PERBAIKAN TANAH
-
Stabilisasi Tanah
Jenis tanah yg dipakai terdapat berdekatan satu dengan lainnya, apabila satu dari
jenis tanah yg dimaksud harus diambil dari tempat yg jauh tidak ekonomis dan
harus dicarikan metode lain
Proporsi masing-masing bagian dapat dihitung secara analitis ataupun grafis berdasarkan
hasil analisa butir dari masing-masing jenis tanah tsb
Analitis
Salah satu Rumus yang dipakai:
aA + b B = T..(1)
A, B = persentase untuk masing-masing A dan B
a, b = nilai analisa saringan (dalam decimal), bisa
dalam total percent passing, total percent
retained, percent tertahan pada masingmasing saringan (ap, bp; ar, br; ai, bi)
T = nilai analisa saringan dari gradasi campuran
Percent Passing
Sieve
Size
A
Total
ap
Gradasi
Spec
Camp
Rata-rata
bp.B
Spec
1/2 in
100.0
51.0
100.0
49.0
100.0
9.0
90 - 100
No.4
36.0
18.4
100.0
49.0
67.4
67.5
60 - 75
No.10
7.0
3.6
89.2
43.7
47.3
47.5
40 - 55
No.40
3.0
1.5
56.0
27.4
28.9
27.5
20 - 35
No.80
1.0
0.5
34.1
16.7
17.2
17.0
12 - 22
No.200
0.4
0.2
14.0
6.9
7.1
7.5
5 - 10
Penyelesaian
1. - Semua material tertahan (retained) pada saringan no.4 berasal dari A
- Total percent retained pada spec rata-rata:
(100-67.5)= 32.5% (Tr)
- Apabila pers (1) dipakai untuk percent retained, maka br (Total percent retained) = 0
(100% passing = 0% retained), sehingga:
br.B = 0 A = Tr / ar(2)
A = 32.5 / 0.64 = 51%
B = 100% - 51% 49%
2. Hampir semua material passing saringan no.200 dalam gradasi campuran adalah dari
agregat B Maka bisa dianggap:
ap = 0, bp = 0.14,
Tp = 7.5
Sehingga: B = Tp / bp = 7.5 / 0.14 = 53.5%
Jadi: B = 53.5%
A = 46.5%
Ternyata hasil coba-coba pertama ini juga mendekati harga optimum dari spec campuran
3. Masing-masing fraksi tertahan pada saringan No.200 (No.80 - No.200), untuk A hanya
0.6% Sedang B = 20.1%, dimana spec rata-rata = 9.5%
Kira-kira jumlah B yang diperlukan:
B = Ti / bi = 9.5 / 0.201 = 47%
Jadi B = 47%
A = 53%
Ternyata cara coba-coba pertama ini juga hasilnya mendekati harga optimum dari spec
campuran
Percent Passing
Sieve
19
mm
12.5
mm
9.5
mm
4.75
mm
2.36
mm
3/4"
1/2"
3/8"
No.4
No.8
Spec
100
100
90
59
16
100
100
100
96
100
100
9
0
8
0
600
m
300
m
150
m
75
m
13-23
8-16
4-10
3.2
1.1
82
51
36
21
9.2
Percent of Aggregate B
5
6
30
40
70
0
0
2
0
1
0
0
100
12.5 mm (1/2)
9
0
9
0
80
80
9.5 mm (3/8)
7
0
6
0
5
0
600m (#30)
40
7
0
6
0
5
0
4.75 mm (#4)
40
2.36 mm (#8)
300m (#50)
3
0
3
0
20
150m (#100)
20
75m (#200)
10
0
0
1
0
2
0
4 5
30
60
70
0 0
Percent of Aggregate A
10
8
0
9
0
0
100
B. Stabilisasi Kimia
- Di tanah air kita lebih banyak didapatkan tanah-tanah kohesip (tanah liat)
- Tanah liat tsb tidak dapat distabilkan dengan cara stabilisasi mekanis
- Untuk dapat memanfaatkan tanah liat tsb secara ekonomis, dipakailah stabilizing
agent
- Stabilizing agent untuk tanah liat antara lain Portland Cement, hydrated lime,
bitumen, fly ash dll.
a. Stabilisasi dengan Cement
- Stabilisasi dengan menggunakan Portland Cement (PC) yang ditambahkan ke tanah yang
sudah dibuat pulverized (= mawur)
- Tanah yang akan distabilisasi dengan PC harus dapat dihancurkan dengan baik
- Tanah liat yang berupa gumpalan-gumpalan basah dan besar sukar dicampr dengan
PC (banyak cement tidak sempat bereaksi dengan butir-butir tanah liat dan
menyebabkan naiknya kadar cement yang diperlukan)
- Untuk membatasai jumlah yang diperlukan, perlu mencampur tanah liat dengan
kapur terlebih dahulu agar tanah tsb dapat mudah dimawurkan
- Termasuk didalam kategori ini adalah tanah liat dengan fraksi No.200 melebihi
50%, LL melebihi 50% dan PI > 25%
- Batas-batas yang dianjurkan:
* Ukuran butir tanah max: 3
* Fraksi lewat ayakan No.4 50%
* Fraksi lewat ayakan No.40 15%
* Fraksi lewat ayakan No.200 50%
* Liquid Limits (LL) 40%
* Plasticity Index (PI) 18%
-
Soil cement ini terutama banyak dipakai pada base dan subbase
Faktor yang mempengaruhi Soil Cement adalah:
* Type tanah
* Kadar Cement
* Kondisi pencampuran dan pemadatan
* Waktu Curing
Faktor utama yang menentukan banyaknya cement adalah type dari pada tanah:
* jika kadar cement terlalu sedikit soil improvement
* Jika kadar cement cukup besar (Optimum), di samping perbaikan sifat tanah juga
diharapkan dapat meningkatkan kekuatan tanah semula
Dolomite (MgCO3)
Dolomitic Lime
Keduanya, High Calcium Lime dan Dolomitic Lime telah berhasil dipakai untuk
stabilisasi tanah
Pada stabilisasi kapur terdapat 2 macam lime: Quick Lime dan Hydrated Lime
Dengan Hydrated Lime, stabilisasi bisa dilaksanakan lebih mudah tetapi hasilnya
kurang jika dibandingkan dengan dengan quick lime yang lebih efektif
- Perubahan fisik yang terjadi akibat stabilisasi dengan kapur pada tanah liat:
* Plasticity Index akan berkurang
* Plastic Limit akan bertamabah
* Liquid Limit akan berkurang (PI = LL PL)
* Sifat kembang dan susutnya berkurang
* Strength bertambah
- Pelaksanaan di lapangan sama dengan stabilisasi cement, hanya disini tidak ada
batas waktu karena reaksi antara soil dan lime sangat lambat
- Banyaknya lime yang digunakan: 2 10 % berat
- Perbedaan pengaruh curing time pada compressive strength untuk silty clay: