Anda di halaman 1dari 50

REKAYASA PROSES

PENANGANAN
LIMBAH DAN
EFFLUENT
REKAYASA PROSES (TG492)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNOLOGI


AGROINDUSTRI
FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN
KEJURUAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

1.

PENDAHULUAN
Limbah adalah suatu bahan yang terbuang
atau di buang dari aktivitas manusia, maupun
proses-proses alam yang belum mempunyai
nilai ekonomi, bahkan bisa memiliki nilai
ekonomi negatif.
Secara umum limbah dapat dibagi menjadi:
Limbah cair
Limbah padat
Limbah gas (udara)
Dari tingkat bahayanya dikenal dengan Limbah
Bahan Beracun dan Berbahaya (B3)
Jenis limbah tersebut memiliki sifat-sifat yang
berbeda, sehingga memerlukan metoda
pengelolaan limbah yang berbeda pula,
sebelum di buang ke lingkungan

2. PENGELOLAAN LIMBAH CAIR


Air limbah dapat berasal dari 3 sumber
yaitu:
a. Air limbah rumah tangga (domestik);
perumahan,perdangangan, rekreasi
b.Air limbah industri
c. Air limbah rembesan dan limpasan air hujan
Sifat-sifat air limbah dapat dibagi :
a. Sifat fisik (zat padat, warna, kekeruhan,
suhu, bau dan rasa)
b.Sifat kimia (bahan organik
(BOD,COD),DO,pH, alkalinitas, logamlogam,anion,phenol, deterjen dsb)
c. Sifat biologis (biota pencairan,
mikroorganisme dan toksinitas)

Jenis kegiatan pengolahan limbah dan tujuan agar


kosentrasinya mencapai taraf baku mutu effluen
disajikan :
Tabel : jenis kegiatan pengolahan limbah dan tujuannya
(sugiharto,1987) Tujuan Pengolahan
Jenis kegiatan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.

Penyaringan
Perajangan
Bak penangkap pasir
Bak penangkap lemak
Tangki ekualisasi
Netralisasi
Pengendapan
Reaktor lumpur aktif
Karbon aktif
Pengendapan kimiawi
Nitrifikasi/denitrifikasi
Air stripping
Pertukaran ion
Saringan pasir
Osmosis/elektrolisis
Desinfeksi

Untuk menghilangkan zat padat


Memotong benda yang berada dalam air limbah
Menghilangkan pasir dan koral
Memisahkan benda terapung
Melunakkan air limbah
Menetralkan asam atau basa
Menghilangkan benda tercampur
Menghilangkan bahan organik
Menghilangkan bau, benda yang tidak dapat diuraikan
Untuk mengendapkan fosfat
Menghilangkan nitrat secara biologis
Menghilangkan amoniak
Menghilangkan jenis zat tertentu
Menghilangkan partikel padat yang lebih kecil
Menghilangkan zat terlarut
Membunuh mikroorganisme

Berdasarkan komposisi dan sifat-sifatnya,


pengolahan air limbah dapat dilakukan secara
bertahap sebagai berikut :
2.1 Pengolahan pendahuluan (pretreatment)
Pengolahan pendahuluan bertujuan memisahkan
benda padat baik yang terapung maupun yang
mengendap, untuk memudahkan proses
pengolahan limbah selanjutnya. Pengolahan
pendahuluan dilakukan dengan pompa sentrifugal
dan biasanya di kombinasikan dengan alat
pencacah/perajang untuk memudahkan
penarikkan pasir
2.2 Pengolahan pertama (primary treatment)
Bertujuan untuk menghilangkan zat padat
tercampur melalui pengendapan atau
pengapungan. Digunakan bahan kimia tambahan
untuk menghilangkan pengendapan.

