Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

KOMUNIKASI PEMBANGUNAN

KOMUNIKASI DAN PERUBAHAN SOSIAL


SERTA
PERUBAHAN PADA TINGKAT INDIVIDU

DISUSUN OLEH :
Kelas A
Kelompok 5

Septry Y Sihombing

200110130049

Nurul Huda

200110130071

Sauma Ramadhani

200110130253

Rahdian Abdi

200110130258

Ridwan Firdaus

200110130279

FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
SUMEDANG
2014

DAFTAR ISI

Daftar Isi

..................................................................................................... II

BAB I
a.

Latar Belakang

b.

Rumusan Masalah

c.

Tujuan dan Manfaat

.................................................................................. III
............................................................................IV
......................................................................... V

BAB II
a.

Pengertian komunikasi

......................................................................... 1

b.

Komunikasi social

a.

Pembentukan konsep diri

.................................................... 3

b.

Pernyataan eksistensi diri

.................................................... 3

c.

Komunikasi dan Perubahan sosial

a.

Sistem Sosial

b.

Perubahan Sosial

c.

Komunikasi dan perubahan social

.......................................... 7

d.

Komunikasi sebagai proses social

.......................................................... 9

e.

Komunikasi sebagai proses Budaya

................................................................................2

........................................................ 6
.......................................................................... 6
.................................................................... 6

..................................................... .11

BAB III
a.

Kesimpulan

DAFTAR PUSTAKA

.......................................................................................... ..16

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Komunikasi adalah proses pengiriman dan penerimaan informasi atau pesan antara dua orang atau
lebih dengan cara yang efektif, sehingga pesan yang dimaksud dapat dimengerti. Dalam penyampaian
atau penerimaan informasi ada dua pihak yang terlibat yaitu :
1.
2.

Komunikator : Orang / kelompok orang yang menyampaikan informasi atau pesan


Komunikan : orang atau kelompok orang yang menerima pesan.

Dalam berkomunikasi keberhasilan komunikator atau komunikan sangat ditentukan oleh


beberapa faktor yaitu : Cakap, Pengetahuan, Sikap, Sistem Sosial, Kondisi lahiriah. Menurut Lasswell,
Effendy (1994:11-19) membedakan proses komunikasi menjadi dua tahap, yaitu:
1. Proses komunikasi secara primer
Proses komunikasi secara primer adalah proses penyampaian pikiran dan atau perasaan seseorang
kepada orang lain dengan menggunakan lambang (symbol) sebagai media. Lambang sebagai media
primer dalam proses komunikasi adalah pesan verbal (bahasa), dan pesan nonverbal (kial/gesture,
isyarat, gambar, warna, dan lain sebagainya) yang secara langsung dapat/mampu menerjemahkan
pikiran dan atau perasaan komunikator kepada komunikan.
Komunikasi berlangsung apabila terjadi kesamaan makna dalam pesan yang diterima oleh
komunikan. Dengan kata lain, komunikasi adalah proses membuat pesan yang setara bagi komunikator
dan komunikan. Prosesnya sebagai berikut, pertama-tama komunikator menyandi (encode) pesan yang
akan disampaikan disampaikan kepada komunikan. Ini berarti komunikator memformulasikan pikiran
dan atau perasaannya ke dalam lambang (bahasa) yang diperkirakan akan dimengerti oleh komunikan.
Kemudian giliran komunikan untuk menterjemahkan (decode) pesan dari komunikator. Ini berarti ia
menafsirkan lambang yang mengandung pikiran dan atau perasaan komunikator tadi dalam konteks
pengertian. Yang penting dalam proses penyandian (coding) adalah komunikator dapat menyandi dan
komunikan dapat menerjemahkan sandi tersebut (terdapat kesamaan makna).
2. Proses komunikasi sekunder
Proses komunikasi secara sekunder adalah proses penyampaian pesan oleh komunikator kepada
komunikan dengan menggunakan alat atau sarana sebagai media kedua setelah memakai lambang
sebagai media pertama.
Seorang komunikator menggunakan media ke dua dalam menyampaikan komunikasike karena
komunikan sebagai sasaran berada di tempat yang relatif jauh atau jumlahnya banyak. Surat, telepon,
teleks, surat kabar, majalah, radio, televisi, film, dsb adalah media kedua yang sering digunakan dalam
komunikasi. Proses komunikasi secara sekunder itu menggunakan media yang dapat diklasifikasikan

sebagai media massa (surat kabar, televisi, radio, dsb.) dan media nirmassa (telepon, surat, megapon,
dsb.).
Dari penjabaran di atas, komunikasi berperan penting bagi kehidupan manusia, karena manusia itu
sendiri dikenal sebagai makhluk sosial. Setiap saat pasti manusia di dunia ini melakukan komunikasi, baik
itu komunikasi verbal maupun komunikasi non verbal.

