Anda di halaman 1dari 53

anti

Bersama :
JUNAHRI BIN ISMAIL
(WIDYAISWARA MADYA)

KORUPSI

BKD DAN DIKLAT


PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT
2015

HASIL BELAJAR
MAMPU MEMBENTUK PERILAKU YANG AMANAH DAN
JUJUR SERTA BERPERAN DALAM PENCEGAHAN

KORUPS
I
DI LINGKUNGANNYA

Perkalan No : 30/2014 & Anti Korupsi Modul Diklat Prajabatan CPNS, LAN RI, 2014

INDIKATOR HASIL BELAJAR


1.
2.
3.

4.

MENYADARI DAMPAK TINDAK


PIDANA KORUPSI;
CARA MENGHINDARI PERILAKU
KORUPSI;
MEMBANGUN SISTEM
INTEGRITAS UNTUK MENCEGAH
TERJADINYA KORUPSI;
AKTUALISASI NILAI DASAR ANTI
KORUPSI.

Perkalan No : 30/2014 & Anti Korupsi Modul Diklat Prajabatan CPNS, LAN RI, 2014

KEDUDUKAN DAN FUNGSI


PNS
Sebagai unsur aparatur
negara yang
berfungsi/bertugas sebagai :
pelaksana kebijakan publik;
pelayan publik; dan
perekat dan pemersatu
bangsa.
UU No. 5 Tahun 2014

KEKUASAAN
power tends to corrupt,
absolute power corrupts
absolutely

kekuasaan itu cenderung korup dan kekuasaan


yang absolut kecendrungan korupnya absolut
pula

Lord Acton, dikutip dari Moh. Mahfud MD dlm Konstitusi dan Hukum dalam Kontroversi Isu, Rajawali Pers, Jakarta,
2010. hal. 143

Dari Abu Hurairah, Rasulullah


SAW bersabda : sungguh akan
datang pada manusia suatu
zaman dimana seseorang tidak
peduli dengan cara apa dia
mengambil harta, apakah dari
yang halal atau yang haram
(HR. BUKHARI)

Menggugat Demokrasi & Pemilu oleh Syaikh Muh bin Abdullah al Iman, Darul Hadist, Depok, 2004.
h.116

TUNTUTAN REFORMASI
Penghapusan doktrin Dwi Fungsi
ABRI;
Penegakan hukum, HAM, dan

pemberantasan KKN;
Otonomi Daerah;
Kebebasan Pers;
Mewujudkan Kehidupan Demokrasi;
Amandemen UUD 1945.

QS. ALI IMRAAN : 104


Dan hendaklah ada di antara
kamu segolongan umat yang
menyeru kepada kebajikan,
menyuruh kepada yang ma`ruf
dan mencegah dari yang
munkar; merekalah orang-orang
yang beruntung.

PERATURAN PER-UU-AN
UU NO. 28 TAHUN 1999
UU NO. 31 TAHUN 1999
UU NO. 20 TAHUN 2001
UU NO. 30 TAHUN 2002
UU NO. 46 TAHUN 2009
PP NO. 71 TAHUN 2000
Inpres NO. 5 TAHUN 2004

TINDAK PIDANA
PIDANA KORUPSI
KORUPSI
TINDAK
UU NO
NO 31
31 TH
TH 1999
1999
UU

SETIAP ORANG DENGAN MELAWAN HUKUM


MELAKUKAN PERBUATAN

KESEMPATAN/SARANA
KESEMPATAN/SARANA
YANG
YANG ADA
ADA PADANYA
PADANYA
KARENA
JABATAN
KARENA JABATAN

MEMPERKAYA
MEMPERKAYA
DIRI
DIRI SENDIRI
SENDIRI
MEMPERKAYA
MEMPERKAYA ORANG
ORANG
LAIN/KORPORASI
LAIN/KORPORASI

MENYALAHGUNAKAN
MENYALAHGUNAKAN
KEWENANGAN
KEWENANGAN

1.
1. MERUGIKAN
MERUGIKAN KEUANGAN
KEUANGAN NEGARA
NEGARA
2.
PEREKONOMIAN
NEGARA
2. PEREKONOMIAN NEGARA

KORUPSI-KOLUSI
Setiap orang yang
secara melawan
hukum melakukan
perbuatan
memperkaya diri
sendiri atau orang
lain, atau suatu
korporasi yang dapat
merugikan keuangan
negara atau
Pasal
2 ayat (1) UU No. 31 Tahun
perekonomian
1999