2.3 Pengolahan kedua (Secondary treatment)


Umumnya mencakup proses biologis untuk
mengurangi bahan organik melalui
mikroorganisme yang ada didalamnya.
Terdapat 2 hal penting dalam proses biologis:
a. Proses penambahan oksigen (aerasi)
b. Pertumbuhan bakteri dalam reaktor
Penambahan oksigen adalah salah satu usaha
oksidasi zat pencemar,sehingga kosentrasi zat
pencemar akan berkurang atau dapat
dihilangkan sama sekali.
Untuk mengurangi bahan organik yang ada
dalam air limbah diperlukan bakteri jenis
tertentu (biasanya campuran
mikroorganismenya) dalam jumlah yang cukup.
Digunakan reaktor pengolahan lumpur aktif dari
saringan penjernihan

2.4 Pengolahan ketiga (tertiary treatment)


merupakan pengolahan khusus sesuai dengan kandungan zat
pencemar yang terbanyak dalam air limbah.Pengolah ketiga berupa
:
a. Saringan pasir
Penyaringan akan memisahkan zat padat dan zat kimia terlarut
b. Saringan multimedia
Saringan menggunakan ukuran yang berbeda untuk memisahkan
granula berdasarkan ukuran partikelnya.
c. Precoal filter. Penyaringnya menggunakan tanah diatom atau perlit
d. Mkrostaining
Berupa drum yang berputar yang dibungkus oleh ayakan stainless
steel (20-50m) lumpur menempel diluar saringan kemudian
disemprot dengan air
e. Vakum filter
Saringan berupa drum horizontal yang dilapisi filter
f. Penyerapan (adsorption)
Menggunakan arang aktif, penyaring molekuler
g. Pengurangan besi(Fe) dan Mangan (Mn)
Menggunakan cara oksidasi, menggunakan oksidator (klorin atau
KMnO4)
h. Perubahan CN
CN dioksidasi menjadi CNO- dengan NaOH, NaOCl dan Cl2
i. Osmosis balik (Reverse osmosis)
Dilakukan untuk pengurangan bahan mineral

2.5 Pembunuhan Bakteri (desinfection)


Untuk mengurangi/ membunuh mikroorganisme
patogen yang ada dalam air limbah. Yang banyak
digunakan adalah Klorin untuk membunuh bakteri.
2.6 Pengolahan Lanjutan (Ultimate Disposal)
Dari pengolahan air limbah di atas menghasilkan
lumpur yang perlu ditangani khusus.
Pengolahan lumpur dilakukan dengan proses
sebagai berikut :
a. Proses pemekatan
b. Proses stabilisasi
c. Proses Pengaturan
d. Proses Pengurangan air
e. Proses Pengeringan
F. Proses Pembuangan

LIMBAH DI INDUSTRI
A. LIMBAH CAIR
a. LIMBAH KIMIA
1. LIMBAH KIMIA ANORGANIK
Logam2 Berat : Fe, Mn, Cr, Ca, dll. )
( Non Logam : H2SO4 )
2. LIMBAH KIMIA ORGANIK
Mengandung Lemak, protein,
karbohidrat
b. LIMBAH BIOLOGI
B. Limbah partikel dan gas (SO2, H2S, CH4,
NH3, dll.)

A. PENGOLAHAN LIMBAH CAIR

a. LIMBAH KIMIA
1. PENGOLAHAN LIMBAH CAIR
KIMIA ANORGANIK
DENGAN CARA :
1) OKSIDASI :
Dengan AERASE, KLORIN,
KMnO4)
2) PERTUKARAN ION

1) OKSIDASI
Oksidasi Dengan aerase
= Mengontakkan udara dg air
limbah agar kandungan logam,misal
Fe dan Mn yang ada dlm air limbah
bereaksi dg O2 yg ada di udara
membentuk endapan senyawa besi
dan Mangan.
Untuk Limbah mengandung Fe :
4Fe

2+

+ O2 +10H2O ==4Fe(OH)3 (s)+8H+

Untuk Limbah mengandung Mn :


Mn

2+

+ O2 + H2O

== MnO2(s) + 2H+

Ket : Aerasi efektif pd pH 6,5 8,5.


