Anda di halaman 1dari 16

SEMINAR

GANGGUAN AFEKTIF
Oleh :
Hanifa Rosyida Risqi Cahyani
Pembimbing :
dr. Alif Mardijana, Sp. KJ

SMF/LAB PSIKIATRI RSD dr. SOEBANDI


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS JEMBER
2016

GANGGUAN AFEKTIF

Kelainan fundamental Perubahan suasana perasaan (mood) atau


afek
Depresi
(dengan atau tanpa anxietas)
Arah
Elasi
(suana perasaan yang meningkat)
Perubahan afek biasanya disertai suatu perubahan pada keseluruhan
tingkat aktivitas
Dibedakan menurut:

Episode tunggal atau multipel

Tingkat keparahan gejala:


Mania dg gejala psikotik mania tanpa gejala psikotik
hipomania

Depresi ringan, sedang, berat tanpa gejala psikotik, berat+gejala


psikotik

Dengan atau tanpa gejala somatis

PERSPEKTIF BIOLOGIS
PADA GANGGUAN AFEKTIF

NEUROIMAGING

vol. hipokampus pasien depresi

vol. gray matter di daerah kortex prefrontal area orbital dan


medial, ventral stratum, dan hipokampus

Pembesaran ventrikel III

NEUROKIMIAWI

Reduksi 5 HIAA (5-Hydroxy-Indole Acetic Acid) di dorsal dan


medial raphae pasien bunuh diri

Pengurangan jumlah SERT (Serotonin Transporter) di kortex


frontalis pasien bunuh diri

PERSPEKTIF BIOLOGIS
PADA GANGGUAN AFEKTIF

FAKTOR PSIKONEUROENDOKRIN

Hiperkortisolisme gangguan depresi mayor

Hipertiroidisme labilitas emosi, iritabilitas,


insomnia, anxietas, kehilangan BB, agitasi
psikomotor, dapat juga muncul gejala apati,
kelelahan, dan penarikan diri.

FAKTOR PSIKONEUROIMUNOLOGI

FAKTOR GENETIK

PERSPEKTIF BIOLOGIS
PADA GANGGUAN AFEKTIF
.

FAKTOR PSIKONEUROIMUNOLOGI

Bukti prilaku sakit (ilness behavior) penurunan nafsu


makan, kelelahan, somnolen perubahan fungsi imunitas

Sitokin menginduksi depresi sintesis serotonin,


penurunan dopamin, aksis HPA, efek plastisitas,
mengganggu neurogenesis

FAKTOR GENETIK

Gangguan bipolar mempunyai sifat menurun yang tinggi


18p11, 18q22, 12q24, 21q21, 13q32, 4p15, 4q32, 16p12,
8q24, 22q11

PERSPEKTIF SOSIAL DAN KULTURAL


PADA GANGGUAN AFEKTIF

Stresor kehidupan masa kecil pelecehan masa kanak,


kehilangan dan ketidakoptimalan pengasuhan ibu

Kualitas hub.pernikahan tidak ada dukungan emosional dari


pasangan, konflik pernikahan

Stresor makro perubahan ekonomi dan resesi ekonomi

Faktor psikologis kurangnya harga diri atau kepercahyaan


diri, adanya axietas dan depresi yang subklinis kronis

Faktor lingkungan hub.sosial secara rutin, tidak adanya


hub.dekat dengan seseorang

Kultural kepercayaan dan agama terhadap pemahaman,


perjalanan penyakit, penanganan, dan kepatuhan berobat.

