Bersama :
JUNAHRI BIN ISMAIL
(WIDYAISWARA MADYA)
KORUPSI
HASIL BELAJAR
MAMPU MEMBENTUK PERILAKU YANG AMANAH DAN
JUJUR SERTA BERPERAN DALAM PENCEGAHAN
KORUPS
I
DI LINGKUNGANNYA
Perkalan No : 30/2014 & Anti Korupsi Modul Diklat Prajabatan CPNS, LAN RI, 2014
4.
Perkalan No : 30/2014 & Anti Korupsi Modul Diklat Prajabatan CPNS, LAN RI, 2014
KEKUASAAN
power tends to corrupt,
absolute power corrupts
absolutely
Lord Acton, dikutip dari Moh. Mahfud MD dlm Konstitusi dan Hukum dalam Kontroversi Isu, Rajawali Pers, Jakarta,
2010. hal. 143
Menggugat Demokrasi & Pemilu oleh Syaikh Muh bin Abdullah al Iman, Darul Hadist, Depok, 2004.
h.116
TUNTUTAN REFORMASI
Penghapusan doktrin Dwi Fungsi
ABRI;
Penegakan hukum, HAM, dan
pemberantasan KKN;
Otonomi Daerah;
Kebebasan Pers;
Mewujudkan Kehidupan Demokrasi;
Amandemen UUD 1945.
PERATURAN PER-UU-AN
UU NO. 28 TAHUN 1999
UU NO. 31 TAHUN 1999
UU NO. 20 TAHUN 2001
UU NO. 30 TAHUN 2002
UU NO. 46 TAHUN 2009
PP NO. 71 TAHUN 2000
Inpres NO. 5 TAHUN 2004
TINDAK PIDANA
PIDANA KORUPSI
KORUPSI
TINDAK
UU NO
NO 31
31 TH
TH 1999
1999
UU
KESEMPATAN/SARANA
KESEMPATAN/SARANA
YANG
YANG ADA
ADA PADANYA
PADANYA
KARENA
JABATAN
KARENA JABATAN
MEMPERKAYA
MEMPERKAYA
DIRI
DIRI SENDIRI
SENDIRI
MEMPERKAYA
MEMPERKAYA ORANG
ORANG
LAIN/KORPORASI
LAIN/KORPORASI
MENYALAHGUNAKAN
MENYALAHGUNAKAN
KEWENANGAN
KEWENANGAN
1.
1. MERUGIKAN
MERUGIKAN KEUANGAN
KEUANGAN NEGARA
NEGARA
2.
PEREKONOMIAN
NEGARA
2. PEREKONOMIAN NEGARA
KORUPSI-KOLUSI
Setiap orang yang
secara melawan
hukum melakukan
perbuatan
memperkaya diri
sendiri atau orang
lain, atau suatu
korporasi yang dapat
merugikan keuangan
negara atau
Pasal
2 ayat (1) UU No. 31 Tahun
perekonomian
1999
Permufakatan atau
kerja sama secara
melawan hukum
antar Penyelenggara
Negara dan pihak
lain yang merugikan
orang lain,
masyarakat, dan
atau negara.
Pasal 1 angka 4 UU No. 28 Tahun
1999
PENGGELAPAN-KOLUSI
Barang siapa
dengan sengaja dan
melawan hukum
memiliki suatu benda
yang seluruhnya
atau sebagian milik
orang lain, yang ada
dalam kekuasaannya
bukan karena
kejahatan
Pasal 372 KUHP
Permufakatan atau
kerja sama secara
melawan hukum
antar Penyelenggara
Negara dan pihak
lain yang merugikan
orang lain,
masyarakat, dan
atau negara.
Pasal 1 angka 4 UU No. 28 Tahun
1999
KORUPSI-NEPOTISME
Setiap orang yang
secara melawan
hukum melakukan
perbuatan
memperkaya diri
sendiri atau orang
lain, atau suatu
korporasi yang dapat
merugikan keuangan
negara atau
Pasal
2 ayat (1) UU No. 31 Tahun
perekonomian
1999
Setiap perbuatan
Penyelenggara negara
secara melawan
hukum antar
Penyelenggara Negara
yang menguntungkan
kepentingan
keluarganya dan atau
kroninya di atas
kepentingan
masyarakat, bangsa,
dan negara.
