Anda di halaman 1dari 30

PRAKTIK PENGOLAHAN CITRA SATELIT

LAPORAN PRAKTIKUM PENGUNDUHAN CITRA SATELIT


DENGAN MENGGUNAKAN 6 TOOLS

disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Praktik Pengolahan Citra Satelit

Dosen Pengampu : Brian Pradana, S.T., M.T

Disusun Oleh :

Tarisa Oktavia
40030721060014

D-III PERENCANAAN TATA RUANG WILAYAH DAN KOTA K.PEKALONGAN

SEKOLAH VOKASI

UNIVERSITAS DIPONEGORO

2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan YME, karena Rahmat-Nya kami diberi
kesempatan dan pengetahuan sehingga laporan praktikum dengan judul “Laporan Praktikum
Pengunduhan Citra dengan 6 Tools” ini bisa selesai tepat waktu.

Adapun tujuan dari penulisan laporan ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah
Praktik Pengolahan Citra Satelit. Kami ucapkan terimakasih kepada Bapak Brian Pradana,
S.T., M.T., Bapak Pangi, S.T., M.T., dan Bapak Ade Pugara S.T., M.T. selaku dosen
pengampu mata kuliah Praktik Pengolahan Citra Satelit di Sekolah Vokasi Program Studi D-
3 Perencanaan Wilayah dan Kota Universitas Diponegoro karena bantuan dan bimbingan
selama proses praktik penyusunan laporan praktikum ini.
Semoga dengan adanya tugas ini kami dapat menambah wawasan dan memberi
manfaat bagi pembaca, kami selaku penyusun mohon maaf apabila masih ada kekurangan
dalam pembuatan laporan ini. Kritik dan saran akan sangat berharga bagi kami sekalian.

Pekalongan, 26 Februari 2023

Tarisa Oktavia
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Penginderaan jauh merupakan ilmu yang untuk memperoleh informasi mengenai
fenomena alam pada obyek (permukaan bumi) yang diperoleh tanpa kontak langsung
dengan obyek permukaan bumi melalui pengukuran pantulan (reflection) ataupun
pancaran (emission) oleh media gelombang elektomagnetik. Obyek di permukaan bumi
berdasarkan pada nilai pantulan energi gelombang eloktromagnetik yang dipancarkan
oleh obyek permukaan bumi kemudian energy tersebut direkam oleh sensor (Suwargana,
2013). Hasil dari suatu penginderaan jauh yaitu citra satelit atau foto udara. Citra Satelit
Resolusi Tinggi atau disingkat CSRT adalah data citra satelit yang memiliki resolusi
spasial yang tinggi. Terdapat beberapa jenis CSRT yaitu diantaranya adalah QuickBird,
Ikonos, GeoEyes-1, WorldView-1, WorldView-2, dan Pleiades 1 & 2.

Citra satelit merupakan gambaran suatu objek yang terekam oleh alat penginderaan
jauh yang menggambarkan kondisi suatu objek. Citra satelit dapat memperlihatkan
fenomena-fenomena alam yang terjadi atas permukaaan bumi seperti kenampakan
permukiman, hutan, laut dan lain-lain. Sedangkan penerapan citra satelit dalam bidang
Perencanaan Wilayah dan Kota sendiri adalah untuk mengetahui pergerakan bangunan
terbangun, non terbangun, badan air, dan hutan, mengidentifikasi kerapatan vegetasi,
mengetahui temperature dari ketinggian dan lain sebagainya.

Dalam suatu penelitian dengan menggunakan data satelit, diperlukan data dengan
resolusi tinggi. Hal ini dikarenakan, data dengan resolusi tinggi memiliki ketajaman yang
lebih jelas sehingga memudahkan kita dalam mengintrepretasikan data satelit tersebut.
Maka dalam laporan ini penulis akan menampilkan dan menyajikan bagaimana peran
tools pengunduhan citra satelit serta langkah – langkah dalam mengunduh data citra
satelit dengan resolusi tinggi.

