PENDAHULUAN
Negara dikatakan suatu negara apabila memenuhi 3 unsur utama yaitu :
Wilayah, pemerintah, dan rakyat. Ketiga unsur tersebut saling melengkapi dalam
suatu Negara. Unsur yang lainnya yang juga harus dimiliki oleh suatu Negara
adalah pengakuan dari Negara lain. Pengakuan dari Negara lain harus dimiliki
oleh suatu Negara supaya keberadaan Negara tersebut diakui oleh Negara-negara
lain.
Setelah suatu Negara terbentuk maka Negara tersebut berhak membentuk
undang-undang atau konstitusi. Konstitusi di Indonesia sudah ada sejak zaman
dahulu bahkan sebelum kemerdekaan Indonesia, konstitusi telah ada yang
berfungsi mengatur kehidupan bermasyarakat yang disebut dengan adat istiadat
yang ada karena kesepakatan dari suatu masyarakat yang terlahir dan dipakai
sebagai pengatur kehidupan bermasyarakat.Adat istiadat mempunyai suatu hukum
yang dinamakan hukum adat.
Seperti halnya adat istiadat, konstitusi juga mengatur kehidupan suatu
Negara supaya tertatanya kehidupan dalam Negara.Jika dalam adat istiadat,
pelanggar adat istiadat dikenai hukum adat maka dalam konstitusi, pelanggar
konstitusi dikenai hukuman yang telah diatur dalam undang-undang.Maka untuk
mengatur kehidupan Negara dan unsur-unsur didalamnya, konstitusi sangat
dibutuhkan keberadaannya. Suatu Negara tanpa konstitusi atau undang-undang
seperti halnya mobil yang tanpa stir yang tidak dapat diatur geraknya yang jika
dibiarkan akan menabrak, seperti halnya suatu Negara yang tanpa kostitusi maka
semua hal dalam Negara tidak dapat diatur pergerakannya yang jika dibiarkan
mengakibatkan Negara akan kacau, bobrok, runtuh dan berdampak buruk dengan
hilang keberadannya.
Dasar Negara menjadi sumber bagi pembentukan konstitusi. Dasar Negara
menempati kedudukan sebagai norma hukum tertinggi suatu Negara. Sebagai
norma tertinggi, dasar Negara menjadi sumber bagi pembentukan norma-norma
hukum dibawahnya. Konstitusi adalah salah satu norma hukum dibawah dasar
Negara. Dalam arti yang luas : konstitusi adalah hukum tata negara, yaitu
keseluruhan aturan dan ketentuan (hukum) yang menggambarkan sistem
ketatanegaraan suatu negara. Dalam arti tengah : konstitusi adalah hukum dasar,
yaitu keseluruhan aturan dasar, baik yang tertulis maupun yang tidak tertulis.
Dalam arti sempit : konstitusi adalah Undang-Undang Dasar, yaitu satu
atau beberapa dokumen yang memuat aturan-aturan yang bersifat pokok. Dengan
demikian, konstitusi bersumber dari dasar Negara.norma hukum dibawah dasar
Negara isinya tidak boleh bertentangan dengan norma dasar. Isi norma tersebut
bertujuan mencapai cita-cita yang terkandung dalam dasar Negara. Dasar Negara
merupakan cita hukum dan Negara. Terdapat hubungan-hubungan yang sangat
terkait antara keduanya yang perlu kita ketahui.
1.1.
Rumusan Masalah
Makalah ini akan membahas tentang
1.2.1.
Apa Pengertian Negara serta elemen yang membentuknya?
1.2.2.
Apa Pengertian Konstitusi dan tujuan pembentukannya?
1.2.3.
Bagaimana implementasi Konstitusi di Indonesia?
1.2.4.
Bagaimana Hubungan Antara Negara Dan Konstitusi?
1.2.
Tujuan
Adapun manfaat dan tujuan dari penulisan makalah sederhana ini
adalah agar dapat dimanfaatkan ataupun diamalkan sebaik mungkin
sehingga dapat memberi pembelajaran untuk kita semua kedepan agar
saling memahami mengenai seluk Beluk Negara Dan Konstitusi,
disamping itu pula guna memenuhi tugas Kewarganegaraan yang
diberikan dan sebagai sarana media refrensi menambah wawasan
pengetahuan informasi maupun teknologi.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Negara
2
Masyarakat
Masyarakat merupakan unsur terpenring dalam tatanan suatu negara.
mengorganisir
dirinya
dalam
wilayah
tertentu.
Konstitusi
Konstitusi Indonesia
Konstitusi dalam praktik ketatanegaraan dapat diartikan sebagai undang-
negara.
Fungsi tersebut adalah suatu acuan dalam melakukan segala kehidupan berbangsa
dan keseimbangan dalam berprilaku bila diterapkan dengan baik.
b.
c.
keadilan sosial.
Negara yang
d.
permusyawaratan/perwakilan.
Negara berdasar adas Ketuhanan Yang Maha Esa menurut dasar
e.
f.
berkedaulatan
berdasar
atas
kerakyatan
dan
makmur
Jelaslah bahwa Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia memiliki
kandungan nilai-nilai yang sangat baik, mewakili cita-cita, identitas, dan
kepribadian bangsa Indonesia yang harus terus dipupuk agar masyarakat
Indonesia tidak kehilangan jati diri sebagai bangsa Indonesia yang berjiwa
nasionalisme dan patriotisme.
