DKkelompok 3
DKkelompok 3
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
HIV/AIDS saat ini merupakan penyakit yang dianggap paling
menakutkan. WHO (World Health Organization), badan PBB untuk
kesehatan dunia, memperkirakan AIDS telah membunuh lebih dari
25 juta orang sejak pertama kali diakui pada tanggal 5 Juni 1981.
Pada tahun 2005 saja, AIDS diklaim telah menyebabkan kematian
sebanyak 2,4 hingga 3,3 juta jiwa; lebih dari 570.000 jiwa di
antaranya adalah anak-anak. Sepertiga dari jumlah kematian ini
terjadi di Afrika Sub-Sahara, sehingga memperlambat pertumbuhan
ekonomi dan menghancurkan persediaan sumber daya manusia di
sana. Oleh karena itu, penyakit ini merupakan salah satu wabah
paling mematikan dalam sejarah.
Selain itu, sampai saat ini belum ditemukan obat yang dapat
menyembuhkan penderita dari penyakit ini. Obat yang ada hanya
berfungsi
untuk
menghambat
pertumbuhan
virus
dan
transmisi,
penyakit HIV/AIDS?
C. Tujuan
pencegahan
dan
pengobatan
dari
mengenai
cara-cara
mendiagnosis
penyakit
HIV/AIDS.
6. Menjelaskan mengenai cara-cara transmisi, pencegahan serta
pengobatan penyakit HIV/AIDS.
D. Metode Penulisan
Metode
penulisan
yang
digunakan
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
D. Metode Penulisan
E. Sistematika Penulisan
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi Umum dan Penyebab
B. Patogenesis
C. Gambaran Klinis
D. Diagnostik
E. Penatalaksanaan
BAB IIIPENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
adalah
dengan
studi
BAB II
ISI
A. Definisi Umum dan Etiologi
HIV,
akronim
merupakan
dari
penyebab
dari
Human
AIDS
Immunodeficiency
(Acquired
Immunodeficiency
virus
tipe
III,
Virus,
human
lymphadenophaty-associated
virus
retrovirus.
Retrovirus
adalah
virus
RNA
yang
untuk
membuat
DNA
komplementer
yang
dapat
Gambar HIV
Sesuai
manusia
dengan
khususnya
namanya,
sistem
virus
kekebalan
HIV
hanya
tubuh
menyerang
manusia
yang
melindungi tubuh dari infeksi. Sel imun yang terinfeksi adalah CD4 +
sel T, makrofag, dan sel dendritik. CD4 + sel T secara langsung
maupun tidak langsung dihancurkan oleh virus tersebut. Infeksi HIV
menyebabkan sistem kekebalan tubuh akan semakin lemah.
sendiri
merupakan
kumpulan
gejala
dan
infeksi
akibat
Beberapa
negara
mempunyai
kriteria
tertentu
dalam
seseorang
membunuh CD4
didiagnosis
menderita
AIDS
ketika
HIV
terapi
antiretroviral,
rata-rata
waktu
infeksi
HIV
perkembangan
klinis
masing-masing
pasien
mempengaruhi
perkembangan
penyakit
ini,
misalnya
strain
sehingga
menyebabkan
perbedaan
laju
termasuk
golongan
retrovirus
yang
dikenal
sebagai
seperti
tumor
necrosis
factor
(TNF)
dan
IL-6
dapat
dan
CD4
dapat
meninggalkan
germinal
center
dan
viral
dan
asam
nukleat yang
tekumpuldalam
sel
syncytia.
Sel
terinfeksi
dapat
bergabung
skenario
innocent
bystanders.
Pertikel
HIV
dapat
mudah
terdeteksi
pada
darah
peripheral
dalam
sel
mononuklear dan plasma. Jumlah sel T dan CD4 dalam aliran darah
menurun 20-40%. Dua sampai empat minggu setelah terpapar
virus, hingga 70% orang yang terinfeksi HIV mengalami gejala
seperti flu yang berhubungan dengan infeksi akut. Ledakan tersebut
diikuti dengan replikasi tingkat rendah ketika sistem imun pasien
melawan balik yang menyebabkan penurunan HIV secara dramatis
dengan adanya sel T killer (sel T dan CD8) yang menyerang dan
membunuh sel terinfeksi yang memproduksi virus, dan sel B yang
memproduksi antibodi. Sel T dan CD4 pasien dapat meningkat
kembali sampai 80-90% yang menyebabkan pasien terbebas dari
gejala yang berhubungan dengan HIV selama bertahun-tahun,
beberapa
data
yang
memperkuat
dugaan
bahwa
AIDS
dapat
dipelajari
dengan
melihat
Infeksi secara in
adanya
penurunan
Terdapat kaitan yang erat antara HIV dan AIDS baik dalam
waktu, tempat maupun kelompok masyarakat yang terkena.
