PERMUKIMAN
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 1
Bayu Wikantiyasa
Lubenah
Budi Suyanto
Nurlita Sari
Fitri Alifatul
Nurrahma Hardyana
Heru Santoso
Inten Wahyuningsih
Rifka Aisyah
TINGKAT 2 DIII
BAB I PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Udara adalah suatu campuran gas yang terdapat pada lapisan yang mengelilingi bumi.
Rumusan Masalah
Dari uraian mengenai latar belakang di atas, dapat di rumuskan masalah sebagai
berikut:
1. Apakah yang dimaksud dengan kualitas udara?
2. Bagaimanakah cara pengukuran dan pengambilan sampel kualitas udara dalam
suatu ruangan?
3. Bagaimanakah kualitas udara di Ruang Kosan Lita?
1.3.
Tujuan
1.4.
Ruang Lingkup
Dalam praktikum kali ini, kami membatasi ruang lingkup pengambilan sampel udara,
Udara tidak mempunyai flora alami, karena organisme tidak dapat hidup dan tumbuh
terapung begitu saja di udara. Flora mikroorganisme udara terdiri atas organisme-organisme
yang terdapat sementara mengapung di udara atau terbawa serta pada partikel debu. Setiap
kegiatan manusia biasanya menimbulkan bakteri di udara serta batuk dan
bersin
menimbulkan aerosol biologi (yaitu kumpulan partikel di udara). Kebanyakan partikel dalam
aerosol biologi terlalu besar untuk mencapai paru-paru, karena partikel- partikel ini tersaring
pada daerah pernapasan atas.
Sebaliknya, partikel-partikel yang sangat kecil mungkin mencapai tapak-tapak infektif
yang berpotensi. Jadi, walaupun udara tidak mendukung kehidupan mikroorganisme,
kehadirannya hampir selalu dapat ditunjukkan dalam cuplikan udara. Jumlah dan macam
mikroorganisme dalam suatu volume udara akan bervariasi sesuai dengan lokasi, kondisi
cuaca dan jumlah orang yang ada.
Kelompok mikroorganisme yang paling banyak berkeliaran di udara bebas adalah
bakteri, jamur (termasuk didalamnya ragi) dan juga mikroalgae. Kehadiran jasad hidup
tersebut didalam udara, ada yang didalam bentuk vegetatif (tubuh jasad) ataupun dalam
bentuk generative (umumnya spora).
Catatan :
- CFU= Coloni Form Unit
- Bakteri patogen yang harus diperiksa : Legionela, Streptococcus aureus, Clostridium dan
bakteri patogen lain bila diperlukan.
2.1.
3.2 Bahan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
12.
3.3 Cara Kerja
3.3.1 Pembuatan Media PCA
1. Timbang bubuk media PCA dengan timbangan analitik, untuk menentukan
berapa
banyaknya
maka
digunakan
perhitungan.
sterilisasi
9. Setelah proses sterilisasi selesai, tuangkan media ke dalam petridish steril,
penuangan harus secara aseptis dengan cara menuangkannya didekatkan
dengan api dari bunsen
10. Tunggu media agar konsistensinya padat
11. Setelah media PCA dalam petri dish padat selanjutnya dilanjutkan dengan
proses sampling
15.
3.3.2
7. Tutup petri dish secara aseptis dengan mendekatkannya dengan lidah api dari
bunsen
8. Lapisi pinggiran petri dish dengan menggunakan parafilm guna menghindari
3.3.3
5 menit.
Bilas dengan air mngalir mengunakan botol semprot.
Tetesi sediaan dengan menggunakan lugol, tunggu selama 1 menit.
Bilas dengan air mengalir menggunakan botol semprot.
Celupkan sebanyak 3x kaca benda ke dalam staining jar yang telah berisi
17.
18.
19.BAB IV HASIL
20.
4.1 Denah Pengukuran Sampling Ruangan Kostan Lita
21.
DENAH SAMPLING RUANGAN SAMPLING RUANG KOSAN LITA
22.
23.
terkandung bakteri hal ini ditunjukan dengan tumbuhnya koloni bakteri pada
permukaan media PCA setelah diinkubasi selama 24 jam di dalam inkubator setelah
sampling. Koloni bakteri yang tumbuh pada PCA bermacam-macam bentuknya hal ini
dapat diidentifikasi berdasarkan warna, eksistensinya, bentuk koloni, elevasi koloni,
dan karakteristik tepi koloni bakteri.
24. Hasil perhitungan koloni bakteri yang tumbuh pada petri:
1.
2.
3.
4.
5.
beberpa sampel koloni pada masing-masing petri, sample koloni yang dimaksud
adalah sebagai berikut :
1. Titik (petri) 1 : koloni nomor 1-3
bawah mikroskop perbesaran 10 X 100 setelah dilakukan pewarnaan gram dengan hasil
sebagai berikut :
29.
37.
45.
53.
61.
30.
38.
46.
54.
62.
31.
32.
33.
34.
35.
36.
El
Ke
39.
40.
41.
42.
43.
44.
Li
Ti
St
47.
48.
49.
50.
51.
52.
Li
Da
Ba
55.
56.
57.
58.
59.
60.
Td
Ti
St
63.
64.
65.
66.
67.
68.
Li
Ce
St
69.
77.
85.
93.
101.
109.
117.
125.
133.
70.
71.
72.
73.
74.
75.
76.
Li
Da
Ba
79.
80.
81.
82.
83.
84.
Li
Ce
St
87.
88.
89.
90.
91.
92.
Da
St
95.
96.
97.
98.
99.
100.
Li
Da
Ba
102.
103.
104.
105.
106.
107.
108.
Puti
Li
Da
Ba
110.
111.
112.
113.
114.
115.
116.
Pink
Ti
Ja
118.
119.
120.
121.
122.
123.
124.
Kuni
Li
Ti
Str
126.
127.
128.
129.
130.
131.
132.
Kuni
Li
Ti
Ba
134.
135.
136.
137.
138.
139.
140.
Puti
Li
Ti
St
78.
86.
94.
141.
149.
142.
143.
144.
145.
146.
147.
148.
Puti
Li
Te
St
150.
151.
152.
153.
154.
155.
156.
Puti
Li
Ce
St
157.
158.
159.
160.
161.
162.
163.
164.
165.
166.
168.
BAB V PEMBAHASAN
167.
Kosan Lita didapatkan hasil seluruh titik positif terdapat bakteri. Bakteri udara
di ruang kosan Lita dapat berasal dari ventilasi udara pada ruangan baik dari
kipas angin atau pintu maupun dari tumpukkan barang di dalam ruangan.
Bakteri yang terdapat di ruang kosan Maulita berbentuk bulat (coccus)
(seluruhnya bersifat gram positif). Dan kemungkinan bakteri di ruang kost
Lita yaitu Staphylococus sp, Streptococcus sp, dan Bacillus sp
169.
Pada dasarnya udara bukanlah tempat hidup bakteri, namun
udara hanya tempat persinggahan bakteri karena terbawa oleh angin, namun
karena
adanya
gaya
gravitasi
bumi
maka
bakteri
akan
kembali
ventilasi yang ada pada ruangan bahkan lewat droplet penghuni kosan
tersebut. Selain dari droplet, bakteri pada ruangan ini dapat bertambah jika
sistem ventilasi tidak dibersihkan secara teratur. Serta terdapatnya tumpukan
barang dan lantai yang tidak dibersihkan.
171. Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
1077/Menkes/Per/V/2011 tentang Pedoman Penyehatan Udara Dalam Ruang Rumah
bahwa baku mutu angka kuman didalam rumah yaitu: < 700 Coloni/m3.
172.
Sedangkan angka kuman di ruang kost Lita sebesar 35,95 koloni
bakteri/m, jadi angka kuman di kamar kost lita memenuhi syarat, namun tidak
memenuhi persyaratan bakteri patogen karena terdapat bakteri Staphylococcus sp,
Streptococcus sp, dan Bacillus sp
173.
174.
175.
176.
177.
178.
179.
180.
181.
182.
183.
BAB VI PENUTUP
6.1 Kesimpulan
184.
Dari hasil penelitian yang kami lakukan maka dapat disimpulkan bahwa:
1. Pada pengambilan sampel di kostan lita, luas ruangannya sebesar 4,32 m sehingga
jumlah titik sampling yang digunakan sebanyak 4 titik.
2. Berdasarkan hasil pemeriksaan dan pewarnaan terhadap koloni bakteri udara di kostan
lita didapatkan bakteri Staphylococus sp, Streptococcus sp, dan Bacillus sp.
3. Jadi, jumlah angka kuman di kostan lita memenuhi syarat tetapi tidak bebas kuman
pathogen.
185.
6.2 Saran
186.
Saran yang dapat kami berikan yaitu:
1. Bersihkan ventilasi udara dan kipas angin secara teratur
2. Tumpukan barang-barang dan lantai harus selalu dibersihkan secara berkala untuk
menghilangkan debu dan bakteri dengan menambahkan larutan desinfektan kepada
area yang ingin dibersihkan.
3. Buka jendela agar cahaya matahari dapat masuk dan adanya pertukaran udara dan
agar udara dalam ruangan tidak lembab
187.
188.
189.
190.
191.
192.
193.
194.
195.
196.
197.
199.
198.
LAMPIRAN
GAMBAR HASIL PEWARNAAN
200.
201.
COCCUS, GRAM POSITIF
202.