Anda di halaman 1dari 38

Laporan Portofolio

Apendisitis Akut

Oleh:
dr. Adhi Pasha Dwitama
Pendamping:
dr. Hambrah Sri Atriadewi

Identitas

pasien

Nama : Ny. M
Umur : 28 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Status perkawinan : Kawin
Pendidikan : SD
Pekerjaan : ART
Alamat : JL. H. Norin, Kec Makasar, Jakarta
Timur
Tanggal masuk RS : 2 November 2015

Keluhan Utama
Os

datang dengan keluhan nyeri


perut sejak 5 jam smrs

Riwayat Penyakit
Sekarang
Os

datang dengan keluhan nyeri perut sejak 5 jam


smrs, nyeri perut dirasakan berawal dari ulu hati
dan terasa paling nyeri di perut kanan bawah,
nyeri makin dirasa jika Os berjalan. Keluhan
sebelumnya di awali mual dan muntah 1 kali,
muntah berisi makanan. Os merasa menggigil
sejak 1 hari smrs, demam disangkal oleh Os. Os
merasa nafsu makan menurun.
Os mengatakan tidak sedang datang bulan. BAB
normal, nyeri saat BAK disangkal Os. Riwayat nyeri
saat haid disangkal Os, Os juga mengatakan tidak
terlambat datang bulan. Nyeri menjalar di
punggung disangkal Os, Os juga mengatakan jika
ia tidak kurang minum air putih.

Riwayat

Pengobatan:

Os sudah meminum obat promag 2x


masing-masing 1 tablet tetapi tidak ada
perubahan.
Riwayat

Kesehatan / Penyakit:

Os memiliki riwayat sakit maag. Darah


tinggi, diabetes mellitus, asma, alergi
disangkal oleh Os.
Riwayat

Keluarga:

Riwayat darah tinggi, diabetes mellitus,


asma, alergi disangkal oleh Os.

Riwayat

Pekerjaan:

Os bekerja sebagai Asisten rumah tangga


Kondisi

Lingkungan:

Os tinggal di rumah dengan lingkungan padat


penduduk. Tinggal bersama majikannya
suami istri dengan 2 orang anak. Dikatakan
ventilasi rumah cukup baik.
Riwayat

Sosial dan Kebiasaan:

Os tidak merokok, tidak mengkonsumsi


minuman beralkohol. Os sering meminum
obat-obat maag yang dibeli sendiri ketika
perut terasa nyeri.

Riwayat

Makanan dan Minuman:

Os tidak memiliki riwayat alergi


makanan, pola makan kurang baik,
os sering terlambat makan, makan
2x sehari porsi 1 piring menu
bervariasi.
Riwayat

Imunisasi :

Os tidak mengetahui riwayat


imunisasinya

Pemeriksaan

fisik umum :

Keadaan umum: Tampak sakit


sedang
Kesadaran: Compos mentis
TD: 120/80mmHg Nadi: 108x/menit,
Pernapasan: 22x/menit, Suhu: 36,7oC

Pemeriksaan sistemik
Kepala

: dalam batas normal


THT
: dalam batas normal
Leher : dalam batas normal
Jantung
: dalam batas normal
Paru

: dalam batas normal

Abdomen

Inspeksi
: datar
Palpasi
: supel, nyeri tekan epigastrium (+)
nyeri titik mcburney (+), rovsing sign (-),
Blumberg sign (+), psoas sign (+)
hepar dan limpa tidak teraba
Perkusi
: shifting dullness (-), undulasi (-),
nyeri ketok CVA -/ Auskultasi : bising usus (+) N
Rectal

toucher : tonus sphincter ani N,


massa (-), nyeri di arah jam 9, mukosa
licin, darah (-) feces (+)

Ekstremitas

: akral hangat
(-/-),edema (-/-), CRT <2
Status neurologis : dalam batas
normal
Kulit : dalam batas normal

Pemeriksaan Penunjang
2

November 2015
Hematologi

Hb : 13,1
Leukosit : 15.500
Hematokrit : 38
Trombosit : 348.000

Hitung

jenis leukosit

Basofil : 0
Eosinofil : 0
Neutrofil Batang : 0
Neutrofil Segmen : 87
Limfosit : 8
Monosit : 5

Urinalisa

Warna : Kuning
Berat jenis : 1,015
Protein : negative
Reduksi : negative
Bilirubin : negatif

Urobilinogen : negatif
Darah : negative
Leukosit : 1-2
Eritrosit : 0
Silinder : negatif
Kristal : negatif
-HcG : negatif

Assesment

Susp appendicitis akut


Plan

Tatalaksana awal di UGD


Triage: Os termasuk kategori 4 penanganan 60
menit, VAS Score 4 (nyeri sedang)
Cek DPL, Diff count, Urin lengkap, tes kehamilan
Konsul dr. Chandra, Sp.B:

Rawat Inap
IVFD RL 500cc/24 jam
Inj Ceftriakson 2x1 gram
USG Abdomen besok hari

Os

menolak rawat inap atas


permintaan sendiri
Obat pulang cefixime 2x100mg,
asam mefenamat 3x500,
ranitidine 2x150
Os di edukasi mengenai bahaya
dan komplikasi dari penyakitnya

APENDISITIS AKUT
Definisi

Apendisitis akut adalah radang yang


timbul secara mendadak pada
apendik, merupakan salah satu
kasus akut abdomen yang paling
sering ditemui, dan jika tidak
ditangani segera dapat
menyebabkan perforasi
No.

