Anda di halaman 1dari 14

1

BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Berdasarkan masalah yang diteliti, penelitian ini menggunakan
pendekatan

kuantitatif true experimental (eksperimen yang sesungguhnya)

karena peneliti dapat mengontrol semua variabel yang mempengaruhi jalannya


eksperimen. Metode eksperimen ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh
pembelajaran berdasarkan masalah terhadap kemampuan memecahkan masalah
dan hasil belajar perawatan kulit khusus/berkasus.
B. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian
Penelitian ini mengambil tempat di ruang Perawatan Kulit, gedung A2,
Fakultas Teknik, Universitas Negeri Surabaya.
2. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap 2011-2012
C. Populasi dan Sampel
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2010 : 117).
Dalam penelitian ini populasinya adalah mahasiswa Pendidikan Tata Rias,
Universitas Negeri Surabaya angkatan 2011.
Sampel dalam penelitian ini dibagi menjadi dua kelompok yaitu sampel
kelompok eksperimen dan sampel kelompok kontrol. Sampel kelompok
eksperimen diberi perlakuan dengan menerapkan model pembelajaran

berdasarkan masalah, sedangkan kelompok kontrol menerapkan model


pembelajaran langsung. Masing-masing kelompok berjumlah 20 orang.
Penentuan sampel menggunakan Simple Random Sampling karena
pengambilan anggota sampel dari populasi dilakukan secara acak tanpa
memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu. Sampel yang ditetapkan
sebanyak 40 orang yang diambil secara random sederhana dengan cara undian,
yaitu mengundi nama-nama subyek dalam populasi. Cara ini diawali dengan
membuat daftar nomor subyek yang memenuhi karakteristik sebagai populasi.
Nomor tersebut kemudian diundi untuk mengambil sampel sebanyak yang
diperlukan.
D. Prosedur Penelitian
Prosedur dalam penelitian ini terdiri dari tiga tahap yaitu persiapan,
pelaksanaan dan penyelesaian. Untuk masing-masing pelaksanaannya akan
dipaparkan sebagai berikut :
1. Tahap persiapan
Pada tahap persiapan peneliti akan melakukan beberapa langkah
diantaranya adalah :
a. Membuat perangkat pembelajaran;
b. Membuat instrumen penelitian;
c. Validasi perangkat pembelajaran dan instrumen penelitian oleh validator;
d. Uji coba perangkat pembelajaran dan instrumen penelitian;
e. Menganalisis hasil uji coba perangkat pembelajaran dan instrumen
penelitian dengan tujuan untuk merevisi perangkat dan instrumen yang
ada;
f. Menentukan subjek atau sampel penelitian.
2. Tahap Pelaksanaan

Untuk tahap pelaksanaan, peneliti melakukan beberapa langkah


diantaranya :
a. Melakukan penentuan 2 kelas yang digunakan untuk kelompok
eksperimen dan kelompok kontrol secara random;
b. Memberikan pretest pada 2 kelas untuk mengetahui kemampuan awal
siswa;
c. Melaksanakan pembelajaran berdasarkan masalah pada kelompok
eksperimen dan pembelajaran langsung pada kelompok kontrol;
d. Peneliti bersama satu orang observer melakukan pengamatan untuk
melihat respon siswa dan hambatan yang ditemui selama pembelajaran
berlangsung;
e. Memberikan postest untuk kelas eksperimen dan kelas kontrol.
3. Tahap Penyelesaian
Untuk tahap penyelesaian peneliti melakukan beberapa langkah
diantaranya :
a. Mengolah dan menganalisis data hasil penelitian;
b. Menyimpulkan hasil penellitian;
c. Menyusun laporan penelitian.
E. Desain Penelitian Eksperimen
Desain yang digunakan adalah pretest-posttest control group design.
Dalam desain ini terdapat dua kelompok yaitu kelompok eksperimen dan
kelompok kontrol yang dipilih secara random. Kelompok eksperimen yaitu
kelompok yang diberi perlakuan berupa penerapan pembelajaran berdasarkan
masalah, sedangkan kelompok kontrol yaitu kelompok yang menggunakan
pengajaran yang biasa digunakan guru yaitu model pembelajaran langsung.
Kemudian kedua kelompok tersebut diberi pretest untuk mengetahui keadaan
awal adakah perbedaan antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.

Hasil pretest yang baik bila nilai kelompok eksperimen tidak berbeda secara
signifikan dengan nilai kelompok kontrol.
Adapun desain dari pretest-posttest control group design ditunjukkan
dalam tabel berikut ini :

R1
R2

O1 X O2
O3
O4
(Sugiyono, 2010:112)

Keterangan :
O1 : uji awal (pretest) untuk mengetahui kemampuan memecahkan masalah
dan hasil belajar siswa terhadap materi pelajaran sebelum menggunakan
O2

pembelajaran berdasarkan masalah.


: uji akhir (posttest) untuk mengetahui kemampuan memecahkan masalah
dan hasil belajar siswa terhadap materi pelajaran sesudah menggunakan

pembelajaran berdasarkan masalah.


O3 : uji awal (pretest) untuk mengetahui kemampuan memecahkan masalah
dan hasil belajar siswa terhadap materi pelajaran sebelum menggunakan
model pembelajaran langsung pada kelas kontrol.
O4 : uji akhir (posttest) untuk mengetahui kemampuan memecahkan masalah
dan hasil belajar siswa terhadap materi pelajaran sesudah menggunakan
model pembelajaran langsung pada kelas kontrol.
X : perlakuan melalui pembelajaran berdasarkan masalah
R1 : kelompok eksperimen
R2 : kelompok control

F. Pelaksanaan Pembelajaran Berdasarkan Masalah


Pelaksanaan pembelajaran berdasarkan masalah dilakukan sesuai dengan
tahap-tahap yang sudah direncanakan oleh peneliti sendiri dan dibantu oleh
satu orang observer untuk

melakukan pengamatan selama

proses

pembelajaran berlangsung. Tahap-tahap pelaksanaan pembelajaran terlihat


dengan jelas pada tabel 3.1 berikut.

Tabel 3.1
Tahap-tahap pembelajaran berdasarkan masalah
Tahap

Tahap-1 :
Orientasi siswa
kepada masalah

Aktivitas Guru

Guru

menjelaskan

Aktivitas Siswa

tujuan

Siswa secara aktif terlibat

pembelajaran,

menjelaskan

pada

logistik

dibutuhkan,

masalah

yang

mengajukan fenomena untuk


memunculkan
memotivasi
terlibat

aktivitas

relevan

yang

yang

secara

aktif

dipilihnya.

masalah,
siswa

dalam

untuk

pemecahan

masalah yang dipilihnya.

Tahap-2 :
Mengorganisasi
siswa untuk
belajar

Tahap-3 :
Membimbing

Guru

membantu

siswa

mendefinisikan
mengorganisasikan

dan
tugas

Siswa

mengidentifikasikan
mengorganisasikan

dan
tugas

belajar yang berhubungan

belajar yang berhubungan

dengan masalah tersebut.

dengan masalah tersebut

Guru

Siswa

untuk

mendorong

siswa

mengumpulkan

secara

mengumpulkan

aktif
informasi

penyelidikan

informasi

yang

sesuai,

individual

melaksanakan

maupun

untuk

kelompok

penjelasan dan pemecahan

eksperimen,
mendapatkan

yang sesuai, melaksanakan


eksperimen,

untuk

mendapatkan penjelasan dan


pemecahan masalah

masalah.