BAB II
PEMBAHASAN 1 : KOMUNIKASI DAN PERUBAHAN SOSIAL

A. PENGERTIAN KOMUNIKASI
Kata atau istilah komunikasi (dari bahasa Inggris communication),secara etimologis atau
menurut asal katanya adalah dari bahasa Latin communicatus, dan perkataan ini bersumber pada kata
communis Dalam kata communis ini memiliki makna berbagi atau menjadi milik bersama yaitu suatu
usaha yang memiliki tujuan untuk kebersamaan atau kesamaan makna.
Komunikasi secara terminologis merujuk pada adanya proses penyampaian suatu pernyataan
oleh seseorang kepada orang lain. Jadi dalam pengertian ini yang terlibat dalam komunikasi adalah
manusia. Karena itu merujuk pada pengertian Ruben dan Steward(1998:16) mengenai komunikasi
manusia yaitu: Human communication is the process through which individuals in relationships, group,
organizations and societiesrespond to and create messages to adapt to the environment and one
another. Bahwa komunikasi manusia adalah proses yang melibatkan individu-individu dalam suatu
hubungan, kelompok, organisasi dan masyarakat yang merespon dan menciptakan pesan untuk
beradaptasi dengan lingkungan satu sama lain.
Di kutip dari buku Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar yang di tulis oleh Deddy Mulyana, terdapat
empat fungsi komunikasi, yakni: komunikasi sosial, komunikasi ekspresif, komunikasi ritual, dan
komunikasi instrumental. Dan di makalah ini, penulis akan sedikit menjelaskan tentang komunikasi
sosial.

B.

KOMUNIKASI SOSIAL

Di kehidupan ini komunikasi merupakan sesuatu yang sangat vital. Komunikasi berperan penting
bagi kehidupan manusia, karena manusia itu sendiri dikenal sebagai makhluk social. Setiap saat pasti
manusia di dunia ini melakukan komunikasi, baik itu komunikasi verbal maupun komunikasi non verbal.
Namun , berkomunikasi dengan mengharapkan timbal balik yang positif dari lawan bicara kita itu sulit,
contohnya pada saat perang dunia kedua. Menjelang akhir perang dunia kedua, terdapat bukti bahwa
ada kekeliruan dalam menterjemahkan pesan yang dikirimkan pemerintah Jepang dan ini telah memicu
pengeboman Hiroshima. Kata mokusatsu yang digunakan Jepang dalam merespon ultimatum Amerika
Serikat untuk menyerah diterjemahkan oleh domei sebagai mengabaikan, tetapi pihak Amerika Serikat
mengartikan kata tersebut dengan no comment sehingga pihak Amerika Serikat memutuskan
menjatuhkan bom atom di Hiroshima. Padahal kata mokusatsu itu adalah Kami akan menanti
ultimatum Tuan tanpa komentar.
Melihat dari kasus di atas, kesalahpahaman dalam berkomunikasi akan mengakibatkan sebuah
masalah, maka komunikasi sangat penting bagi kelangsungan hidup manusia. Berdasarkan pengamatan

