OSCE Semester 6 2014
OSCE Semester 6 2014
1.
2.
3.
4.
KETERAMPILAN KLINIK
1
metacarpal-nya,
kemudian
pemeriksa
kekuatan ototnya.
4. Pasien disuruh mengekstensikan pahanya yang fleksi tadi, kemudian pemeriksa
menahannya. Nilai kekuatan ototnya.
5. Pasien disuruh mengabduksikan pahanya, kemudian pemeriksa menahannya. Nilai
kekuatan ototnya.
6. Pasien disuruh meng-adduksikan pahanya yang abduksi tadi, kemudian pemeriksa
menahannya. Nilai kekuatan ototnya.
7. Pasien disuruh memfleksikan sendi lututnya, kemudian pemeriksa menahannya. Nilai
kekuatan ototnya.
8. Pasien disuruh mengekstensikan sendi lututnya yang fleksi tadi, kemudian pemeriksa
menahannya. Nilai kekuatan ototnya.
9. Pasien disuruh memplantarfleksikan pergelangan kakinya , kemudian pemeriksa
menahannya. Nilai kekuatan ototnya.
10. Pasien disuruh mendorsofleksikan pergelangan kakinya , kemudian pemeriksa
menahannya. Nilai kekuatan ototnya.
11. Pasien disuruh memplantarfleksikan sendi metatarsalnya, kemudian pemeriksa
menahannya. Nilai kekuatan ototnya.
12. Pasien disuruh mendorsofleksikan sendi metatarsalnya , kemudian pemeriksa
menahannya. Nilai kekuatan ototnya.
13. Pasien disuruh memfleksikan jari - jari kakinya , kemudian pemeriksa menahannya.
Nilai kekuatan ototnya. (Periksa satu persatu, jari I-V)
14. Pasien disuruh mendorsofleksikan jari jari kakinya , kemudian pemeriksa
menahannya. Nilai kekuatan ototnya. (Periksa satu persatu, jari I-V)
15. Catat hasil pemeriksaan
KETERAMPILAN KLINIK
3
1. Semifleksikan lengan pasien, sambil menempatkan ibu jari di atas tendon otot biseps
2. Ketuk ibu jari pemeriksa dengan menggunakan refleks hammer
3. Amati gerakan fleksi dari lengan bawah
Refleks Triseps
1. Semifleksikan lengan pasien, sambil memegang pergelangan tangan penderita dengan
tangan kiri pemeriksa.
2. Ketuk pada tendon musc. triseps (yang berada sedikit di atas olekranon) dengan
menggunakan refleks hammer
3. Amati gerakan ekstensi dari lengan bawah.
Refleks Brakhioradialis
1. Fleksikan dan pronasikan sedikit lengan bawah penderita
2. Ketuk pada prosessus stiloideus radius dengan menggunakan refleks hammer
3. Amati gerakan fleksi dan supinasi dari lengan bawah.
Refleks Patella/ KPR
1. Tungkai difleksikan sedikit pada sendi lutut dan sendi panggul dan tungkai bawah
digantungkan,(jika penderita duduk pada tepi tempat tidur maka tungkai bawah akan
tergantung).
2. Ketuk pada tendon muskulus kuadriseps femoris (sedikit di bawah patella) dengan
menggunakan refleks hammer
3. Amati kontraksi kuadriseps femoris yang mengakibatkan gerakan ekstensi tungkai
bawah.
Refleks APR
1. Fleksikan sedikit tungkai bawah
2. Pegang kaki pada ujungnya untuk memberikan sikap dorsofleksi ringan pada kaki
3. Ketuk tendon Achilles dangan menggunakan refleks hammer
4. Amati kontraksi m. triseps sure yang menimbulkan gerak plantar fleksi pada kaki.
Refleks Superfisial
Refleks Dinding Perut
1. Gores dinding perut dengan benda yang agak runcing, lakukan pada daerah
epigastrium, perut bagian atas, perut bagian tengah, perut bagian bawah. (goresan
dilakukan dari lateral ke medial)
2. Perhatikan kontraksi m.rektus abdominis (terlihat pusar bergerak ke arah otot yang
berkontraksi
REFLEKS PATOLOGIS
Refleks Babinski
1. Penderita disuruh berbaring dan istirahat dengan kedua tungkai diluruskan.
2. Tangan kiri pemeriksa memegang pergelangan kaki penderita supaya kaki tetap pada
tempatnya.
3. Gores secara perlahan telapak kaki pasien dengan menggunakan benda yang agak
runcing (menggunakan reflex hammer) dari bagian lateral, mulai dari daerah tumit
menuju pangkal jari ke arah medial.
4. Amati ada atau tidaknya gerakan dorso fleksi ibu jari, disertai mekarnya (fanning) jari
jari lainnya.
Chaddock
1. Goreskan bagian maleolus lateralis dari arah lateral ke arah medial sampai di bawah
ibu jari.
2. Amati ada atau tidaknya gerakan dorso fleksi ibu jari, disertai mekarnya (fanning) jari
jari lainnya.
Gordon
1. Pijat otot betis
2. Amati ada atau tidaknya gerakan dorso fleksi ibu jari, disertai mekarnya (fanning) jari
jari lainnya.
Oppenheim
1. Urut dengan kuat tibia dan otot tibialis anterior dari proksimal ke arah distal.
2. Amati ada atau tidaknya gerakan dorso fleksi ibu jari, disertai mekarnya (fanning) jari
jari lainnya.
Gonda
1. Menekan (memfleksikan) jarikaki ke-4, lalu melepaskannya dengan cepat.
2. Amati ada atau tidaknya gerakan dorso fleksi ibu jari, disertai mekarnya (fanning) jari
jari lainnya.
Schaefer
1. Menjepit tendon achilles
2. Amati ada atau tidaknya gerakan dorso fleksi ibu jari, disertai mekarnya (fanning) jari
jari lainnya.
Klonus kaki
1. Tempatkan telapak tangan kanan pemeriksa di salah satu telapak kaki penderita.
Tangan kiri pemeriksa men-semifleksikan sendi lutut penderita.
2. Dorong dengan cepat sehingga terjadi dorsofleksi, kemudian beri tahanan ringan
3. Perhatikan ada / tidak gerakan ritmik (bolak balik) dari kaki, yaitu berupa plantarfleksi
dan dorso fleksi secara bergantian.
Klonus Patella
1. Tungkai penderita harus dalam keadaan ekstensi serta rileks.
2. Pegang salah satu patella penderita
3. Dorong secara cepat ke arah distal sambil berikan tahanan ringan.
4. Perhatikan ada / tidak kontraksi ritmik otot kuadriseps yang mengakibatkan gerakan
bolak balik dari patella.
Refleks Hoffman Tromner
1. Tangan kiri pemeriksa memegang pergelangan tangan penderita dan jari- jarinya
disuruh fleksi ringan.
2. Kemudian jari tengah penderita digores kuat dengan ibu jari pemeriksa.
3. Perhatikan ada / tidak fleksi jari telunjuk serta fleksi dan adduksi ibu jari. Kadangkadang disertai juga fleksi jari jari lainnya.
PEMERIKSAAN TANDA NYERI RADIKULAR
Pemeriksaan Naffziger
1. Pasien dalam posisi duduk.
2. Pemeriksa menekan salah satu vena jugularis pasien.
3. Tanyakan kepada pasien apakah ada merasakan nyeri. ( Jika positif pasien akan
merasakan nyeri menjalar sepanjang dermatom).
Pemeriksaan Lhermitte
1. Pasien dalam posisi duduk, pemeriksa berada di belakang pasien.
2. Kedua tangan pemeriksa diletakkan di atas kepala pasien.
3. Fleksikan leher penderita dan berikan tahanan ringan dengan kedua tangan
pemeriksa.
4. Gerakan ini diikuti dengan merotasikan leher pasien kesemua arah.
5. Tanyakan apakah pasien ada merasa nyeri ( Jika positif pasien akan merasakan nyeri
menjalar sepanjang dermatom).
Pemeriksaan Laseque
1. Pasien dalam posisi berbaring, kedua tungkai diekstensikan
2. Fleksikan salah satu tungkai pada sendi panggul, tungkai yang satu lagi tetap dalam
keadaan ekstensi
3. Fleksikan sampai mencapai sudut 700 (pada keadaan normal hal ini dapat dilakukan.
Laseque positif, jika sebelum 700 sudah timbul nyeri).
Pemeriksaan Kernig
KETERAMPILAN KLINIK
PEMERIKSAAN FUNGSI CEREBELLUM DAN KOORDINASI
8
LANGKAH / TUGAS
PEMERIKSAAN CEREBELLUM DAN KOORDINASI
4. Menyapa dan memberi salam kepada penderita
5. Mempersilahkan penderita duduk
6. Memberitahukan kepada penderita apa yang akan dilakukan
Test Romberg
4. Penderita disuruh berdiri dengan kedua kaki saling dirapatkan. Pandangan lurus ke
depan. (Alas kaki sebaiknya dilepaskan)
5. Biarkan beberapa saat
6. Kemudian suruh penderita menutup matanya dan biarkan beberapa saat.
Test Tandem
3. Penderita diminta berjalan pada satu garis lurus diatas lantai, tempatkan satu tumit
tepat di depan jari jari kaki yang berlawanan. Pandangan ke depan.
4. Dilakukan dengan mata terbuka.
Percobaan Telunjuk Hidung
3. Pasien boleh berbaring, duduk atau berdiri. (Sebaiknya duduk)
4. Posisikan lengan pasien abduksi dan ekstensi secara komplit.
5. Suruh pasien untuk menyentuh ujung hidungnya dengan ujung jari telunjuknya.
6. Kemudian suruh pasien menyentuh jari telunjuk kita dengan jari telunjuknya tadi.
7. Mula mula dengan gerakan perlahan kemudian semakin cepat.
Percobaan Telunjuk Telunjuk
1. Suruh pasien Penderita mengabduksikan lengan pada bidang horizontal.
2. Kemudian suruh pasien untuk menggerakkan ke 2 ujung jari telunjuknya saling
bertemu / bersentuhan tepat di tengah tengah di bidang horizontal tersebut.
3. Pertama tama dengan gerakan perlahan kemudian dipercepat, baik dengan mata
terbuka dan tertutup.
Percobaan Tumit Lutut
1. Pasien dalam posisi berbaring.
2. Kemudian suruh pasien untuk menggerakkan tumit kakinya ke lutut kontralateral,
diteruskan dengan mendorong tumit, menelusuri tibia, secara lurus menuju jari jari
kakinya.
Diadokokinesia
KETERAMPILAN KLINIK
PEMERIKSAAN REFLEKS PRIMITIVE PADA BAYI BARU
LAHIR
10
N
o
Langkah/Tugas
Rooting refleks
1
Mengamati mulut bayi berputar dan terbuka pada arah goresan jari
Glabellar refleks
Mengetuk dahi bayi baru lahir pada kening [Glabella] dengan ujung jari telunjuk
10
11
12
Mengamati gerakan bahu kontralateral kearah yang sama dengan arah putaran
kepala
Moro Refleks
13
Meletakkan bayi baru lahir terlentang diatas satu lengan, dengan punggung
dibawah
14
15
16
17
18
11
LANGKAH/TUGAS
12
KETERAMPILAN KLINIK
ASUHAN BAYI BARU LAHIR NORMAL + APGAR SCORE
LANGKAH/TUGAS
PERSIAPAN SEBELUM BAYI LAHIR
13
14
Jika memakai salep, berikan salep mata dalam satu garis lurus mulai dari
bagian mata yang paling dekat dengan hidung bayi menuju ke bagian
luar mata
3. Mengulangi untuk mata yang sebelah lagi
PENCATATAN DAN RAWAT GABUNG
1. Menimbang, mengukur serta melakukan pencatatan dan pelaporan
2. Memasang gelang pengenal pada ibu dan bayi
3. Ibu bayi dirawat dalam satu kamar, bayi dalam jangkauan ibu selama
24 jam
IMUNISASI HEPATITIS B PERTAMA
KETERAMPILAN KLINIK
PENANGANAN BAYI BARU LAHIR DENGAN ASFIKSIA
LANGKAH/TUGAS
Pengamatan
15
16
Ya
Tidak
12.
Melakukan rangsangan taktil pada telapak
kaki atau gosok naik turun pada punggung bayi
dengan telapak tangan anda.
13.Menyingkirkan kain basah.
14.Memungkus bayi dengan kain atau handuk yang
15.bersih, kering dan hangat, serta kepala dan dada
tetap terbuka.
16.
Mengatur kembali posisi kepala bayi dengan
kain yang digulung/lipat di bawah bahu sehingga
kepala sedikit ekstensi
MENILAI BAYI
17.Melakukan penilaian, apakah bayi bernapas spontan,
megap-megap atau merintih.
18.Bila bayi tidak bernapas atau megap megap
melakukan segera Ventilasi Tekanan Positip
VENTILASI BAYI
Ada 2 teknik:
a. Teknik ibu jari, kedua ibu jari digunakan untuk menekan
sternum, sementara kedua tangan melingkari dada dan jarijari tangan menyokong tulang belakang.
b. Teknik dua jari, ujung jari tengah dan jari telunjuk atau jari
manis dari satu tangan digunakan untuk menekan tulang
dada dengan posisi tegak lurus, sementara tangan yang lain
digunakan untuk menopang bagian belakang bayi (kecuali
kalau bayi diletakkan pada permukaan yang keras)
17
28. Tekanan diberikan pada 1/3 bawah tulang dada, yang terletak
antara tulang dada sifoid dan garis khayal yang
menghubungkan kedua puting susu.
29. Lakukan kompresi dada disertai dengan VTP
30. Orang yang melakukan kompresi harus mengambil alih tugas
menghitung: satu- dua-tiga-Pompa (tiga kompresi + satu
ventilasi)
31. Lakukan selama 30 detik
32.Bila frekuensi denyut jantung mencapai 60 kali/menit
atau lebih, tindakan kompresi dada dihentikan.
33.Lanjutkan VTP sampai > 100 x per menit dan bayi
bernapas spontan
PEMANTAUAN DAN PELAPORAN
KETERAMPILAN KLINIK
APLIKASI SYSTEM ABCDE PADA PRIMARY SURVEY
PASIEN TRAUMA
|
18
LANGKAH/TUGAS
PENGAMATAN
Ya
19
Tidak
KETERAMPILAN KLINIK
PENILAIAN SENSORIUM (KESADARAN) DENGAN MENGGUNAKAN
GLASGOW COMA SCALE & AIRWAY MANAGEMENT
LANGKAH / TUGAS
PENGAMATAN
Ya
20
Tidak
LANGKAH/TUGAS
1.
2.
PENGAMATAN
Ya
Tidak
3.
4.
5.
6.
KETERAMPILAN KLINIK
RESUSITASI JANTUNG PARU OTAK (RJPO)
No
Langkah
1.
Menentukan pasien sadar atau tidak, tidak bernafas atau gasping jika pasien tidak
23
2.
3.
4.
5.
6.
7.
24