id
digilib.uns.ac.id
SKRIPSI
Siti Arifah
G0009200
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
Surakarta
commit to user
2013
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
PENGESAHAN SKRIPSI
Skripsi dengan judul: Hubungan Tingkat Pengetahuan Wanita Pasangan Usia
Subur (PUS) tentang Kanker Serviks dengan Pemanfaatan Pelayanan Tes
Inspeksi Visual Asetat (IVA) di Puskesmas Sangkrah, Surakarta
Siti Arifah, NIM: G0009200, Tahun: 2013
Telah diuji dan sudah disahkan di hadapan Dewan Penguji Skripsi
Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta
Pada Hari Jumat, Tanggal 11 Januari 2013
Pembimbing Utama
Nama : Heru P. Samadi, dr., Sp.OG (K)
NIP : 19650831 199003 1 002
(.)
Pembimbing Pendamping
Nama : Nur Hafidha Hikmayani, dr., M. Clin.Epid.
NIP : 19761225 2005 01 2 001
(.)
Penguji Utama
Nama : H. Tri Budi W, dr., Sp.OG (K)
NIP : 19510421 198011 1 002
(.)
Penguji Pendamping
Nama : Endang Sahir Ies, Dra., M.S., A.And
NIP : 19500107 197903 2 001
(.)
Surakarta,
Ketua Tim Skripsi
Dekan FK UNS
Muthmainah, dr., M.Kes Prof. Dr. Zainal Arifin Adnan, dr., Sp.PD-KR-FINASIM
NIP 19660702 199802 2 001
NIP 19510601 197903 1 002
commit to user
ii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
PERNYATAAN
Dengan ini menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya yang pernah
diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi, dan
sepanjang pengetahuan penulis tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah
ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam
naskah dan disebutkan dalam daftar pustaka.
Siti Arifah
NIM G0009200
commit to user
iii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
ABSTRAK
iv
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
ABSTRACT
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
PRAKATA
Segala puji bagi Allah, atas rahmat dan pertolongan-Nya sehingga penulis
dapat menyelesaikan skripsi yang Hubungan Tingkat Pengetahuan Wanita
Pasangan Usia Subur (PUS) tentang Kanker Serviks dengan Pemanfaatan
Pelayanan Tes Inspeksi Visual Asetat (IVA) Di Puskesmas Sangkrah,
Surakarta Shalawat dan salam tercurah kepada Rasulullah Muhammad dan
keluarganya yang suci.
Penulisan skripsi ini dilakukan dalam rangka memenuhi salah satu syarat
dalam menyelesaikan program pendidikan dokter di FK UNS Surakarta. Dalam
proses penyusunan skripsi ini, penulis tak lepas dari bantuan dan dukungan berbagai
pihak. Oleh karena itu, penulis menyampaikan rasa terima kasih kepada:
1. Prof. Dr. Zainal Arifin Adnan, dr., SpPD-KR-FINASIM selaku Dekan FK
UNS Surakarta.
2. Muthmainah, dr., M.Kes, selaku Ketua Tim Skripsi FK UNS Surakarta.
3. Heru Priyanto Samadi, dr., Sp. OG (K), selaku Pembimbing Utama yang
telah memberikan bimbingan dan motivasi bagi penulis dalam penelitian ini.
4. Nur Hafidha Hikmayani, dr., M. Clin.Epid., selaku Pembimbing Pendamping
yang telah memberikan bimbingan dan motivasi bagi penulis dalam
penelitian ini.
5. H. Tri Budi W., dr., Sp. OG (K), selaku Penguji Utama yang telah
memberikan saran dan masukan demi kesempurnaan penulisan skripsi ini.
6. Endang Sahir Ies, Dra., M.S., A.And., selaku Penguji Pendamping yang telah
memberikan saran dan masukan demi kesempurnaan penulisan skripsi ini.
7. Seluruh Dosen dan Staf Bagian Obstetri Ginekologi RSUD Dr. Moewardi,
Surakarta dan Bagian Skripsi FK UNS Surakarta.
8. Seluruh Staf Puskesmas Sangkrah Surakarta yang telah banyak membantu
dalam pelaksanaan penelitian skripsi ini.
9. Keluarga tercinta, Ayah, Mama, dan Mas Tosa yang menjadi motivator utama
penulis dalam menyusun skripsi ini.
10. Sahabat-sahabat yang tak tergantikan Regina, Fiqih, Laili, dan Rully yang
telah memberikan dukungan dan motivasi dan selalu membantu penulis.
11. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini.
Penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat.