EPISODE DEPRESIF (F.32)


GEJALA UTAMA
(derajat ringan, sedang, dan berat)

GEJALA LAIN

1. Afek depresif
2. Kehilangan minat dan kegembiraan
3. energi, keadaan lelah (lelah
yang nyata sesudah bekerja sedikit
saja) dan aktivitas
.Diperlukan masa sekurang-kurangnya
2 minggu, periode lebih pendek dapat
dibenarkan jika gejala luar biasa
beratnya dan berlangsung cepat

1. Konsentrasi dan perhatian


2. Harga diri dan kepercayaan
3. Gagasan ttg rasa bersalah dan tidak
berguna
4. Pandangan masa depan yang suram
dan pesimistik
5. Gagasan
atau
perbuatan
membahayakan diri atau bunuh diri
6. Tidur terganggu
7. Nafsu makan

F32. 0 EPISODE DEPRESIF RINGAN

Sekurang-kurangnya harus ada 2 dari 3 gejala utama

Ditambah sekurang-kurangnya 2 gejala lainnya

Tidak boleh ada gejala yang berat diantaranya

Lamanya seluruh episode berlangsung sekurang-kurangnya 2 minggu

Hanya sedikit kesulitan dalam pekerjaan dan keg.sosial yang biasa


dilakukan

F32.1 EPISODE DEPRESIF SEDANG

Sekurang-kurangnya harus ada 2 dari 3 gejala utama

Ditambah sekurang-kurangnya 3 (sebaiknya 4) gejala lainnya

Lamanya seluruh episode berlangsung minimum 2 minggu

Kesulitan nyata untuk meneruskan kegiatan sosial, pekerjaan, dan


urusan RT

F32. 2 EPISODE DEPRESIF BERAT TANPA GEJALA PSIKOTIK

3 gejala utama harus ada

Ditambah sekurang-kurangnya 4 gejala lainnya, bebrapa diantaranya harus berintensitas berat

Bila ada gejala penting (agitas atau retardasi spikomotor) yang mencolok pasien tidak mau atau
tidak mampu melaporkan banyak gejala secara rinci penilaian secara menyeluruh thd episode
depresif berat masih dibenarkan

Episode depresif harus berlangsung minimal 2 minggu, jika amat berat dan onsetnya cepat
dibenarkan menegakkan diagnosis dalam kurun waktu <2 minggu

Sangat tidak mungkin pasien mampu meneruskan keg. sosial, pekerjaan, atau urusan RT (kecuali
terbatas)

F32.3 EPISODE DEPRESIF BERAT DENGAN GEJALA PSIKOTIK

Episode depresi berat memenuhi kriteria F32.2

Disertai waham, halusinasi atau stupor depresif.

Waham: ide ttg dosa, kemiskinan, atau malapetaka mengancam, dan pasien merasa
bertanggung jawab atas hal itu

Halusinasi: auditorik atau olfatorik (suara menghina atau menuduh, bau kotoran, daging busuk)

Retardasi Psikomotor stupor

Waham atau halusinasi dapat ditentukan sebagai serasi atau tidak serasi dg afek (mood
congruent)

F32.8 EPISODE DEPRESIF LAINNYA


F32.9 EPISODE DEPRESIF YTT

GANGGUAN DEPRESIF BERULANG


(F.33)
Bersifat

episode berulang dari:

- Episode depresi ringan (F32.0)


- Episode depresi sedang (F32.1)
- Episode depresi berat (F32.2 dan F32.3)
Episode masing-masing rata-rata 6 bulan, akan tetapi frekuensinya lebih jarang
dibanding bipolar
Tanpa

riwayat adanya episode tersendiri dari peninggian afek dan hiperaktivitas yang
memenuhi kriteria manik (F30.1 dan F30.2)
Katagori ini tetap harus digunakan jika ternyata ada episode singkat dari peninggian afek
dan hiperaktivitas ringan yg memenuhi kriteria hipomania (F30.0) segera sesudah suatu
episode depresif (terkadang tampaknya dicetusnya oleh tindakan pengobatan depresi)

Pemulihan

keadaan biasanya sempurna diantara episode, namun sebagian kecil pasien


mungkin mendapat depresi yang akhirnya menetap, terutama pada usila

Episode

masing-masing dalam berbagai tingkat keparahan, seringkali dicetuskan oleh


peristiwa kehidupan yang penuh stres atau trauma mental lain

F33. 0 GANGGUAN DEPRESI BERULANG, EPISODE KINI RINGAN

Kriteria gangguan depresif berulang (F33) harus dipenuhi, episode sekarang harus
memenuhi kriteria episode depresif ringan (F32.0)