2.3.4. Sejarah UUD 1945 sebagai Konstitusi Negara Indonesia
UUD 1945 dirancang sejak 29 mei 1945 oleh Badan Penyelidikan Usaha
Kemerdekaan
Indonesia
(BPUPKI
yang
diketuai
oleh
Radjiman
Sembilan7. Dan pada tanggal 22 juni 1945 Panitia Sembilan ini berhasil mencapai
kompromi untuk menyetujui sebuah naskah mukhodimah UUD yang kemudian
diterima dalam siding II BPUPKI tanggal 11 Julu 1945. Setelah itu Ir. Soekarno
membentuk panitia kecil pada tanggal 16 juli 1945 yang diketuai oleh Soepomo
dengan tugas menyusun rancangan UUD dan membentuk panitia persiapan
kemerdekaan Indonesia (PPKI) yang beranggotakan 21 orang. Sehingga UUD
atau konstitusi Negara Indonesia ditetapkan oleh PPKI pada hari sabtu tanggal 18
Agustus 1945, Pengesahan UUD 1945 dikukuhkan oleh Komite Nasional
Indonesia Pusat (KNIP) yang bersidang pada tanggal 29 Agustus 1945. . Dengan
demikian sejak itu Indonesia telah menjadi suatu Negara modern karena telah
memiliki suatu system ketatanegaraan yaitu dalam UUD 1945.
1. Periode berlakunya UUD 1945 18 Agustus 1945- 27 Desember 1949
Dalam kurun waktu 1945-1950, UUD 1945 tidak dapat dilaksanakan
sepenuhnya
karena
Indonesia
sedang
disibukkan
dengan
perjuangan
b.
c.
5. Periode UUD 1945 masa orde baru 11 Maret 1966- 21 Mei 1998
Pada masa Orde Baru (1966-1998), Pemerintah menyatakan akan
menjalankan UUD 1945 dan Pancasila secara murni dan konsekuen. Namun
10
b.
c.
11
yang jelas, maka aturan tersebut dapat dimanipulasi. Oleh sebab itu setelah
reformasi mencoba diperbarui agar lebih jelas pola pemisahannya serta
memunggkinkan adanya control secara baik diantara berbagi macam lembaga
Negara. Dengan adanya check and balances maka bisa mengurangi penumpukan
kekuasaan dan penyalahgunaan wewenang.
Dalam kurun waktu 1999-2002, UUD 1945 mengalami 4 kali perubahan
(amandemen) yang ditetapkan dalam Sidang Umum dan Sidang Tahunan MPR:
a.
b.
Pertama UUD 45
Sidang Umum MPR 2000, tanggal 7-18 Oktober 2000: Perubahan
c.
Kedua UUD 45
Sidang Tahunan MPR 2001, tanggal 1-9 November 2001: Perubahan
d.
Ketiga UUD 45
Sidang Tahunan MPR 2002, tanggal 1-11 Agustus 2002: Perubahan
Keempat UUD 45
2.4.
BAB III
KESIMPULAN
Negara adalah oraganisasi tertinggi di antara suatu kelompok masyarakat
yang mempunyai cita-cita untuk bersatu hidup dalam daerah tertentu dan
mempunyai pemerintahan yang berdaulat. Pengertian ini mengandung nilai
12
konstitutif dari sebuah negara yang menyaratkan adanya unsur dalam sebuah
negara yaitu rakyat, wilayah, kedaulatan dan pengakuan dari negara lain.
Istilah konstitusi pada umumnya menggambarkan keseluruhan sistem
ketatanegaraan suatu negara. Sistem itu berupa kumpulan peraturan yang
membentuk, mengatur atau memerintah negara. Peraturan-peraturan tersebut ada
yang tertulis sebagai keputusan badan yang berwenang dan ada yang tidak tertulis
yang berupa kebiasaan dalam praktik penyelenggaraan negara
Hubungan antara Negara dan Konstitusi dimana konstitusi lahir
merupakan usaha untuk melaksanakan dasar negara. Dasar negara memuat normanorma ideal, yang penjabarannya dirumuskan dalam pasal-pasal oleh UUD
(Konstitusi) Merupakan satu kesatuan utuh, dimana dalam Pembukaan UUD 45
tercantum dasar negara Pancasila, melaksanakan konstitusi pada dasarnya juga
melaksanakan dasar Negara.
UUD 1945 sebagai Konstitusi Negara Indonesia telah mengalami sejarah
yang sangat panjang dan telah mengalami pasang surut serta perubahan-peubahan,
dari awal pembentukan hingga proses amandemen. Hal ini adalah agar terwujud
suatu kesempurnaan yang dapat mewujudkan cita-cita bangsa. Dan dengan
masalah-masalah yang dihadapi bangsa Indonesia diharapkan dapat menjadikan
bangsa kita menjadi lebih dewasa dan lebih bijak dalam proses berbangsa dan
bernegara.
DAFTAR PUSTAKA
Bakry, Noor Ms. 2009. Pendidikan Kewarganegaraan. Yogyakarta:
Pustaka
Pelajar.
Budiyanto. 2003.Dasar-Dasar Ilmu Tata Negara. Jakarta: Erlangga.
Khoirul Anam, Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan untuk
13
14