Pertanyaan :
Setelah diteliti di Lab, ditemukan dalam
IPAL PT. Y terdapat 5 kg Fe. Tentukan :
Dengan menggunakan aerase, berapa
volume O2 dan volume udara yang
dibutuhkan untuk mengendapkan 1 gr
Fe, 5 kg Fe ( Dalam kondisi normal ( Vol
1 mol gas = 22,4 L); Ar.Fe=56,Ar.O = 16
)

Jawaban :
Untuk 1 gr Fe :
4Fe 2++ O2 +10H2O== 4Fe(OH)3 (s)+
8H+

Fe = 1/56 ( n = mol = gr/Ar )


nO2 = x 1/56
Vol. O2 = x 1/56 x 22,4 L = 0,1 L
Vol udara=100/20x x 1/56 x 22,4
=0,5 L
n

Untuk 5 kg Fe ?

OKSIDASI DG KLORIN (klorinasi)


Fe

+ Cl2 +6H2O== 2Fe(OH)3 (s)+ 8H+ +2 Cl-

2+

Ket : Klorin berupa gas. Disimpan dalam bentuk cair dalam tabung
silinder dg P = 5-10 atm. Untuk klorinasi dilarutkan dalam air dan
dimasukkan dalam air limbah.

Oksidasi dg KMnO4
3Fe2++ KMnO4 +7H2O== 3Fe(OH)3 (s)+
MnO2 + K+ + 5H+
Pada prakteknya kebutuhan KMnO4 ternyata lebih sedikit dari
kebutuhan yang dihitung berdasarkan stoikiometri karena
terbentuk MnO2
oksidator.

berlebih yang dapat berfungsi sebagai

2)Pertukaran ion
menggunakan ion zeolit (Z)
= senyawa kompleks Natrium, Alumino,Silikat
dan pasir hijau
Contoh :
Na2Z + Fe(HCO3)2 == FeZ (s) + 2Na(HCO3)
Na2Z + Mn(HCO3)2 == MnZ(s) + 2Na(HCO3)

2.PENGOLAHAN LIMBAH CAIR KIMIA


ORGANIK
1) KOAGULASI
2)DENGAN PROSES ADSORPSI
3) DENGAN PROSES BIOLOGI

1) KOAGULASI
= Proses pembubuhan bahan kimia
ke dalam air agar kotoran dalam air
yang berupa bahan kimia padatan
tersuspensi dapat menggumpal dan
cepat mengendap.
Biasa digunakan tawas :
Al2(SO4)318H2O
Al2(SO4)3.18H2O+3Ca(HCO3)2==2Al(OH)3(s)+3CaSO4+6CO2 (g)+
18H2O
Al2(SO4)3.18H2O+3Ca(OH)2 == 2Al(OH)3 (s)+3CaSO4 +6CO2
18H2O
Ket : Ca(HCO3)2 dan Ca(OH)2 terkandung dalam air

(g)

Pengendapan kotoran terjadi karena


pembentukan Al(OH)3 yang berupa
partikel padat yg akan menarik
partikel-partikel kotoran sehingga
menggumpal bersama-sama,
Ion Al(OH)3 juga diperoleh dari hidrolisis
menjadi
besar dan berat
Al2(SO4)3.Reaksinya sbb :
membentuk flok dan segera dapat
Al (SO ) 18H O + H O == [Al(OH) ] .Al + 3SO + 18H =
mengendap.
2

4 3

3 6

3+

2-

Limbah cair organik mengandung koloid seperti


lumpur, [S2O2]n.xOH- , senyawa logam
organik seperti Fe dan Mn dalam zat warna
organik dan asam humus. Limbah-limbah tsb
bermuatan negatif.
Untuk mengendapkan limbah2 tsb
dibubuhkan koagulan yaitu Al2(SO4)3.nH2O
yang dalam air menjadi koloid [Al(OH)3]n.xAl3+
yang bermuatan positif. Koloid bermuatan
positif ini akan menarik koloid bermuatan
negatif dan menggumpal menjadi gumpalan
yang besar membentuk flok sehingga dapat
mengendapkan dan dapat dipisahkan lewat
saringan.