Bukti data kasus AIDS yang timbul sesudah transfusi darah yang
tercemar HIV.
C. Manifestasi Klinis
AIDS merupakan bentuk terparah akibat infeksi HIV. HIV adalah
retrovirus yang biasanya menyerang organ vital sistem kekebalan
manusia seperti sel T CD4+ (sejenis sel T), makrofag, dan sel
dendritik. HIV secara langsung dan tidak langsung merusak sel T
CD4+, padahal sel T CD4+ dibutuhkan agar sistem kekebalan tubuh
berfungsi baik. Jika HIV membunuh sel T CD4+ sampai terdapat
kurang dari 200 sel T CD4+ per mikroliter (L) darah, kekebalan
selular hilang, dan akibatnya ialah kondisi yang disebut AIDS.
Infeksi akut HIV dilanjutkan dengan infeksi HIV laten klinis sampai
terjadinya gejala infeksi HIV awal dan kemudian AIDS, yang
namanya,
bebas
dari
gejala-gejala
mayor,
meskipun
HIV bermutasi dan menjadi lebih patogen, dengan kata lain lebih
kuat dan lebih bervariasi
Sistem
Sistem Pernapasan
Contoh Infeksi/Kanker
Pneumocystis jirovecii Pneumonia
(PCP)
Sistem Gastro-Intestinal
Tuberculosis (TB)
Candida
Sistem
saraf
Pusat/Perifer
Kulit
Cytomegolavirus (CMV)
Isosporiasis
Kaposi's Sarcoma
HIV
Cytomegolavirus
Toxoplasmosis
Cryptococcosis
Varicella Zoster
Herpes simplex
Herpes simplex
Kaposi's sarcoma
Varicella Zoster
untuk
penderita
bayi
dan
anak-anak,
WHO
klinis
pediatrik
III,
ditandai
munculnya
infeksi
seseorang
terhadap
penyakit
dan
fungsi
imun
yang
mikrosporidiosis,
avium
dan
kolitis
sitomegalovirus
kompleks
(CMV).
Pada
Leukoensefalopati
multifokal
progresif
adalah
penyakit
dan
mengeluarkan
mikroglia
otak
neurotoksin.
yang
terinfeksi
Kerusakan
HIV
neurologis
yang
spesifik
muncul
bertahun-tahun
setelah
infeksi
HIV
dan
Burkitt's-like
lymphoma,
diffuse
large
B-cell
badan.
Infeksi
oportunistik
Mycobacterium
avium-intracellulare
Sitomegalovirus
dapat
dijelaskan
di
atas,
ini
dan
menyebabkan
dan
menyebabkan kebutaan.
retinitis
termasuk
infeksi
sitomegalovirus.
kolitis,
seperti
sitomegalovirus
yang
dapat
dideteksi
melawan
infeksi)
dapat
bervariasi.
Hal
ini
dan
tes
positif.
Ada
pula tes
komersial
untuk
dengan
orang
dewasa,
anak
yang
terinfeksi
HIV
pengembangan
penyakit
lanjut).
Tanpa
ART,
sudah
dihentikan
secara
menyeluruh.
Karena
infeksi
dan
tanggapan
selanjutnya
terhadap
membutuhkan
hampir
tujuh
hari
untuk
(kompleks
kekebalan).
Untuk
mengukur
jumlah
dengan tes DNA HIV PCR dan viral load HIV. Tes tersebut tepat
pada
banyak
subtipe
HIV
dan
lebih
mudah
dilakukan
yang
bahkan
lebih
rendah.
Tingkat
deteksi
berbagai tes adalah 84% untuk tes antigen p24 pada DBS;
79% untuk tes PCR DNA yang dilakukan pada DBS; 85% untuk
tes antigen p24 pada plasma; dan 100% untuk tes PCR RNA
yang dilakukan pada plasma. Walaupun dengan peningkatan
yang bermakna pada kemanjuran, biaya dan spesifisitas tes
antigen p24 HIV, sensitivitas tes ini akan tetap bermasalah.
