Menimbang :
Barang Kena Cukai dapat dilakukan dengan pembayaran atau pelekatan pita c
b. bahwa untuk pelaksanaan ketentuan tersebut butir a perlu diatur dengan Kepu
Mengingat :
(1)
Pelunasan cukai atas Barang Kena Cukai berupa etil alkohol atau etanol,
minuman yang mengandung etil alkohol dan konsentrat yang
mengandung etil alkohol dilakukan dengan cara pembayaran
(2)
Pelunasan cukai atas Barang Kena Cukai berupa hasil tembakau dilakukan
dengan cara pelekatan pita cukai.
Pasal 2
(1)
(2)
Apabila pelunasan cukainya dengan cara pelekatan pita cukai, Barang Kena
Cukai dianggap telah dilunasi dan dapat dikeluarkan
dari Pabrik atau diimpor untuk dipakai setelah dilekati pita cukai.
Pasal 3
(1)
Pembayaran cukai:
1. Pengusaha Pabrik, atau Pengusaha Tempat Penyimpanan atau Importir etil alkohol, minu
2.
b.
alkohol dan konsentrat yang mengandung etil alkohol melakukan pembayaran cukai di Ba
(Persero) Pos Indonesia setempat dengan menggunakan Surat Setoran Bea dan Cukai (S
Surat Setoran Bea dan Cukai tersebut adalah sebagai bukti pembayaran cukai.
1. Pengusaha Pabrik atau Importir hasil tembakau mengaju-kan pemesanan pita cukai ke K
Jenderal Bea dan Cukai dengan menggunakan formulir CK -1 sesuai contoh terlampir.
2. Pemesanan pita cukai sebagaimana dimaksud pada butir 1) dilakukan dengan pembayar
3.
4.
5.
(2)
Pelekatan pita cukai sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 ayat (2) dilakukan:
a.
b.
untuk Barang Kena Cukai yang diimpor, di negara asal Barang Kena Cukai atau di Pabrik atau di
Sementara atau di Tempat Penimbunan Berikat.
(3)
Pada pita cukai tercetak besarnya tarif cukai dan Harga Dasar pengenaan cukai.
(4)
a. pita cukai yang dilekatkan harus sesuai dengan tarif cukai dan Harga Dasar Barang Kena Cuk
b.
c.
d.
e.
pengemas;
pita cukai yang dilekatkan harus pita cukai yang belum pernah dipakai;
pita cukai yang dilekatkan harus utuh dan tidak lebih dari satu keping;
pita cukai harus dilekatkan pada kemasan Barang Kena Cukai yang tertutup dan menutup tem
yang tersedia;
untuk hasil tembakau berupa cerutu, pita cukai dapat dilekatkan pada batang demi batang ata
Pasal 4
Petunjuk pelaksanaan teknis Keputusan ini diatur lebih lanjut oleh Direktur Jenderal
Bea dan Cukai, Direktur Jenderal Anggaran, Direktur Jenderal Pajak, Direktur
Jenderal Pos dan Telekomunikasi dan Direksi Bank Indonesia, baik secara bersamasama maupun sendiri-sendiri sesuai bidang tugas masing-masing.
Pasal 5
Dengan berlakunya Keputusan ini, ketentuan yang mengatur tentang tatacara
pembayaran dan penyetoran cukai yang bertentangan dengan Keputusan ini
dinyatakan tidak berlaku lagi.
Pasal 6
Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengumuman keputusan ini
dengan penempatannya dalam Berita Negara Republik Indonesia.
Ditetapkan di
Jakarta
pada tanggal 1 April
1996
Menteri Keuangan,
ttd.
MAR IE MUHAMMAD
SALINAN sesuai dengan aslinya
u.b.
KEPALA BAGIAN T.U. DEPARTEMEN,
ttd.
Ny. HERTATI MULATSIH
NIP. 110016245