Cara pembubuhan tawas :


Sejumlah tawas dilarutkan dalam air
kemudian dimasukkan ke dalam air
limbah lalu diaduk dengan cepat
hingga merata selama kurang lebih
2 menit. Setelah itu kecepatan
pengadukan dikurangi sedemikian
rupa sehingga terbentuk gumpalangumpalan kotoran yang disebut flok.

2) PROSES ADSORPSI
Adsorpsi : kemampuan menempel
suatu zat pd permukaan.
Sorbat : bagian yg menempel
adsorben : bagian tempat menempel
CONTOH ADSORBEN : ARANG AKTIF

Adsorpsi dipengaruhi oleh :


permukaa suatu zat serta luas
areanya.
KARBON AKTIF MEMILIKI LUAS
PERMUKAANH 200 m2/g SHG AKTIF
MENYERAP ADSORBAT DLM JUMLAH
BESAR

Proses adsorpsi :
1. Molekul2 adsorbat dipindahkan dari bagian
terbesar larutan ke permukaan antara
2. Molekul2 adsorbat dipindahkan dr permukaan
antara ke permukaan luar adsorben
3. Molekul2 adsorbat dipindahkan ke permukaan
luar dario adsorben menyebar menuju pori-pori
adsorben
4. Molekul2 adsorben menempel padapermukaan
molekul pori-pori adsorben.

Hubungan matematis yg menggambarkan proses


diatas digambarkan oleh fruendlich dikenal
dengan
(isoterm freundlich, 1916 ):
Isoterm ini dikembangkan dg asumsi :
1) energi yg terlibat dlm proses adsorpsi tdk
selalu sama
2)tdk seluruh permkukaan media terlibat dlm
proses adsorpsi
3) energi dlm permukaanh media adalah
heterogen

3) PROSES BIOLOGI
a) PENGOLAHAN CARA AEROB
Bakteri Aerob
Bahan Organik + MO + O2 H2O + CO2
Pada proses ini : terdapat pd sebuah kolam berbentuk
segi empat, agak dangkal agar sinar matahari sampai
di dasar kolam.
i) PROSES KOLAM OKSIDASI
Faktor2 yg berpengaruh :
a.Dalam kolam : 1 1,5 m
b.Kondisi limbah : hrs disaring terlebih dahulu, pH 6,5
8,5.
c.Ikilim : saat kemarau baik, saat hujan tidak baik krn
terjadi kondisi anaerob.

ii) PROSES LUMPUR AKTIF


Baik karena mengandung zat pengurai shg
sangat baik untuk mengolah bahan organik
Untuk proses pengolahan perlu
dipertimbangkan :
a. Setiap meter kubik limbah air dibutuhkan
udara 8m3
b. Air limbah dlm tangki aerasi tidak lebih 8 jam
Keuntungan lumpur aktif : tidak menimbulkan
bau dan air olahan cukup baik

b) PENGOLAHAN CARA ANAEROB


Bakteri anaerob
Bahan organik

CH4 + CO2

Bekerja efisien pd suhu rendah 10-30oC, biaya


operasi rendah, cocok untuk proses industri dg
BOD tinggi dan padatan organik berjumlah besar.
Keuntungan : Penggunaan energi sedikit,
memproduksi gas yg dapat dimanfaatkan,
lumpur yg dihasilkan sedikit, bau tidak timbul.

b. LIMBAH BIOLOGIS ( MIKROORGANISME)


Contoh limbah biologi ( bakteri E.Coli, virus, dll. )
Bahan-bahan yang digunakan :
KLORIN (Cl2, KAPORIT ATAU Ca(OCl)2, OZON, SINAR UV,
NaOCl.
Beberapa hal yg perlu diperhatikan dalam memilih bahan
kimia adalah :
a. daya racun bahan kimia
b. waktu kontak yg diperlukan
c. efektifitasnya
d. rendahnya dosis
e. tidak toksik terhadap hewan dan
manusia
f. Tetap tahan terhadap air
g. biaya yang murah untuk pemakaian
yang massal

DALAM PERTIMBANGAN TSB DIGUNAKAN : Klorin,


O3, UV.
a) klorin berupa gas : Cl2
Cl2 + H2O ----- HOCl + H+ + Clb) Klorin oksida ( kaporit )
Ca(OCl)2
----- Ca2+ + 2OClOCl- + H+
----- HOCl
Ket : HOCl, OCl- : Free Available Chlorin Klor
Bebas )
Dengan daya bunuh HOCl 40 80 X > OCl-

III. PENGOLAHAN LIMBAH PADAT


Beberapa masalah limbah padat dapat dirinci
sebagai berikut : (Murthado dan Said,1987)
a. Limbah padat yang menimbulkan perasaan tidak
estetik, tidak indah dan jorok,kotor dan berserakkan
b. Pembuangan limbah padat (sampah) membutuhkan
lahan yang cukup luas, tertutup, jauh dari
pemukiman
c. Limbah padat terutama mengandung bahan organik
dan anorganik, merupakan sarang lalat, tikus, anjing,
dan kucing liar.
d. Limbah padat dapat menghasilkan pencemaran
bau,gas dan debu.Bila membusuk mencemari air
permukaan
e. Limbah padat tercampur baur, tanpa pemilahan
sehingga sulit ditangani
f. Limbah padat tidak fleksibel,akan menumpuk di satu
tempat baru ditangani

3.1 Penanganan Limbah Padat


dilakukan dengan :
Pengangkutan ke TPS atau TPA
Pengumpulan
Penyimpanan
Pengolahan Pendahuluan

3.2 Pengolahan Limbah Padat


Pengolahan limbah padat secara umum adalah :
a. Penumpukkan (dumping)

Untuk menutupi lekukan tanah,rawa atau jurang (sifatnya bisa terbuka


atau tertutup)
b. Pencacahan (grinding)
c. Reduksi Limbah Organik

Pengukusan sampah untuk mengurangi bahan-bahan organik


d. Pengempaan agar kompak dan padat
e. Penggilingan atau penghancuran limbah
f.

Oksidasi basah
Pencampuran dengan air supaya terjadi proses fermentasi anaerobik
menghasilkan gas metana (biogas)

g. Pencernaan anaerobik untuk menghasilkan gas


h. Pengomposan
i.

Pembakaran

j.

Sanitasi dalam Tanah


Menumpuk sampah itutup dengan tanah, mengurangi polusi udara (bau)

k. Pirolisis : dekomposisi senyawa kimia pada suhu tinggi dengan


pembakaran yang sempurna

B. PENGOLAHAN LIMBAH PARTIKEL DAN


GAS

PRESIPITATOR

Bagaimana cara kerja presipator?


Muatan listrik diterapkan pada partikel tertarik ke perangkat.
Kemudian partikel ditangkap di piring yang dibebankan.
Kelebihan: memiliki biaya operasi yang relatif rendah.
Beberapa melakukan tugasnya dengan baik untuk
menghilangkan debu, serbuk sari, dan asap.

IV. PENGELOLAAN KUALITAS UDARA


4.1 Karakteristik Limbah Udara
Polutan udara primer dapat dibedakan :
- Karbon monoksida (CO)
- Nitrogen Oksida (Nox)
- Hidrokarbon (HC)
- Sulfur Oksida (Sox)
- Dan Partikel
Sumber polusi utama adalah :
transportasi,industri dan rumah tangga
Yang mempengaruhi kosentrasi polutan
adalah: suhu, angin, dan kondisi geografis

4.2 Prinsip Pengendalian Pencemaran Udara


Metoda pengendalian pencemaran
(Corbitt,1990)yaitu:
1. Pada titik sumbernya
2. Pengenceran secara alami atas pencemar
udara sampai batas kosentrasi dimana
tidak membahayakan manusia, binatang,
tanaman dan barang-barang.
4.3 Pengendalian
4.4 Pengendalian
4.5 Pengendalian
4.6 Pengendalian
ruangan