1.2 Tujuan
Adapun maksud dan tujuan praktikum mata kuliah Praktik Pengolahan Citra Satelit ini
adalah membantu dalam pengumpulan data-data keruangan atau spasial untuk Perencanaan
Wilayah dan Kota.
BAB II
METODE PENELITIAN

2.1 Waktu Pelaksanaan


Hari : Minggu

Tanggal : 26 Februari 2023

Waktu : 12.00 – 02.00 WIB

Tempat : Kost

2.2 Alat
A. Alat
1. Laptop
2. HP
3. Aplikasi Google Earth Pro
4. Aplikasi ArcGIS Basemap
5. Aplikasi QGIS Basemap
6. Aplikasi SAS Planet
7. Aplikasi ArcBru Tiles
8. Website Open Aerial Map
BAB III
TAHAPAN PELAKSANAAN

3.1 Google Earth Pro


a. Buka aplikasi Google Earth Pro.

b. Tentukan lokasi yang akan diunduh citranya : tulis nama lokasi pada kolom
“Search”.
c. Setelah mencari lokasi, maka akan muncul tampilan sebagai berikut.

d. Berikan penanda (titik/pin) yang mengelili wilayah studi hingga membentuk


suatu polygon.

e. Unduh citra dengan cara : klik “Save Image”  atur pada “Map Options”
untuk un-checklist segala elements di dalamnya  atur resolusi yang
diinginkan (semakin besar resolusi, semakin baik)  klik “Save Image” 
pilih tempat penyimpanan dan beri nama file  klik “Save”.
Setelah melakukan tahapan diatas, berikut adalah hasil dari citra satelit yang diambil
dari Google Earth Pro.
3.2 ArcGIS Basemap
a. Buka Aplikasi ArcGIS.

b. Lakukan tes koneksi dengan cara : klik toolbar di pojok kanan bawah  klik
kanan pada logo ArcGIS  klik “Test Connection Now”.
c. Memunculkan basemap dengan cara: Klik “File”  klik “Add Data”  klik
“Add Basemap”.
d. Kemudian, pilih basemap sesuai dengan kebutuhan. Dalam laporan ini
menggunakan basemap “Imagery” kemudian klik “Add”.

e. Berikut merupakan tampilan dari basemap “Imagery” dalam ArcGIS.


f. Kemudian pilih lokasi yang akan di unduh citranya  klik “File”  klik
“Export Map”  pilih tempat penyimpanan dan beri nama file  pilih bentuk
penyimpanan (JPEG)  klik “Save”.
Setelah melakukan tahapan diatas, berikut adalah hasil dari citra satelit yang diambil dari
ArcGIS Basemap.
3.3 QGIS Basemap
a. Buka aplikasi QGIS.

b. Tambahkan koneksi baru dengan cara: Klik “XYZ Tiles”  klik


“Connection”.

c. Terdapat beberapa koneksi yang dapat dimasukkan dengan rincian dan cara
sebagai berikut: beri nama koneksi  masukkan URL link pada kolom.
1.Bing Aerial (http://ecn.t3.tiles.virtualearth.net/tiles/a{q}.jpeg?g=1)

2. Google Earth (https://mt1.google.com/vt/lyrs=s&x=%7Bx%7D&y=%7By

%7D&z=%7Bz%7D)
3. Google Maps (https://mt1.google.com/vt/lyrs=m&x=%7Bx%7D&y=%7By

%7D&z=%7Bz%7D)