berbagai pakar komunikasi, mereka mengemukakan fungsi yang berbeda-beda, meskipun ada kalanya
terdapat kesamaan dan tumpang tindih diantara berbagai pendapat tersebut. Seperti yang sudah
penulis katakan di atas, di kutip dari buku Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar yang di tulis oleh Deddy
Mulyana, terdapat empat fungsi komunikasi, yakni: komunikasi sosial, komunikasi ekspresif, komunikasi
ritual, dan komunikasi instrumental. Berikut ini saya akan membahas komunikasi sosial.
Komunikasi sosial adalah Kegiatan komunikasi yang diaarahkan pada pencapaian suatu situasi
integrasi sosial. Komunikasi sosial juga merupakan suatu proses pengaruh-mempengaruhi mencapai
keterkaitan sosial yang dicita-citakan antar individu yang ada di masyarakat. Komunikasi sosial
setidaknya mengisyaratkan bahwa komunikasi itu penting untuk menbangun konsep diri kita, aktualisasi
diri, kelangsungan hidup, memperoleh kebahagian, terhindar dari tekanan dan ketegangan (lewat
komunikasi yang bersifat menghibur) dan mempunyai hubungan dengan orang lain.
- Pembentukan konsep diri
Pembentukan konsep diri adalah pandangan kita mengenai siapa diri kita dan itu hanya bisa kita
peroleh lewat informasi yang diberikan orang lain kepada kita. Aspek-aspek konsep diri diantaranya :
jenis kelamin, agama, kesukuan, pendidikan, pengalaman, rupa fisik dan lain-lain. Identitas etnik
merupakan konsep penting atau unsur-unsur penting konsep diri.
- Pernyataan eksistensi diri
Orang berkomunikasi untuk menunjukkan dirinya eksis. Inilah yang disebut aktualisasi diri atau
pernyataan eksistensi diri. Ketika berbicara, kita sebenarnya menyatakan bahwa kita ada. Komunikasi
sosial itu sendiri bertujuan untuk integrasi bangsa dan sosial. Integrasi adalah menciptakan rasa aman
yang diperoleh dari ikatan sosial yang kuat dengan mengorbankan sedikit atau banyak kepentingan
individu. Adapun beberapa masalah yang menjadi penghambat integrasi bangsa dan integrasi sosial,
yaitu :
1.

Integrasi bangsa melalui komunikasi antar generasi.

2.

Pengaruh luar negeri melalui komunikasi internasional dan ilmu pengetahuan.

3.

Akibat-akibat pembangunan sebagai unitended by products, contoh : pembangunan yang lebih


banyak dikota dibandingkan dipedesaan.

Integrasi bangsa dan sosial dapat dicapai melalui :


a.

Perbedaan identifikasi bangsa melalui bahasa.

Bahasa merupakan pencerminan dari realita hidup masyarakat, mekanisme bersosialisasi dan
komuniakasi, situasi hubungan, diri dan derajat integrasi diri dan persediaan pengetahuan.
b.

Identifikasi sosial melalui proses belajar atau sosialisai.


Sistem sosial adalah hasil dari interaksi yang bersifat interdependen dan komplementer.

c.

Identifikasi sosial melalui legitimasi

Contohnya yaitu : Di Indonesia sila Ketuhanan Yang Maha Esa merupakan nilai yang merupakan
perlu atau utama bagi seluruh warga negara Indonesia.
Sejak lahir kita tidak dapat hidup sendiri untuk mempertahankan hidup. Kita perlu dan harus
berkomunikasi dengan orang lain untuk memenuhi kebutuhan biologis kita seperti makan dan minum,
dan memenuhi kebutuhan psikologis kita seperti sukses dan kebahagiaan. Melalui komunikasi pula kita
dapat memenuhi kebutuhan emosional kita dan meningkatkan kesehatan mental kita. Komunikasi sosial
mengisyaratkan bahwa komunikasi dilakukan untuk pemenuhan diri untuk merasa terhibur, nyaman dan
tentram dengan diri sendiri dan juga orang lain
C. KOMUNIKASI DAN PERUBAHAN SOSIAL
a.

Sistem Sosial

Dalam proses komunikasi pembangunan, sistem sosial merupakan target atau sasaran dari
perubahan yang akan diciptakan. Sistem sosial dapat didefinisikan sebagai suatu kumpulan unit yang
berbeda secara fungsional dan terikat dalam kerjasama untuk memecahkan masalah dalam rangka
mencapai tujuan bersama. Sebuah sistem sosial terdiri dari subsitem-subsistem sosial yang dalam
konteks tertentu dapat pula menjadi sistem tersendiri (sitem sosial tersendiri). Ditinjau dari luas
lingkupnya, sistem sosial dapat berupa sistem yang sangat besar, misalnya sebuah bangsa, sebuah
komunitas budaya, komunitas sosial, dan masyarakat. Namun demikian, sistem sosial dapat pula berupa
kumpulan unit manusia dalam skala kecil, misalnya organisasi dan kelompok.
b.

