: ISTIVA AMEILIA
NIM
: 13030234021
KELAS
: KA 2013
A. Pengertian Dasar
Organisasi merupakan suatu sistem kerja sama dari sekelompok orang, barang atau
unit tertentu untuk mencapai suatu tujuan. Mengorganisasi berarti menyusun sekelompok
orang atau staf dan sumber daya yang lain untuk melaksanakan suatu rencana atau
program kerja untuk mencapai suatu tujuan yang telah ditetapkan. Mengorganisasi juga
dapat diartikan melakukan suatu proses untuk menetapkan seseorang untuk melakukan
kegiatan, yang meliputi bagaimana dan kapan itu dilakukan, serta sumber daya apa yang
diperlukan untuk memperoleh hasil yang diharapkan.
Manajemen merupakan proses merencanakan dan memperlakukan sistem kerja dan
berbagai sumber daya dan bagaimana cara memperoleh staf untuk mencapai tujuan yang
telah ditetapkan. Jadi manajemen berkaitan dengan mengatur orang, ruang, barang, uang
dan waktu untuk mencapai tujuan organisasi.
Di laboratorium pendidikan, guru dapat bertindak sebagai manajer laboratorium. Dan
tugasnya harus memastikan bahwa:
Stafnya memperoleh fasilitas dan material yang diperlukan untuk melaksanakan tugas
mereka.
Anggaran yang diperlukan cukup.
Gangguan keselamatan kerja dikurangi seminimal mungkin.
Peraturan-peraturan yang bekaitan dengan pekerjaa harus dipatuhi.
Seluruh organisasi berjalan dengan lancar.
Manajemen yang sukses akan meningkatkan efisiensi suatu organisasi, baik organisasi
Ilmu pengetahuan alam merupakan pengetahuan ilmiah, yaitu pengetahuan yang telah
mengalami uji kebenaran melalui metode ilmiah, ciri-cirinya: objektif, metodik,
sistematis, universal, dan tentatif. Pokok bahasan dalam IPA adalah alam dan segala
isinya.
Hakikat IPA meliputi empat unsur utama, yaitu:
1. Sikap: rasa ingin tahu tentang benda, fenomena alam, makhluk hidup, serta hubungan
sebab akibat yang menimbulkan masalah baru yang dapat dipecahkan melalui
prosedur yang benar. IPA bersifat open ended.
2. Proses: prosedur pemecahan masalah melalui metode ilmiah. Metode ilmiah meliputi
penyusunan hipotesis, perancangan eksperimen atau percobaan, evaluasi, pengukuran,
dan penarikan kesimpulan.
3. Produk: berupa fakta, prinsip, teori, dan hukum
4. Aplikasi: penerapan metode ilmiah dan konsep IPA dalam kehidupan sehari-hari.
Keempat unsur tersebut tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Unsur tersebut
diharapkan dapat muncul, sehingga peserta didik dapat mengalami proses pembelajaran
secara utuh, memahami fenomena alam melalui kegiatan pemecahan masalah, metode
ilmiah, dan bagaimana cara ilmuwan menemukan fakta baru. Pada masa kini, IPA sebagai
proses, sikap, dan aplikasi tidak tersentuh dalam pembelajaran. Pembelajaran hanya
bersifat teacher centered, guru hanya menyampaikan IPA sebagai produk dan peserta
didik menghafal informasi aktual. Peserta didik tidak dibiasakan untuk mengembangkan
potensi berpikirnya. Cara berpikir yang dikembangkan dalam kegiatan belajar belum
menyentuh domain afektif dan psikomotor.
Pada abad 21, diperlukan cara pembelajaran yang dapat menyiapkan peserta didik
untuk mampu berpikir logis, kritis dan kreatif, serta dapat berargumentasi dengan benar.
Faktanya, tidak banyak peserta didik yang menyukai IPA karena dianggap sulit atau
karena mereka tidak berminat menjadi ilmuwan atau ahli teknologi. Tapi tetap diharapkan
pembelajaran IPA di sekolah dapat disajikan secara menarik, efisien, dan efektif. Siswa
dapat melakukan pengamatan dan atau percobaan.
Pada abad ke 17, penjelasan yang pada mulanya dapat diterima cukup denga
penjelasan tanpa didukung experimen. Experimen menjadi signifikan, karena dapat
dipergunakan untuk menguji hipotesa. Yang akhirnya menjadikan penjelasan yang
dihasilnya menjadi lebih bernilai. Dengan banyak melakukan experimen dan observasi
keterampilan indera dan keterampilan tangan peserta didik dalam mengunakan alat akan
meningkat.