Emisi Partikulat
Limbah Gas
Bau (Odor)
kualitas udara dalam

v. PENGELOLAAN LIMBAH B3
Limbah B3(bahan beracun dan
berbahaya) adalah limbah yang
memenuhi salah satu atau lebih
karakteristik :
Mudah meledak
Mudah terbakar
Bersifat reaktif
Beracun
Menyebabkan infeksi
Bersifat korosif

Teknologi yang digunakan mengolah limbah


B3 yaitu :
1.Pembakaran
Penangganan dengan panas, proses
kimia,fisik dan biologi yang mengubah
bahan berbahaya menjadi kurang atau tidak
berbahaya
2.Pengolahan di dalam tanah
yang selain mengubah limbah berbahaya
juga sebagai tempat penyimpan seterusnya
3.Pengolahan biologi
Teknologi yang dapat mengolah limbah
organik dan logam B3 menggunakan
teknologi Bioremediasi yang memanfaatkan
mikroorganisme

Limbah Gas
a. Scrubber (alat untuk membersihkan gas
yg mudah bereaksi dg air )
Prinsif kerja alat :
Mencampurkan air dg uap/gas dalam
satu kolam. Pada umumnya arah
aliran berlawanan agar kontak uap/
gas dg air dapat sempurna.

SCRUBBER

SCRUBBER

SCRUBBER
Setelah dedusting biasanya scrubber digunakan untuk
menghilangkan gas asam seperti HCl dan SO2. Dua
proses scrubbing digunakan, basah scrubber dan
(kuasi-) scrubber kering. Dalam scrubber basah gas
buang disemprot dengan campuran cair dari air dan
kapur. Polutan gas asam bereaksi dengan cairan
untuk membentuk gipsum yang dapat dihapus dari air
limbah untuk menghasilkan drywalls. Menggunakan
proses scrubbing kering solusi air diganti dengan
bubuk kapur atau campuran bubur air dan kapur.
Untuk kontrol operasi yang tepat dari pemantauan
proses kering terus menerus HCl, SO2 dan
konsentrasi H2O sangat penting. Solusi kami:

Cara kerja Scrubber dg menara


penyemprot
Gas kotor masuk dari bagian dasar akibat
tekanan. Gas membumbung ke atas
sementara dari atas dimasukkan pipa air
yg dilengkapi dg sprayer ( penyemprot )
shg air keluar merupakan titik2 air
memenuhi menara. Karena gaya berat,
titik air turun sementara gas naik
bersama udara. Gas yang terkandung dlm
udara bereaksi dg air dan turun kebawah
lalu ditampung dan dialirkan ke tempat
tertentu.

b. Adsorpsi ( menyerap gas dengan


menempelkan gas pada permukaan ), ada 2
macam :
(1) Adsorpsi fisik atau Van der Waals
- Panas adsorpsi rendah ( sekitar 10.000
kal/mole )
- Kesetimbangan adsorpsi reversibel dan
cepat
Misal : adsorpsi gas pada arang aktif
(2) Adsorpsi kimia atau adsorpsi aktivasi
-Panas adsorpsi tinggi (20.000-100.000
kal/mole)
-Adsorpsi terjadi dengan pembentukan
senyawa kimia, hingga ikatannya lebih
kuat.
Contoh : adsorpsi CO pada W,
O2 pada Ag,Au,Pt,C
H2 pada Ni

Beberapa Contoh IPAL


Secara Skematik
1. Industri Pulp

Klarifier

Aerator

Air

Air
Kotor

Olahan
Bak Aerasi

Bak Pengendap

Tangki Flokulasi

Pemekat
Lumpur

Pompa

Filter Aid Filter Vacum


Penampung Lumpur Kering

2. Industri Kertas

Air

Air
Kotor

Olahan

Tangki
Koagulasi
Udara

Pompa
Tangki Udara Jenuh

TERIMA KASIH
SELAMAT BELAJAR

Anda mungkin juga menyukai