Anda di halaman 1dari 9

CLINICAL SCIENCE SESSION

EFUSI PLEURA

PRESEPTOR : dr. Ihsan

Disusun oleh:
Resty Reszquita Septianti
Indah Nur Fajarini
Herwin Muhidin
Kharisma Sarah Danastri

SMF ILMU BEDAH THORAX DAN VASCULAR


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ISLAM BANDUNG
2016

TINJAUAN PUSTAKA

Definisi
Terkumpulnya cairan di rongga pleura.

Ketika terdapat cairan berlebih di rongga pleura, disebabkan oleh


ketidakseimbangan antara produksi dan absorpsi cairan pleura.

Cairan pleura
Normalnya : 5 mL

Makroskopik :

a. Jernih, kekuningan (tanpa darah)


b. Seperti susu :
-

Tidak berbau (kilus)

Berbau (nanah)

c.

1.
2.
-

hemoragik
jenis :
Transudat (protein <30 gr/L, b.j <1015)
Gagal jantung
Sirosis hepatis
Eksudat (protein >30 gr/L, b.j >1015)
Keganasan
Infeksi
Penyakit kolagen
Infark paru

Etiologi
a. Infeksi :

TB

Pneumonitis

Abses paru

Perforasi esofagus

Abses subfrenik

b. Non infeksi :

Ca paru

Ca pleura

Ca mediastinum

Tumor ovarium (Meigs)

Gagal jantung

Gagal ginjal

Hipotiroidisme

Emboli paru

Manifestasi klinis
Sesak nafas

Nyeri dada

Rasa berat pada dada

BB menurun pada neoplasma

Demam subfebris pada TBC, demam mengigil pada empiema

Batuk berdarah pada karsinoma bronkus atau metastasis

Ascites pada sirosis hepatis

DIAGNOSIS

ALOGARITMA DIAGNOSIS

DIFFERENTIAL DIAGNOSIS

JENIS EFUSI PLEURA

Transudative pleura terjadi saat faktor sistemik yang merubah regulasi


pembentukan dan absorbsi pleura

Exudative pleura akibat pneumonia, malignansi, infeksi virus, pulmonary


embolism.

Kriteria eksudativ dan transudativ:


1. Pleural protein fluid/serum protein >0,5
2. Pleural fluid LDH/serum LDH >0,6
3. Pleural fluid LDH lebih dari 2/3 batas normal serum

JENIS-JENIS:
a. Efusi pada gagal jantung
Etio left ventricular failure

Patofisiologi peningkatan jumlah cairan di interstitial space paru yang melewat


visceral pleura, sistem limfatik pada parietal pleura tidak dapat menghilangkan
cairannya.
b. Hepatic hydrothorax
Etio pasien dengan cyrrhosis dan asites
Patofisiologi perpindahan cairan pericardial fluid lewat small opening
diafragma ke dalam pleyral space. Biasanya efusi pada bagian kanan dan dapat
menjadi dsypnea .
c. Parapneumonic efusi
Berkaitan dengan bakteri pnemonia, abses paru, bronchiectasis, empyema.
Aerobic infeksidemam akut, sakit dada, adanya sputum dan leukositosis
Anaerobic infeksidemam subakut, penurunan bb,anemia, dan faktor predisposisi
yg berhubungan dengan aspirasi
d. Efusi sekunder malignansi
Etio lung ca, breast ca, dan limfoma

e.Mesothelioma
Tumor yang berasal dari sel mesothelial yang berada di pleural cavities,
f. Pulmonary embolisasi
Gejala dyspnea, diganosis-> CT scan , pulmonary arteriograph
g. TB Pleuritis
Etio TB primer atau hiepersensitiivitas terhadap protein TB yang ada di pleural
space
Diagnosis adenosine deaminase >40 IU/L atau interfero gamma>140pg/ml
h. Infeksi virus
Berangsur angsur dapat membaik
i. Chylothorax
Etio disrupsi thoracic duct, chyle terakumulasi di pleural spaces akibat
trauma/tumor mediastinum

Thoracocentesis-> milky fluid dan tag >1,2 mmol/L


j. Hemothorax
Thoracocentesis bloody pleural fluid, jika Ht >1/2 di darah perifer ini
menunjukan diagnosis.

TATA LAKSANA
a. Efusi gagal jantung
-

Pemberian diuretik, jika masih menetap torakosintesis

b. Efusi parapneumonia
-

Antibiotik

Drainase

c. Pleuritis TB
-

Pemberian obat anti TB minimal 9 bulan

Pemberia kortikosteroid 2-3 minggu tappering off

Jika efusi >ICS 3 thoracosintesis

d. Kilotoraks
-

Pemasangan chest tube

Pemberia kortikosteroid

Jika gagal pleuroperitoneal shunt atau ligasi dari thoracic duct


e. Hemothorax
-

Tube thoracostomy

Jika perdarahan >200ml/jam thoracoscopy atau torakostomi

Anda mungkin juga menyukai