Anda di halaman 1dari 2

Nama: Mahesa Khalifa G.

NIM: F34140118
Kelas: Q 07.2

Konsep Ekonomi Kerakyatan Bung Hatta

Salah satu gagasan yang saat ini sedang sering disorot adalah ekonomi kerakyatan.
Padahal, jika kita telusuri konsep ini telah ada sejak zaman kemerdekaan yang digagas oleh
salah satu proklamator kemerdekaan Indonesia, Muhammad Hatta. Ditengah krisis ekonomi
yang tengah melanda Indonesia karena dunia, ia menulis suatu artikel berjudul "Ekonomi
Rakyat" yang diterbitkan di harian "Daulat Rakyat" pada 20 November 1933. Dalam artikel
tersebut, Bung Hatta mengungkapkan kegelisahannya tentang kemerosotan ekonomi
Indonesia yang membuat rakyat menderita dan.
Ekonomi rakyat menurut Bung Hatta maksudnya adalah ekonomi kaum pribumi yang
ketika itu sangat tertinggal dari penjajah Belanda di lapisan atas dan kaum timur asing yang
berada di lapisan menengah. Bung Hatta terus memikirkan bagaimana caranya agar ekonomi
pribumi meningkat, walaupun ia kala itu hanya seorang ekonom yang berada diluar kancah
politik saja. Akhirnya, demi mengubah ekonomi Indonesia menjadi lebih baik Bung Hatta
turun ke kancah politik. Karena menurutnya, perbaikan kondisi ekonomi hanya dapat berhasil
jika penjajah diusir dari Indonesia. Setelah berjuang menuju kemerdekaan, Bung Hatta tidak
serta-merta meninggalkan jalan "ekonomi" untuk merubah kondisi Indonesia. Perjuangan
konkret yang ia lakukan adalah mengembangkan koperasi.
Bung Hatta menggalang kekuatan ekonomi rakyat melalui koperasi sebagai wadah
perjuangan ekonomi rakyat. Karena ia sadar, untuk merubah kondisi ekonomi Indonesia tidak
cukup dengan merdeka saja, namun juga harus dilakukan perubahan sistem ekonomi kolonial
yang dulu berlaku dengan ekonomi nasional. Menurut Bung Karno, ekonomi nasional adalah
sebuah perekonomian yang ditandai oleh menigkatnya peran serta rakyat dalam penguasaan
modal atau faktor-faktor produksi di tanah air. Pengembangan koperasi pun terus berlanjut
jauh hingga saat ini.
Pemikiran Bung Hatta inilah yang menjadi salah titik tolak perumusan pasal 33 UUD
1945 . Dalam pasal tersebut tercantum dasar demokrasi ekonomi, produksi dikerjakan oleh
semua untuk semua dibawah pimpinan atau penilikan anggota-anggota masyarakat.
Kemakmuran masyarakatlah yang di utamakan. Oleh karena itu, perekonomian disusun
berdasarkan asas kekeluargaan. Bangunan yang cocok untuk perekonomian itu adalah
koperasi.
Menurut Bung Hatta, demokrasi ekonomi adalah salah satu pilar penting model
demokrasi sosial yang cocok dengan Indonesia. Menurut cita-cita tolong-menolong dapat
dibangun tonggak demokrasi ekonomi. Dalam sistem ini, tidak lagi akan ada situasi dimana
seorang atau golongan kecil menguasai penghidupan orang banyak seperti sekarang.
Keperluan dan kemauan rakyat banyak harus menjadi pedoman perusahaan dan penghasilan.
Sebab itu, segala tangkai penghasilan besar yang mengenai penghidupan rakyat harus
berdasar pada milk bersama dan terletak dibawah penjagaaan rakyat dengan perantara badanbadan perwakilannya. Berkat sepak terjangnya yang cukup berpengaruh ini, Bung Hatta
kemudian dinobatkan sebagai Bapak Koperasi Indonesia.

Sehubungan dengan penerapan ekonomi kerakyatan ini, paling tidak ada 5 agenda
yang harus diterapkan demi mencapai demokratisasi penguasaan faktor-faktor produksi
seperti yang terkandung dalam definisi ekonomi nasional, yaitu desentralisasi hak atas
pengelolaan sumber - sumber penerimaan negara terhadap daerah, pendataan penguasaan dan
redistribusi kepemilikan lahan, reformasi koperasi dan pembentukan koperasi sejati,
pengembangan mekanisme persaingan yang menjamin berlangsungnya persaingan usaha
secara sehat, dan penerapan pajak penghasilan dan kekayaan progresif sebagai upaya
mempertahankan demokrasi penguasaan modal atau faktor-faktor produksi ditengah-tengah
masyarakat.
Konsep ekonomi kerakyatan bertumpu pada mekanisme pasar yang berkeadilan,
mengikutsertakan seluruh lapisan masyarakat dalam proses pembangunan dan berlaku adil
bagi seluruh rakyat. Sehingga tujuan akhir yang ingin dicapai dan dicita-citakan Bung Hatta
dalam sistem ekonomi kerakyatan adalah peningkatan kesejahtraan ekonomi secara
menyeluruh atau mayoritas warga masyarakat.

Komentar:
Menurut saya, ekonomi kerakyatan adalah sistem ekonomi yang sesuai dengansalah
satu nafas dasar negara Indonesia yaitu kekeluargaan. Kesejahteraan yang ingin dicapai
adalah kesejahteraan bangsa, bukan kesejahteraan individu. Dengan begitu, kesejahteraan
akan merata, sesuai dari cita-cita sistem ekonomi kerakyatan dari Bung Hatta yang salah satu
pelaksanaannya dengan koperasi. Namun menurut saya, sistem koperasi dan sistem ekonomi
kerakyatan lainnya perlu beberapa perbaikan, termasuk promosi yang lebih baik. Karena saat
ini, sistem ekonomi tersebut kurang populer dibandingkan dengan sistem ekonomi yang lain
seperti kapitalisme, diduga karena untung usaha dari sistem kapitalisme lebih besar daripada
sistem koperasi yang dibagi-bagi. Setelah mendapat beberapa perbaikan, tentu sistem
ekonomi kerakyatan seperti koperasi menjadi sistem yang dapat memberikan manfaat yang
lebih besar dari kapitalisme, dan dapat membuat lebih banyak orang sejahtera.

Anda mungkin juga menyukai