Anda di halaman 1dari 7

3.

Skala waktu geologi


Skala waktu geologi digunakan oleh para ahli geologi dan ilmuwan untuk
menjelaskan waktu dan hubungan antar peristiwa yang terjadi sepanjang sejarah
Bumi. Bukti-bukti dari penanggalan radiometri menunjukkan bahwa bumi berumur
sekitar 4.570 juta tahun. Waktu geologi bumi disusun menjadi beberapa unit
menurut peristiwa yang terjadi pada tiap periode. Masing-masing zaman pada skala
waktu biasanya ditandai dengan peristiwa besar geologi atau paleontologi, seperti
kepunahan massal. Sebagai contoh, batas antara zaman kapur dan paleogen
didefinisikan dengan peristiwa kepunahan dinosaurus dan baerbagai spesies laut.
Pada skala waktu geologi terbentuknya perkembangan kehidupan yaitu :

Zaman Primer

A. Zaman Arkaikum
Zaman ini merupakan zaman tertua yang diperkirakan beruasia 2500 juta tahun.
Pada zamna ini keadaan bumi belum setabil dan masih panas. Kulit bumi dalam
proses pembentukan dan pada zaman ini belum ada tanda-tanda kehidupan.
B. Zaman Paleozoikum
Zaman ini diperkirakan berusia 340 juta tahun. Keadaan bumi belum setabil masih
berubah-ubah. Zaman ini juga disebut zaman primer karena mulai ada tanda-tanda
kehidupan.
Beberapa kejadian penting yang terjadi dalam kurun waktu tersebut adalah
tiga kepunahan masa utama. Kepunahan adalah total hilangnya seluruh anggota
spesies atau kelompok takson yang lebih tinggi. Kepunahan massa adalah
kepunahan dalam jumlah besar yang di alami spesies atau kolompok takson lebih
tinggi yang tejadi dalam kurun waktu hanya beberapa juta tahun.
Zaman ini dibagi menjadi 5 bagian, yaitu:

Kambrium

Kambrium adalah periode pada skala waktu geologi yang dimulai pada sekitar 542
1,0 jtl (juta tahun lalu) dan berakhir pada sekitar 488,3 1,7 juta tahun yang
lalu. Mulai muncul adanya tanda-tanda kehidupan di bumi, seperti : kerang dan
ubur-ubur. Periode ini merupakan periode pertama era Paleozoikum. Kelimpahan
makhluk hidup yang di temukan pada periode ini kemungkinan berhubungan
dengan evolusi skeleton (rangka). Hal tersebut di tunjukan oleh fosil hewan
ditemukan yang mempunyai skeleton

Silur

`
Silur adalah periode pada skala waktu geologi yang berlangsung mulai akhir
periode Ordovisium, sekitar 443,7 1,5 juta tahun lalu, hingga awal periode Devon,
sekitar 416,0 2,8 juta tahun yang lalu. Mulai ada tanda-tanda kehidupan hewan
bertulang belakang tertua. Seperti : ikan. Dalam era Paleozoik mulai terjadi
penguasaan daratan oleh makhluk hidup.

Devon

Devon adalah periode pada skala waktu geologi yang termasuk dalam era
Paleozoikum dan berlangsung antara 416 2,8 hingga 359,2 2,5 juta tahun yang
lalu. Mulai ada tanda-tanda kehidupan binatang jenis amphibi tertua.

Karbon

Karbon adalah suatu periode dalam skala waktu geologi yang berlangsung sejak
akhir periode Devon sekitar 359,2 2,5 juta tahun yang lalu hingga awal periode
Perm sekitar 299,0 0,8 juta tahun yang lalu. Nama "karbon" diberikan karena
adanya lapisan tebal kapur pada periode ini yang ditemukan di Eropa Barat. Mulai
ada tanda-tanda kehidupan binatang merayap jenis reptil.

Perm

Perm adalah nama sebuah propinsi tua di dekat pegunungan Ural, Rusia. Reptilia
meningkat dan serangga modern muncul, begitu juga tumbuhan konifer dan Grikgo
primitif. Hewan Ampibi menjadi kurang begitu berperan. Zaman perm diakhiri
dengan kepunahan micsa dalam skala besar, Tribolit, banyak koral dan ikan menjadi
punah.
Benua Pangea bergabung bersama dan bergerak sebagai satu massa daratan,
Lapisan es menutup Amerika Selatan, Antartika, Australia dan Afrika, membendung
air dan menurunkan muka air laut. Iklim yang kering dengan kondisi gurun pasir
mulai terbentuk di bagian utara bumi. Perm atau permian adalah periode dalam
skala waktu geologi yang berlangsung antara 299,0 0,8 hingga 251,0 0,4 juta
tahun yang lalu. Periode ini merupakan periode terakhir dalam era Paleozoikum.
Mulai ada tanda-tanda kehidupan hewan darat, ikan air tawar, dan amphibi. Zaman
ini diakhiri dengan kepunahan massal.
Dengan berakhirnya zaman primer, maka kehidupan terus berkembang sehingga
memasuki zaman baru. Untuk lebih jelasnya Anda dapat menyimak kembali gambar
berikut ini.
C.