Sekurang-kurangnya 2 episode berlangsung masing-masing min. 2 minggu, sela waktu


beberapa bulan tanpa gangguan afektif yang bermakna

F33. 1 GANGGUAN DEPRESI BERULANG, EPISODE KINI RINGAN

Kriteria gangguan depresif berulang (F33) harus dipenuhi, episode sekarang harus
memenuhi kriteria episode depresif sedang (F32.1)

Sekurang-kurangnya 2 episode berlangsung masing-masing min. 2 minggu, sela waktu


beberapa bulan tanpa gangguan afektif yang bermakna

F33. 2 GANGGUAN DEPRESI BERULANG, EPISODE KINI BERAT TANPA GEJALA PSIKOTIK

Kriteria gangguan depresif berulang (F33) harus dipenuhi, episode sekarang harus
memenuhi kriteria episode depresif berat tanpa gejala psikotik (F32.2)

Sekurang-kurangnya 2 episode berlangsung masing-masing min. 2 minggu, sela waktu


beberapa bulan tanpa gangguan afektif yang bermakna

F33.3 GANGGUAN DEPRESI BERULANG, EPISODE KINI BERAT DENGAN


GEJALA PSIKOTIK

Kriteria gangguan depresif berulang (F33) harus dipenuhi, episode sekarang


harus memenuhi kriteria episode depresif berat dg gejala psikotik (F32.3)

Sekurang-kurangnya 2 episode berlangsung masing-masing min. 2 minggu,


sela waktu beberapa bulan tanpa gangguan afektif yang bermakna

F33.4 GANGGUAN DEPRESIF BERULANG, KINI DALAM REMISI

Kriteria gangguan depresif berulang (F33) harus dipenuhi di masa lampau,


tapi keadaaan sekarang seharusnya tidak memenuhi kriteria untuk episode
depresif dg derajat keparahan apapun atau gangguan lain apapun dalam
F30-F39

Sekurang-kurangnya 2 episode berlangsung masing-masing min. 2 minggu,


sela waktu beberapa bulan tanpa gangguan afektif yang bermakna

F33.4 GANGGUAN DEPRESIF BERULANG LAINNYA


F33.4 GANGGUAN DEPRESIF BERULANG YTT

TERAPI

FARMAKOTERAPI

Antidepresan:
- Gol. SSRI (Selective Serotonin Reuptake Inhibitor)
- Gol. TCA (Tricyclic Antidepressant) amitriptilin dan notriptilin
- Gol. SNRI (Serotonin Norephinephrin Reuptake Inhibitor)
minacipran, venlafaxine
- Alfa2 Antagonis Mirtazapine

ECT (Electro Convulsive Therapy)

Psikoterapi CBT (Cognitive Behavior Therapy)

IPT (Interpersonal Therapy) gangguan depresi mayor

TERAPI

Depresi atipikal responsif terhadap MAOI (Mono-Amine Oxydase Inhibitor)

Gangguan Distimia kurang responsif thd pengobatan antidepresan

Gangguan Siklotimik direkomendasikan Mood Stabilizer lithium karbonat atau asam valproat

Gangguan Depresi Psikotik:

Kombinasi antidepresan-antipsikotik

ECT

Treatment refractory terapi kombinasi penambahan lihtium

Gangguan afektif dengan somaoterapi:

ECT

TMS (Transcranial Magnetic Stimulation)

VNS (Vagus Nerve Stimulation)

DBS

Bedah otak lekotomi

Pendekatan sesuai kebudayaan dan agama

LINI I GANGGUAN BIPOLAR

Obat Gol. Mood Stabilizer lithium karbonat dan lamotrigine

Pemberian antidepresan kurang efektif karena jangka panjang


hipomania atau mania

TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai