PENANGANAN
LIMBAH DAN
EFFLUENT
REKAYASA PROSES (TG492)
1.
PENDAHULUAN
Limbah adalah suatu bahan yang terbuang
atau di buang dari aktivitas manusia, maupun
proses-proses alam yang belum mempunyai
nilai ekonomi, bahkan bisa memiliki nilai
ekonomi negatif.
Secara umum limbah dapat dibagi menjadi:
Limbah cair
Limbah padat
Limbah gas (udara)
Dari tingkat bahayanya dikenal dengan Limbah
Bahan Beracun dan Berbahaya (B3)
Jenis limbah tersebut memiliki sifat-sifat yang
berbeda, sehingga memerlukan metoda
pengelolaan limbah yang berbeda pula,
sebelum di buang ke lingkungan
Penyaringan
Perajangan
Bak penangkap pasir
Bak penangkap lemak
Tangki ekualisasi
Netralisasi
Pengendapan
Reaktor lumpur aktif
Karbon aktif
Pengendapan kimiawi
Nitrifikasi/denitrifikasi
Air stripping
Pertukaran ion
Saringan pasir
Osmosis/elektrolisis
Desinfeksi
LIMBAH DI INDUSTRI
A. LIMBAH CAIR
a. LIMBAH KIMIA
1. LIMBAH KIMIA ANORGANIK
Logam2 Berat : Fe, Mn, Cr, Ca, dll. )
( Non Logam : H2SO4 )
2. LIMBAH KIMIA ORGANIK
Mengandung Lemak, protein,
karbohidrat
b. LIMBAH BIOLOGI
B. Limbah partikel dan gas (SO2, H2S, CH4,
NH3, dll.)
a. LIMBAH KIMIA
1. PENGOLAHAN LIMBAH CAIR
KIMIA ANORGANIK
DENGAN CARA :
1) OKSIDASI :
Dengan AERASE, KLORIN,
KMnO4)
2) PERTUKARAN ION
1) OKSIDASI
Oksidasi Dengan aerase
= Mengontakkan udara dg air
limbah agar kandungan logam,misal
Fe dan Mn yang ada dlm air limbah
bereaksi dg O2 yg ada di udara
membentuk endapan senyawa besi
dan Mangan.
Untuk Limbah mengandung Fe :
4Fe
2+
2+
+ O2 + H2O
== MnO2(s) + 2H+
Jawaban :
Untuk 1 gr Fe :
4Fe 2++ O2 +10H2O== 4Fe(OH)3 (s)+
8H+
Untuk 5 kg Fe ?
2+
Ket : Klorin berupa gas. Disimpan dalam bentuk cair dalam tabung
silinder dg P = 5-10 atm. Untuk klorinasi dilarutkan dalam air dan
dimasukkan dalam air limbah.
Oksidasi dg KMnO4
3Fe2++ KMnO4 +7H2O== 3Fe(OH)3 (s)+
MnO2 + K+ + 5H+
Pada prakteknya kebutuhan KMnO4 ternyata lebih sedikit dari
kebutuhan yang dihitung berdasarkan stoikiometri karena
terbentuk MnO2
oksidator.
2)Pertukaran ion
menggunakan ion zeolit (Z)
= senyawa kompleks Natrium, Alumino,Silikat
dan pasir hijau
Contoh :
Na2Z + Fe(HCO3)2 == FeZ (s) + 2Na(HCO3)
Na2Z + Mn(HCO3)2 == MnZ(s) + 2Na(HCO3)
1) KOAGULASI
= Proses pembubuhan bahan kimia
ke dalam air agar kotoran dalam air
yang berupa bahan kimia padatan
tersuspensi dapat menggumpal dan
cepat mengendap.
Biasa digunakan tawas :
Al2(SO4)318H2O
Al2(SO4)3.18H2O+3Ca(HCO3)2==2Al(OH)3(s)+3CaSO4+6CO2 (g)+
18H2O
Al2(SO4)3.18H2O+3Ca(OH)2 == 2Al(OH)3 (s)+3CaSO4 +6CO2
18H2O
Ket : Ca(HCO3)2 dan Ca(OH)2 terkandung dalam air
(g)
4 3
3 6
3+
2-
2) PROSES ADSORPSI
Adsorpsi : kemampuan menempel
suatu zat pd permukaan.
Sorbat : bagian yg menempel
adsorben : bagian tempat menempel
CONTOH ADSORBEN : ARANG AKTIF
Proses adsorpsi :
1. Molekul2 adsorbat dipindahkan dari bagian
terbesar larutan ke permukaan antara
2. Molekul2 adsorbat dipindahkan dr permukaan
antara ke permukaan luar adsorben
3. Molekul2 adsorbat dipindahkan ke permukaan
luar dario adsorben menyebar menuju pori-pori
adsorben
4. Molekul2 adsorben menempel padapermukaan
molekul pori-pori adsorben.
3) PROSES BIOLOGI
a) PENGOLAHAN CARA AEROB
Bakteri Aerob
Bahan Organik + MO + O2 H2O + CO2
Pada proses ini : terdapat pd sebuah kolam berbentuk
segi empat, agak dangkal agar sinar matahari sampai
di dasar kolam.
i) PROSES KOLAM OKSIDASI
Faktor2 yg berpengaruh :
a.Dalam kolam : 1 1,5 m
b.Kondisi limbah : hrs disaring terlebih dahulu, pH 6,5
8,5.
c.Ikilim : saat kemarau baik, saat hujan tidak baik krn
terjadi kondisi anaerob.
CH4 + CO2
Oksidasi basah
Pencampuran dengan air supaya terjadi proses fermentasi anaerobik
menghasilkan gas metana (biogas)
Pembakaran
j.
PRESIPITATOR
Emisi Partikulat
Limbah Gas
Bau (Odor)
kualitas udara dalam
v. PENGELOLAAN LIMBAH B3
Limbah B3(bahan beracun dan
berbahaya) adalah limbah yang
memenuhi salah satu atau lebih
karakteristik :
Mudah meledak
Mudah terbakar
Bersifat reaktif
Beracun
Menyebabkan infeksi
Bersifat korosif
Limbah Gas
a. Scrubber (alat untuk membersihkan gas
yg mudah bereaksi dg air )
Prinsif kerja alat :
Mencampurkan air dg uap/gas dalam
satu kolam. Pada umumnya arah
aliran berlawanan agar kontak uap/
gas dg air dapat sempurna.
SCRUBBER
SCRUBBER
SCRUBBER
Setelah dedusting biasanya scrubber digunakan untuk
menghilangkan gas asam seperti HCl dan SO2. Dua
proses scrubbing digunakan, basah scrubber dan
(kuasi-) scrubber kering. Dalam scrubber basah gas
buang disemprot dengan campuran cair dari air dan
kapur. Polutan gas asam bereaksi dengan cairan
untuk membentuk gipsum yang dapat dihapus dari air
limbah untuk menghasilkan drywalls. Menggunakan
proses scrubbing kering solusi air diganti dengan
bubuk kapur atau campuran bubur air dan kapur.
Untuk kontrol operasi yang tepat dari pemantauan
proses kering terus menerus HCl, SO2 dan
konsentrasi H2O sangat penting. Solusi kami:
Klarifier
Aerator
Air
Air
Kotor
Olahan
Bak Aerasi
Bak Pengendap
Tangki Flokulasi
Pemekat
Lumpur
Pompa
2. Industri Kertas
Air
Air
Kotor
Olahan
Tangki
Koagulasi
Udara
Pompa
Tangki Udara Jenuh
TERIMA KASIH
SELAMAT BELAJAR