ICD X : K.35.9 (Acute


appendicitis)
Tingkat Kemampuan: 3B

EPIDEMIOLOGI
Insidensi

Appendisitis akut di negara


maju > negara berkembang
Penggunaan makanan berserat
dalam menu sehari-hari diduga
mengurangi angka kejadian.
Appendisitis dapat ditemukan pada
semua umur
Appendisitis lebih banyak terjadi
pada laki-laki dibandingkan
perempuan (3:2)

ETIOLOGI
Obstruksi

lumen merupakan
faktor penyebab dominan
apendisitis akut
Erosi mukosa usus karena parasit
Entamoeba hystolitica dan benda
asing lainnya

GEJALA KLINIS
ANAMNESIS

Anoreksia, nausea dan vomitus yang timbul


beberapa jam sesudahnya, merupakan kelanjutan
dari rasa nyeri yang timbul saat permulaan.
Disuria juga timbul apabila peradangan apendiks
dekat dengan vesika urinaria.
Obstipasi sebelum datangnya rasa nyeri dan
beberapa penderita mengalami diare, timbul
biasanya pada letak apendiks pelvikal yang
merangsang daerah rektum.
Gejala lain adalah demam yang tidak terlalu tinggi,
yaitu suhu antara 37,50C - 38,50C tetapi bila suhu
lebih tinggi, diduga telah terjadi perforasi.

Pemeriksaan Fisik
Inspeksi

Penderita berjalan membungkuk sambil


memegangi perutnya yang sakit, kembung (+)
bila terjadi perforasi, penonjolan perut kanan
bawah terlihat pada appendikuler abses.
Palpasi

Terdapat nyeri tekan Mc.Burney


Adanya rebound tenderness (nyeri lepas tekan)
Adanya defens muscular.
Rovsing sign positif
Psoas sign positif
Obturator Sign positif

Perkusi

Nyeri ketok (+)


Auskultasi
Peristaltik normal, peristaltik (-) pada
illeus paralitik karena peritonitis
generalisata akibat appendisitis perforata.
Auskultasi tidak banyak membantu dalam
menegakkan diagnosis apendisitis, tetapi
kalau sudah terjadi peritonitis maka tidak
terdengar bunyi peristaltik usus.
Rectal

Toucher / Colok dubur Nyeri


tekan pada jam 9-12

DIAGNOSIS
Alvarado
Gejala

Tanda

Laboratorium

score

Manifestasi

Skor

Adanya migrasi nyeri

Anoreksia

Mual/muntah

Nyeri RLQ

Nyeri lepas

Febris

Leukositosis

Shift to the left

Total poin

Keterangan:

0-4 : kemungkinan Appendicitis kecil

5-6 : bukan diagnosis Appendicitis

7-8 : kemungkinan besar Appendicitis

9-10 : hampir pasti menderita Appendicitis

10

RIPASA SCORE

PEMERIKSAAN PENUNJANG
Laboratorium

darah perifer

lengkap
Foto Polos abdomen
Ultrasonografi
CT Scan
Modality
Plain

abdominal

film

Key findings

Sensitivity (%) Specificity


(%)

Fecalith

30

50-80

Loss of fat stripe Sentinel


loop/ileus

Barium enema

Nonfilling of appendix; 85
cecal

95

wall

irregularity/mass effect
Ultrasound

"Target" sign abscess; loss 80

90

of motility
CT scan

Phlegmon abscess

95

90

DIAGNOSIS BANDING
Gastroenteritis
Infeksi

Panggul
Kehamilan Ektopik
Kista Ovarium
Urolitiasis Pielum/Ureter Kanan
Penyakit Saluran Cerna Lainnya

Clinical Pathway Apendisitis akut

CLINICAL PATHWAY RSAU


Apendisitis

akut

Rencana rawat inap 5 hari


Asesmen Klinis
Pemeriksaan dokter
Konsultasi Anestesi dan spesialis lainnya
jika diperlukan

Pemeriksaan penunjang
Darah rutin +
ureum creatinin +/ Urin rutin +
sgot sgpt +/ BT & CT +
X-ray thorax +/-

Tindakan

Pemasangan IVFD +
Pemasangan FC +/ OP apendiktomi +/Obat-obatan

RL & D5 +/Antibiotika inj +/Analgetika inj +/Ranitidine 2x1 amp +/-

PENATALAKSANAAN
Rencana

Penatalaksanaan Komprehensif (Plan)

Pasien yang telah terdiagnosis Appendisitis akut harus segera


dirujuk ke layanan sekunder untuk dilakukan operasi cito
Non-farmakologis

Bed rest total posisi fowler (anti Trandelenburg)


Pasien dengan dugaan apendisitis sebaiknya tidak diberikan
apapun melalui mulut.
Penderita perlu cairan intravena untuk mengoreksi jika ada
dehidrasi.
Pipa nasogastrik dipasang untuk mengosongkan lambung dan
untuk mengurangi bahaya muntah pada waktu induksi
anestesi.
Anak memerlukan perawatan intensif sekurang-kurangnya 4-6
jam sebelum dilakukan pembedahan.
Pipa nasogastrik dipasang untuk mengosongkan lambung agar
mengurangi distensi abdomen dan mencegah muntah.

Tata

Laksana Farmakologi

Bila diagnosis klinis sudah jelas maka


tindakan paling tepat adalah
apendiktomi dan merupakan satusatunya pilihan yang terbaik.
Penundaan apendektomi sambil
memberikan antibiotik dapat
mengakibatkan abses atau perforasi.
Insidensi apendiks normal yang
dilakukan pembedahan sekitar 20%.
Antibiotik spektrum luas

KOMPLIKASI
Perforasi

appendix
Peritonitis
Nyeri seluruh abdomen
Pekak hati hilang
Bising usus hilang
Sepsis

PROGNOSIS
Umumnya

prognosisnya baik.
Tingkat mortalitas dan morbiditas
berkisar antara 0,2-0,8%.

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai