Anda di halaman 1dari 7

PROPOSAL

KUNJUNGAN RUMAH (HOME VISITE)


(KLIEN DENGAN HALUSINASI PENDENGARAN)

OLEH :
MUHAMMAD SYARIF BUANG
(1111120764)

PRAKTIK PROFESI KEPERAWATAN JIWA


PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
UNIVERSITAS RIAU
PEKANBARU

2015

RENCANA KUNJUNGAN RUMAH

A. IDENTITAS KLIEN
Nama

: Tn. B

No. MR

: 06.11.41

Pendidikan terakhir

: SMK

Alamat

: Jl. Imam Bonjol, No 55, RT 02 RW 03, Pekanbaru

Pekerjaan

: POLRI

Suku

: Melayu

Agama

: Islam

Status dalam keluarga

: Anak

Status perkawinan

: Belum menikah

Lama dirawat

: 4 minggu

B. TUJUAN KUNJUNGAN RUMAH


1. Mendiskusikan masalah yang dirasakan keluarga dalam merawat pasien
2. Menjelaskan pengertian, tanda dan gejala halusinasi dan jenis yang
dialami pasien serta proses terjadinya
3. Menjelaskan cara-cara merawat pasien halusinasi
C. RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN
1. Orientasi
Selamat siang. Perkenalkan nama saya perawat S, saya adalah perawat
(mahasiswa PSIK-UR) yang merawat B di ruangan Siak Rumah Sakit Jiwa
Tampan Pekanbaru.
Bagaimana perasaan Bapak/Ibu hari ini? Apa pendapat Bapak/Ibu tentang
B?
Hari ini kita akan berdiskusi tentang apa masalah yang anak Bapak/Ibu
alami dan bantuan apa yang harus Bapak/Ibu berikan.

2. Kerja
Apa masalah yang Bapak/Ibu hadapi dalam merawat B? Apa yang sudah
dilakukan?
Masalah yang dialami B sekarang disebut gangguan perubahan sensori
persepsi: Halusinasi pendengaran. Ini adalah salah satu gejala penyakit
yang dialami juga oleh pasien-pasien gangguan jiwa yang lain.
Tanda-tandanya antara lain bicara atau tertawa sendiri, marah-marah
tanpa sebab, mendengarkan suara-suara aneh, menyendengakan telinga
kearah tertentu serta menutup telinga.
Apabila masalah gangguan perubahan sensori persepsi: halusinasi dengar
ini tidak diatasi maka seseorang bisa mengalami resiko menciderai diri
sendiri, orang lain, dan lingkungan.
Untuk menghadapi keadaan yang demikian, Bapak/Ibu dan anggota
keluarga yang lain harus sabar dalam menghadapi B untuk merawat B,
keluarga perlu melakukan beberapa hal. Pertama keluarga harus membantu
B mengenali halusinasinya dengan cara berdiskusi dengan B tentang isi
halusinasinya seperti apa yang didengar, waktu terjadi halusinasi,
frekuensi terjadinya halusinasi, situasi yang menyebabkan halusinasi dan
respon B saat halusinasi muncul. Kedua, keluarga perlu melatih B untuk
mengontrol halusinasi dengan empat cara. Pertama, menghardik halusinasi
yaitu mengatakan pergi saya tidak mau dengarkamu suara palsu. Begitu
diulang-ulang sampai suara itu tak terdengar lagi. Coba Bapak/Ibu
peragakan. Nah begitu, bagus Pak/Bu! Kedua dengan cara bercakap-cakap
dengan orang lain yaitu mencari teman untuk diajak ngobrol jika suarasuara itu terdengar. Begini contoh komunikasinya Bapak/Ibu: B saya lihat
sekarang

kamu

sudah

bisa

bercakap-cakap

dengan

orang

lain.

Perbincangannya juga lumayan lama. Bapak/Ibu senang sekali melihat


perkembangan B, coba kamu berbincang-bincang dengan saudara yang
lain.
Nah, sekarang coba Bapak/Ibu peragakan cara komunikasi yang saya
contohkan.

Bagus Bapak/Ibu telah memperagakan dengan baik sekali. Ketiga,


melakukan kegiatan yang sudah terjadwal. Contohnya Bapak/Ibu dapat
menyuruh B untuk menyapu halaman jika suara-suara itu muncul.
Keempat, minum obat dengan teratur. B memiliki beberapa macam obat
yang diminumnya. Yang warna oranye (CPZ) 3 x sehari jam 7 pagi, jam 1
siang, dan jam 7 malam berfungsi untuk menghilangkan suara-suara. Yang
putih (THD) 3 x sehari jamnya sama, berfungsi untuk rileks dan tidak
kaku. Sedangkan yang merah jambu/pink (HLP) 3 x sehari, jamnya sama
berfungsi untuk pikiran tenang. Kalau suara-suara sudah hilang, obatnya
tidak boleh dihentikan. Sebab kalau kalau putus obat sebelum dinyatakan
benar-benar sembuh dari dokter, B akan kambuh lagi dan sulit
mengembalikan ke keadaan semula. Untuk lebih jelasnya Bapak/Ibu bisa
konsultasi dengan dokter yang bersangkutan.
Baiklah bu, sampai disini ada yang ditanyakan?
3. Terminasi
Baiklah Bapak/Ibu waktunya habis. Bagaimana perasaan Bapak/Ibu
setelah kita latihan tadi?
Coba Bapak/Ibu ulangi lagi apa yang dimaksud dengan gangguan
perubahan sensori persepsi: Halusinasi dengan.
Selanjutnya ibu bisa sebutkan kembali cara-cara merawat anak Bapak/Ibu
yang

mengalami

masalah

gangguan perubahan sensori persepsi:

Halusinasi dengan.
Bagus sekali Bapak/Ibu, bisa menyebutkan kembali cara-cara perawatan
tersebut.
Nanti kalau ketemu dengan B coba Bapak/Ibu lakukan. Dan tolong
ceritakan kepada semua keluarga agar mereka juga melakukan hal yang
sama.
Bagaimana kalau kita ketemu lagi 2 atau 3 hari lagi di rumah sakit untuk
latihan langsung kepada B?

Baiklah Bapak/Ibu, saya permisi pulang dulu dan sampai jumpa 2 atau 3
hari lagi di Rumah Sakit Jiwa Tampan.
Assalamualaikum.

SATUAN ACARA PEMBELAJARAN KELUARGA

Mata Ajar

: Keperawatan Jiwa

Pokok Bahasan

: Gangguan perubahan sensori persepsi

Sub pokok bahasan

: Halusinasi dengar

Sasaran

: keluarga klien Tn. B Jl. Imam Bonjol, No 55, RT


02 RW 03, Pekanbaru

Waktu

: 30 Menit

Tempat

: Di rumah keluarga Tn B

Nama Mahasiswa

: Muhammad Syarif Buang

A. Tujuan Instruksional
1. Tujuan Instruksional Umum
a. Memberikan informasi tentang keadaan klien pada keluarga
b. Memberikan penyuluhan kesehatan pada keluarga tentang bagaimana
cara merawat klien dengan halusinasi dengan di rumah.
c. Menjelaskan penggunaan obat secara teratur serta jenis dan fungsinya.
2. Tujuan Instruksional Khusus
Setelah diberikan penyuluhan kesehatan tentang bagaimana cara merawat
klien dengan halusinasi dengan di rumah 30 menit keluarga mampu:
a. Menjelaskan pengertian halusinasi dengar
b. Menyebutkan penyebab halusinasi dengan
c. Menyebutkan tanda-tanda halusinasi dengar
d. Cara merawat pasien dengan halusinasi dengar
B. Garis Mata Ajar
1. Pengertian halusinasi dengar
2. Penyebab halusinasi dengar
3. Tanda-tanda halusinasi dengar
4. Cara merawat pasien dengan halusinasi dengar

C. Metode Pembelajaran
1. Ceramah
2. Diskusi
D. Media Pembelajaran
1. Leaflet
2. Lembar balik
E. Materi Pengajaran
1. Pengertian Halusinasi
Halusinasi merupakan persepsi individu terhadap rangsangan luar yang
sesungguhnya tidak ada atau tidak nyata, tetapi klien seolah-olah
merasakannya.
2. Penyebab Halusinasi
Penyebab halusinasi adalah stressor dan social budaya, yaitu terjadinya
penurunan stabilitasi keluarga, perpisahan dengan orang yang penting atau
diasingkan dari kelompok.
3. Tanda-tanda Halusinasi
a. Bicara atau tertawa sendiri
b. Marah-marah tanpa sebab
c. Mendengarkan suara-suara aneh
d. Menyendengkan telinga kearah tertentu
e. Menutup telinga
4. Cara merawat pasien dengan Halusinasi
a. Membantu pasien mengenal halusinasi
b. Menjelaskan cara-cara mengontrol halusinasi, antara lain:

Menghardik halusinasi

Bercakap-cakap dengan orang lain

Melaksanakan aktivitas terjadwal

Menggunakan obat secara teratur.

Anda mungkin juga menyukai