Anda di halaman 1dari 6

Nama

: Yayuk Lestari

NIM

: 141540033

Tugas

: Tugas tambahan Analisis dan Management Data

Program

: S1 Kesehatan Masyarakat (Reguler A)

Dosen

: Suci Nofita SKM.,M.Epid

1. Lakukan penggabungkan File-1....SAV dengan File-2....SAV


Langkah-langkah penggabungan file :
Pertama buka file E dan G, kemudian pilih data lalu merger files, pilih add
casses ( karena variabelnya sama, jadi menggunakan add casses), lalu browse data
( misal, yg diaktifka data E, maka yg di browse data G, dan sebaliknya) setelah itu OK,
lalu cek data viewnya jika jumlahnya sudah bertambah, jadi file tersebut sudah
tergabung.
2. Lakukan analisis univariat dan tampilkan dalam penyajian data serta interpretasi
untuk variabel berikut:
a. Balita berat lahir
b. Status gizi balita (BBU4)
Tabel 1 . Analisis Univariat Berat Balita Lahir
Variabel

Mean

95% CI

Median

St. Deviasi

Min

Max

Berat Balita

3071.93

306.37 3118.09

3.000

530.813

1.000

5.200

Lahir
Menggunakan descriptive , explore
Interprestasi Data
Dari hasil pengamatan tabel 1 diatas dapat kita lihat bahwa rata- rata berat badan bayi
adalah 3071,93 gram dengan standar deviasi 530,813 gram serta berat minimum bayi lahir
adalah 1.000 gram dan berat maximum adalah 5.200 gram dan 95% Confident Intervalnya
adalah 306,37 gram 3118,09 gram. Artinya 95% kita yakin bahwa rata rata berat badan
bayi di populasi adalah 306,37 gram sampai 3118,09 gram.
Tabel 2. Analisis Univariat Status Gizi Balita (BBU4)

Status Gizi Balita


Status Gizi

Jumla

Percent

Balita
h
(%)
Gizi Buruk
104
6,7 %
Gizi Kurang
403
25,8%
Gizi Normal
1.034
66,3%
Gizi Lebih
19
1,2%
Total
1.560
100%
Menggunakan descriptive, frekuency
Interprestasi Data
Dari data tabel 2 diatas, jumlah menunjukkan jumlah kasus dengan nilai yang
sesuai. Pada data diatas sebanyak 104 balita dengan gizi buruk dan sebanyak 403 balita
dengan gizi kurang atau sekitar 6,7% dan 25,8%. Sedangkan balita dengan gizi normal
adalah sebanyak 1.034 balita dan balita dengan gizi lebih ada sebanyak 19 balita atau sekitar
66,3% untuk balita dengan gizi normal dan 1,2% untuk balita dengan gizi lebih, dari total
1.560 responden.
3. Lakukan (1) analisis bivariat, (2) penyajian data dan interpretasi serta (3) jenis
analisis apa yang digunakan untuk variabel berikut :
a. Apakah terdapat hubungan antara umur ibu dengan berat bayi lahir?
b. Apakah terdapat hubungan antara pendidikan ibu dengan status gizi balita?
c. Apakah terdapat hubungan antara imunisasi lengkap dengan status gizi balita?
d. Apakah terdapat hubungan antara pedidikan ibu dengan berat bayi lahir?
e. Apakah terdapat hubungan antara pengetahuan gizi ibu dengan berat bayi lahir?

Tabel 3. Analisis Bivariat hubungan antara umur ibu dengan berat bayi lahir
variabel
Umur Ibu

R
0.017

R2
0.000

Persamaan garis
Nilai-p
Berat Balita Lahir = 0.492
3132,85+(-1,30)

(umur ibu)
Menggunakan uji Kolerasi dan regresi

Interpretasi data :
Dari tabel 3 dapat kita lihat bahwa Hubungan antara umur ibu dengan berat balita
lahir menunjukan kolerasi yang negatif dengan kekuatan/keeratan hubungan yang kuat (R=
0.017). artinya semakin tinggi umur ibu maka semakin tinggi berat bayi yang akan
dilahirkannya, setiap kenaika 1th umur ibu akan dapat menaikkan (-1,30) gram berat bayi.
Namun, variabel umur ibu tidak dapat menjelaskan (0%) variasi pada variabel berat
balita lahir atau variabel umur ibu tidak dapat menjelaskan variabel berat bayi.