Penghematan biaya yang ditawarkan mungkin tidak dapat
Pemeriksaan
ELISA
(Enzyme-Linked
Immunosorbent
Serum
atau
plasma
yang
akan
diperiksa,
jam
kemudian
dicuci.
Bila
terdapat
IgG
label
dengan
enzim (alkali
fosfatase,
horseradish
dapat
ditemukan
virus
HIV/partikel
HIV
dan
HIV telah masuk ke dalam sel tubuh). HIV sudah tidak dapat
ditemukan lagi dari peredaran darah dan jumlah Sel T4 akan
kembali ke normal. Hasil pemeriksan ELISA harus diinterpretasi
dengan
hati-hati
karena
tergantung
dari
fase
penyakit.
AIDS,
predictive
positive
value
adalah
100%
hasil
biakan
jaringan
yang
digunakan
dalam
test
resiko
menggunakan
tinggi.
Akhir-akhir
recombinant antigen
ini
test
ELISA
telah
berarti
penderita
sedang
mengalami
kemunduran/deteriorasi.
pada
elektroforesis
sampel
gel
jaringan.
untuk
Imunoblot
memisahkan
menggunakan
protein
asli
atau
Western
Blot
membutuhkan
cukup
sulit,
pengalaman
mahal,
dan
lama
yang
berbeda-beda,
kemudian
dipindahkan
ke
Test ini
dapat
mengatasi
tinggi
kendala
pada
tadi
kelompok
adalah
risiko
dengan
tinggi.
Cara
menggunakan
ini
ditemukan
oleh
Kary
Mullis
dari
Cetus
dalam
lingkaran
sintesis
berikut.
Hubungan
pasangan,
atau
atau
lebih
pasangan
primer
sebagai
pasangan
yang
tidak
komplet;
sebaliknya
Ketaatan
mengikuti
kontaminasi.
Cara
prosedur
yang
dapat
cepat
dan
mengurangi
risiko
sederhana
dalam
HIV
dengan
PCR
telah
memberikan
PCR
kecil
individu
berisiko
tinggi
sebelum
serokonversi.
5) PCR telah digunakan untuk konfirmasi kasus pertama dan
HIV-2 di Afrika Barat yang menjalani pengobatan di
AmerikaSerikat.
6)
PCR
penyebab
sederhana,
ditemukan
AIDS,
teknik
murah,
dan
PCR
dan
penentuan
DNA
lebih
HIV
HIV
sebagai
menjadi
dapat
lebih
diandalkan
menentukan
orang
yang
terinfeksi
HIV
dan
melakukan
penelitian
epidemiologi
secara
luas.
setelah
tertular.
Bayi
yang
terinfeksi
dalam
dipakai
untuk
mendiagnosis
pasien,
menuntun
permulaan
memakai
ART,
dan
memantau
tanggapan
metode
ini
mempunyai
beberapa
kekurangan,
untuk
PMTCT
pentign
meningkatkan
sehubungan
masalah
dengan
yang
sensitivitas
menurunkan
tingkat
virus
dalam
sel
Epidemiologi
Epidemiologi adalah segala sesuatu yang mengenai distribusi
penyakit HIV dan faktor faktor yang mempengaruhi bagaimana
penyakit HIV bisa tersebar dalam suatu populasi. Sindroma AIDS
pertama kali dilaporkan oleh Gottlieb dari Amerika pada 5 Juli tahun
1981. Sejak HIV pertama kali diidentifikasi pada tahun 1983, para
peneliti berusaha untuk menemukan asal dari virus tersebut.
Sebelumnya, ditemukan teori yang menyatakan bahwa virus ini
berasal dari monyet yang menularkan ke manusia di Afrika pada
tahun 1930-an dan 1940-an. Transmisi HIV dipengaruhi oleh faktor
migrasi, perumahan, perjalanan, hubungan seksual, penggunaan
obat, perang, dan ekonomi. Virus ini diteliti pertama kali di Amerika
Serikat pada tahun 1981. Setelah itu, terjadi peningkatan jumlah
kasus AIDS di Amerika Serikat dan sekitarnya. Pada Januari tahun
1983, virus yang bernama HIV diidentifikasi sebagai penyebab
penyakit AIDS oleh dr. Luc Montagnier, dkk, dari institut Pasteur
Perancis.