Tahap-4 :
Guru membantu siswa dalam
Mengembangkan
merencanakan
dan
dan menyajikan
menyiapkan karya yang
hasil karya
sesuai seperti laporan, video,

Tahap-5 :
Menganalisis
dan
proses
pemecahan masa

secara

aktif

merencanakan
menyiapkan

dan
karya

yang

sesuai seperti laporan, video

dan model dan membantu

dan

mereka untuk berbagi tugas

membantu membagi tugas

dengan temannya

dengan temannya.

model,

Guru membantu siswa untuk Siswa


melakukan

refleksi

evaluasi

mengevaluasi

Siswa

atau melakukan

serta

secara

mereka

proses-proses

yang

dan pnyelidikan

aktif

refleksi

terhadap evaluasi

penyelidikan

saling

atau

terhadap
dan

proses-

mereka proses yang digunakan

gunakan
Sumber : Ibrahim, 2005:17

G. Variabel Penelitian
Mengacu pada tujuan penelitian, maka yang menjadi variabel dalam
penelitian ini adalah :
1. Variabel bebas adalah pembelajaran berdasarkan masalah.
2. Variabel kontrol meliputi (1) Dosen yang mengajar di kelas eksperimen
dan kelas kontrol adalah dosen yang sama yaitu dosen mata kuliah
perawatan kulit wajah, (2) Materi pelajaran yang diajarkan pada kelas
eksperimen dan kelas kontrol sama dan diduga belum pernah disampaikan

oleh dosen dalam proses pembelajaran, materi pelajaran adalah perawatan


kulit khusus atau berkasus dengan menggunakan alat listrik, (3) Lama
waktu yang digunakan dalam proses pembelajaran di kelas eksperimen
dan kelas kontrol adalah sama, (4) Penentuan kelompok kontrol dan
eksperimen dilakukan secara acak. Sebelumnya telah diketahui bahwa
kemampuan kedua kelompok tersebut adalah sama.
3. Variabel terikat meliputi :
a. Kemampuan memecahkan masalah yaitu kemampuan mahasiswa
untuk

dapat menerima permasalahan yang berhubungan dengan

masalah kulit kemudian berusaha menyelesaikan masalah dengan


menentukan tindakan perawatan menggunakan alat listrik. Tujuannya
adalah mahasiswa memperoleh kemampuan dan kecakapan kognitif
untuk memecahkan masalah secara rasional, lugas, dan tuntas.
b. Hasil belajar yaitu kemampuan-kemampuan yang diterima siswa selama
-

proses pembelajaran meliputi :


kemampuan kognitif yaitu kemampuan penguasaan siswa terhadap nilai
pelajaran yang diukur dengan Tes Hasil Belajar yang dikembangkan

peneliti.
Kemampuan psikomotor adalah kemampuan penguasaan siswa terhadap
nilai pelajaran yang diukur dengan menggunakan lembar penilaian
psikomotor yang dikembangkan peneliti.

Kemampuan afektif adalah kemampuan penguasaan siswa terhadap nilai


pelajaran yang diukur dari perilaku berkarakter dan keterampilan sosial.
Skor diukur dengan menggunakan lembar penilaian yang dikembangkan
peneliti.

H. Teknik Pengumpulan Data


Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah:
1. Tes kemampuan memecahkan masalah
Tes ini diberikan dalam bentuk uraian dengan indikator yang mengacu pada
langkah-langkah Polya, yakni: 1)memahami masalah, 2)merencanakan
penyelesaian, 3)melaksanakan rencana penyelesaian dan 4)memeriksa
kembali hasil yang telah diperoleh. Kemampuan memecahkan masalah
diukur dengan menggunakan rubrik penskoran kemampuan memecahkan
masalah dari rentang 0 sampai dengan 5.

Tes diberikan sebelum dan

sesudah pembelajaran berdasarkan masalah dilaksanakan.