Zaman Mesozoikum / Zaman Sekunder atau Zaman Hidup Pertengahan

Zaman ini berlangsung kira-kira 140 juta tahun. Pada zaman pertengahan
ijenis reptil mencapai tingkat yang terbesar seperti gambar 5 sehingga pada zaman
ini sering disebut juga dengan zaman reptil. Setelah berakhirnya zaman sekunder
ini, maka muncul kehidupan yang lain yaitu jenis burung dan binatang menyusui

yang masih rendah sekali tingkatannya. Sedangkan jenis reptilnya mengalami


kepunahan. Zaman mesozoikum disebut zaman sekunder (zaman hidup kedua) dan
disebut juga zaman reptil yang besar seperti Dinosaurus dan Atlantosaurus. Istilah
Mesozoikum (Bahasa Yunani: meso antara dan zon hewan atau berarti hewan
pertengahan) adalah salah satu dari tiga era geologi pada eon fanerozoikum.
Pembagian waktu menjadi era ini diawali oleh Geovani Arduino pada abad ke-18,
walaupun nama asli yang diberikan untuk Mesozoikum adalah Sekunder
(Menjadikan era modern menjadi Tersier). Era yang berlangsung antara Paleozoikum
dan Kenozoikum ini sering pula disebut Zaman Kehidupan Pertengahan atau Zaman
Dinosaurus, mengikuti nama fauna yang dominan pada masa itu. Zaman ini terbagi
menjadi 3:
Trias : terdapat kehidupan ikan, amfibi, dan reptile, Kemudian Jura : terdapat reptil
dan sebangsa katak. Dan yang terakhir Kapur : terdapat burung pertama dan
tumbuhan berbunga..

Zaman Trias (250-210 juta tahun lalu)

Gastropoda dan Bivalvia meningkat jumlahnya, sementara amonit menjadi umum.


Dinosaurus dan reptilia laut berukuran besar mulai muncul pertama kalinya selama
zaman ini. Reptilia menyerupai mamalia pemakan daging yang disebut Cynodont
mulai berkembang. Mamalia pertamapun mulai muncul saat ini. Dan ada banyak
jenis reptilia yang hidup di air, termasuk penyu dan kura-kura. Tumbuhan sikada
mirip palem berkembang dan Konifer menyebar.
Zaman Jura (210-140 juta tahun lalu)
Pada zaman ini, Amonit dan Belemnit sangat umum. Reptilia meningkat jumlahnya.
Dinosaurus menguasai daratan, Ichtiyosaurus berburu di dalam lautan dan
Pterosaurus merajai angkasa. Banyak dinosaurus tumbuh dalam ukuran yang luar
biasa. Burung sejati pertama (Archeopterya) berevolusi dan banyak jenis buaya
berkembang. Tumbuhan Konifer menjadi umum, sementara Bennefit dan Sequola
melimpah pada waktu ini.

Zaman Kapur (140-65 juta tahun lalu)

Banyak dinosaurus raksasa dan reptilia terbang hidup pada zaman ini. Mamalia
berari-ari muncul pertama kalinya. Pada akhir zaman ini Dinosaurus, Ichtiyosaurus,
Pterosaurus, Plesiosaurus, Amonit dan Belemnit punah. Mamalia dan tumbuhan
berbunga mulai berkembang menjadi banyak bentuk yang berlainan. Iklim sedang
mulai muncul. India terlepas jauh dari Afrika menuju Asia

D. Masa kenozoikum, berlangsung sejak 65 juta tahun lalu - sekarang.

Masa Kenozoikum merupkan masa perkembangan mamalia dan tumbuhan berbiji


modern. Masa ini dibagi dua yaitu Zaman Tersier dan Zaman Kuarter. Pada zaman
Tersier dan Kuarter ini pemunculan dan kepunahan hewan serta tumbuhan saling
berganti seiring dengan perubahan iklim global.

Zaman Tersier (65 juta-1,7 juta tahun lalu)

Zaman ini merupakan zaman perkembangan mamalia dibelahan dunia yang lain,
akan tetapi tidak demikian halnya di Indonesia karena pada zaman ini sebagian
kepulauan Indonesia baru terbentuk. Oleh karena itu fosil-fosil yang dijumpai di
Indonesia sebagian besar merupakan fosil hewan laut terutama moluska dn
foraminifera. Zaman ini dibagi menjadi beberapa kala yaitu:
Kala Palosen (65 juta- 56,5 juta tahun lalu), kala ini merupakan awal kemunculan
hewan mamalia pemakan rumput, primata, burung dan dicoaster. Kala ini ditandai
oleh kegiatan magma yang sanagt intensif, susut laut yang besar dan hujan
meteorit.
Kala Eosen (56,5 juta-35,5 juta tahun lalu), pada Kala Eosen ini mamalia mulai
berkembang dengan baik, seperti kuda, binatang pengerat (Rodent) dan nenek
moyang hewan modern seperti unta, badak, termasuk hiu raksasa (Basilosaurus)
dan burung raksasa (Diatryma). Pecahnya Benua Pangea ditandai oleh pergerakan
lempeng yaitu benua afrika menabrak Benua Eropa membentuk Alpen, India
menabrak Asia membentuk Himalaya.
Kala Oligosen (35,5juta -23,5 juta tahun lalu), pada kala ini mamalia semakin
bertambah besar ukurannya. Mamalia modern termasuk gajah pertama muncul.
Nenek moyang kucing, Aanjing dan beruang mulai berkembang. Kehidupan laut
ditandai dengan munculnya hewan jenis baru seperti kepiting, kerang dan siput.
Iklim mendingin, hutan berkurang namun padang rumput meluas disertai dengan
pesatnya perkembangan hewan pemakan rumput.
Kala Miosen (23,5 juta-5,2 juta tahun lalu), kala ini dicirikan oleh padang rumput
semakin meluas, oleh karena ini mamalia pemakan rumput berkembang semakin
pesat. Kala ini dicirikan oleh munculnya Homonoid (proconsul), lembu, domba dan
monyet.
Kala Pliosen (5,2 juta-1,7 juta tahun lalu), pada kala ini muncul hominid yang
pertama. Fosil-fosil penciri Kala Pliosen yang ditemukan di Indonesia secara adalah
dari kelompok moluska dan foraminifera.

Zaman Kuarter (1,7 juta tahun lalu sekarang).

Pada Zaman Kuarter dibelahan dunia dikenal sebagai zaman perkembangan


manusia, sedangkan di Indonesia disamping berkembangnya mnusia berkembang
juga mamalia. Zaman ini dibagi menjadi dua kala yaitu :
Kala Plistosen mulai sekitar 1,8 juta tahun yang lalu dan berakhir
pada
10.000 tahun yang lalu. Kemudian diikuti oleh Kala Holosen yang berlangsung
sampai sekarang. Pada Kala Plistosen paling sedikit terjadi 5 kali jaman es (jaman
glasial). Pada jaman glasial sebagian besar Eropa, Amerika utara dan Asia bagian
utara ditutupi es, begitu pula Pegunungan Alpen, Pegunungan Cherpatia dan
Pegunungan Himalaya. Di antara 4 jaman es ini terdapat jaman Intra Glasial,
dimana iklim bumi lebih hangat. Manusia purba jawa (Homo erectus yang dulu
disebut Pithecanthropus erectus) muncul pada Kala Plistosen. Manusia Modern yang
mempunyai peradaban baru muncul pada Kala Holosen. Flora dan fauna yang hidup
pada Kala Plistosen sangat mirip dengan flora dan fauna yang hidup sekarang.
Sumber : Museum Geologi Bandung

Kala Holosen (10 ribu tahun lalu-sekarang), pada kala ini manusia modern milai
berkembang.
Adapun Beberapa Hal mendasar yang digunakan sebagai tata penamaan Skala
Waktu Geologi.
Tidak diketahui dengan pasti berapa juta tahun yang lalu bumi ini dilahirkan.
Demikian pula kapan kulit bumi ini terbentuk. Untuk memperkirakan hal tersebut,
dengan didasari ilmu pengetahuan dan bertitik tolak dari gejala-gejala geologi yang
terekam pada kulit bumi yang berhasil diamati, dicoba disusun skala waktu geologi.
Seorang ahli geologi Italia bernama Giovani
pembagian skala waktu geologi menjadi :

Primer (Tertua)

Sekunder (Menengah)

Tersier (Termuda)

Arduino

(1760)

mengusulkan

Kwarter (pada masa berikutnya zaman ini dimasukkan dalam pembagian


skala waktu karena dianggap lebih muda daripada zaman tersier)
Pada perkembangan selanjutnya, istilah Primer dan Sekunder tidak digunakan
hingga sekarang.
Dasar pembagian menjadi kurun bertitik tolak dari ada dan belum adanya
kehidupan yang nyata. Pada Kurun Kriptozoikum belum dijumpai adanya kehidupan
yang nyata, sedangkan pada Kurun Fanerozoikum sudah nyata ada kehidupan.

Pembagian menjadi masa didasarkan atas adanya perkembangan kehidupan yang


sudah nyata. Pada dasar semua sedimen dijumpai batuan yang sama sekali tidak
mengandung fosil. Masa ini kemudian disebut Azoikum (a = tidak, zoon =
kehidupan). Di atas kehidupan ini kemudian menyusul lapisan-lapisan batuan yang
hanya mengandung sisa-sisa bentuk kehidupan yang masih sangat sederhana,
terutama tumbuhan tingkat rendah yang menghasilkan gamping. Masa
pembentukan sedimen ini yang kemudian dikenal sebagai Proterozoikum (Proto =
masa lampau, zoon = kehidupan). Sangat sulit untuk membedakan dengan nyata
antara kedua masa tersebut, oleh sebab itu Masa Azoikum dan Masa Proterozoikum
kadang-kadang dijadikan satu masa saja yang disebut sebagai ARKEZOIKUM.
Kemudian menyusul masa yang sudah terdapat jenis tumbuh-tumbuhan (flora) dan
binatang (fauna), sebagian dari bentuk kehidupan yang terkhususkan, tetapi semua
jenis kehidupan tersebut kini sudah tidak terdapat lagi (kecuali beberapa bentuk
yang jumlahnya tidak seberapa) karena bentuk-bentuk tersebut telah punah. Masa
ini dikenal sebagai masa Paleozoikum (paleo = tua = kuno, zoon = kehidupan).
Kemudian menyusul masa yang mempunyai tumbuh-tumbuhan dan
binatang yang erat hubungan kekeluargaannya dengan yang ada sekarang,
meskipun sejumlah besar dari jenis-jenis tersebut kini telah punah. Masa ini
mempunyai bentuk-bentuk reptilia raksasa sebagai penciri utama, yang lebih
dikenal sebagai masa Mesozoikum (mesos = masa tengah, zoon = kehidupan).
Akhirnya datanglah suatu masa dengan sisa-sisa kehidupan yang menunjukkan
suatu permulaan pembentukan tumbuh-tumbuhan dan binatang yang sekarang.
Pada masa inilah dijumpai binatang menyusui dan binatang lunak yang kini masih
hidup. Masa ini dikenal sebagai Kenozoikum (kainos = baru, zoon = kehidupan).
Waktu adanya manusia di dunia yaitu pada akhir Kenozoikum oleh A.W. Garabau
disebut sebagai Psikozoikum, suatu nama yang sekarang tidak lazim digunakan
(psyche = arti mula-mula nafas, kemudian semangat, jiwa).
Setiap masa dibagi-bagi menjadi beberapa zaman. Pembagian menjadi zaman
terutama didasarkan atas kumpulan kehidupan yang terkhususkan. Pemberian
nama untuk zaman tersebut didasarkan atas macam-macam alasan. Beberapa
diantaranya didasarkan atas nama wilayah tipe tempat di mana singkapan untuk
zaman tersebut tersingkap lengkap, misalnya Devon, Perm, Yura yang lainnya
didasarkan atas nama dari suku angsa yang tinggal di daerah itu, misalnya
Kambrium yang semula berasal dari Kimbria. Adapun yang didasarkan atas sifat
dari batuan yang mula-mula digolongkan ke dalam zaman tersebut, misalnya
Karbon, Kapur atau yang berasal dari pembagian yang semula, misalnya Trias.
Untuk pembagian Kenozoikum terutama didasarkan atas makin banyaknya
kehidupan yang ada sekarang. Khusus untuk Zaman Karbon didasarkan atas
wilayah tipenya di Amerika di mana dalam hal ini dibagi menjadi Zaman
Mississipian dan Zaman Pensylvanian yang terletak di atasnya.

Setiap zaman dibagi lagi menjadi beberapa kala. Nama kala diperoleh
dengan menambahkan kata bawah, tengah, dan atas pada zaman yang
bersangkutan atau didasarkan atas nama wilayah tipenya, menurut sifat-sifatnya
yang tertentu. Dari keterangan tersebut di atas terlihat bahwa pemberian nama
kala bukan didasarkan atas kandungan fosil yang ada, tetapi lebih didasarkan pada
terdapatnya formasi tertentu di suatu tempat yang pada hakekatnya didasarkan
atas macam litologinya. Karena batasan secara litologi ini kurang mencukupi di
dalam pemakaiannya, maka untuk setiap zaman, kala demikian pula untuk
pembagian menjadi waktu lambat laun dipergunakan fosil sebagai dasar untuk
pembagian
(Gambar skala waktu geologi tahun 2009)

Anda mungkin juga menyukai