Anda di halaman 1dari 4

PENGETAHUAN DAN SIKAP REMAJA PUTRI TENTANG CARA

MENCEGAH DAN MENGATASI KEPUTIHAN


DI KLINIK REMAJA KISARA PKBI BALI
I Gusti Agung Manik Karuniadi
manikkaruniadi@gmail.com
Abstrak. Vaginal discharge is a word to describe the liquid that out from the reproduction organ
especially from vagina except blood. There ada 2 kind of vaginal discharge, they are normal vaginal
discharge that almost women ever experience and abnormal vaginal discharge that a excessive
discharge, already persist, recur, stink, cause pain and fever, itch, lead to malignancy (Inong, 2006). A
research in the RSCM Obstetric and Gynecology Department shows data that 2% (age 11-15 yers old),
12% (age 16-20 years old) infected in genetalia area that called vulvo vaginitis which include in the
Sexual Tranmitted Dissease. The goal of this research is to know the knowldge and attitude of young
women about the way to prevent and to overcome vaginal discharge in KISARA Adolescent Clinic,
PKBI-Bali. This is a descriptive research. The location of this research is in the KISARA Adolescent
Clinic, PKBI-Bali, use 43 sample of young women that conform in inclution criteria that come to the
KISARA Adolescent Clinic, PKBI-Bali along. The result of this research show that almost young women
have a high score knowledge about the way to prevent and to overcome vaginal discharge and almost
the young women have a negative attitude the way to prevent and to overcome vaginal discharge.
Keywords: Knowledge, Attitude, Young Women, Vaginal Discharge, The Way Prevent and overcome the
vaginal discharge.
Pendahuluan
Sepanjang hidupnya, seorang wanita
diperkirakan pernah mengalami keputihan
(fluor albus) minimal sekali. Serangan
keputihan ini umumnya dialami para wanita
usia reproduktif. Keputihan adalah istilah untuk
menggambarkan gejala keluarnya cairan dari
alat atau organ reproduksi melalui vagina,
selain darah. Ada dua kategori keputihan, yaitu
keputihan fisiologis dan patologis (Inong,
2006). Keputihan juga dapat menimbulkan rasa
tidak nyaman yang dapat mempengaruhi
kepercayaan diri seorang wanita terutama bagi
remaja. Remaja putri umumnya masih malu
untuk mengkonsultasikan masalah yang
berkaitan
dengan organ reproduksinya.
Pengetahuan yang dimiliki remaja tentang
keputihan, cara mencegah dan mengatasinya
sangat berpengaruh pada perilaku mereka
tentang bagaimana cara mereka dalam
mencegah maupun mengatasi keputihan. Data
dari WHO memperkirakan satu dari 20 orang
remaja di dunia mengalami PMS setiap
tahunnya. Penelitian di bagian Obstetri
Ginekologi RSCM mendapatkan data 2 %
(usia 11-15 tahun), 12%(usia 16-20 tahun) dari
223 remaja yang terinfeksi di daerah kemaluan

(Vulvo-vaginitis)
mikroorganisme
temasuk dalam PMS.

yang

Landasan teori
Pengetahuan adalah segala sesuatu
yang
diketahui (Poerwadarminta, 1999).
Menurut Notoatmodjo (2003) pengetahuan atau
kognitif merupakan domain yang penting untuk
terbentuknya tindakan seseorang. Faktor-faktor
yang mempengaruhi pengetahuan, yaitu : 1).
Umur, 2). Pendidikan. Seseorang mendapatkan
pengetahuan dari beberapa sumber, yaitu: 1).
Pendidikan, 2). Media massa, 3). Pengalaman
pribadi, 4). Tenaga kesehatan. Sikap adalah
evaluasi umum yang dibuat manusia terhadap
dirinya sendiri, orang lain, obyek atau isue
(Azwar, 2000). Sikap dapat bersikap positif
dan negatif. Sifat dikatakan posisitif apabila
kecenderungan tindakan adalah mendekati,
menyayangi, mengharapkan objek tertentu.
Sifat dikatakan negatif apabila terdapat
kecenderungan untuk menjauhi, menghindari,
membenci, tidak menyukai objek tertentu.
Faktor-faktor yang mempengaruhi sikap yaitu:
1). Pengalaman pribadi, 2). Pengaruh orang

