gambar 4.3
Gambar 4.4
Gambar 4.5
Gambar 4.6
Gambar 4.7
Gambar 4.8
Gambar 4.9
DAFTAR LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
GRAV3D
kemudian
dijalankan
dengan
mencoba
Tugas akhir ini terdiri dari 5 bab. Sistematika penulisan karya tulis
ini disusun sebagai berikut :
1. BAB I (PENDAHULUAN)
Bab ini berisi latar belakang, tujuan penelitian, pembatasan
masalah, metodologi penelitian, dan sistematika penulisan.
BAB II
METODE GRAVITASI
2.1
Dimana:
= 6,673 x 108(gr/cm3)-1det2
= Konstanta gravitasi
= Massa benda
8
Pmodelan metode..., Suhadiyatno, FMIPA UI, 2008
(2.1)
g ( r )
F
M2
M1
r2
(2.2)
: 1 m/det2
Geophysicists
: 1 gal
= 1 cm/det2
= 1000 mgal
= 10.000 gravity unit
= 1000.000 = 10-6 microgal
2.2
alat
elevasi
topografi
alat
dimaksudkan
untuk
mengkoreksi
kesalahan
DC =
Dengan
gA gA'
(t B t A )
t A 't A
(2.3)
tA
tB
(2-4)
Dengan :
p
= massa bulan
= massa matahari
bulan
Sementara
koreksi
pasang
surut
juga
dapat
dihitung
dengan
M m
M s
3
1
cos 2 m + +
cos 2
GR
3
3
2
3
rs
rm
1 (2.5)
Dengan :
gT
Mm
massa bulan
Ms
massa matahari
rm
rs
Dimana:
= lintang
g ()
= gravitasi normal
Semakin
tinggi
suatu
tempat
dari
permukaan
bumi
maka
g =G
dg = 2 G
M
, maka:
r2
g
M
dr = 2
dr
3
r
r
(2-7)
2
dg
dg
g
9 ,81 ms 2
6 ms
=
=2 =2
=
3
,
086
.
10
= 3 , 086 . 10 6 s 2
6
dr
h
r
6 ,371 . 10 m
m
Jika ketinggian P bertambah h meter dari mean sea level (bumi dianggap
bola), maka gravitasi berkurang sebesar
g = 0 ,3086 h mgal
(2-8)
dg =
G dr r d dz
(r 2
+z
2 1/ 2
(2-9)
dg z =
G z dr r d dz
(r 2 + z 2 )3 / 2
Dimana:
r = 0
= 0 2
z =0 h
(2-10)
(2-11)
= 2 G h
= 0 . 04191
Dengan :
h = h stasiun h acuan
= densitas (ditentukan sendiri)
Maka nilai koreksi Bouger adalah:
BC
= 0 . 04191
(2-12)
dan
bidang
spheroid
pada
ketinggian
sangat
r = r1 r2
= 1 2
z = z1 z 2
TC
z2
r2
(r
z1
r1
G dr r d dz z
2
+ z
) (r
+ z
1/ 2
(2-13)
{(
=G (1 2) r + z
2
2
) (r
2 1/ 2
2
2
2
) (r +z ) +(r +z )
2 1/ 2
1
+z
2
1
2 1/ 2
2
2
1
2 1/ 2
1
AB = g
obs
gN
AB = g
obs
( g ( ) FAC + BC TC )
(2-14)
Dimana:
AB
: anomali Bouguer
gobs
gN
a. Metode Parasnis
Parasnis mencoba melakukan penghitungan densitas secara matematik.
Persamaan anomali Bouguer (Rosid, 2006) adalah sebagai berikut.
(2-15)
(2-16)
c. Metode Nettleton
BAB III
ALGORITMA PEMROGRAMAN GRAVITASI 3D
3.1 Pendahuluan
efek
gravitasi
oleh
benda
tiga
dimensi
adalah
merepresentasikan benda tiga dimensi tersebut kedalam bentuk konturkontur. Masing-masing kontur kemudian diganti dengan sebuah lamina
poligon horisontal dengan n-sisi tak beraturan. Jika dibuat sejumlah lamina
yang cukup banyak, maka bentuk benda yang dimodelkan akan semakin
jelas.