Virus
diisolasi
dari
kelenjar
getah
bening
yang
AIDS
yang
dinamakan
AIDS
Related
Virus
(ARV).
Penatalaksanaan
1. TRANSMISI DAN PENCEGAHAN
Tiga rute utama masuknya HIV adalah hubungan seksual,
paparan dengan cairan atau jaringan tubuh yang terinfeksi, dan
dari ibu ke fetus atau anak selama periode perinatal. Pada air
liur, air mata dan urin orang yang terinfeksi, dapat ditemukan
HIV, tetapi tidak ada kasus infeksi oleh hal ini, dan risiko infeksi
tidak berarti.
a.
sekresi
cairan
vagina
atau
cairan
preseminal
risiko
dari
air
mani.
Bertentangan
dengan
karena
dapat
menyebabkan
gangguan
pertahanan
seperti
yang
disebabkan
oleh
sifilis
dan/atau
menyebabkan
pengumpulan
lokal
limfosit
dan
makrofag.
Transmisi
HIV
bergantung
pada
tingkat
kemudahan
transmisi
ini
terutama
berhubungan
dengan
syringe
yang
mengandung
darah
yang
itu,
Majelis
Umum
Perserikatan
Bangsa-Bangsa,
negara-negara
di
kewaspadaan
universal
mencegah
untuk
dunia
menerapkan
transmisi
HIV
kedokteran
yang
mengikuti
kewaspadaan
organisasi
pencegahan
AIDS
menyarankan
yang
diperlukan
untuk
mempersiapkan
dan
suntikan.
Informasi
tentang
membersihkan
jarum
melegalkan
kepemilikan
jarum
dan
mengijinkan
minggu-minggu
terakhir
kehamilan
dan
saat
dan
pemberian
makanan
formula
mengurangi
pertama
dan
selanjutnya
dihentikan
sesegera
Amerika
Utara
belakangan
ini
menunjukkan
bahwa
kondom
dan
Eropa Tengah
satunya
terinfeksi
menunjukkan
bahwa
dengan
tidak
Equipment =
Mintalah
pelayanan
kesehatan
dengan
peralatan steril
2. PENGOBATAN
Sampai saat ini masih belum ditemukan obat penyakit
AIDS/HIV yang efesien. Beberapa usaha tetap dilakukan baik
usaha penemuan obat maupun vaksinnya. Obat yang digunakan
saat ini tidak dapat menyembuhkan penyakit HIV/AIDS, tetapi
ada obat untuk mengatasi infeksi atau simtom dari penyakit
HIV/AIDS sehingga rasa sakit penderita dapat berkurang atau
hilang. Hal tersebut juga dapat memperpanjang hidup penderita.
Pengobatan hasrus dilakukan dengan cara melawan virus bebas
dan virus yang menginfeksi sel. Meskipun sejumlah zat telah
dibuat sebagai anti-HIV secara in vitro , hanya sedikit yang
menunjukkan kerja yang efektif sebagai anti-HIV pada toksisitas
toleransi. Untuk menghindari resistansi virus terhadap obat, obat
Oleh
karena
orang
yang
terinfeksi
HIV
cenderung
Banyak
ahli
merekomendasikan
multivitamin
harian
untuk
membentuk
otot.
Kemungkinan
lain
adalah
ini
dapat
menyebabkan
Retinitis
dan
dapat
Nistatin
hari
Flukonazol 100 mg per hari.
500.000 u per
c. Pengobatan Antiretroviral
Terapi
AIDS/HIV
saat
ini
dilakukan
terapi
kimia
berhubungan
dengan
perbaikan
kualitas
hidup
memperbaiki
sistim
imun
dan
mengurangi
infeksi
NNRTI
(Non-Nucleoside
Reverse
Transcriptase
atas
peningkatan
survival,
pengurangan
Kombinasi
Nama Dagang
efavirenz + TDF + Atripla
Keterangan
Diberikan saat perut
FTC
kosong
Nucleoside/Nucleotide Reverse Transcriptase Inhibitors
(NRTIs):
Singkat
Nama
Keterangan
Dagang
Epivir
Ziagen
makanan
Diberikan dengan atau tanpa
Retrovir
makanan
Diberikan dengan atau setelah
ZDV
d4T1
stavudine
Zerit
makan
Diberikan dengan atau tanpa
ddC2
zalcitabine
Hivid
makanan
Diberikan dengan atau setelah
ddI
didanosine
Videx
makan
Diberikan
(tablet)
kosong
an
3TC
Nama
Generik
lamivudine
ABC
abacavir
pada
30
perut
menit
sebelum
FTC
emtricitabin
TDF
e
tenofovir
satu
jam
yang
yang
(capsule
kosong
sebelum
)
Emtriva
Viread
makanan
Diberikan dengan atau tanpa
makanan
Kombinasi
ABC + 3TC
Nama Dagang
Epzicom (US)
Kivexa (Europe)
Diberikan
Keterangan
dengan atau
tanpa
Trivizir
makanan
Diberikan
dengan
atau
tanpa
AZT + 3TC
Combivir
makanan
Diberikan
dengan
atau
tanpa
TDF + FTC
Truvada
makanan
Diberikan
dengan
atau
tanpa
ABC+AZT+3TC
3
makanan
NRTIs Yang Dikombinasikan:
Non-Nucleoside
Reverse
Transcriptase
Inhibitors
(NNRTIs):
Nama
Nama
Keterangan
Generik
delavirdin
Dagang
Rescriptor
efavirenz
Sustiva
(US)
Stocrin
etravirine
nevirapine
(Europe)
Intelence
Viramune
bersama makanan
Diberikan dengan atau tanpa makanan
Nama
Generik
Amprenavir/
Dagang
Agenerase/
fosamprenavi
Lexiva (US)
Agenerase/
Keterangan
Diberikan dengan atau tanpa makanan
Telzir
atazanavir
darunavir6
indinavir
lopinavir+
ritonavir
(Europe)
Reyataz
Prezista
Crixivan
Kaletra
Aluvia
dengan
(developing
world)
makanan.
Beberapa
formula
nelfinavir
ritonavir
Viracept
Norvir
minggu
Diberikan bersama makanan
Diberikan
bersama
makanan
saquinavir
Fortovase
(soft
capsule)
Invirase
atau
(hard
tipranavir
gel
capsule)
Aptivus
Nama
Keterangan
Generik
Dagang
T-20 atau Fuzeon
enfuvirtide
8
maraviroc9
Preferred
Celsentri
Alternativ
(Europe)
Selzentry
e
Triple NRTI
(US)
Harus
disiapkan
serbuk
dan
First
Second dari Third
diinjeksikan
pada paha,drug
lengan atau
drug
drug
AZT
or 3TC or FTC
EFV or NVP
abdomen
Diberikan
dengan
atau
tanpa
makanan
TDF
d4T
or 3TC or FTC
ABC
AZT
3TC or FTC
EFV or NVP
ABC
or
TDF
Integrase Inhibitors:
Nama
Nama Dagang
Generik
raltegravir1
Isentress
Keterangan
Diberikan
dengan
atau
tanpa
makanan
Pengobatan
HIV
biasanya
melibatkan
tiga
obat
yang
dari
situasi
tiga
NRTI
dimana
dapat
pilihan
dilakukan
NNRTI
dengan
menyebabkan
Tabel
di
bawah
menunjukkan
rekomendasi
untuk
penggantian regimen
Standard
drug
AZT
drug
drug
3TC atau NVP
drug
ddI
atau
FTC
atau
atau
d4T
EFV
TDF
TDF
TDF
ddI
FTC
drug
PI/r
3TC*
PI/r
ABC atau PI/r
3TC*
TDF
3TC atau NVP
ddI
FTC
atau
ataur
First
Second
TDF
Third
drug
drug
drug
ABC
Triple NRTI
atau
drug
ABC
3TC*
PI/r
TDF
First
Second
Third
drug
drug
drug
AZT
3TC
ata
FTC
or TDF or EFV
ABC
or optional
NVP
PI/r
ddI
d4T
* AZT dapat diberikan seperti 3TC dalam usaha untuk mencegah
atau menunda resistensi terhadap obat.
3. PENGOBATAN YANG SEDANG DIKEMBANGKAN
a. Green Cocktail
Green cocktail terapi HIV/AIDS. Penggunaan tanaman
herbal asli Indonesia yang disebut green cocktail sebagai
alternatif terapi untuk menanggulangi HIV/AIDS secara efektif
dan aman kini dikembangkan Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta bekerjasama dengan Yayasan Cahaya
Hati Bangsa. Pemanfaatan tanaman herbal sebagai obat anti
HIV/AIDS itu kini dalam tahap uji klinis lebih lanjut. Pada hasil
uji klinis tahap awal, terapi GC mampu meningkatkan CD4
pasien. Seorang responden, 23 thn, misalnya meningkat
CD4-nya dari 191 jadi 255 dalam 22 hari. Menurut Sandra
Hermanto pengajar di Fakultas Sains dan Teknologi UIN Syarif
Hidayatullah, hasil analisa komposisi kimiawi menunjukkan
herbal
itu
mengandung
senyawa
aktif,
(Swietenia
menghambat
Mahagoni
L)
terbukti
berkhasiat
mampu
menghambat
protease
HIV
sebesar
50%.
University,
Amerika,
mengembangkan
bakteri
CD4
Akibatnya,
akan
berada
di
anti-mikroorganisme
sekeliling
yang
Lactobacillus.
dihasilkan
oleh
"Penderita
HIV/AIDS
yang
mengonsumsi
jamu
yang
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Penyakit HIV/AIDS merupakan penyakit yang saat ini, menurut
WHO, merupakan penyakit yang paling mematikan di dunia. AIDS
merupakan bentuk terparah akibat infeksi HIV. HIV adalah retrovirus
yang biasanya menyerang organ vital sistem kekebalan manusia
seperti sel T CD4+ (sejenis sel T), makrofag, dan sel dendritik.
Gejala awal hampir sama dengan gejala penyakit lain, yaitu rasa
tidak enak badan, karena ada kuman yang masuk ke dalam tubuh.
Secara fisik, tidak ada gejala khas dan gejalanya tidak dapat dilihat,
tapi berpotensi untuk menularkan ke orang lain.
Diagnosis HIV/AIDS dapat menggunakan beberapa cara, antara
lain :
1. Langsung: biakan virus dari darah, isolasi virus dari sample,
umumnya
menggunakan
mikroskop
elektron
dan
dengan
Immunofluoren
tes
ELISA,
Assay
(IFA),
Western
Blot,
dan
Radio
B. Saran
Saran dari penyusun antara lain :
1. Pemerintah diharapkan lebih mengutamakan upaya pencegahan
penyakit ini.
2. Pemerintah diharapkan melaksanakan subsidi obat antiretroviral
pada pengidap HIV/AIDS.
3. Pihak keluarga pengidap HIV/AIDS diharapkan memberikan
dukungannya.
4. Para peneliti diharapkan dapat mengembangkan obat-obat baru
yang lebih efektif.
DAFTAR PUSTAKA
Corwin, Elizabeth J. 2000. Buku Saku Patofisiologi. Jakarta: EGC.
Phair, John P. dan Ellen G. Chadwick. 1994. Dasar Biologis Dan Klinis
Penyakit Infeksi ed.IV. Yogyakarta : Gadjah Mada University Press.
http://id.wikipedia.org/wiki/AIDS
http://en.wikipedia.org/wiki/Image:ELISA-sandwich.svg
http://www.niaid.nih.gov
http://www.depkes.go.id/index.php?
option=news&task=viewarticle&sid=1443&Itemid=2
http://www.media-indonesia.com/berita.asp?id=129488
http://nusaindah.tripod.com/pengobatanhiv.htm
http://www.sinarharapan.co.id/iptek/kesehatan/2004/0514/kes1.html
http://www.kesrepro.info/?q=node/348
http://kompas.com/read.php?
cnt=.xml.2008.02.12.14490076&channel=1&mn=20&idx=92
http://www.depkes.go.id/index.php?
option=news&task=viewarticle&sid=2736&Itemid=2
http://users.ugent.be/~avierstr/principles/pcr.html
Disusun oleh:
Kelompok 3
0706264860
Mutia Anggriani
0706264873
0706264886
Nurlitasari
0706264904
Nurul Fitriyah
0706264910
Nyssa Adriana
0706264923
Purwinda Herin
0706264936
DEPARTEMEN FARMASI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS INDONESIA
DEPOK
2009