Perubahan Sosial

Perubahan sosial adalah proses di mana terjadi perubahan struktur dan fungsi suatu sistem
sosial. Perubahan tersebut terjadi sebagai akibat masuknya ide-ide pembaruan yang diadopsi oleh para
anggota sistem sosial yang bersangkutan. Proses perubahan sosial biasa tediri dari tiga tahap:
1.

Invensi, yakni proses di mana ide-ide baru diciptakan dan dikembangkan

2.

Difusi, yakni proses di mana ide-ide baru itu dikomunikasikan ke dalam sistem sosial.

3.

Konsekuensi, yakni perubahan-perubahan yang terjadi dalam sistem sosial sebagai akibat
pengadopsian atau penolakan inovasi. Perubahan terjadi jika penggunaan atau penolakan ide baru
itu mempunyai akibat.

Jenis-jenis Perubahan Sosial


Salah satu cara untuk mengidentifikasi jenis-jenis perubahan sosial yang terjadi adalah dengan
mencermati dari mana sumber terjadinya perubahan itu. Jika perubahan itu bersumber dari dalam
sistem sosial itu sendiri, perubahan yang terjadi disebut perubahan imanen. Sedangkan jika sumbernya
ide baru itu berasal dari luar sistem sosial, disebut perubahan kontak.

Perubahan imanen terjadi jika anggota sistem sosial menciptakan dan mengembangkan ide baru
dengan sedikit atau tanpa pengaruh sama sekali dari pihak luar dan kemudian ide baru itu menyebar ke
seluruh sistem sosial.
Perubahan kontak terjadi jika sumber dari luar sistem sosial memperkenalkan ide baru ke dalam
suatu sistem sosial. Dengan demikian, perubahan kontak merupakan gejala antarsistem. Ada dua
macam perubahan kontak, yaitu perubahan kontak selektif dan perubahan kontak terarah. Perbedaan
perubahan tersebut tergantung dari mana kita mengamati datangnya kebutuhan untuk berubah itu, dari
dalamkah atau dari luar sistem sosial.
Perubahan kontak selektif terjadi jika anggota sistem sosial terbuka pada pengaruh dari luar
(bersikap kosmopolitan) pada pengaruh dari luar dan menerima atau menolak ide baru itu berdasarkan
kebutuhan yang mereka rasakan sendiri (felt-needs). Perubahan kontak terarah atau perubahan
terencana (planned changes) adalah perubahan yang disengaja dengan adanya orang luar atau sebagian
anggota sitem sosial yang bertindak sebagai agen pembaru (agent of changes) yang secara
intensifberusaha memperkenalkan ide-ide baru untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan oleh
lembaga dari luar.
Ditinjau dari cakupan sasarannya, perubahan sosial dapat berupa perubahan dalam tataran
mikro dan tataran makro. Perubahan yang terjadi dalam tataran mikro adalah perubahan yang terjadi
dalam level individual, ketika seseorang menerima atau menolak inovasi, sehingga berdampak pada
perilaku orang tersebut, baik secara kognitif, afektif, maupun psikomotorik. Perubahan yang terjadi
dalam tataran makro adalah perubahan pada level sistem sosial, ketika dalam sistem sosial terjadi
struktur dan fungsi sistem sosial.
c.

Komunikasi Dan Perubahan Sosial

Komunikasi merupakan unsur yang sangat penting dalam proses perubahan sosial. Kita samasama paham, secara sederhana komunikasi adalah proses di mana pesan-pesan dioperkan dari sumber
kepada penerima, baik secara langsung maupun melalui media tertentu. Dalam proses perubahan sosial,
pesan-pesan yang terkandung dan dioperkan oleh sumber kepada penerima itu berupa ide-ide
pembaruan atau inovasi. Oleh karena itu, komunikasi yang digunakan untuk menciptakan perubahan
sosial dikenal dengan istilah komunikasi sosial ataukomunikasi pembangunan.
Salah satu tipe komunikasi sosial/komonikasi pembangunan yang paling menonjol adalah difusi.
Difusi merupakan proses dimana inovasi tersebar ke dalam sistem sosial. Oleh karen itu, difusi
dipandang sebagai kajian komunikasi tersendiri yang memokuskan telaahan tentang pesan-pesan yang
berupa gagasan baru.
Unsur-unsur Difusi
Difusi sebagai sebuah proses penyebaran ide baru dapat terjadi jika ada (1) inovasi yang (2)
dikomunikasikan memlalui saluran tertentu (3) dalam jangka waktu tertentu, kepada (4) anggota suatu
sitem sosial.

Inovasi adalah gagasan, tindakan atau barang yang dianggap abru oleh seseorang di mana
kebaruannya itu bersifat relatif. Suatu gagasan dapat dianggap sebagai sebuah inovasi oleh anggota
sistem sosial tertentu, tetapi juga dapat dianggap bukan inovasi oleh anggota sistem sosial lainnya.
Saluran komunikasi dalam proses difusi dapat berupa media massa atau media interpersonal.
Jangka waktu adalah banyaknya waktu yang dibutuhkan untuk melakukan proses penyebaran inovasi
dan proses pengambilan keputusan adopsi oleh anggota sistem sosial. Kecepatan adopsi oleh anggota
sistem sosial tergantung pada tingkat keinovatifan anggota sistem sosial serta ciri karakteristik inovasi
yang ditawarkan dalam pandangan anggota sistem sosial.
Ciri karakteristik atau sifat inovasi terdiri dari:
1.

Keuntungan Relatif (Relative Advantage)

2.

Kompatibilitas (Compatibility)

3.

Kompleksitas (Complexity)

4.

Trialabilitas (Trialability)

5.

Obsevabilitas (Observability)

D. KOMUNIKASI SEBAGAI PROSES SOSIAL


Dalam hubungannya dengan proses sosial, komunikasi menjadi sebuah cara dalam melakukan
perubahan sosial (social change). Komunikasi berperan menjembatani perbedaan dalam masyarakat
karena mampu merekatkan kembali sistem sosial masyarakat dalam usahanya melakukan perubahan.
Namun begitu, komunikasi juga tak akan lepas dari konteks sosialnya. Artinya ia akan diwarnai oleh
sikap, perilaku, pola, norma, pranata masyarakatnya. Jadi keduanya saling mempengaruhi dan saling
melengkapi, seperti halnya hubungan antara manusia dengan masyarakat. Little John (1999),
menjelaskan hal ini dalam genre interactionist theories. Dalam teori ini, dijelaskan bahwa memahami
kehidupan sosial sebagai proses interaksi. Komunikasi (interaksi) merupakan sarana kita belajar
berperilaku. Komunikasi merupakan perekat masyarakat. Masyarakat tidak akan ada tanpa komunikasi.
Struktur sosial-struktur sosial diciptakan dan ditopang melalui interaksi. Bahasa yang dipakai dalam
komunikasi adalah untuk menciptakan struktur-struktur sosial.
Hubungan antara perubahan sosial dengan komunikasi (atau media komunikasi) pernah diamati
oleh Goran Hedebro (dalam Nurudin, 2004) sebagai berikut :
1. Teori komunikasi mengandung makna pertukaran pesan. Tidak ada perubahan dalam masyarakat
tanpa peran komunikasi. Dengan demikian, bisa dikatakan bahwa komunikasi hadir pada semua
upaya bertujuan membawa ke arah perubahan.
2. Meskipun dikatakan bahwa komunikasi hadir dengan tujuan membawa perubahan, namun ia bukan
satu-satunya alat dalam membawa perubahan sosial. Dengan kata lain, komunikasi hanya salah satu
dari banyak faktor yang menimbulkan perubahan masyarakat.

3. Media yang digunakan dalam komunikasi berperan melegitimasi bangunan sosial yang ada. Ia adalah
pembentuk kesadaran yang pada akhirnya menentukan persepsi orang terhadap dunia dan
masyarakat tempat mereka hidup.
4. Komunikasi adalah alat yang luar biasa guna mengawasi salah satu kekuatan penting masyarakat;
konsepsi mental yang membentuk wawasan orang mengenai kehidupan. Dengan kata lain, mereka
yang berada dalam posisi mengawasi media, dapat menggerakkan pengaruh yang menentukan
menuju arah perubahan sosial.
Komunikasi sebagai proses sosial adalah bagian integral dari masyarakat. Secara garis besar
komunikasi sebagai proses sosial di masyarkat memiliki fungsi-fungsi sebagai berikut : (1) Komunikasi
menghubungkan antar berbagai komponen masyarakat. Komponen di sini tidak hanya individu dan
masyarakat saja, melainkan juga berbagai bentuk lembaga sosial (pers, humas, universitas); (2)
Komunikasi membuka peradaban (civilization) baru manusia; (3) Komunikasi adalah manifestasi kontrol
sosial dalam masyarakat; (4) Tanpa bisa diingkari komunikasi berperan dalam sosialisasi nilai ke
masyarakat; dan (5) Seseorang akan diketahui jati dirinya sebagai manusia karena menggunakan
komunikasi. Itu juga berarti komunikasi menunjukkan identitas sosial seseorang.
E.

KOMUNIKASI SEBAGAI PROSES BUDAYA

Dalam hubungannya dengan proses budaya komunikasi yang ditujukan kepada orang atau
kelompok lain adalah sebuah pertukaran budaya. Dalam proses tersebut terkandung unsur-unsur
kebudayaan, salah satunya adalah bahasa, sedangkan bahasa adalah alat komunikasi. Dengan demikian,
komunikasi juga disebut sebagai proses budaya.
Koentjaraningrat (dalam Nurudin, 2004) menyatakan kebudayaan adalah keseluruhan gagasan
dan karya manusia yang harus dibiasakannya dengan belajar, beserta keseluruhan dari hasil budi dan
karyanya. Dari definisi tersebut layak diamati bahwa dalam kebudayaan itu ada; gagasan, budi dan karya
manusia; gagasan dan karya manusia itu akan menjadi kebudayaan setelah sebelumnya dibiasakan
dengan belajar. Memandang kebudayaan hanya dari segi hasil karyanya adalah tidak tepat. Demikian
juga melihat sesuatu hanya dari gagasan manusia juga terlalu sempit. Dengan kata lain, kebudayaan
menemukan bentuknya jika dipahami secara keseluruhan.
Apakah kebudayaan hanya sekedar konsep? Tidak. Paling tidak kebudayaan mempunyai wujud
sebagai berikut : 1) wujud sebagai suatu kompleks gagasan, konsep dan pikiran manusia; 2) wujud
sebagai suatu kompleks aktivitas; dan 3) wujud sebagai benda.
Melihat wujud kebudayaan tentu secara operasional bisa dilihat dari isi kebudayaan yang sering
disebut sebagai cultural universal meliputi :
a. Peralatan dan perlengkapan hidup manusia (pakaian, perumahan, alat rumah tangga, senjata alat
produksi, transpor);
b. Mata pencaharian hidup dan sistem-sistem ekonomi (pertanian, peternakan, sistem produksi, sistem
distribusi);