Pasal 1 angka 5 UU No. 28 Tahun
1999
KORUPSI-PENCURIAN
Barang
siapa
Setiap orang yang
mengambil suatu
secara melawan
benda yang
hukum melakukan
seluruhnya atau
perbuatan
memperkaya diri
sebagian milik
sendiri atau orang
orang lain, dengan
lain, atau suatu
maksud untuk
korporasi yang dapat
dimiliki
secara
merugikan keuangan
melawan hukum
negara atau
perekonomian
menguntungkan diri
sendiri atau orang lain
dengan melawan hukum,
dengan memakai nama
palsu atau martabat palsu;
dengan tipu muslihat
ataupun dengan rangkaian
kebohongan
menggerakkan orang lain
untuk menyerahkan
sesuatu benda kepadanya,
atau supaya memberi
hutang maupun
menghapuskan piutang
Pasal 378 KUHP
Pengertian KORUPSI
C= M+DA
Klitgaard (2001):
Corruption
Monopoly
Discretion
Accountability
PEMBERANTASAN
KORUPSI
Serangkaian tindakan untuk mencegah
dan menanggulangi korupsi (melalui upaya
koordinasi, supervisi, monitor, penyelidikan,
penyidikan, dan pemeriksaan di pengadilan)
dengan peran serta masyarakat
berdasarkan per-uu-an.
UU NO. 20 TAHUN
2001
ciri-ciri korupsi
(Alatas,1983)
KELOMPOK
KERUGI
KORUPSI
AN
KEUAN
GAN
NEGAR
Pasal 2 & 3
A
UU No. 20 Tahun 2001
Perseorang
an/korporas
i
Secara
Penjara seumur
melawan
hidup; penjara
hukum
min. 4 th max.
memperkaya
20 th; denda
diri
min. Rp. 200
sendiri/orang
juta max. Rp. 1
lain/korporasi
milyar
yang dapat
merugikan
keuangan/
Keterangan
perekonomian
Dalam keadaan tertentu Pidana Mati dapat
dijatuhkan. Keadaan
negara
tertentu yang memberatkan pidana yaitu bila tindak pidana korupsi
tersebut dilakukan pada dana-dana bagi penanggulangan
bahaya/bencana, penanggulangan kerusuhan, penanggulangan krisis
Jenis perbuatan
Ancaman
Pidana
(Hukuman)
Perseorang
an/
korporasi
Menyalahgunakan
kewenangan/
kesempatan/
sarana yang ada
padanya karena
jabatan/
kedudukan, untuk
menguntungkan
diri sendiri/ orang
lain, yang dapat
merugikan
keuangan/
perekonomian
negara
Penjara seumur
hidup; penjara
min. 1 th max.
20 th; denda
min. Rp. 50 juta
max. Rp. 1
milyar
KELOMPOK
KORUPSI
SUAPMENYU
AP
Pasal 5, 6, 11 & 12
UU No. 20 Tahun 2001
KPK, MEMAHAMI UNTUK MEMBASMI TINDAK PIDANA KORUPSI,
23 2006
KELOMPOK
KORUPSI
PENGGE
LAPAN
DALAM
JABATA
N
Pasal 8, 9, & 10
UU No. 20 Tahun 2001
KPK, MEMAHAMI UNTUK MEMBASMI TINDAK PIDANA KORUPSI,
25 2006
KELOMPOK
KORUPSI
PEMERA
SAN
Pasal 12 (e, g, f)
UU No. 20 Tahun 2001
KPK, MEMAHAMI UNTUK MEMBASMI TINDAK PIDANA KORUPSI,
27 2006
KELOMPOK
KORUPSI
PERBUA
TAN
CURAN
G
Pasal 7 & 12
UU No. 20 Tahun 2001
KPK, MEMAHAMI UNTUK MEMBASMI TINDAK PIDANA KORUPSI,
28 2006
KELOMPOK