Surakarta,
Siti
commit to user
vi
Januari 2013
Arifah
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR ISI
PRAKATA ....................................................................................................... vi
DAFTAR ISI .................................................................................................... vii
DAFTAR TABEL ............................................................................................ ix
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................ 1
A. Latar Belakang ................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .............................................................................. 3
C. Tujuan Penelitian ............................................................................... 4
D. Manfaat Penelitian ............................................................................. 4
BAB II LANDASAN TEORI .......................................................................... 5
A. Tinjauan Pustaka ................................................................................ 5
B. Kerangka Pemikiran........................................................................... 29
C. Hipotesis ............................................................................................ 30
BAB III METODE PENELITIAN .................................................................. 31
A. Jenis Penelitian .................................................................................. 31
B. Lokasi dan Waktu Penelitian ............................................................. 31
C. Subjek Penelitian ............................................................................... 31
D. Rancangan Penelitian......................................................................... 33
E. Definisi Operasional, Variabel Penelitian, dan Skala Pengukuran .... 33
G. Metode dan Alat Pengumpulan Data ................................................. 34
H. Metode Pengolahan Data dan Analisis Data ..................................... 37
BAB IV HASIL PENELITIAN ....................................................................... 40
A. Hasil Uji Validitas dan Realibilitas Kuesioner .................................. 40
B. Karakteristik Subjek Penelitian.......................................................... 41
C. Tingkat Pengetahuan tentang Kanker Serviks ................................... 42
D. Pemanfaatan Pelayanan Tes Inspeksi Visual Asetat (IVA) ............... 44
commit to user
vii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
viii
commit to user
viii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR TABEL
commit to user
ix
1
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
BAB I
PENDAHULUAN
2
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
3
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Hasilnya pun langsung didapat, dan sensitivitas serta spesifitasnya cukup baik
(Samadi, 2011).
Namun dalam pelaksanaannya, metode ini masih mengalami kendala
seperti keengganan wanita diperiksa karena malu. Penyebab lain seperti
keraguan akan pentingnya pemeriksaan, kurangnya pengetahuan, serta
ketakutan merasa sakit saat pemeriksaan (Irawan, 2010). Pengetahuan tentang
kanker serviks di Indonesia masih tergolong rendah, hanya sekitar 2% dari
wanita di Indonesia yang tahu tentang kanker serviks (Retnosari, 2006).
Karena alasan inilah, peneliti ingin memahami lebih jauh tentang
pemanfaatan pelayanan metode IVA sebagai metode pencegahan kanker
serviks di Puskesmas Sangkrah, Surakarta dan menghubungkannya dengan
tingkat pengetahuan wanita Pasangan Usia Subur tentang kanker serviks itu
sendiri.
Puskesmas Sangkrah dipilih karena memiliki klinik Infeksi Menular
Seksual (IMS) yang menyediakan layanan tes Inspeksi Visual Asetat (IVA).
Layanan ini sudah cukup banyak dimanfaatkan oleh wanita Pasangan Usia
Subur di Wilayah Kerja Puskesmas Sangkrah dibandingkan Puskesmas lainnya
di Surakarta.
B. Perumusan Masalah
Adakah hubungan tingkat pengetahuan wanita Pasangan Usia Subur
(PUS) tentang kanker serviks dengan pemanfaatan pelayanan tes Inspeksi
Visual Asetat (IVA) di Puskesmas Sangkrah, Surakarta?
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
4
digilib.uns.ac.id
C. Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara tingkat pengetahuan
wanita Pasangan Usia Subur (PUS) tentang kanker serviks dengan
pemanfaatan pelayanan tes Inspeksi Visual Asetat (IVA) di Puskesmas
Sangkrah, Surakarta.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat teoretis
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi ilmiah mengenai
hubungan antara tingkat pengetahuan wanita Pasangan Usia Subur (PUS)
tentang kanker serviks dengan pemanfaatan pelayanan tes Inspeksi Visual
Asetat (IVA).
2. Manfaat aplikatif
a. Hasil penelitian ini dapat dimanfaatkan oleh petugas kesehatan untuk
mengetahui gambaran tingkat pengetahuan wanita tentang deteksi dini
kanker serviks dengan tes IVA di Wilayah Kerja Puskesmas Sangkrah,
Surakarta sehingga dapat direncanakan suatu strategi pelayanan
kesehatan untuk menindaklanjutinya.
b. Hasil penelitian ini dapat menambah tingkat pengetahuan masyarakat
tentang deteksi dini kanker serviks dengan tes IVA sehingga
menumbuhkan perilaku positif untuk pencegahan kanker serviks melalui
skrining dengan tes IVA.commit to user
5
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Tinjauan Pustaka
1. Pengetahuan
a. Pengertian Pengetahuan
Pengetahuan merupakan hasil dari tahu yang terjadi setelah
orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu.
Penginderaan terjadi melalui panca indera manusia yaitu indera
penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba. Sebagian besar
pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga. Pengetahuan
yang siap pakai membantu seseorang untuk berpikir cepat dan tepat
(Notoadmojo, 2003). Berdasarkan kamus besar Bahasa Indonesia
(2005) pengetahuan (knowledge) didefinisikan sebagai kepandaian atau
segala sesuatu yang diketahui. Pengetahuan juga bisa didefinisikan
sebagai informasi atau maklumat yang diketahui atau disadari oleh
seseorang (Depdiknas, 2005)
b. Cara Memperoleh Pengetahuan
Berbagai macam cara yang telah digunakan sepanjang sejarah
manusia untuk memperoleh pengetahuan maka dapat dikelompokkan
menjadi dua yakni cara tradisional (non ilmiah) melalui cara coba salah
(trial and error), kekuasaan atau otoritas, pengalaman pribadi, serta
commit to user
5
6
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
adat
istiadat,
nilai-nilai,
kebiasaan-kebiasaan
dan
7
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
8
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
(syntesis),
menunjuk
kepada
kemampuan
untuk
9
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
kemampuan untuk menyusun formulasi baru dari formulasiformulasi yang ada. Contoh sintesis adalah, dapat menyusun, dapat
merencanakan, dapat meringkaskan, dapat menyesuaikan dan
sebagainya terhadap suatu teori atau rumusan-rumusan yang telah
ada.