2. Tes hasil belajar siswa.
Tes hasil belajar dalam bentuk pertanyaan-pertanyaan yang diberikan
kepada siswa untuk mendapatkan jawaban dalam bentuk tulisan (tes tulis),
untuk mengukur tingkat hasil belajar kognitif yang berkenaan dengan
penguasaan materi perawatan kulit khusus dengan alat listrik dengan
kompetensi

dasar

melakukan

perawatan

kulit

berjerawat

dengan

menggunakan alat listrik. Pemberian tes dilakukan di awal dan di akhir


pembelajaran berdasarkan masalah yaitu melalui pretest dan post test.
3. Pengisian Angket
Angket digunakan untuk memperoleh data tentang respon siswa terhadap
pelaksanaan pembelajaran berdasarkan masalah dan untuk memperoleh
data tentang kendala atau hambatan selama pembelajaran berdasarkan
masalah berlangsung. Angket yang digunakan dalam bentuk angket tertutup
yang sudah disediakan jawabannya sehingga siswa tinggal memilih.
I. Instrumen Penelitian dan Perangkat Pengembangan Pembelajaran

Untuk mengumpulkan data dalam rangka eksperimen, digunakan


instrumen yang telah dilakukan validasi. Adapun instrumen yang akan
digunakan adalah sebagai berikut :
1. Soal tes kemampuan memecahkan masalah
Tes dalam bentuk uraian untuk mengukur kemampuan memecahkan
masalah. Soal tes menggunakan ranah kognitif C3 sampai C6, yaitu
penerapan, analisis, sintesisi dan evaluasi. Hal ini dibuat mengingat
kemampuan memecahkan masalah merupakan kemampuan tingkat tinggi
sehingga peneliti beranggapan bahwa siswa sudah menguasai kemampuan
yang ada dibawahnya.
2. Soal tes hasil belajar
Tes berisi pertanyaan-pertanyaan dalam bentuk uraian untuk dapat dijawab
siswa dalam bentuk tulisan (tes tulis) yang masing-masing pertanyaan telah
memiliki skor nilai untuk setiap jawabannya.
3. Angket atau kuisioner
Angket dalam bentuk tertutup dan sudah disediakan jawabannya. Angket
terdiri dari dua macam, yaitu angket respon siswa terhadap pelaksanaan
pembelajaran berdasarkan masalah dan angket kendala atau hambatan
selama pembelajaran berdasarkan masalah berlangsung.
Perangkat pembelajaran yang akan dikembangkan untuk diterapkan
dalam proses penelitian adalah :
1. Silabus perawatan kulit wajah
2. RPP perawatan kulit wajah berjerawat dengan menggunakan alat listrik
3. Modul perawatan kulit wajah berjerawat dengan menggunakan alat listrik
4. LKS perawatan kulit wajah berjerawat dengan menggunakan alat listrik

J. Uji Coba Instrumen Penelitian

10

Uji coba instrumen akan dilakukan di luar dari subjek penelitian yaitu
mahasiswa Pendidikan Tata Rias yang tidak terpilih sebagai sampel penelitian.
Kegiatan pengujian instrument meliputi dua hal, yaitu pengujian validitas dan
reliabilitas.
1. Uji Validitas Soal Tes Kemampuan Memecahkan Masalah dan Hasil
Belajar
Merujuk pada pendapat Azwar (2008), validitas mempunyai arti
sejauhmana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi
ukurnya, sehingga instrument tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa
yang seharusnya diukur. Adapun validitas dari setiap butir soal yang digunakan
dalam penelitian ini diuji dengan menggunakan korelasi Pearson Product
Moment dengan langkah-langkah sebagai berikut :
a. Menghitung harga korelasi
NXY (X)(Y)

rXY = _________________________
{NX- (X))} {NY - (Y)}

(Arikunto, 2006:69)
Keterangan : rXY = koefisien korelasi antara skor butir dengan skor total
X = skor butir
Y = skor total
N = banyaknya peserta tes
Nilai rXY diinterpretasikan sebagai berikut (Arikunto, 2006:75):
0,80 rXY 1,00 : validitas butir tes sangat tinggi
0,60 rXY 0,80 : validitas butir tes tinggi
0,40 rXY 0,60 : validitas butir tes cukup

11

0,20 rXY 0,40 : validitas butir tes rendah


0,00 rXY 0,20 : validitas butir tes sangat rendah
b. Membandingkan antara rhitung dan rtabel dengan berpedoman pada kaidah
penafsiran, bahwa jika rhitung lebih besar dari rtabel berarti data tersebut dinyatakan
valid, demikian pula sebaliknya. Sugiyono (2008:179) menyatakan bahwa item
tersebut dikatakan valid :

Jika rhitung r kritis (0,30), maka item tersebut dinyatakan signifikan, jadi dapat
dikatakan valid sehingga layak untuk digunakan dalam penelitian.

Jika rhitung

kritis

(0,30),

maka item tersebut dinyatakan tidak

signifikan, jadi tidak dapat dikatakan valid sehingga harus di drop/tidak


digunakan, juga dapat direvisi atau diganti.
2. Uji Reliabilitas Soal Tes Kemampuan Memecahkan Masalah dan
Hasil Belajar
Reliabilitas berarti instrument tersebut dapat dipercaya untuk
digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrument tersebut sudah baik.
ntuk mengetahui reliabilitas tes digunakan rumus Cronbach Alpha sebagai
berikut :
2xr
r11 =

_____________

(1+ r)
Dengan r sebesar :
N(XY) (X)(Y)
r = __________________________________
{NX - (X)}{NY - (Y)}
Keterangan :
r11
: Reliabilitas seluruh butir soal
r
: rxy yang disebutkan sebagai indeks korelasi antara dua belahan
instrumen.

12

Kriteria : Jika rhitung > rtabel dikatakan reliabel.


(Arikunto, 2006)
3. Uji Sensitivitas Soal Tes Kemampuan Memecahkan Masalah dan
Hasil Belajar
Tes kemampuan memecahkan masalah dan tes hasil belajar diarahkan
untuk mengukur ketuntasan indikator sensitivitas tiap butir soal. Untuk
menghitung sensitivitas butir soal digunakan rumus sebagai berikut :
R AR B
S=
= P A P B
T

Keterangan :
S

: Sensitivitas butir soal

RA

Jumlah siswa yang menjawab benar pada uji akhir (

U2

RB

Jumlah siswa yang menjawab benar pada uji awal (

U1

: Jumlah siswa yang mengikuti tes

PA

Proporsi jawaban benar uji akhir

K. Teknik Analisis Data


1. Analisis data hasil tes kemampuan memecahkan masalah dan hasil
belajar
Analisis data hasil tes kemampuan memecahkan masalah dihitung
berdasar jumlah jawaban yang benar dari masing-masing siswa. Hasil
kemampuan memecahkan masalah dihitung dengan rumus :

fi xi

2. Analisis data hasil angket respon dan kendala serta hambatan selama
X = ________

fi berlangsung
pembelajaran berdasarkan masalah

13

Teknik yang digunakan untuk menganalisis angket respon siswa dan


angket kendala serta hambatan selama pembelajaran berdasarkan masalah
berlangsung

dianalisis

menggunakan

statistik

deskriptif

kuantitatif.

Informasi tentang respon dan kendala serta hambatan terhadap pembelajaran


berdasarkan masalah dikumpulkan dengan menggunakan lembar angket
yang diisi oleh siswa setelah kegiatan pembelajaran dilaksanakan dalam
bentuk pertanyaan. Setiap pertanyaan hanya disediakan dua pilihan jawaban
yaitu ya dan tidak. Penilaiannya adalah untuk pilihan ya diberi skor 1
dan pilihan tidak diberi skor 0 dengan rumus :
F
P (%) = ___ X 100%
N
(Trianto; 2010)
Keterangan :
P = Prosentase jawaban responden
F = Jumlah jawaban responden
N = Jumlah responden
Hasil perhitungan prosentase dari angket siswa diinterpretasikan ke
dalam kriteria yang dapat dilihat pada table di bawah ini :
Tabel 3.2
Kriteria prosentase respon siswa terhadap
pembelajaran berdasarkan masalah
Prosentase
0 20 %

Kriteria
Sangat kurang baik

21 40 %

Kurang baik

41 60 %

Cukup baik

14

61 80 %

Baik

81 100 %

Sangat baik

Anda mungkin juga menyukai