BENTUR
KORUPSI
AN
KEPENTI
NGAN
DLM
JABATAN
Pasal 12 i
KELOMPOK
KORUPSI
GRATIFI
KASI
Pasal 12 B & C
UU No. 20 Tahun 2001
KPK, MEMAHAMI UNTUK MEMBASMI TINDAK PIDANA KORUPSI,
30 2006
N GG
UU AA N
N GG
BB AA RR AA N
PENGOBATAN
PENGOBATAN
CUMA-CUMA
CUMA-CUMA
M II SS II
KK OO M
PERJALANAN
PERJALANAN
WISATA
WISATA
GRATIFIKASI
GRATIFIKASI
(PEMBERIAN)
(PEMBERIAN)
FASILITAS
FASILITAS
PENGINAPAN
PENGINAPAN
TIKET
TIKET
PERJALANAN
PERJALANAN
DD II SS CC OO UU NN TT
PINJAMAN
PINJAMAN
TANPA BUNGA
BUNGA
TANPA
GRATIFIKASI KEPADA
PN-PENYEL. NEGARA
ADALAH SUAP
BERHUBUNGAN DENGAN
JABATANNYA
BERLAWANAN DENGAN
DENGAN
BERLAWANAN
KEWAJIBAN/TUGASNYA
KEWAJIBAN/TUGASNYA
1. NILAI > RP 10 JT
2. NILAI < RP 10 JT
QS. AN-NISA : 58
QS. AL-ANFAL : 27
Hai orang-orang yang beriman,
janganlah kamu mengkhianati Allah
dan Rasul (Muhammad) dan (juga)
janganlah kamu mengkhianati amanatamanat yang dipercayakan kepadamu,
sedang kamu mengetahui.
korupsi;
Memberi keterangan tidak benar;
Bank tidak memberi ket. rekening tersangka;
Orang yang memegang rahasia jab.
memberikan ket. Palsu;
Saksi memberi ket. Palsu / Saksi membuka
identitas pelapor.
KPK, MEMAHAMI UNTUK MEMBASMI TINDAK PIDANA KORUPSI, 2006
KEWAJIBAN PENYELENGGARA
NEGARA
Bersedia menjadi saksi dalam
perkara KKN
DISKUSI KELOMPOK
1. Identifikasi perilaku-perilaku menyimpang
2.
3.
4.
DISKUSI KELOMPOK
5. Identifikasi peluang-peluang terjadinya
6.
MOTIVASI KORUPSI
(ABDULLAH HEHAMAHUA, 2005)
TRAGEDI DUNIA
MODERN
1.
2.
3.
Persaingan Hidup;
4.
AKIBAT KORUPSI
1. Meningkatnya jumlah kemiskinan;
2. Rendahnya kualitas pelayanan publik;
3. Lambatnya perputaran roda
pembangunan;
4. Rendahnya kualitas pembangunan
SDM;
5. Semakin rendahnya tingkat
kepercayaan masyarakat (public)
kepada Pemerintah;
6. Hilangnya nilai-nilai luhur yang
dijunjung tinggi oleh masyarakat
Indonesia (termasuk mental manusia
peran masyarakat
Berhak mencari, memperoleh, dan
Merupakan kebijakan
untuk mencegah dan
menghilangkan peluang
bagi berkembangnya
korupsi
ANTI
KORUPSI
Per-UU-an;
Cara
Kerja
Pemerintahan;
Pisahkan Milik Pribadi
& Negara;
Tegakkan Etika
Profesi;
Terapkan Prinsip GG;
Optimalkan Teknologi.
Langkah
ANTI
KORUPSI
Perbaiki
Sistem
Moral;
Kesadaran
Entaskan
Pilih
Hukum;
Kemiskinan;
Pemimpin yang
Bersih.
Langkah
ANTI
KORUPSI
Perbaiki
Manusia
TIDAK
DIANGKAT DALAM
JABATAN STRUKTURAL
jabatan lainnya agar
ALAMAT UNTUK
PENGADUAN KE KPK
SURAT : Kotak Pos 575, Jakarta 10110.
Email : pengaduan@kpk.go.id.
Telp. : 021-23508389.
SMS : 0811 959 575, 0855 8 575 575.
Fax
: 021 3846122.
Semoga Sukses
58