Permufakatan atau
kerja sama secara
melawan hukum
antar Penyelenggara
Negara dan pihak
lain yang merugikan
orang lain,
masyarakat, dan
atau negara.
Pasal 1 angka 4 UU No. 28 Tahun
1999

PENGGELAPAN-KOLUSI
Barang siapa
dengan sengaja dan
melawan hukum
memiliki suatu benda
yang seluruhnya
atau sebagian milik
orang lain, yang ada
dalam kekuasaannya
bukan karena
kejahatan
Pasal 372 KUHP

Permufakatan atau
kerja sama secara
melawan hukum
antar Penyelenggara
Negara dan pihak
lain yang merugikan
orang lain,
masyarakat, dan
atau negara.
Pasal 1 angka 4 UU No. 28 Tahun
1999

KORUPSI-NEPOTISME
Setiap orang yang
secara melawan
hukum melakukan
perbuatan
memperkaya diri
sendiri atau orang
lain, atau suatu
korporasi yang dapat
merugikan keuangan
negara atau
Pasal
2 ayat (1) UU No. 31 Tahun
perekonomian
1999

Setiap perbuatan
Penyelenggara negara
secara melawan
hukum antar
Penyelenggara Negara
yang menguntungkan
kepentingan
keluarganya dan atau
kroninya di atas
kepentingan
masyarakat, bangsa,
dan negara.
Pasal 1 angka 5 UU No. 28 Tahun
1999

KORUPSI-PENCURIAN
Barang
siapa
Setiap orang yang
mengambil suatu
secara melawan
benda yang
hukum melakukan
seluruhnya atau
perbuatan
memperkaya diri
sebagian milik
sendiri atau orang
orang lain, dengan
lain, atau suatu
maksud untuk
korporasi yang dapat
dimiliki
secara
merugikan keuangan
melawan hukum
negara atau
perekonomian

Pasal 2 ayat (1) UU No. 31 Tahun


1999

Pasal 362 KUHP

barang siapa dengan


KORUPSI-PENIPUAN
maksud untuk

Setiap orang yang


secara melawan
hukum melakukan
perbuatan
memperkaya diri
sendiri atau orang
lain, atau suatu
korporasi yang dapat
merugikan keuangan
negara atau
Pasal
2 ayat (1) UU No. 31 Tahun
perekonomian
1999

menguntungkan diri
sendiri atau orang lain
dengan melawan hukum,
dengan memakai nama
palsu atau martabat palsu;
dengan tipu muslihat
ataupun dengan rangkaian
kebohongan
menggerakkan orang lain
untuk menyerahkan
sesuatu benda kepadanya,
atau supaya memberi
hutang maupun
menghapuskan piutang
Pasal 378 KUHP

Pengertian KORUPSI

C= M+DA

Klitgaard (2001):

Corruption
Monopoly
Discretion
Accountability

PEMBERANTASAN

KORUPSI
Serangkaian tindakan untuk mencegah
dan menanggulangi korupsi (melalui upaya
koordinasi, supervisi, monitor, penyelidikan,
penyidikan, dan pemeriksaan di pengadilan)
dengan peran serta masyarakat
berdasarkan per-uu-an.
UU NO. 20 TAHUN
2001

ciri-ciri korupsi
(Alatas,1983)

Dilakukan lebih dari satu orang;


Merahasiakan motif;
Berhubungan dengan kekuasaan/
kewenangan tertentu;
Berlindung dibalik pembenaran hukum;
Melanggar kaidah kejujuran
(Menghianati kepercayaan) dan norma
hukum.
Mengenali & Memberantas Korupsi, KPK, Jakarta,
hal. 23

KELOMPOK

KERUGI
KORUPSI
AN
KEUAN
GAN
NEGAR
Pasal 2 & 3
A
UU No. 20 Tahun 2001

KPK, MEMAHAMI UNTUK MEMBASMI TINDAK PIDANA KORUPSI, 2006

UU No. 20TAHUN 2001


Pasal 2
Pelaku

Perseorang
an/korporas
i

Jenis perbuatan Ancaman


Pidana
(Hukuman)

Secara
Penjara seumur
melawan
hidup; penjara
hukum
min. 4 th max.
memperkaya
20 th; denda
diri
min. Rp. 200
sendiri/orang
juta max. Rp. 1
lain/korporasi
milyar
yang dapat
merugikan
keuangan/
Keterangan
perekonomian
Dalam keadaan tertentu Pidana Mati dapat
dijatuhkan. Keadaan
negara
tertentu yang memberatkan pidana yaitu bila tindak pidana korupsi
tersebut dilakukan pada dana-dana bagi penanggulangan
bahaya/bencana, penanggulangan kerusuhan, penanggulangan krisis

UU No. 20 TAHUN 2001


Pasal 3
Pelaku

Jenis perbuatan

Ancaman
Pidana
(Hukuman)

Perseorang
an/
korporasi

Menyalahgunakan
kewenangan/
kesempatan/
sarana yang ada
padanya karena
jabatan/
kedudukan, untuk
menguntungkan
diri sendiri/ orang
lain, yang dapat
merugikan
keuangan/
perekonomian
negara

Penjara seumur
hidup; penjara
min. 1 th max.
20 th; denda
min. Rp. 50 juta
max. Rp. 1
milyar

KELOMPOK

KORUPSI

SUAPMENYU
AP
Pasal 5, 6, 11 & 12
UU No. 20 Tahun 2001
KPK, MEMAHAMI UNTUK MEMBASMI TINDAK PIDANA KORUPSI,
23 2006

KELOMPOK

KORUPSI
PENGGE

LAPAN
DALAM
JABATA
N
Pasal 8, 9, & 10
UU No. 20 Tahun 2001
KPK, MEMAHAMI UNTUK MEMBASMI TINDAK PIDANA KORUPSI,
25 2006

Barang siapa di antara kalian


yang kami pekerjakan atas suatu
pekerjaan, lalu ia
menyembunyikan dari kami satu
jarum atau yang lebih kecil, maka
dia adalah ghulul (hianat) dan ia
akan datang dengannya pada hari
Kiamat
(HR. Muslim)

KELOMPOK

KORUPSI

PEMERA
SAN
Pasal 12 (e, g, f)
UU No. 20 Tahun 2001
KPK, MEMAHAMI UNTUK MEMBASMI TINDAK PIDANA KORUPSI,
27 2006

KELOMPOK

KORUPSI

PERBUA
TAN
CURAN
G

Pasal 7 & 12
UU No. 20 Tahun 2001
KPK, MEMAHAMI UNTUK MEMBASMI TINDAK PIDANA KORUPSI,
28 2006

KELOMPOK

BENTUR
KORUPSI
AN
KEPENTI
NGAN
DLM
JABATAN
Pasal 12 i

UU No. 20 Tahun 2001


KPK, MEMAHAMI UNTUK MEMBASMI TINDAK PIDANA KORUPSI,
29 2006

KELOMPOK

KORUPSI

GRATIFI
KASI
Pasal 12 B & C
UU No. 20 Tahun 2001
KPK, MEMAHAMI UNTUK MEMBASMI TINDAK PIDANA KORUPSI,
30 2006

N GG
UU AA N
N GG
BB AA RR AA N

PENGOBATAN
PENGOBATAN
CUMA-CUMA
CUMA-CUMA

M II SS II
KK OO M
PERJALANAN
PERJALANAN
WISATA
WISATA

GRATIFIKASI
GRATIFIKASI
(PEMBERIAN)
(PEMBERIAN)

FASILITAS
FASILITAS
PENGINAPAN
PENGINAPAN
TIKET
TIKET
PERJALANAN
PERJALANAN

DD II SS CC OO UU NN TT

PINJAMAN
PINJAMAN
TANPA BUNGA
BUNGA
TANPA

GRATIFIKASI KEPADA
PN-PENYEL. NEGARA
ADALAH SUAP

BERHUBUNGAN DENGAN
JABATANNYA

BERLAWANAN DENGAN
DENGAN
BERLAWANAN
KEWAJIBAN/TUGASNYA
KEWAJIBAN/TUGASNYA

1. NILAI > RP 10 JT

GRATIFIKASI BUKAN SUAP


DIBUKTIKAN PENERIMA

2. NILAI < RP 10 JT

GRATIFIKASI ADALAH SUAP


DIBUKTIKAN OLEH JAKSA

PASAL 12 B UU NO. 20/2001


HUKUMAN PIDANA PENJARA P.S 4 TH, P.L 20 TH
PIDANA DENDA P.S RP 20 JT, P.B RP 1 MILYAR

KEWAJIBAN PENYELENGGARA NEGARA


Tidak mengharapkan
imbalan dalam bentuk
apapun yang
bertentangan dengan
Peraturan Per-UU-an
Pasal 5 Angka 6 UU NOMOR 28 TAHUN
1999

Barang siapa yang kami


pekerjakan atas suatu
pekerjaan, lalu kami
memberinya bagian, maka
apa yang diambilnya setelah
itu adalah perbuatan khianat
(HR. Abu Dawud, dishahihkan oleh AlBani)

QS. AN-NISA : 58

Sesungguhnya Allah menyuruh kamu


untuk menunaikan amanah kepada yang
berhak menerimanya,

QS. AL-ANFAL : 27



Hai orang-orang yang beriman,
janganlah kamu mengkhianati Allah
dan Rasul (Muhammad) dan (juga)
janganlah kamu mengkhianati amanatamanat yang dipercayakan kepadamu,
sedang kamu mengetahui.

TINDAK PIDANA LAIN YANG


BERKAITAN DENGAN
TIPIKOR

1. Merintangi proses pemeriksaan perkara


2.
3.
4.
5.

korupsi;
Memberi keterangan tidak benar;
Bank tidak memberi ket. rekening tersangka;
Orang yang memegang rahasia jab.
memberikan ket. Palsu;
Saksi memberi ket. Palsu / Saksi membuka
identitas pelapor.
KPK, MEMAHAMI UNTUK MEMBASMI TINDAK PIDANA KORUPSI, 2006

KEWAJIBAN PENYELENGGARA
NEGARA
Bersedia menjadi saksi dalam
perkara KKN

Pasal 5 Angka 7 UU NOMOR 28 TAHUN


1999

QS. AL BAQARAH : 282-283


...janganlah saksi-saksi itu enggan
(memberi keterangan) apa bila mereka
dipanggil... (282)
...dan janganlah kamu (para saksi)
menyembunyikan persaksian dan barang
siapa yang menyembunyikannya, maka
sesungguhnya dia adalah orang yang
berdosa hatinya... (283)

DISKUSI KELOMPOK
1. Identifikasi perilaku-perilaku menyimpang
2.
3.
4.

yang mengarah kepada perbuatan korupsi


dan mengapa perilaku tersebut terjadi?;
Sebab & akibat korupsi;
Sikap dan Prilaku apa yang akan
Bapak/Ibu lakukan/kembangkan dalam
rangka mencegah diri dari korupsi;
Sikap dan Prilaku apa yang akan
Bapak/Ibu lakukan/kembangkan dalam
rangka mencegah rekan kerja/atasan dari
korupsi;

DISKUSI KELOMPOK
5. Identifikasi peluang-peluang terjadinya
6.

korupsi dalam pelaksanaan tugas dan


fungsi ASN
Menurut pendapat anda, langkah apa yang
harus ditempuh oleh Pemerintah untuk
mempercepat pemberantasan korupsi.

MOTIVASI KORUPSI
(ABDULLAH HEHAMAHUA, 2005)

Korupsi karena kebutuhan;


Korupsi karena ada peluang;
Korupsi karena ingin memperkaya
diri sendiri;
Korupsi karena ingin menjatuhkan
pemerintah; dan
Korupsi karena ingin menguasai
suatu negara.

Mengenali & Memberantas Korupsi, KPK, Jakarta,


hal. 24

TRAGEDI DUNIA
MODERN
1.

Kebutuhan Hidup yang


Meningkat;

2.

Rasa Individualistis dan


Egois;

3.

Persaingan Hidup;

4.

Keadaan yang Tidak Stabil.

Prof.Dr. Zakiah Daradjat, Peranan Agama dalam Kesehatan Mental, PT.


Toko Gunung Agung Tbk, Jakarta, 2001.

SEBAB KORUPSI DI INDONESIA

Masih rendahnya tingkat keimanan para


Pegawai Negeri atau Penyelenggara Negara;
Penyelenggara negara yang serakah;
Kepastian hukum tidak berjalan;
Pengawasan tidak efektif;
Tidak ada keteladanan;
Budaya masyarakat yng kondusif KKN.
Sistem penyelenggaraan negara yang keliru
(termasuk gagalnya pendidikan agama &
etika)
Abdullah Hehamahua (Pengantar) pada Buku Terapi Penyakit Korupsi,
Republika, 2006

AKIBAT KORUPSI
1. Meningkatnya jumlah kemiskinan;
2. Rendahnya kualitas pelayanan publik;
3. Lambatnya perputaran roda
pembangunan;
4. Rendahnya kualitas pembangunan
SDM;
5. Semakin rendahnya tingkat
kepercayaan masyarakat (public)
kepada Pemerintah;
6. Hilangnya nilai-nilai luhur yang
dijunjung tinggi oleh masyarakat
Indonesia (termasuk mental manusia

peran masyarakat
Berhak mencari, memperoleh, dan

memberikan informasi ttg penyelenggaraan


negara;
Berhak menyampaikan saran dan pendapat
secara bertanggung jawab thd kebijakan
penyelenggaraan negara;
Ikut memberantas KKN;
Berhak memperoleh perlindungan hukum
dalam melaksanakan hak-hak tsb di atas.
UU NO. 28 TAHUN
1999

Merupakan kebijakan
untuk mencegah dan
menghilangkan peluang
bagi berkembangnya
korupsi

ANTI

KORUPSI

Per-UU-an;
Cara

Kerja
Pemerintahan;
Pisahkan Milik Pribadi
& Negara;
Tegakkan Etika
Profesi;
Terapkan Prinsip GG;
Optimalkan Teknologi.
Langkah

ANTI

KORUPSI

Perbaiki
Sistem

Moral;
Kesadaran
Entaskan
Pilih

Hukum;

Kemiskinan;

Pemimpin yang

Bersih.

Langkah

ANTI

KORUPSI

Perbaiki
Manusia

MENTERI DALAM NEGERI


Pegawai Negeri Sipil yang telah
menjalani hukuman pidana disebabkan
tindak pidana korupsi atau kejahatan

TIDAK
DIANGKAT DALAM
JABATAN STRUKTURAL
jabatan lainnya agar

Surat Mendagri (Gamawan Fauzi) No. 800/4329/SJ tgl 29 Oktober 2012

ALAMAT UNTUK
PENGADUAN KE KPK
SURAT : Kotak Pos 575, Jakarta 10110.
Email : pengaduan@kpk.go.id.
Telp. : 021-23508389.
SMS : 0811 959 575, 0855 8 575 575.
Fax

: 021 3846122.

TERIMA KASIH ATAS PERHATIAN ANDA .... MOHON MAAF A

Semoga Sukses

58

Anda mungkin juga menyukai