Tabel 4. Analisi bivariat hubungan pendidikan ibu dengan status gizi balita
Status Gizi Balita
Pendidikan Ibu

Total
OR (95% CI)

p-value

1166

0,084 (0,526

0, 483

(66,8%)
212

(100%)
306

1,356)
0,946(0,563

0, 833

(30,7%

(69,3%)

(100%)

1,588)

)
26

62

88

0,1

(29,5%

(70,5%)

(100%)

Kurang

Baik

N (%)

SD (DIDIK 1)

n(%)
387

n (%)
779

SMP (DIDIK 2)

(33,2%)
94

SMA (DIDIK 3)

)
Mengguakan uji Chi square (2x3) , dan regresi logistik

Interprestasi data :
Dari tabel 4 diatas dapat kita lihat. Dari jumlah 1.560 orang, ibu yang berpendidikan
SD sebayak 1116 orang, ibu yang memiliki balita dengan status gizi kurang sebanyak 387
orang atau sekitar 33,2% dari total ibu yang bependidikan SD, dan ibu yang memiliki balita

yang dengan status gizi baik sebannyak 779 orang dengan presentase 66,8% dari total ibu
yang berpendidikan SD. Sedangkan jumlah ibu yang bependidikan SMP sebayak 306 orang,
dan ibu yang mempunyai balita yang memiliki status gizi kurang sebanyak 94 orang dengan
presentase 30,7% dari total ibu yang berpendidikan SMP, dan ibu yang mempunyai balita
yang memiliki status gizi baik sebanyak 212 orang dengan presentase 69,3% dari total ibu
yang berpendidikan SMP. Serta ibu yang berpendidikan SMA sebanyak 88 orang, dan ibu
yang mempunyai balita yang memiliki status gizi kurang sebanyak 26 orang dengan
presentase 29,5% dari total ibu yang berpendidikan SMA, sedangkan ibu yang mempunyai
balita yang memiliki status gizi baik sebanyak 62 anak dengan presentase 70,5% dari total
ibu yag berpendidikan SMA.
Dari nilai OR dapat disimpulkan bahwa ibu yang memiliki pendidikan SD da SMP
mempunyai kecenderungan untuk memiliki balita dengan status gizi yang kurang. Balita
dengan gizi kurang lebih besar yaitu 0,4 unntuk SD dan 0,8 untuk SMP. Nilai p-value( 0,
483dan0,833).

Tabel 5. Analisis bivariat Hubungan antara imunisasi lengkap dengan status gizi
Status Gizi Balita
Imunisasi

Total

Kurang

Baik

N (%)

Lengkap

n(%)
34

n (%)
31

65

Tidak Lengkap

(52,3%)
473

( 47,7%)
1.022

(100%)
1.495

(31,6%

(68,4%)

(100%)

OR (95% CI)

p-value

2,3 ( 1,4- 3,9 )

0,001

)
Menggunaka uji chi square (tabel 2x2)

Interprestasi data :
Dari tabel 5 diatas dapat kita lihat bahwa jumlah balita yang melakukan imunisasi
lengkap sebanyak 65 anak, dari 65 anak yang melakukan imunisasi lengkap ada 34 anak yang
memiliki statu gizi kurang atau sebanyak 52,35% dari total balita yang melakukan imunisasi

lengkap, dan balita yang mempunyai gizi baik sebanyak 31 anak atau sebanyak 47,7% dari
total balita yang melakukan imunisasi lengkap. Sedangkan jumlah balita yang tidak
melakukan imuisasi lengkap sebanyak 1.495 anak dan sebayak 473 anak memiliki status gizi
yang kuran atau 31,6% dari total balita yag tidak melakukan imunisasi serta 1.022 anak
memiliki status gizi yang baik atau 68,4%dari total balita yang tidak melakukan imunisasi
lengkap.

Tabel 6. Annalisis bivariat hubungan antara pedidikan ibu dengan berat balita lahir
Variabel
N
Mean
- SD
1166
3087.09
- SMP
306
3118.30
- SMA
88
3060.80
Mengguakan uji one-way Anova

SD
539.128
476.935
596.419

F (Anova)

p-value

0,577

0.562

Interpretasi data :
Dari hasil tabel diatas dapat kita lihat bahwa rata-rata berat balita lahir meningkat
sesuai dengan peningkatan status pendidikan ibu. Ibu yang berpendidikan SD rata-ratanya
adalah 307,09 gram, ibu dengan pendidikan SMP adalah 3118,30 gram, dan ibu yang
berpendidikan SMA adalah 3060,80gram. Hasil uji anova memperlihatkan bahwa ada
perbedaan yang bermakna pada rata-rata berat balita lahir menurut tigkat pendidikan ibu.

Tabel 7. Analisis bivariat hubungan antara pengetahuan gizi ibu dengan berat bayi
lahir

Variabel
N
Mean
- Kurang
561
3056,60
- Baik
999
3111,46
Menggunakan uji T-test Independent

SD
555,22
515,83

F (t-test)
- 1,961

p-value
0,05

Interpretasi data :
Pada hasil tabel diatas terlihat sebanyak 561 ibu yang memiliki pengetahuan kurang
dan mereka mempunyai

rata-rata berat balita lahir 3.056 gr. Sedangkan 999 ibu yang

memiliki pengetahuan yang baik mereka mempunyai berat balita lahir lebih tinggi dengan
rata-rata 3111,46 gr. Dari hasil uji statistik dapat kita simpulkan bahwa terdapat perbedaan
yang bermakna antara berat balita lahir dari ibu yang memiliki pengetahuan kurang
dibandingkan ibu yang memiliki pengetahuan baik ( nilai p = 0,05). Atau secara statistik
rata-rata berat balita yang lahir dari ibu dengan pengetahuan baik lebih tiggi dari populasi ibu
degan pengetahuan rendah.

Anda mungkin juga menyukai