(3.1)
(3.2)
i+1- i ,
dengan
i+1
dan
adalah sudut yang dibentuk oleh P' C dan P' B berturut-turut terhadap
sumbu x positip. Integral kedua dihitung dengan menggambarkan PJ
tegak lurus dari P ke BC. Misalkan PJ =pi, i dan i adalah sudut yang
i+1
< i),
(3.3)
sehingga
(3.4)
Misal:
(3.5)
maka
(3.6)
i ,
i+1
memberikan hasil:
(3.7)
(3.10)
(3.11)
ini
dapat
dibuat
pada
berbagai
macam
bahasa
lain. Dimana saja program tersebut dibuat pada hakikatnya memiliki alur
kerja yang sama dalam proses penghitungannya. Alur kerja yang
membangun suatu program disebut dengan algoritma pemrograman.
Algoritma pemrograman untuk menghitung efek anomali gravitasi
oleh benda tiga dimensi terdiri atas dua tahap. Tahap pertama adalah
menghitung anomali yang disebabkan oleh setiap lamina dengan
mengacu pada persamaan (3.11). Untuk mendapatkan nilai V pada
persamaan tersebut perlu suatu perubahan bentuk menjadi suatu
pemprograman
agar
komputer
dapat
melakukan
penghitungan.
Persamaan (3.11) dapat dinyatakan dalam xi, yi, z dan xi+1, z, sebagai
koordinat dua buah verteks yang berturut-turut dari poligon.
V = G
xi xi+1 yi yi+1
z qi S
z fi S
(3.13)
W
arc
+
arc
arc
cos
sin
sin
r r
2
2
2 1/ 2
2 1/ 2
ri ri+1
i =1
i
i +1
+
+
p
z
p
z
i
i
Dimana :
S = +1 jika pi positif
S = -1 jika pi negatif
W = +1 jika mi positif
W = -1 jika mi negatif
y y i +1
x xi +1
xi i
y i
pi = i
ri ,i +1
ri ,i +1
x xi +1 xi y i y i +1 y i
+
qi = i
r
r
r
ri
i
i ,i +1
i ,i +1
x xi +1 xi +1 y i y i +1 y i +1
f i = i
r
r
r
r
i +1
i ,i +1
i +1
i ,i +1
y x
y
x
mi = i i +1 i +1 i
ri ri +1 ri +1 ri
ri = + (xi2 + yi2)1/2
ri+1 = + (xi+12 + yi+12)1/2
ri,i+1 = + [(xi xi+1)2 + (yi-yi+1)2]1/2
Sedangkan
tahap
selanjutnya
adalah
melakukan
penghitungan
V dz .
Misalkan terdapat data V0, V1, V2 yang diplot terhadap z0, z1, dan z2. Maka
titik-titik tersebut membuat suatu persamaan :
(3.14)
Dengan memasukan data V0, V1, V2, z0, z1, dan z2 maka akan terbentuk
suatu persamaan sehingga nilai
a=
(3.15)
z 0 V2 + z 0 V1 + z1 V2 V0 z1 V1 z 2 + V0 z 2
b=
( z 2 + z1 )( z 2 + z 0 )( z1 + z 0 )
c=
(3.16)
z 0 V2 z1 z 0 z 2V1 z1 V2 z 0 + V1 z 2 z 0 V0 z 2 z1 + z1 z 2V0
( z 2 + z1 )( z 2 + z 0 )( z1 + z 0 )
(3.17)
(3.18)
(3.19)
(3.20)
Syah
(1996)
mencoba
menutupi
kekurangan
tersebut
dengan
halaman isi. Pada halaman isi inilah data input dimasukkan. Program New
Grav-3D memerlukan data input berupa koordinat titik amat, elevasi titik
amat, nilai anomali gravitasi residual titik amat, jumlah bodi, jumlah lamina
pada setiap bodi, jumlah dan koordinat titik sudut poligon pada setiap
lamina beserta kedalaman dan kontras densitasnya. Proses memasukkan
data pada program New Grav-3D sangat mudah seperti layaknya
menggunakan Microsoft Excel. Ada dua cara menginput data bisa dengan
memanggil file atau menginput secara satu per satu dengan keyboard
(manual).
Apabila terjadi kesalahan pada saat memasukkan data maka data
tersebut dapat langsung diperbaiki. Keunggulan yang lain adalah apabila
data yang akan dimasukkan terdapat pada program lain seperti Microsot
Excell, Microsof Word, Surfer, dan lain-lain maka untuk memasukkan data
tersebut cukup dengan menggunakan menu copy dan paste saja tanpa
harus mengetik ulang. Data yang sudah dimasukkan dan bentuk model
dapat langsung disimpan ataupun dicetak. Dengan adanya berbagai
kemudahan ini maka proses memasukkan data pada program New Grav3D menjadi lebih mudah dan cepat dari pada program terdahulunya G3D.
Teknis mengenai cara memasukkan data secara detail akan dibahas pada
Bab 4.
Pada program New Grav-3D jumlah titik amat, jumlah bodi, jumlah
lamina pada setiap bodi dan jumlah titik sudut poligon pada setiap lamina
dibatasi untuk menghemat memori komputer dan mempercepat kinerja
program. Jumlah titik amat dibatasi hanya 100 titik. Jumlah bodi dibatasi
hanya 20 bodi dan setiap bodi dibatasi memiliki 20 lamina. Setiap lamina
dibatasi hanya memiliki 30 titik sudut poligon. Pembatasan ini tidak
menjadi masalah karena dapat disiasati dengan mengurangi setiap
variabel tersebut. Contohnya mengurangi jumlah titik amat, jumlah bodi,
jumlah lamina pada setiap bodi, atau jumlah titik sudut poligon pada setiap
lamina agar tidak melebihi batas yang sudah ditentukan. Jika melebihi
batas maka program tidak akan bisa di-run dan muncul pesan (message
box) pada monitor yang memberitahu batas maksimum.
Apabila proses input data selesai maka kita dapat langsung melihat
bentuk model (plot model) yang dibuat dari data yang dimasukkan. Data
input tadi diolah oleh Fortran 90 untuk menghitung efek gravitasi oleh
model yang dibuat. Proses pertama yang dilakukan oleh Fortran adalah
menghitung anomali gravitasi setiap lamina dalam satu bodi dengan
menggunakan persamaan (3.13). Setelah itu baru menghitung anomali
gravitasi yang disebabkan seluruh bodi dengan menggunakan persamaan
(3.21).
Output data dari hasil perhitungan anomali gravitasi diatas adalah
tabel yang beirisi nilai anomali gravitasi pengamatan, nilai anomali
gravitasi hasil perhitungan, prosentasi kesalahan, dan penampang model
dalam dua dimensi (xy dan xz). Semakin kecil kesalahan berarti model
mendekati benar namun sebagai pertimbangan diperlukan data-data
geologi, ataupun hasil survey metode geofisika yang lain.
BAB IV
PROGRAM NEW GRAV-3D
4.1 Pendahuluan
45
2. Jika anda sudah memiliki kedua file diatas maka proses install
sudah dapat mulai dilakukan. Langkah awal untuk menginstall yaitu
klik dua kali installer New Grav-3D.
3. Setelah anda klik dua kali maka akan dimulai proses extract dari
semua file yang ada dalam program New Grav-3D. Tampilan
proses extract di monitor adalah sebagai berikut :
Gambar 4.3 Proses Extrac semua file yang ada di dalam New Grav-3D
6. Pada tahap ini akan ditanya lokasi dimana folder MCR akan
anda simpan, jika ingin menyimpan di lokasi yang lain klik
browse, sedangkan jika anda ingin menyimpan sesuai dengan
lokasi yang direkomendasikan klik Next.