c. Sistem kemasyarakatan (sistem kekerabatan, organisasi politik, sistem hukum dan sistem
perkawinan);
d. Bahasa (lisan maupun tertulis);
e. Kesenian (seni rupa, seni suara, seni gerak);
f. Sistem pengetahuan;
g. Religi (sistem kepercayaan).
Komunikasi adalah salah satu wujud kebudayaan. Sebab, komunikasi hanya bisa terwujud setelah
sebelumnya ada suatu gagasan yang akan dikeluarkan oleh pikiran individu. Jika komunikasi itu
dilakukan dalam suatu komunitas, maka menjadi sebuah kelompok aktivitas (kompleks aktivitas dalam
lingkup komunitas tertentu). Dan pada akhirnya, komunikasi yang dilakukan tersebut tak jarang
membuahkan suatu bentuk fisik misalnya hasil karya seperti sebuah bangunan. Bukankah bangunan
didirikan karena ada konsep, gagasan, kemudian didiskusikan (dengan keluarga, pekerja atau arsitek)
dan berdirilah sebuah rumah. Maka komunikasi, nyata menjadi sebuah wujud dari kebudayaan. Dengan
kata lain, komunikasi bisa disebut sebagai proses budaya yang ada dalam masyarakat.
Jika ditinjau secara lebih kongkrit, hubungan antara komunikasi dengan isi kebudayaan akan
semakin jelas.
1. Dalam mempraktekkan komunikasi manusia membutuhkan peralatan-peralatan tertentu. Secara
minimal komunikasi membutuhkan sarana berbicara seperti mulut, bibir dan hal-hal yang berkaitan
dengan bunyi ujaran. Ada kalanya dibutuhkan tangan dan anggota tubuh lain (komunikasi non verbal)
untuk mendukung komunikasi lisan. Ditinjau secara lebih luas dengan penyebaran komunikasi yang lebih
luas pula, maka digunakanlah peralatan komunikasi massa seperti televisi, surat kabar, radio dan lainlain.
2. Komunikasi menghasilkan mata pencaharian hidup manusia. Komunikasi yang dilakukan lewat televisi
misalnya membutuhkan orang yang digaji untuk mengurusi televisi.
3. Sistem kemasyarakatan menjadi bagian tak terpisahkan dari komunikasi, misalnya sistem hukum
komunikasi. Sebab, komunikasi akan efektif manakala diatur dalam sebuah regulasi agar tidak
melanggar norma-norma masyarakat. Dalam bidang pers, dibutuhkan jaminan kepastian hukum agar
terwujud kebebasan pers. Namun, kebebasan pers juga tak serta merta dikembangkan di luar norma
masyarkat. Di sinilah perlunya sistem hukum komunikasi.
4. Komunikasi akan menemukan bentuknya secara lebih baik manakala menggunakan bahasa sebagai
alat penyampai pesan kepada orang lain. Wujud banyaknya bahasa yang digunakan sebagai alat
komunikasi menunjukkan bahwa bahasa sebagai isi atau wujud dari komunikasi. Bagaimana penggunaan
bahasa yang efektif, memakai bahasa apa, siapa yang menjadi sasaran adalah manifestasi dari
komunikasi sebagai proses budaya. Termasuk di sini juga ada manifestasi komunikasi sebagai proses
kesenian misalnya, di televisi ada seni gerak (drama, sinetron, film) atau seni suara (menyanyi, dialog).

5. Sistem pengetahuan atau ilmu pengetahuan merupakan substansi yang tak lepas dari komunikasi.
Bagaimana mungkin suatu komunikasi akan berlangsung menarik dan dialogis tanpa ada dukungan ilmu
pengetahuan? Ilmu pengetahuan ini juga termasuk ilmu tentang berbicara dan menyampaikan
pendapat. Bukti bahwa masing-masing pribadi berbeda dalam penyampaian, gaya, pengetahuan yang
dimiliki menunjukkan realitas tersebut.
Komunikasi sebagai proses budaya tak bisa dipungkiri menjadi obyektivasi (meminjam istilah
Berger) antara budaya dengan komunikasi. Proses ini meliputi peran dan pengaruh komunikasi dalam
proses budaya. Komunikasi adalah proses budaya karena di dalamnya ada proses seperti layaknya
sebuah proses kebudayaan, punya wujud dan isi serta kompleks keseluruhan. Sesuatu dikatakan
komunikasi jika ada unsur-unsur yang terlibat di dalamnya. Kebudayaan juga hanya bisa disebut
kebudayaan jika ada unsur-unsur yang terlibat di dalamnya yang membentuk sebuah sistem.

PEMBAHASAN 2 : PERUBAHANA PADA TINGKAT INDIVIDU


A. Proses keputsan Inovasi
Proses keputusan inovasi adalah proses mental, sejak seseorang megetahui adana inovasi
sampai mengambil keputusan untuk menerima atau memolaknya, dan kemudian
mengukuhkannya.
Tipe Keputusan Inovasi
1. Keputusan Otoritas
Keputusan yang dipaksakan kepada seseorang oleh individu yang berada dalam posisi
atasan.
2. Keputusan Individual
Keputusana dimana individu yang bersangktan ambl peranan dala pembuatannya.
a. Keputusan opsional, yakni keputusan yang dibuat oleh seseorang terlepas dari
keputusan-keputusan yan dibuat oleh anggoa system
b. Keputusan kolektif, yakn keputusan yang dibuat oleh individu-individu yang ada dalam
system sosial melalui consensus.
3. Keputusan KONTINGEN
Pemilihan untuk menerima atau menolak inovasi setelah ada keputusan inovasi yang
mendahuluinya.
B. Model Proses Keputusan Inovasi (proses adopsi)
Proses Keputusan Inovasi Opsional
Pandangan Tradisional (ahli-ahli sosiologi 1955)
a. Tahap kesadaran (Awarenes)
Seseorang mengetahui adanya ide-ide baru tetapi kekurangan informasi mengenai hal itu.
b. Tahap minat (Interest)

