Anda di halaman 1dari 3

Unsur logam yang mencemari krueng tangse, mane, geumpang, teunom :

Sianida
Merkuri
Arsen/arsenik
Sulfur (dari abu ukanik)
Magnesium
Timbal
Tembaga

Yang dicemari merkuri : Sungai, Lumut, Lumpur


Lumut yang tercemar :
- Lumut Krueng Tangse : 0,03 mg/kg
-Lumut Krueng Mane : 0,03 mg/kg
-Lumut Krueng Geumpang : 0,02 mg/kg
Ambang batas pencemaran untuk kelas I-IV : 0,001-0,005 mg/kg
Sungai yang tercemar merkuri : Sungai Tangse, Mane, Geumpang
Dampak : Banyak ikan mati
Ikan mati pertama ditemukan di Krueng Meuriam, Tangse.
Kedua di Krueng Meukub
Tindak lanjut : melihat kadar bahan logam beracun yang terkandung di dalam
perut ikan pemakan lumut dan kerang di sungai-sungai tersebut
Ikan yang ditemukan mati karena merkuri di aliran krueng tenom :
Ikan Jurung/keureuling :
- insang ikan keureling mengandung merkuri 0,08 mg/kg
- otot mengandung 0,02 mg/kg
otak mengandung 0,02 mg/kg
ginjal mengandung 0,13 mg/kg
Ikan yang ditemukan mati karena unsur arsen di aliran krueng teunom :
Ikan keureuling :
- mengandung unsur arsen mencapai 8,86 ppb
Ikan yang ditemukan mati karena unsur arsen di aliran krueng geumpang :
- mengandung unsur arsen mencapai 5,33 ppb
Kadar arsen di krueng geumpang lebih tinggi karena sungai ini merupakan
hulu dari pencemaran arsen yang berasal dari hasil penambangan emas yang
dilakukan secara ilegal.
Tindak lanjut :
- melakukan penyuluhan kepada masyarakat di daerah aliran sungai tersebut,
untuk tidak lagi mengonsumsi ikan dan airnya.
- Menutup aktivitas penambangan emas ilegal di seluruh aceh
- menginventarisir kerusakan untuk kemudian dilakukan langkah rekonstruksi
dengan menutup atau menata kembali kawasan tersebut

Dampak tanah, lumut, dan air yang sudah tercemar merkuri, arsen, nitrtit isa
merusak organ tubuh dan mematikan
Sumber aliran sungai ke Teunom, Aceh Jaya :
- Hulu Krueng Meuriam (Tangse)
- Krueng Leumih dan Krueng Meukub (Mane)
Krueng Lupu dan Krueng Inong (Geumpang)
- Cot Kuala (Perbatasan Tangse-Mane)

pernyataan warga geumpang-mane


* Gubernur dan Muspida Aceh kami minta mencabut seruan penutupan tambang tradisional
di Aceh. Saat ini, lebih 5.000 jiwa masyarakat Mane-Geumpangtermasuk korban konflik
dan umumnya mantan gerilyawan GAM, menggantungkan hidupnya dari usaha tambang.
* Pernyataan gubernur bahwa kematian ikan akibat merkuri tak bisa kami terima. Pernyataan
itu serat kepentingan dan muatan politis.
* Kalau memang air di Teunom tercemar, kami minta tim independen meneliti dari mana
muncul dan bocornya fosfat dan sulfida maupun merkuri. Jangan langsung
mengambinghitamkan para penambang.
* Kami nilai instruksi Gubernur kepada Kapolda Aceh tidaklah bijak dikeluarkan oleh
seorang pemimpin yang mati-matian kami dukung pada saat konflik dulu dan pada Pilkada
2012. Harusnya sebelum melakukan semua itu, gubernur/timnya harus meneliti secara benar
persoalan di lapangan atau memanggil kami untuk berdiskusi.
* LSM pemerhati lingkungan jangan asal omong dan menuduh. Silakan lihat dan buktikan
kondisi di lapangan. Jangan hanya untuk kepentingan pencitraan kepada donor mengabaikan
semua fakta.
* Aparat yang melakukan tugas mengatasnamakan instruksi gubernur tidak bertindak
semena-mena dalam menjalankan tugas.
* Kami akan terus menambang dan berupaya sekeras tenaga untuk tidak mencemari
lingkungan.
* Kalau kemudian cara kami menambang diklaim tak ramah lingkungan, harusnya
pemerintah mengajari kami bagaimana cara menambang yang ramah lingkungan. Bukan
dengan cara menutup tempat usaha kami. Kalau ini dilakukan sama halnya dengan menyepak
periuk kami.
Titik-titik penambangan :
-

Kabupaten Aceh Jaya


- Gunong Ujeun, Kecamatan Krueng Sabee, Pedalaman Teunom, Sarah Raya, Gunung
Uteeun Ujeun
Kabupaten Aceh Selatan
- Panton Luas Kecamatan Sawang, Pasie Raja, Labuhan Haji, Manggamat

Kabupaten Aceh Besar


- Krueng Gentot dan Pulau Breuh

Kabupaten Aceh Tengah


- Payakolak, Kecamatan Ketol dan Linge

Kabupaten Pidie
- Krueng Tangse, Krueng Sikolen, Krueng Geumpang, Gunung Miwah, Gampong
Bangkeh, Alue Eumpeuek dan Anak Perak

Kota Subulussalam (satu hotspot)

Kabupaten Nagan Raya


- Pisang Mas di Beutong, Krueng Tripa dan Krueng Seunagan

Kabupaten Aceh Barat Daya


- Desa Sukadamai dan Kecamatan Lembah Sabil

Kabupaten Gayo Lues


- Tenkereng dan Kecamatan Pantan Cuaca

Kabupaten Aceh Barat


- Tutut, Sungai Mas dan Krueng Meureubo

Penelitian yang sudah dilakukan :


Sampel air diberikan kepada mencit (Mus musculus) dan didapatkan mencit
mati dalam waktu 20 hari. Bayi mencit yang lahir tanpa tulang tengkorak di
kepala.
Proses penambangan emas di Gunong Geumpang, menurut Tarmizi, dilakukan
masyarakat dengan sistem gelondongan dan mendulang di sungai. Sistem
gelondongan menggunakan merkuri (air raksa). Cara kerja gelondongan, kata
Tarmizi, ketika bongkahan batu itu hancur, merkuri akan menyatu dengan batu
yang mengandung unsur emas, sedangkan yang tidak mengandung emas
menjadi kepingan batu kecil-kecil. Penambang lebih tertarik menggunakan
merkuri karena proses mendapatkan senyawa emas cepat dan mudah.

Anda mungkin juga menyukai