5.
6.
7.
8.
Mengamati
Mengklasifiksikan
Mengukur
Mencari hubungan
9. Menyimpulkan
10. Membuat model
11. Mengidentifikasi
12. Mengumpulkan dan
mengolah data
13. Membayangkan
14. Mengingat
15. Ketermpilan
lain
Berhipotesis
Meramalkan
Berkomunikasi
Bereksperimen
menggunakan alat
30.
31.
32.
33.
34.
35.
36.
37.
38.
39.
40.
41.
42.
43.
44.
45.
46.
47.
48.
49.
50.
51.
52.
53.
54.
55.
56.
57.
58.
59.
LABORATORIUM
60.
61.
62.
63.
LAB.
LAB. NON-PENDIDIKAN
64. PENDIDIKAN
65.
- Perusahaan air minum
66.
- Industri semen
67.
- Kepolisian
68.
- LIPI
69.
70.
71.
72.
LAB. PEND.TINGGI
LAB. PEND MENENGAH
73.
74.
- Kedokteran75.
- Perkapalan 76.
- Bahasa
77.
- Geologi 78.
- Farmasi 79.
- Pertanian
Skema penglompokan Laboratorium
- Analisis
- Peikanan
- Farmasi (SMF)
- PERTANIAN (SPMA)
LAB.
LAB.
PEND MENENGAH
- Kesehatan
(SPPH)
- PEND
SMA MENENGAH
Teknologi
(STM)
UMUM
KEJURUAN
- SMP
LAB. PEND MENENGAH
LAB. PEND MENENGAH
80.
81.
82.
94.
83.
84.
85.
86.
87.
88.
89.
90.
91. BAB II
92. FUNGSI DAN PERANAN LABORATORIUM
93.
Walaupun berdasarkan jenjangnya, laboratorium pendidikan dapat dipisahakan
misalnya:
mengenai
masalah
pengembangan
pengetahuan atas fakta-fakta, asas dan prinsip, terminologi, konsep dan generalisasi
dan pengembangan proses intelektual mengenai penelitian.
2) Bidang sikap/afektif, misalnya: pengembangan sikap kejujuran, ingin tahu, tanggung
jawab dan mandiri, serta kerja sama.
3) Bidang keterampilan/psikomotor, misalnya: mengenai keterampilan menggunakan
alat dan bahan secara produktif dan aman, mengukur secara cermat.
B. Laboratorium sebagai metode pendidikan
97.
Dua metode dalam sistem instruksional IPA, yakni metode pengamatan, dan
metode percobaan yang merupakan metode terpenting. Laboratorium dalam memerankan
fungsinya yang kedua akan memperlengkapi siswa dengan berbagai macam keterampilan
fisik dan mental yang fundamental. Sumbangan laboratorium dalam aspek ini adalah:
a. Menumbuhkan dan mengembangkan keterampilan dalam pengamatan dan
kecermatan dalam pencatatan saat pengamatan dan pengumpulan data.
b. Kemampuan dalam menyusun hasil pengamatan dan penganalisaan.
c. Kemampuan dalam menarik kesimpulan secara logis.
d. Kemampuan mengkomunikasikan hasil percobaan secara jelas dan lengkap.
memilih
dan
mempersiapkan
peralatan
dan
bahan,
serta
menggunakannya.
g. Ketaatan dalam mematuhi petunjuk dan peraturan tata tertib kerja.
98.
LABORATORIUM
Aspek pengetahuan/kognitif:
AspekAspek
ketermpilan/psikomotor:
sikap/afektif:
-fakta-fakta, asas/prinsip, terminologi, generalisasi
-sikap
-penggunaan
ingin tahu,
alattanggung
dan bahan,
jawab,
pengukuran
kerja sama,
dengan
sikap
Bagan METODE
Fungsi
PRASARANA
dan
PRASARANA
PENGAMATAN
METODE
METODE
Peranan
IPA
IPA
PENDIDIKAN
berdasarkan
berdasarkan
PENGAMATAN
Laboratorium
PERCOBAAN
PENDIDIKAN
pengamataan
percobaan
menghargai
cermar,
penyusunan
metode
ilmiah
data.