44

45

lain yang dianggap penting, 3). Media massa,


4). Lembaga pendidikan
Remaja menurut WHO adalah suatu masa
ketika: individu berkembang saat pertama kali
menunjukkan tanda-tanda seksual sekundernya
sampai mencapai kematangan, mengalami
perkembangan psikologis dan pola identifikasi
dari kanak-kanak menjadi dewasa, terjadi
peralihan dari ketergantungan sosial ekonomi
yang penuh kepada keadaan ekonomi yang
lebih mandiri. Keputihan atau dalam istilah
medisnya disebut fluor albus atau leukorea
atau white discharge atau vaginal discharge
adalah istilah untuk menggambarkan gejala
keluarnya cairan dari alat atau organ reproduksi
melalui vagina, selain darah (Dwikarya, 2004).
Keputihan dapat bersifat fisiologis maupun
patologis. Keputihan normal(fisiologis) ciricirinya ialah warnanya bening, kadang-kadang
putih kental, tidak berbau, tanpa disertai
keluhan (misalnya gatal, rasa nyeri, terbakar),
jumlahnya bisa sedikit. Keputihan tidak normal
atau patologis ialah keputihan dengan ciri-ciri
jumlahnya banyak, timbul terus -menerus,
warnanya berubah (biasanya kuning, hijau,
abu-abu, menyerupai susu) disertai adanya
keluhan keluhan (gatal, panas, nyeri) serta
berbau (apek, amis,busuk).
Cara mencegah keputihan fisiologis adalah
dengan menghindari kondisi stres berlebihan.
Keputihan patologis dapat dicegah dengan
cara: 1). menjaga kebersihan organ kewanitaan
dengan vulva hygiene yang tepat, 2).
Melakukan cebok dari arah depan ke belakang
(vagina ke anus), 3). Menggunakan pembalit
yang tidak mengandung bahan yang dapat
menyebabkan alergi, 4). Menggunakan panty
liner saat mengalami keputihan fisiologis, 5).
Hati-hati menggunakan kloset umum yang
basah, 6). Jangan gunakan handuk bersama
orang lain, 7). Menggunakan pakaian dalam
yang menyerap keringat yang terbuat dari
bahan katun, 8). Hindari penggunaan celana
panjang yang ketat dan tebal, 9). Mencukur
sebagian dari rambut kemaluan, 10). Jangan
merutinkan penggunaan cairan pencuci vagina,
11). Menjaga nutrisi yang masuk ke tubuh
sehingga daya tahan tubuh tetap terjaga dan
tidak mudah terserang penyakit.

Jurnal Dunia Kesehatan, volume 2 nomor 2

Cara Mengatasi Keputihan, yaitu: 1). Berupaya


mencari pengobatan ke tempat pelayanan
kesehatan, 2). Tidak mengobati sendiri karena
mungkin saja dapat memperberat infeksi, 3).
Menjaga daerah kewanitaan
Metode
Penelitian ini merupakan jenis penelitian
deskriptif Lokasi penelitian adalah Klinik
Remaja KISARA, PKBI-Bali, Jl. Gatot Subroto
IV no. 6 Denpasar karena tempat tersebut
memberikan pelayanan bagi remaja dalam
pemeriksaan kesehatan, pengobatan penyakit
umum dan memiliki program konseling tentang
kesehatan reproduksi.
Data
yang
dikumpulkan
pada
penelitian ini adalah data primer tentang
Pengetahuan dan Sikap Remaja Putri tentang
Cara Mencegah dan Mengatasi Keputihan.
Data yang diperoleh dengan memberikan
kuisioner kepada remaja putri yang berumur
10-20 tahun yang datang ke Klinik Remaja
KISARA pada bulan April dan bersedia
menjadi responden.
Hasil dan Pembahasan
Karakteristik subjek penelitian
Subjek untuk penelitian ini adalah remaja putri
yang datang ke Klinik Remaja KISARA pada
bulan April
sebanyak 43 orang yang
memenuhi kriteria penelitian.
Pengetahuan Remaja Putri Berdasarkan
Indikator tentang Keputihan
1) Gambaran
Pengetahuan
Responden
Berdasarkan Indikator tentang Keputihan

46

Tabel 1.
Pengetahuan
Responden
Berdasarkan
Indikator tentang Keputihan
Pada tabel 1. Indikator yang paling banyak
diketahui
adalah
pengertian
keputihan
sebanyak 93,20% dan paling sedikit responden
mengetahui dampak keputihan yaitu sebanyak
39,53%.
N
o
.
1
.
2
.
3
.
4
.
5
.
6
.

Indikator
Pengetahuan

Tahu
f

Tidak Tahu
f
%

Total
f

Pengertian
keputihan
Jenis-jenis
keputihan
Penyebab
keputihan
Dampak
keputihan
Cara Mencegah
Keputihan
Cara Mengatasi
Keputihan

40

93,02

6,98

43

100

36

83,72

16,28

43

100

21

48,84

22

51,16

43

100

17

39,53

26

60,47

43

100

22

51,16

21

48,84

43

100

37

86,05

13,95

43

100

2). Gambaran Sikap Remaja Putri tentang


Cara Mencegah dan Mengatasi Keputihan
Tabel 2.
Sikap Remaja Putri tentang Cara Mencegah
dan Mengatasi Keputihan
No. Sikap
F
%
1.
2.

Positif
Negatif

20
23

46,51
53,49

pengetahuan responden tentang keputihan yang


meliputi pengertian, jenis-jenis, penyebab,
dampak, cara mencegah, dan cara mengatasi
keputihan, paling banyak responden (60,47%)
atau sebanyak 17 orang tidak tahu tentang
dampak keputihan. Dampak keputihan yang
dimaksud
adalah
akibat
yang
dapat
ditimbulkan
oleh
keputihan
dapat
menyebabkan rasa tidak nyaman bagi wanita
yang mengalaminya baik yang bersifat
fisiologis maupun patologis, sehingga dapat
mempengaruhi kepercayaan diri wanita.
Keputihan patologis yang berlangsung terus
menerus dapat mengganggu fungsi organ
reproduksi khususnya bagian saluran indung
telur yang dapat menyebabkan infertilitas
(Steven, 2007). Keputihan patologis pada ibu
hamil dapat berefek buruk bagi keadaan

Jurnal Dunia Kesehatan, volume 2 nomor 2

janinnya
seperti Kematian Janin Dalam
Kandungan (KJDK), kelahiran prematur,
kemungkinan
anak
yang
dilahirkannya
menderita penyakit yang sama (Sianturi, 2002).
Sebagian besar responden (93,02%) tahu
tentang pengertian keputihan disebabkan
karena keputihan secara umum sudah banyak
diberikan dalam pelajaran-pelajaran di sekolah,
melalui media cetak, media elektronik,
pertemuan-pertemuan, serta mendengar dari
orang-orang terdekat.
Pengetahuan yang kurang tentang
dampak keputihan disebabkan oleh latar
belakang
pendidikan
responden
yang
berpendidikan SD hanya sebesar 43,75%
mengetahui tentang dampak keputihan.
kelompok responden yang berpendidikan SD
adalah
kelompok yang paling sedikit
mengetahui tentang dampak keputihan.
Informasi tentang keputihan ataupun kesehatan
reproduksi tidak diberikan secara mendetail di
Sekolah Dasar. Dasar pertimbangan pada
Sekolah Dasar (SD) tidak diberikan informasi
tentang keputihan dan kesehatan reproduksi
secara lebih mendetail adalah melihat
pemahaman dan kepedulian siswa SD sesuatu
hal akan cenderung lebih rendah tentang
keputihan karena umumnya pengalaman siswisiswi SD rendah tentang keputihan.
Kesimpulan dan Saran
Berdasarkan hasil penelitian ini,
peneliti dapat menyimpulkan sebagai berikut :
1). Indikator pengetahuan tentang pengertian
keputihan adalah indikator yang paling banyak
diketahui oleh remaja putri, sedangkan dampak
keputihan adalah indikator yang paling sedikit
diketahui remaja putri, 2). Sebagian besar
remaja putri memiliki sikap negatif terhadap
cara mencegah dan mengatasi keputihan. Data
dari Hasil penelitian ini diharapkan dapat
memberikan masukan bagi tenaga kesehatan
untuk meningkatkan pelayanan kesehatan
reproduksi terutama bagi remaja putri
komunikasi, informasi dan konseling mengenai
keputihan khususnya mengenai dampak
keputihan.
Informasi
ini
tentunya
memperhatikan latar belakang umur dan

47

pendidikan remaja agar mampu diserap secara


optimal. Klinik Remaja KISARA dapat
diharapkan untuk lebih memberikan informasi
yang lengkap dan menarik bagi para remaja
serta lebih memberikan motivasi bagi remaja
putri khususnya untuk pembentukan sikap yang
positif dalam mencegah dan mengatasi
keputihan.
Daftar Pustaka
Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian Suatu
Pendekatan Praktek , Edisi Revisi VI.
Jakarta: PT. Rineka Cipta
. 2005. Manajemen Penelitian.
Jakarta: PT. Rineka Cipta
Azwar, S. 2003. Sikap Manusia, Teori dan
Pengukurannya,
Edisi
Kedua.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar
BKKBN. 2008. Kesehatan Reproduksi dan
Kehidupan Generasi Muda (online),
avalable: www.bkkbn.com
Cunningham, dkk. 2006. Obstetri William,
Edisi 21. Jakarta: EGC
Depkes RI. 1992. Pedoman Kerja Puskesmas.
Jakarta: Depkes RI
Depkes RI. 2003. Pedoman Deteksi Tumbuh
Kembang Balita. Jakarta: Depkes RI
Dwikarya. 2004. Menjaga Organ Intim.
Jakarta: PT. Kawan Pustaka
Ganong.
2008.
Buku
Ajar
Fisiologi
Kedokteran. Jakarta: EGC
Gerald, dkk. 2006. Psikologi Abnormal.
Jakarta: PT. Grafindo Persada
Indarti. 2008. Keputihan dan Alaminya Susu
(online), available. www.f-buzz.com
Inong.
2006.
Keputihan
(online),
available:http//www.maduhighdesert.blogspot. com
Kissanti. 2008. Buku Pintar Wanita, Kesehatan
dan Kecantikan. Jakarta: Araska
Printika
Menaldi. 2002. Keputihan Bisa Menyebabkan
Kemandulan
(online),
available:
www.blogspot.com
Nadesul.
2008. Cara
Sehat Menjadi
Perempuan. Jakarta: PT. Kompas
Media Nusantara

Jurnal Dunia Kesehatan, volume 2 nomor 2

Notoatmojo.
2003.
Ilmu
Kesehatan
Masyarakat. Jakarta: PT. Rineka Cipta
Nursalam. 2003. Konsep dan Penerapan
Metodologi
Penelitian
Ilmu
Keperawatan. Surabaya: Salemba
Medika
Papalia, Olds, Santrock. 2001. remaja (online),
available:
www.rumahbelajarpsikologi.co m
Piaget. 2002. Remaja (online), available:
http//situs.kesrepro.info/krr/remaja.ht
m
Poerwadarminta. 1999. Kamus Umum Bahasa
Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka
Pribakti. 2008. Tips dan Trik Merawat Organ
Intim. Yogyakarta: Pustaka Banua
Purnadhibrata. 2008. Pedoman Penyusunan
Karya Tulis Ilmiah Untuk Mahasiswa
Poltekkes
Depkes
Denpasar.
Denpasar: Poltekkes Denpasar
Sianturi. 2002. Gangguan Keputihan (online),
available:
http//64.203.71.11/ kesehatan/news
Steven. 2007. Mandul Akibat Candida albicans
(online), available: http//jawabali.com
Sugiarto. 2001. Teknik Sampling. Jakarta: PT.
Gramedia Pustaka Utama
Thamrin. 2007. Keputihan Ih Risih (online),
available:
http//cakmoki86.wordpress.com
Wahyuni. 2007. Remaja, Harapan dan
Tantangan
(online),
available:
http//smp1wonosari.wordpress.com
WHO. 2007. Definisi Remaja (online),
avalable:
http//notok2000.blogspot.com/2007
Zulkifli, L. 1999. Psikologi Perkembangan.
Bandung: Roesdikarya

Anda mungkin juga menyukai