Anda di halaman 1dari 5

Seide (silk/sutera)

Bersifat tidak licin seperti sutera biasa karena sudah dikombinasi dengan perekat, tidak diserap
tubuh. Pada penggunaan disebelah luar maka benang harus dibuka kembali.
Warna : hitam dan putih
Ukuran : 5,0-3
Kegunaan : menjahit kulit, mengikat pembuluh arteri (arteri besar) dan sebagai teugel (kendali)
Plain catgut
Diserap tubuh dalam waktu 7-10 hari
Warna : putih dan kekuningan
Ukuran : 5,0-3
Kegunaan : untuk mengikat sumber perdarahan kecil, menjahit subkutis dan dapat pula
dipergunakan untuk menjahit kulit terutama daerah longgar (perut, wajah) yang tak banyak
bergerak dan luas lukanya kecil.
Plain catgut harus disimpul paling sedikit 3 kali, karena dalam tubuh akan mengembang.
Chromic catgut
Berbeda dengan plain catgut, sebelum dipintal ditambahkan krom, sehinggan menjadi lebih keras
dan diserap lebih lama 20-40 hari.
Warna : coklat dan kebiruan
Ukuran : 3,0-3
Kegunaan : penjahitan luka yang dianggap belum merapat dalam waktu 10 hari, untuk menjahit
tendo untuk penderita yang tidak kooperatif dan bila mobilisasi harus segera dilakukan.
Ethilon
Benang sintetis dalam kemasan atraumatis (benang langsung bersatu dengan jarum jahit) dan
terbuat dari nilon lebih kuat dari seide atau catgut. Tidak diserap tubuh, tidak menimbulkan
iritasi pada kulit dan jaringan tubuh lain
Warna : biru dan hitam
Ukuran : 10,0-1,0
Penggunaan : bedah plastic, ukuran yang lebih besar sering digunakan pada kulit, nomor yang
kecil digunakan pada bedah mata.
Ethibond
Benang sintetis(polytetra methylene adipate). Kemasan atraumatis. Bersifat lembut, kuat, reaksi
terhadap tubuh minimum, tidak terserap.
Warna : hiaju dan putih
Ukuran : 7,0-2
Penggunaan : kardiovaskular dan urologi
Vitalene
Benang sintetis (polimer profilen), sangat kuat lembut, tidak diserap. Kemasan atraumatis
Warna : biru
Ukuran : 10,0-1
Kegunaan : bedah mikro terutama untuk pembuluh darah dan jantung, bedah mata, plastic,
menjahit kulit

Vicryl
Benang sintetis kemasan atraumatis. Diserap tubuh tidak menimbulkan reaksi jaringan. Dalam
subkuitis bertahan 3 minggu, dalam otot bertahan 3 bulan
Warna : ungu
Ukuran : 10,0-1
Penggunaan : bedah mata, ortopedi, urologi dan bedah plastic
Supramid
Benang sintetis dalam kemasan atraumatis. Tidak diserap
Warna : hitam dan putih
Kegunaan : penjahitan kutis dan subkutis
Linen
Dari serat kapas alam, cukup kuat, mudah disimpul, tidak diserap, reaksi tubuh minimum
Warna : putih
Ukuran : 4,0-0
Penggunaan : menjahit usus halus dan kulit, terutama kulit wajah
Steel wire
Merupakan benang logam terbuat dari polifilamen baja tahan karat. Sangat kuat tidak korosif,
dan reaksi terhadap tubuh minimum. Mudah disimpul
Warna : putih metalik
Kemasan atraumatuk
Ukuran : 6,0-2
Kegunaan : menjahit tendo

Ukuran benang
Ukuran benang dinyatakan dalam satuan baku eropa atau dalam satuan metric. Ukuran terkecil
standar eropa adalah 11,0 dan terbesar adalah ukuran 7.
Ukuran benang merupakan salah satu factor yang menentukan kekuatan jahitan. Oleh karena itu
pemilihan ukuran benang untuk menjahit luka bedah bergantung pada jaringan apa yang dijahit
dan dengan pertimbangan factor kosmetik. Sedangkan kekuatan jahitan ditentukan oleh jumlah
jahitan, jarak jahitan, dan jenis benangnya. Pada wajah digunakan ukuran yang kecil (5,0 atau
6,0)
Lokasi penjahitan
Fasia
Otot
Kulit
Lemak
Hepar
Ginjal
Pancreas
Usus halus

Jenis benang
Semua
Semua
Tak diserap
Terserap
Kromik catgut
Semua catgut
Sutera atau kapas
Catgut, sutera, kapas

Ukuran
2,0-1
3,0-0
2,0-6,0
2,0-3,0
2,0-0
4,0
3,0
2,0-3,0

Usus besar
Tendon
Kapsul sendi
Peritoneum
Bedah mikro

Kromik catgut
Tak terserap
Tak terserap
Kromik catgut
Tak terserap

4,0-0
5,0-3,0
3,0-2,0
3,0-2,0
7,0-11,0

1. Jenis-jenis jahitan
a. Jahitan terputus (Interrupted Suture)
Paling sering digunakan

b. Jahitan simpul tunggal/ terputus sederhana (Simple Interrupted Suture)

c. Jahitan matras horizontal (Interrupted Mattress)


Untuk menautkan fascia dan aponeurosis (lembaran luas berserat yang
melekatkan satu otot dengan yang lain)

d.

Jahitan matras vertical


Digunakan untuk menjahit secara
mendalam, jika eversi tepi luka tidak
bisa dicapai hanya dengan jahitan
terputus

e. Jahitan matras modifikasi


Modifikasi dari matras horizontal tetapi menjahit daerah luka seberangnya
pada daerah subkutannya
f.

Jahitan kontinu
Menjahit luka yang lama, penjahitan kulit kepala, dan keuntung
hemostasis tepi luka

g. Jahitan jelujur sederhana


Sangat sederhana, sama seperti menjelujur baju, tidak disarankan pada
jaringan ikat longgar

h. Jahitan jelujur festoon


Jahitan kontinyu dengan mengaitkan benang pada jahitan sebelumnya,
biasanya sering digunakan pada jahitan peritoneum

i.

Jahitan jelujur horizontal


Jahitan kontinyu yang diselingi dengan jahitan horizontal
j. Jahitan simpul intrakutan
Untuk menjahit area yang dalam dan menghindari jahitan kulit luar dan
bekas jahitan pada kulit.
k. Jahitan jelujur intrakutan
Jahitan jelujur dilakukan di bawah kulit, menghasilkan kosemtik yang baik.

Sumber :

Buku ajar ilmu bedah, R Sjamsuhidajat dan Wim de Jong


Bedah minor, dr. Sumiardi Karakata dan dr. Bob Bachsinar

Anda mungkin juga menyukai