Anda di halaman 1dari 41

PRESENTASI REFERAT

ILMU KEDOKTERAN FORENSIK DAN


ASPEK MEDIKOLEGAL
PERKOSAAN ANAK DI BAWAH UMUR

Penguji: dr. Gatot Suharto, Sp.F, SH, M.Kes, DFM


Pembimbing: dr. Stephanus Rumancay

KEPANITERAAN KLINIK
ILMU KEDOKTERAN FORENSIK DAN MEDIKOLEGAL
RSUP DR KARIADI SEMARANG
PERIODE: 4 JANUARI 2016 30 JANUARI 2016

KELOMPOK
FK UPN
JAKARTA

Putrika Juni
Ekasanti
1410.221.044

Firman
Satrioaji
1410.221.015

Lailatul
Faradila
1410.221.068

Asa Suci Annisa


1410.221.006
Patricia
Oktaviani
1410.221.076

Pendahuluan
suatu tindakan kriminal
disaat si korban dipaksa
untuk melakukan hubungan
seksual, khususnya penetrasi
dengan alat kelamin, diluar
kemauannya sendiri (UCSC,
2010)
Melindungi segenap bangsa dan
tumpah darah Indonesia, memajukan
kesejahteraan umum,
mensejahterakan kehidupan bangsa
dan ikut melaksanakan ketertiban
dunia (UndangUndang Dasar 1945,
Indonesia)

UU No 23 Tahun 2002 tentang


Perlindungan Anak Revisi UU no
35 Tahun 2014 tentang Perubahan UU
no 23 Rahun 2002
Prevalensi: tahun 2011 1.020 kasus (62,7%)
kekerasan seksual dalam bentuk sodomi,
perkosaan, dan pencabulan selebihnya adalah
kekerasan fisik dan psikis
(www.komnaspa.or.id)

Prevalensi
perkosaan di INA
Perkosaan

Dampak

Penyebab

Pemeriksaa
n

Tujuan
Penulisan

Tujuan Umum

Tujuan Khusus

Manfaat ?

Manfaat ?

Kejahatan seksual
DEFINISI

1)
2)
3)
4)
5)

PERILAKU YANG
BERTENTANGAN DENGAN
HUKUM-HUKUM YANG
MENGATUR MENGENAI
SEKSUALITAS.

BERZINA ATAU BERSELINGKUH


PASAL 284
KUHP
TINDAK PIDANA SEKSUAL MENJADI PERKOSAAN
285 KUHP

PASAL

BERSENGGAMA DENGAN WANITA DI BAWAH UMUR


PASAL 287 KUHP
MENIKAH DENGAN WANITA DI BAWAH UMUR (BELUM PANTAS
KAWIN
PASAL 288 KUHP
PEMAKSAAN/KEKERASAN DALAM PERBUATAN PENCABULAN
PASAL 289 KUHP

6)

BERTINDAK PENCABULAN PADA WANITA TIDAK BERDAYA, PADA


WANITA DI BAWAH UMUR
PASAL 290 KUHP

7)

PERBUATAN CABUL DENGAN ANAK SESAMA JENIS


PASAL 292 KUHP

8)

MEMBERIKAN BARANG/UANG UNTUK PERBUATAN CABUL


DENGAN WANITA/ANAK DI BAWAH UMUR
PASAL 293
KUHP

9)

PERBUATAN CABUL DENGAN ANAK (ANGKAT/TIRI/KANDUNG),


BERHUBUNGAN DENGAN PEKERJAAN
PASAL 294 KUHP

PEMERKOSAAN

DEFINISI

(KBBI)

Perkosa : gagah; paksa; kekerasan; perkasa.


Memperkosa :
menundukkan dan sebagainya dengan
kekerasan:
melanggar (menyerang dan sebagainya) dengan
kekerasan.

Perkosaan :
perbuatan memperkosa; penggagahan;
paksaan;
pelanggaran dengan kekerasan.

Perkosaan adalah.
suatu usaha melampiaskan nafsu
seksual oleh seorang lelaki
terhadap seorang perempuan
dengan cara yang menurut moral
dan atau hukum yang berlaku
melanggar
(Topo Santos)

JenisJenis Perkosaan
Perpaduan antara seksualitas dan

agresif. Pelaku tidak menikmati


kesenangan aerotik melalui
hubungan seksnya.
penganiayaan seksual yang
bercirikan seksualitas yang menjadi
sarana untuk menyatakan dan
melampiaskan rasa geram dan
marah yang tertahan
Pelaku ingin menunjukkan
superioritas atau
dominansinya terhadap
korban

terjadi pada situasi-situasi yang


merangsang yang tercipta oleh
kedua belah pihak.Pada
mulanya korban memutuskan
bahwa keintiman personal harus
dibatasi tidak sampai sejauh
persenggamaan
pemerkosaan yang terjadi
karena ada rasa
ketergantungan korban
terhadap pelaku baik secara
ekonomi maupun sosia

Manfaat ?
JENIS PERKOSAAN
Perkosaan oleh mantan suami

Perkosaan oleh teman kencan


PELAKU
SUDAH atau
pacar
DIKENAL
Perkosaan oleh atasan atau
majikan
Penganiayaan seksual terhadap
Perkosaan beramai-ramai
anak anak
Perkosaan di penjara
PELAKU
TIDAK
DIKENAL

Perkosaan dalam perang


atau kerusuhan

PENYEBAB

Pengetahuan seksual
Kebiasaan sosial
Media massa

KUHP, Pasal 285


Bab XIV
Kejahatan tehadap
kesusilaan
Pasal-pasal lain
Pasal 286 dan
287 KUHP,

Undangundang
yang
mengatur
perkosaan

Ketiganya :
mengandung unsur
yang sama yaitu
adanya
persetubuhan

Undang undang yang


mengatur perkosaan
KUHP, pasal 285 bab XIV kejahatan
terhadap kesusilaan
Barang siapa dengan kekerasan atau
ancaman kekerasan memaksa
seseorang wanita bersetubuh
dengan dia diluar pernikahan,
diancam karena melakukan
perkosaan, dengan pidana penjara
paling lama dua belas tahun.

Pasal 286 KUHP


Barang siapa bersetubuh dengan
seorang wanita di luar perkawinan,
padahal diketahui bahwa wanita itu
dalam keadaan pingsan atau tidak
berdaya, diancam dengan pidana
penjara paling lama sembilan
tahun.

Pasal 287 KUHP


1.Barang siapa bersetubuh dengan seorang
wanita diluar perkawinan, padahal
diketahuinya atau sepatutnya harus
diduganya bahwa umumya belum lima
belas tahun, atau kalau umurnya tidak
jelas, bahwa belum waktunya untuk
dikawin, diancam dengan pidana penjara
paling lama sembilan tahun.
2.Penuntutan hanya dilakukan atas
pengaduan, kecuali jika umur wanita belum
sampai dua belas tahun atau jika ada salah
satu hal berdasarkan pasal 291 dan pasal

ANAK DI
BAWAH
UMUR

Indonesia
usia yang dikategorikan
sebagai anak adalah
seseorang yang belum
mencapai usia 15 tahun
usia seorang anak adalah
seseorang yang belum
dewasa

anak adalah seorang yang


belum mencapai batas usia
21 tahun dan belum kawin

anak adalah orang yang dalam


perkara anak nakal telah
mencapai umur 8 tahun tetapi
belum mencapai umur 18 tahun
dan adalah
belum setiap
pernahmanusia
kawin
anak
yang berusia dibawah 18 tahun
dan belum menikah, termasuk
anak yang masih dalam
kandungan apabila hal tersebut
adalah demi kepentingannya

anak adalah seseorang


yang belum berusia 18
tahun termasuk anak yang
masih dalam kandungan
anak adalah seseorang
yang belum berusia 18
tahun

EFEK PSIKOLOGIS

Depre
si

Ganggua
n stress
pasca
trauma

Kegelisah
an

Rendah
diri
yang
buruk

Ganggu
an
Identitas
pribadi

Prosedur
SERAH TERIMA KORBAN

IJIN UNTUK PERIKSA

IJIN UNTUK
SERAH
TERIMA
DIPERIKSA
KORBAN
Korban datang diantar petugas
Surat permintaan VER ditanda tangani penyidik
Dokter pemeriksa
tersebut
Pernyataan
tertulis bahwamencocokkan
korban bersedia nama
diperiksa
dokter
dalam
surat
dengan
korban,
bilaoleh
tidak
sesuai
Bila
korban
anak-anak
pernyataan
dibuat
orang
tua atau
harap dilembalikan kepada penyidik
wali
Bukupemeriksaan
ekspedisi korban
milik penyidik
ditanda
tangan
Selama
harus didampingi
perawat
oleh petugas RS atau dokter
Petugas pengantar menulis nama, pangkat dan
jabatan serta tanda tangan

ANAMNESA
UMUM
Umur, tanggal lahir

Haid: siklus haid,


haid terakhir

Penyakit kelamin
dan penyakit
kandungan

Apakah pernah
bersetubuh, kapan
persetubuhan terakhir,
apakah menggunakan
kondom.

Waktu kejadian

50
%

Dimana terjadinya
Apakah korban
melawan
Apakah korban
pingsan

Umur korban

KHUSUS

Pemeriksaan
Umum
Korban

1.Tingkah Laku
2.Penampilan
3.Tanda-tanda bekas hilang kesadaran
4.Tanda-tanda bekas kekerasan
5.Tanda persetubuhan
6.Ada tidaknya Trace Evidence

PEMERIKSAAN
KHUSUS
GENITAL

1.Adakah rambut kemaluan yang


melekat
2.Adakah bercak air mani di sekitar
alat kelamin
3.Vulva diteliti bekas kekerasan
4.Pemeriksaan selaput dara
5.Tanda kehamilan
6.Tanda penyakit kelamin

Posisi Pemeriksaan Ginekologis pada Anak

Tanda-tanda Persetubuhan
Selaput Dara
Utuh

Sperma
Dalam pintu liang vagina

Lubang sebesar ujung


jari
Utuh

Tidak ada

Lubang sebesar ujung


jari
Utuh

Tidak ada

Lubang sebesar dua


jari

Dalam liang vagina

Robekan segar /baru

Dalam liang sanggama


Tidak ada

Dengan satu atau

Tidak ada

beberapa robekan
lama dan dapat dilalui

Dalam liang vagina

Kesan
Tanda-tanda ejakulasi di pintu, tapi
tidak terdapat masuknya alat
kelamin pria. Tidak dapat dikatakan
telah terjadi persetubuhan
Tidak
terdapat
tanda-tanda
persetubuhan
Tidak
terdapat
tanda-tanda
persetubuhan yang baru (3-6 hari
terakhir)
Terdapat tanda-tanda persetubuhan
yang baru
Terdapat tanda-tanda persetubuhan
yang baru
Robekan disebabkan oleh
masuknya kelamin pria dalam
ereksi atau benda tumpul yang
menyerupai. Tidak ada sperma
belum menyingkirkan telah terjadi
persetubuhan
Persetubuhan pernah terjadi pada
waktu yang lampau
Terdapat tanda-tanda persetubuhan
baru

Pemeriksaan Laboratorium
1. Px. Cairan Vagina
Penentuan
spermatozoa

Penentuan
Cairan Mani

Tanpa
pewarnaan
Dengan
pewarnaan
Reaksi asam
fosfatase
Tes Florance
Tes Berberio
Elektroimmunodifusi

Pemeriksaan Air Mani yang


terdapat pada pakaian

PEMERIKSAAN
TERHADAP
PELAKU

1.Pemeriksaan pada pakaian


2.Pemeriksaan golongan
darah
3.Pemeriksaan DNA
4.Pemeriksaan Laboratorium

Ilustrasi Kasus
Seorang anak perempuan berusia 17 tahun
dibius kemudian diperkosa secara beramairamai oleh 5 orang. Empat puluh delapan
jam kemudian dilakukan pemeriksaan
kedokteran forensik
Dalam pemeriksaan umum tidak ditemukan
adanya perlukaan. Pada pemeriksaan alat
kelamin ditemukan memar pada bibir
kemaluan kecil serta robekan selaput dara
pada arah pukul 3, 7, 9 dan 11.

Selanjutnya diambil sediaan swab vagina


yang pada pemeriksaan swab vagina yang
pada pemeriksaan laboratorium ditemukan
hasil positif untuk sel mani dan cairan mani.
Oleh dokter pemeriksa forensik, swab
vagina tersebut dibawa ke laboratorium
forensik untuk pemeriksaan DNA dan
didapatkan hasil bahwa sperma tersebut
adalah milik kelima tersangka

Pembahasan
Memar & robekan
selaput dara
kekerasan tumpul
melewati liang
senggama

Pasal 285 286


KUHP

Pembiusan
Pemeriksaan 1 = Swab
vagina
Pemeriksaan 2 =
Toksikologi

Terbukti

KESIMPULAN

Perkosaan : perbuatan
bersenggama yang dilakukan
dengan menggunakan kekerasan

Perkosaan pada anak akan menimbulkan


dampak psikologis, emosional, fisik dan
sosialnya.
Jenis pemeriksaan pada korban
pemerkosaan anak dimulai dari riwayat
anamnesa, pemeriksaan fisik dan
pemeriksaan laboratorium.
Pemeriksaan kekerasan seksual pada anak
lebih sulit dilakukan daripada orang
dewasa.

Saran
Bagi dokter memeriksa korban secara
teliti dan memperhatikan keadaan
psikologis korban, karena pemeriksaan
kekerasan seksual pada anak lebih sulit
dilakukan daripada orang dewasa.
Bagi orang tua memberikan
pendidikan seksual atau pendidikan
kesehatan reproduksi bagi anak-anak
sedini mungkin

Pertanyaan
1. Kasus perkosaan yang dilakukan
oleh lebih dari 2 pelaku, bagaimana
cara membuktikannya? (Ukrida A)
2. Pelaku membius korban, bagaimana
cara membuktikannya? (UNDIP)
3. Bagaimana cara pemeriksaan
korban pemerkosaan apabila korban
sudah meninggal? (UNIB)

Anda mungkin juga menyukai