Sildenafil Untuk Disfungsi Ereksi
Sildenafil Untuk Disfungsi Ereksi
ABSTRACT
Erectile Dysfunction (ED) is a significant and common medical problem. That can affect a mans ego and
threaten his marriage relationships. There are many options available for the pharmacological treatment of
ED, but none as effective like sildenafil. Sildenafil represents a major breakthrough in the management of ED
and provides an opportunity to assess mens overall health. It is the first oral treatment for ED, with efficacy in
approximately 60-70% of patients depending on the cause of their ED. Although sildenafil is easy to use and
relatively lacks adverse events, but not every man can take this medicine. We must considered it before we give
sildenafil to the patients, because a man who take all forms of nitrates is an absolute contraindication for
sildenafil.
Key words : Erectile dysfunction, sildenafil,contraindication.
ABSTRAK
Disfungsi ereksi (DE) adalah masalah medis yang signifikan dan umum, yang dapat menjatuhkan ego
seorang pria dan mengancam hubungan kebahagiaan yang telah ada. Terdapat banyak pilihan obat-obatan yang
dapat dipergunakan dalam pengobatan DE, tetapi tidak ada yang memiliki efektivitas sebaik yang ditunjukkan
oleh sildenafil. Sildenafil merupakan suatu terobosan baru dalam penatalaksanaan DE dan memberi harapan
dalam menilai kesehatan pria secara keseluruhan. Ini adalah pengobatan oral yang pertama kali untuk DE,
dengan efikasi penggunaannya mencapai 60-70% tergantung dari penyebab DE pada pasien tersebut. Walaupun
penggunaan sildenafil sangat mudah dan relatif sedikit mempunyai efek samping, tetapi tidak semua pria dapat
memakainya. Seorang dokter harus mempertimbangkan kondisi pasiennya terlebih dahulu sebelum memberikan
obat tersebut. Seorang pria yang mendapat pengobatan preparat nitrat merupakan kontraindikasi absolut dari
penggunaan sildenafil.
Kata kunci : Disfungsi ereksi, sildenafil, kontraindikasi.
PENDAHULUAN
Disfungsi ereksi (DE) merupakan masalah
yang signifikan dan umum di bidang medis,
merupakan kondisi medis yang tidak berhubungan
dengan proses penuaan walaupun prevalensinya
meningkat sejalan dengan bertambahnya usia. Pria
dengan diabetes, penyakit jantung iskemik dan
penyakit vaskular perifer lebih banyak menderita
DE. (1) Hasil survei Massachusets Male Aging Study
(MMAS), (2) yang dilakukan pada pria usia 40
sampai 70 tahun mendapatkan 52% responden
116
ETIOLOGI
Banyak faktor yang berhubungan dengan
terjadinya DE ini. Walaupun secara garis besar
faktor penyebabnya dibagi menjadi penyebab
psikogenik dan organik, tetapi belum tentu salah
satu faktor tersebut menjadi penyebab tunggal DE.
Yang termasuk penyebab organik adalah (i) penyakit
kronik (misalnya aterosklerosis, diabetes dan
penyakit jantung); (ii) obat-obatan, contoh
antihipertensi (terutama diuretik thiazid dan
penghambat beta), antiaritmia (digoksin),
antidepresan dan antipsikotik (terutama
neuroleptik), antiandrogen, antihistamin II
(simetidin), (alkohol atau heroin); (iii) pembedahan/
operasi misal operasi daerah pelvis dan
prostatektomi radikal; (iv) trauma (misal spinal
cord injury) dan (v) radioterapi pelvis. Di antara
sekian banyak penyebab organik, gangguan vaskular
adalah penyebab yang paling umum dijumpai,
sedangkan faktor psikogenik meliputi depresi, stress,
*Terapi psikoseksual
KEUNTUNGAN
Penggunaan sesuai kebutuhan
Diterima oleh pasien
Pemberian mudah
Non farmakologik
Penggunaan sesuai kebutuhan
Penggunaan sesuai kebutuhan
Efikasi relatif aman
Penggunaan sesuai kebutuhan
Efikasi relatif aman
Efikasi relatif
Efikasi relatif
Untuk etiologi spesifik
Efektif pada kasus selektif
Tidak invasif
Aplikasi luas
PENGOBATAN
Berbagai jenis pengobatan yang tersedia untuk
mengatasi masalah DE dapat dilihat pada
tabel 1. (2)
Pengobatan oral dengan sindenafil
Obat-obat oral DE yang sudah tersedia di
pasaran maupun yang masih dalam penelitian
adalah inhibitor enzim phosphodiesterase (PDE)
5/sildenafil, apomorfin SL (sublingual), dan
phentolamine. (2) Pada makalah ini yang akan
dibahas adalah mengenai penggunaan sildenafil.
Sildenafil diakui oleh Food and Drug dengan
keberhasilan sekitar 60 70% tergantung pada
KERUGIAN
Efek samping
Sulit
Efek samping
Pemberian invasif lokal
Efek samping
Pemberian invasif lokal
Efek samping lokal
Invasif
Komplikasi operasi
Invasif
Biaya
Invasif
Efektivitas jangka panjang
tidak diketahui
Biaya
Efikasi tidak pasti
Tergantung motivasi pasien
Biaya
3.
4.
5.
121
6.
7.
8.
122