11. Untuk mulai menggunakannya klik dua kali pada logo New Grav3D yang ada pada desktop, maka akan muncul halaman muka dari
program New Grav-3D seperti berikut.
12. Setelah muncul halaman muka akan muncul halaman isi seperti
pada Gambar 4.12. Halaman isi berupa kolom-kolom untuk
memasukkan data sekaligus membuat rancangan model yang
dibuat. Tampilan halaman isi dibuat seperti Excel agar lebih
mudah saat menginput data.
1. Pada desktop klik dua kali New Grav-3D sampai muncul halaman
isi seperti pada gambar 4.12.
Grav-3D.
Berikut
contoh
tampilan
data
dimasukkan.
yang
sudah
Gambar 4.15 Contoh tampilan input data pemodelan pada New Grav-3D
. Sedangkan untuk
. Pada setiap bodi tersusun atas
dan
untuk
mengurangi
jumlah
lamina
klik
logo
lalu pilih
pilih menu
sebagai berikut :
.
pada
Untuk membuktikan kebenaran dan keakuratan program New Grav3D maka perlu diadakan suatu pengujian. Dari pengujian ini kita akan
mengetahui apakah program tersebut benar atau tidak. Jika terbukti benar
maka program New Grav-3D dapat digunakan untuk keperluan pemodelan
metode gravity. Pengujian program New Grav-3D dengan suatu kasus
sederhana misalkan suatu bola homogen (model yang diujikan)
berdiameter 6000 m dan memiliki densitas sebesar 0.5 gr/cc diletakan di
bawah permukaan bumi dengan pusat massanya terletak pada kedalaman
6000 m dibawah permukaan (perhatikan Gambar 4.19). Besarnya
percepatan gravitasi pada suatu titik yang berjarak r dari pusat massa bola
homogen secara teoritis dapat dihitung dengan rumus:
gz = G V
z
r3
(4.1)
dimana :
G = konstanta universal gravitasi (6,67 x 10-11 m3 / kg s2 )
pm
- x s ) 2 + ( y pm - y s ) 2 + ( z pm - z s ) 2
x = koordinat sumbu x
y = koordinat sumbu y
pm = pusat massa
s = Stasiun pengamatan
Grav-3D
dapat
langsung
ditampilkan
model
dan
kalkulasi
perhitungan.
Program New Grav-3D dikatakan benar jika selisih antara
pengamatan dan perhitungan kecil. Karena data pengamatan yang diinput
merupakan milik bola yang sudah diketahui diameter, densitas, dan
kedalaman titik pusat massa sehingga jika model tersebut dibuat pada
program New Grav-3D maka seharusnya tingkat kesalahannya kecil
(metode pencocokan).
dipastikan bahwa program New Grav-3D yang dibuat penulis tidak benar
dan tidak dapat digunakan dalam pemodelan tiga dimensi pada metode
gravitasi.
= 0.5 gr / cc
pengamatan. Berikut tampilan nilai output yang muncul dari program New
Grav-3D.
dengan model bola homogen maka program New Grav-3D hasil modifikasi
penulis yang mengacu pada metode Talwani dan Ewing tidak diragukan
lagi kebenarannya. Dengan kata lain metode ini sudah layak untuk
digunakan. Jarak antar stasiun pengamatan tidak mempengaruhi hasil
akhir. Dengan menambah jumlah lamina dan membentuk lamina agar
dapat mewakili bentuk benda yang dijadikan model maka hasil yang
didapat lebih akurat.
UI
bersama
BMG
(Badan
Metreologi
dan
Geofisika)
Sebelah Utara
Sebelah Timur
Sebelah Selatan
Sebelah Barat
Lintasan 02
Lintasan 03
9298000
Wisma Makara
Pusgrafin
Asrama
50.0
U
Situ Salam
9297500
-14
9297000
-16
Situ Ulin
-18
-20
62.5
-22
-24
-26
9296500
-28
FE
Situ Puspa
-30
PSJ
-32
FISIP
-34
FT
FIB
9296000
Perpustakaan
Situ Mahoni
Pusat
-40
Masjid UI
-42
Situ Kenanga
62.5
Guest House
-38
Fasilkom
Sarana Olahraga
9295500
-36
FH
Pusgiwa
Stadion
F. Psikologi
Rektorat
-44
Balairung
-46
-48
FMIPA
62.5
Situ Agathis
FKM
FIK
Politeknik Negeri Jakarta
9295000
701500
702000
702500
703000
Dimana : C1 = 5016.0160
C2 = -1.3593980
C3 = -0.4750524
C4 = -9.109609E-03
C5 = 7.000715 E-04
C6 = -1.547240 E-05
x dan y = koordinat titik amat
laut
Lintasan 02
Lintasan 03
9298000
Wisma Makara
Pusgrafin
Asrama
50.0
U
Situ Salam
9297500
-24
-25
-26
-27
-28
-29
-30
-31
-32
-33
-34
-35
-36
-37
-38
-39
-40
-41
-42
-43
-44
-45
-46
-47
9297000
Situ Ulin
62.5
9296500
FE
Situ Puspa
PSJ
FISIP
FT
FIB
9296000
FH
Pusgiwa
Stadion
F. Psikologi
Fasilkom
Perpustakaan
Situ Mahoni
Pusat
Masjid UI
Situ Kenanga
Rektorat
Sarana Olahraga
Balairung
62.5
9295500
FMIPA
Guest House
62.5
Situ Agathis
FKM
FIK
Politeknik Negeri Jakarta
9295000
701500
702000
702500
703000
terlihat adanya anomali pada wilayah utara di mana pada daerah tersebut
dominan warna biru (anomali rendah) namun terdapat daerah berwarna
hijau (anomali tinggi). Sebagai pengujian pada program New Grav-3D
akan diintepretasi Lintasan 1.
Lintasan 01
Lintasan 02
Lintasan 03
9298000
Wisma Makara
Pusgrafin
Asrama
50.0
U
Situ Salam
9297500
19
18
17
16
15
14
13
12
11
10
9
8
7
6
5
4
3
2
1
0
-1
-2
-3
-4
-5
-6
-7
-8
9297000
Situ Ulin
62.5
9296500
FE
Situ Puspa
PSJ
FISIP
FT
FIB
9296000
FH
Pusgiwa
Stadion
F. Psikologi
Fasilkom
Perpustakaan Pusat
Situ Mahoni
Masjid UI
Situ Kenanga
Rektorat
Sarana Olahraga
Balairung
62.5
9295500
Guest House
FMIPA
62.5
Situ Agathis
FKM
FIK
Politeknik Negeri Jakarta
9295000
701500
702000
702500
703000
dengan tuf pasiran dan tuf batu apung. Dibawah lapisan alluvium terdapat
Formasi Bojongmanik dengan ketebalan 1000 m. Formasi ini merupakan
perlapisan yang bagus dengan struktur sediment bersusun, silang siur
(cross-bedding) dan struktur perairan yang menunjukan sediment ini
diendapkan dalam kondisi air yang berarus ( Assegaf, 2006). Ketebalan
formasi bojongmanik mencapai 1000 m. Pada formasi ini juga dijumpai
fosil-fosil
bentos
yang
menguatkan
dugaan
bahwa
lingkungan
paling
bawah
yang
merupakan
basement
dengan
antara
pengamatan
dan
perhitungan
serta
tingkat
kesalahan ( Perhatikan Gambar 4.40). Dari nilai yang muncul dari program
New Grav-3D terlihat bahwa tingkat kesalahan sekitar 0.65 % - 6.8%.
Sehingga jelas bahwa model yang dibuat dapat diterima.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Pada program New Grav-3D proses input data maupun output data
menjadi jauh lebih mudah dibandingkan program terdahulunya G3D
(Syah,
1996).
Bentuk
model
yang
dibuat
dapat
langsung
Program
New
Grav-3D
dapat
digunakan
untuk
membuat
94
5.2 Saran
DAFTAR ACUAN
LAMPIRAN
LAMPIRAN 1
Trend Surface Analysis
regional
didapat
dengan
mengerjakan
persamaan
Z ( x, y ) = a n s ,s x n s y s
(1.1)
n =0 n =0
(1.2)
= minimum
(1.3)
= [BA Z ( x, y )] = 0
2
(1.4)
R c = (n )
=0
(1.5)
u
= 2 n = 0 ;
c1
u
= 2 ny 2 = 0 ;
c6
u
= 2 nx = 0 ;
c2
u
= 2 nx 2 y = 0 ;
c7
u
= 2 ny = 0 ;
c3
u
= 2 nxy 2 = 0 ;
c8
u
= 2 nyx = 0 ;
c4
u
= 2 nx 3 = 0 ;
c9
u
= 2 nx 2 = 0 ;
c5
u
= 2 ny 3 = 0 ;
c10
LAMPIRAN 2
Penurunan Rumus
(2.1)
(2.2)
(2.3)
(2.4)
(2.5)
(2.6)
Misalkan :
(2.7)
(2.8)
103
(2.9)
(2.10)
2.11
(2.12)
(2.13)
Kita definisikan
2.14
(2.15)
(2.16)
(2.17)
Misal
(2.18)
Sehingga
(2.19)
Subtitusi persamaan (2.19) ke persamaan (2.16) menghasilkan
(2.20)
(2.21)
(2.22)
(2.23)
(2.24)
(2.25)
(2.26)
(2.27)
(2.28)
Misal:
(2.29)
(2.30)
Berdasarkan Mathematical Handbook of Formulas And Tables (Spiegel &
Liu, 1999)
(2.31)
(2.32)
(2.33)
(2.34)
LAMPIRAN 3
LAMPIRAN 4
Teknik Pembuatan Lamina Pada Bola Homogen
Pada pengujian program dengan model bola diperlukan pembagian lamina pada
bola tersebut dan koordinat pada setiap lamina. Perhatikan gambar dibawah ini.
Permukaan Tanah
3000 m
6000 m
(6000 z)
Xp,Yp
(5000,5000)
Bola tersebut memiliki diameter 6000 meter dan pusat massa berada 6000
meter dibawah permukaan tanah. Koordinat pusat massa adalah (5000,5000).
Kedalaman Lamina (z) diukur dari permukaan tanah. Sebagai contoh kita buat
lamina pertama pada bola tersebut. Pada gambar diatas lamina diberi warna biru
muda. Karena jarak terluar permukaan bola ke permukaan tanah adalah 3000
meter maka kedalaman lamina harus lebih besar dari 3000 meter ( z > 3000
meter). Misal lamina pertama berada pada kedalaman 3100 meter ( z = 3100).
Dengan bantuan rumus phitagoras maka nilai s adalah
s=
r 2 (6000 z ) 2
LAMPIRAN 5
Penampang Lamina Lintasan 1 Kampus UI, Depok
Lintasan 01
Lintasan 02
Lintasan 03
9298000
Wisma Makara
Pusgrafin
Asrama
50.0
U
Situ Salam
9297500
9297000
Situ Ulin
62.5
9296500
FE
Situ Puspa
PSJ
FISIP
FT
FIB
9296000
Stadion
F. Psikologi
FH
Pusgiwa
Fasilkom
Perpustakaan
Situ Mahoni
Pusat
Masjid UI
Situ Kenanga
Rektorat
Sarana Olahraga
Balairung
62.5
9295500
Guest House
FMIPA
62.5
Situ Agathis
FKM
FIK
Politeknik Negeri Jakarta
9295000
701500
702000
702500
703000