Seseorang mulai menaruh minat terhadap inovasi dan mencari informasi lebih banyak
mengenai inovasi itu.
c. Tahap penilaian (Evaluation)
Seseorang mengadakan penilaian terhadap ide baru itu dihubungkan dengan situasi dirinya
saat ini dan masa mendatang dan menentukan mencobanya atau tidak.
d. Tahap mencoba (Trial)
Seseorang menerapkan ide-ide baru dalam skala kecil untuk menentukan kegunaannya,
apakah sesuai dengan situasi dirinya.
e. Tahap penerimaan (Adoption)
Seseorang menggunakanide baru itu secara tetap dalam skala yang luas .

Kekurangan model Tradisional


1. Proses berakhir denga keputusan untuk mengadopsi, kenyataannya mungkin hasil akhirnya
penolakan.
2. Lima tahap itu tidak selalu terjadi pada hal-hal tertetu dan mungkin beberapa diantaranya
dilewatkan. Penilaian terjadi pada keseluruhan proses.
3. Proses itu jarang berakghir dengan adopsi

Paradigma Keputusan Inovasi


(Rogers dan Shoemaker, 1971)
1. Tahap pengenalan (knowledge)
Bermula ketika seseorang mengetahui adanya inovasi dan memperoleh beberapa
pengertian bagaimana inovasi itu berfungsi (fungsi kognitif)
Ada tiga tipe pengetahuan :
a. Kesadaran/pengetahuan adanya inovasi
b. Pengetahuan teknis (informasi cara pemakaian inovasi)
c. Pengetahuan prinsip (prinsip-prinsip berfungsinya inovasi)
2. Tahap persuasi (persuasion)
Seseorang membentuk sikap berkenan atau tidak berkenan terhada inovasi (fungsi afektif)
Selective perception berperan penting pada tahap ini .
Karakterstik inovasi yang mempengaruhi:
a. Keuntungan relative
b. Kompabilitas
c. Kmpleksitas
d. Trialabilitas
e. Observabilitas

3. Tahap keputusan (decision)


Tahap dimana sesorang menentukan untuk menerima atau menolak suatu inovasi.
4. Tahap Implementasi (Implementation)
Terjadi suatu keputusan ntuk melaksanakan inovasi yang diterima itu.
5. Tahap konfimasi ( confirmation)
Tahap dimana seseorang mencari informasi untuk menguatkan keputusan yang telah
dibuatnya.

BAB III

PENUTUP

A.

KESIMPULAN
Pembahasan 1

Kata atau istilah komunikasi (dari bahasa Inggris communication),secara etimologis atau menurut asal
katanya adalah dari bahasa Latin communicatus, dan perkataan ini bersumber pada kata communis
Dalam kata communis ini memiliki makna berbagi atau menjadi milik bersama yaitu suatu usaha yang
memiliki tujuan untuk kebersamaan atau kesamaan makna.
Di kehidupan ini komunikasi merupakan sesuatu yang sangat vital. Komunikasi berperan penting bagi
kehidupan manusia, karena manusia itu sendiri dikenal sebagai makhluk social. Setiap saat pasti
manusia di dunia ini melakukan komunikasi, baik itu komunikasi verbal maupun komunikasi non verbal.
Namun , berkomunikasi dengan mengharapkan timbal balik yang positif dari lawan bicara kita itu sulit,.

Pembahasan 2
Proses keputusan inovasi adalah proses mental sejakn seseorang mengetahui adanya inovasi sampai
mengambil keputusan untuk menerima, menolak dan mengukuhkan.

DAFTAR PUSTAKA

http://bambangsukmawijaya.wordpress.com/category/komunikasi-sosial/
Mulyana, Deddy. 2007, Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar, Remaja Rasadakarya: Bandung.
Rogers, E.M. dam F.F. Shoemaker, 1987, Communication of Innovations: A Cross Cultural
Approach, The Frre Press, New York

Anda mungkin juga menyukai