Anda di halaman 1dari 3

Salah Satu Kunci Sukses

Aplikasi INA-Cbgs di Rumah


Sakit
Umi Sjarqiah
26 Jun 2014 | 14:50
SALAH SATU KUNCI SUKSES APLIKASI INACBGs DI RUMAH SAKIT
Umi Sjarqiah

Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) merupakan bagian dari Sistem Jaminan So


Nasional (SJSN) yangdiselenggarakan dengan menggunakan mekanisme asura
kesehatan sosial yang bersifat wajib (mandatory) berdasarkan Undang-Undang Nomor
Tahun 2004 tentang SJSN dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan dasar keseha
masyarakat yang layak yang diberikan kepada setiap orang yang telah membayar iu
atau iurannya dibayar oleh Pemerintah. Dengan di mulainya JKN maka yang paling tera
berubah adalah pada sistem pembayaran yaitu dengan memakai sistem INA CBGs.
INA CGBs adalah sistem pembayaran dengan kelompok diagnosa penyakit berupa t
paket prospektif untuk pelayanan rawat jalan dan rawat inap selama satu episo
perawatan. Komitmen pemilik dan pimpinan RS sangat penting. Ada 3 pilar yang ha
dimiliki yaitu: coding, costing dan clinical pathwaydan ketiga pilar tersebut harus dilengk
dengan IT yang baik sebagai pengendalian yang di pimpin oleh seorang case manager.
harus memiliki semua pilar tersebut bila ingin sukses di era JKN.
Bagaimana ketiga pilar tersebut bekerja?
Pilar Coding : tahap pertama adalah mengenalkan code diagnosis dan prose
berdasarkan ICD X dan ICD IX CM kepada semua dokter. Dokter harus dapat menge
diagnosis yang terbiasa di tulis dalam bahasa latin menjadi bahasa Inggris. Diperluk
sosialisasi secara kelompok SMF atau personal untuk hal ini. Demikian juga perawat d
seluruh pegawai rumah sakit. Bagian rekam medik saat ini memainkan peranan ya
sangat penting. Garda terdepan adalah IGD dimana saat pasien masuk diagnosis ke
sudah tegak dalam 1x24jam dan kumpulkan semua diagnosis serta pemeriksa
penunjang yang dapat meningkatkan tarif sehingga memasuki ruangan rawat inap te
diketahui prospektif biayanya. Kendalikan obat dan penunjang sesuai Clinical Pathw
sejak awal.
Pilar costing:
Setelah prospektif biaya untuk kasus tersebut diketahui maka melalui tim costing , set
dokter, perawat dan tim keuangan dapat melihat apakah kasus ini merupakan kasus do
(untung) atau kasus resipien (rugi). Case manajer bersama Tim costing mengumpulk
dan memasukkan ke dalam kelompok tersebut agar dapat selalu memantau kasus ya
masuk. Diakhir bulan dapat terlihat apakah kasus donor lebih banyak dari kasus resipi
Bila melakukan tindakan diluar clinical pathway, maka dokter mengajukan varian mela
persetujuan case manager. Sebaiknya case manager adalah seorang dokter ya
melakukan analisa terhadap semua data yang masuk dan memberi masukan kepada
tiga pilar tersebut.
Pilar Clinical Pathway: berisi tentang aktivitas selama pasien masuk RS. Setiap RS ha
menyusun clinical pathway sebagai acuan dan pengendalian untuk merubah perila
masyarakat di rumah sakit khususnya perilaku dokter.
Bahwa dokter harus merubah perilaku untuk melengkapi resume medik selengk
lengkapnya dengan tulisan yang etrbaca atau mampu menggunakan IT, harus m
memikirkan bagaimana cara inovasi yang efektif dan efisien bila biaya untuk pas
resipien. Bahkan dapat membuat penelitian-penelitian terbaru tentang pengobatan d
teknik operasi
dalam rangka efektifitas dan efisiensi tersebut.
Buatlah tim BUSER (buru sergap) untuk kelengkapan dokumen rekam medik yaitu dok
jaga ruangan dan kepala ruangan yangsenantiasa memonitor kelengkapan rekam me
ini, jadikan hal tersebut sebagai penilaian kinerja dokter jaga dan kepala ruangan.Kom
medik dan komite keperawatan yang solid yang selalu membahas tentang mutu prof
masing2.
RS sakit harus berbenah dalam rangka berkompetisi sehat di era JKN ini, bila tidak ma
kemungkinan akan banyak yang gulung tikar. Hanya RS yang bisa efisien dan merub
perilaku SDM nya yang dapat bertahan di era JKN.

Anda mungkin juga menyukai