4. Google Roads (https://mt1.google.com/vt/lyrs=h&x={x}&y={y}&z={z})


5. Google Streets (https://mt1.google.com/vt/lyrs=m&x={x}&y={y}&z={z})

6. Google Terrain (https://mt1.google.com/vt/lyrs=p&x={x}&y={y}&z={z})


7. Open Street Maps (https://tile.openstreetmap.org/{z}/{x}/{y}.png)

8. Open Topo Map


(https://tile.opentopomap.org/%7Bz%7D/%7Bx%7D/%7By

%7D.png)

d. Kemudian pilih citra yang akan diunduh dari koneksi yang dipilih. Simpan
dengan cara: klik “XYZ Tiles”  klik “Save Connection”  pilih citra yang
akan diunduh dari koneksi yang dipilih (sebagai contoh menggunakan koneksi
“Bing Aerial”)  klik “Export”  atur penamaan file pada folder klik
“Save” (file akan tersimpan dengan tipe XML).
Setelah melakukan tahapan diatas, berikut adalah hasil dari citra satelit yang diambil
dari QGIS Basemap dengan koneksi “Bing Aerial”.
3.4 Open Aerial Map
a. Buka pada laman web “https://map.openaerialmap.org/”.

b. Cari lokasi studi yang diinginkan, sebagai contoh “Kota Semarang”. Pada
Open Aerial Map, tidak semua lokasi memiliki citra hanya terdapat di lokasi-
lokasi tertentu. Ketikkan pada kolom pencarian untuk kota yang ingin dicari.

c. Lalu pilih salah satu kotak yang tersedia dan klik pada citra yang muncul.
d. Cek rincian data citra yang dan selanjutnya lakukan pengunduhan dengan cara,
klik pada ikon unduh.
Setelah melakukan tahapan diatas, berikut adalah hasil dari citra satelit yang diambil
dari Open Aerial Map.
3.5 SAS Planet
a. Buka aplikasi SAS Planet.

b. Klik “Operations”  klik “Selection Manager”  klik “Rectanguler


Selection” untuk menandai lokasi yang akan diunduh citranya.

c. Ubah pengaturan pada tampilan layar Selection Manager pada kolom “Sticth”
dengan cara, ubah Output Format menjadi “GeoTIFF”  zoom menjadi 21 
“Format” menjadi “TIFF”  “Compression” menjadi “JPEG”  atur
penamaan file pada folder, kemudian klik “Save”  klik “Start” untuk
melakukan pengunduhan”.
d. Kemudian tunggu untuk pengunduhan citra.
3.6 ArcBru Tiles
a. Buka aplikasi ArcGIS.

b. Aktifkan tool “ArcBru Tile” dengan cara, klik pada “Customize”  klik
“Toolbars”  klik “ArcBru Tile”.
c. Pada tool ArcBru Tile, klik “Bing”  klik “Satelite”.

d. Berikut merupakan tampilan citra, perbesar pada bagian wilayah yang akan
diunduh citranya.
e. Kemudian simpan citra dengan cara, klik “File”  klik “Export Map”  atur
penyimpanan file pada folder dengan tipe penyimpanan TIFF  klik “Save”.
BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Data citra satelit memiliki kemampuan untuk menggambarkan keadaan di permukaan
bumi seperti lahan terbangun, lahan non terbangun, perkebunan, hutan dan lain-lain.
Dalam suatu penelitian dengan menggunakan data satelit, diperlukan data dengan resolusi
tinggi. Hal ini dikarenakan, data dengan resolusi tinggi memiliki ketajaman yang lebih
jelas sehingga memudahkan kita dalam mengintrepretasikan data satelit tersebut.

Berdasarkan hasil uji praktek beberapa tools yang telah dilakukan, QGIS Basemap
merupakan aplikasi yang cukup mudah untuk digunakan dalam mengunduh data citra
satelit dan memiliki tampilan layar yang simpel. Adapun langkah – langkah yang
dilakukan cukup mudah dengan menambahkan basemap sesuai kebutuhan dan
menambahkannya dengan menyalin link URL. Terdapat pula hambatan yang penulis
alami dalam melakukan uji praktik ini yaitu kendala dalam penggunaan aplikasi. Aplikasi
yang mengalami masalah yaitu pada aplikasi SAS Planet dimana hasil basemap yang
tidak muncul. Hasil dari citra memiliki resolusi yang tinggi sehingga menghasilkan
gambar yang jelas.

Anda mungkin juga menyukai