6) Evaluasi (evaluation) berkaitan dengan kemampuan untuk
melakukan penilaian terhadap suatu objek atau materi. Penilaian
tersebut didasarkan pada suatu kriteria yang ditentukan sendiri
ataupun yang telah ada. Misalnya, dapat membandingkan antara
anak yang cukup gizi dengan anak yang kekurangan gizi.
d. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pengetahuan
Secara umum, pengetahuan seseorang dipengaruhi oleh beberapa
faktor, di antaranya:
1) Pendidikan
Pendidikan adalah sebuah proses pengubahan sikap dan tata laku
seseorang atau kelompok dan juga usaha mendewasakan manusia
melalui upaya pengajaran dan pelatihan, yang bertujuan untuk
mencerdaskan manusia. Melalui pendidikan seseorang akan
memperoleh pengetahuan. Semakin tinggi tingkat pendidikan
formal seseorang maka semakin berkualitas hidupnya di mana
seseorang akan dapat berpikir logis dan memahami informasi yang
diperolehnya.
commit to user
10
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
2) Media
Media adalah sarana yang dapat dipergunakan oleh seseorang dalam
memperoleh pengetahuan, misalnya televisi, radio, koran, dan
majalah.
3) Paparan Informasi
Informasi adalah data yang diperoleh dari observasi terhadap
lingkungan sekitar yang diteruskan melalui komunikasi dalam
kehidupan sehari-hari (Meliono, 2007).
4) Pengalaman
Pengetahuan yang didapat dari pengalaman langsung (first hand
knowlegde) adalah pembentuk sikap yang sangat kuat (Gregory,
2004).
e. Pengetahuan tentang Kanker Serviks
Pengetahuan tentang kanker serviks merupakan pencapaian
individu terhadap salah satu dari 6 tingkat pengetahuan di atas tentang
pengertian, penyebab, tanda dan gejala, faktor risiko, serta upaya
pencegahan kanker serviks. Pengetahuan terhadap penyakit kanker
serviks dapat diperoleh individu melalui cara masing-masing, dan
umumnya berkorelasi dengan tingkat pendidikan, paparan informasi
mengenai kanker serviks baik berupa penyuluhan, iklan, maupun ada
tidaknya keluarga yang menderita kanker serviks. Pengukuran
pengetahuan tersebut dapat dilakukan dengan teknik wawancara atau
menanyakan isu dasar seputar kanker serviks kepada subjek yang
commit to user
11
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
3. Kanker Serviks
a. Pengertian
Kanker serviks adalah kanker yang tumbuh dan berkembang pada
serviks atau mulut rahim, khususnya berasal dari lapisan epitel atau lapisan
terluar permukaan serviks. (Samadi, 2011)
commit to user
12
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
b. Penyebab
Penyebab utama kanker serviks adalah infeksi Human Papilloma
Virus (HPV). Pada lebih dari 90% kanker serviks ditemukan DNA virus
HPV (Edianto, 2006)
HPV adalah anggota famili paporidae, yaitu sekelompok virus
heterogen yang memiliki untaian ganda DNA tertutup. Gen virus ini
mengkode 6 protein pembaca kerangka pembuka awal (early open reading
fame protein) yaitu E1, E2, E3, E4, E5, E6 dan E7 yang berfungsi sebagai
protein pengatur. Selain itu, gen virus ini juga mengkode 2 protein pembaca
kerangka pembuka lambat (late open reading frame protein) L1 dan L2
yang menyusun kapsid virus (Garcia, 2009).
Menurut
risiko
dalam
menimbulkan
kanker
serviks,
HPV
13
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
(Garcia,
2009).
Terdapat
tiga
faktor
utama
yang
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
14
digilib.uns.ac.id
c. Patogenesis
Virus HPV genitalis risiko tinggi dimulai saat virus masuk ke dalam
tubuh melalui epitel skuamosa yang mengalami luka mikro saat koitus atau
melalui epitel skuamosa yang immature di daerah zona transisional (T zone)
(Garcia, 2009). Menurut Mardjikoen (2005), T zone atau Squamous
Collumnar Junction (SCJ) adalah daerah peralihan epitel skuamosa yang
terdapat di ektoserviks (porsio) menjadi epitel kolumnar yang terdapat di
endoserviks.
Pada awalnya virus menempel di permukaan sel, kemudian virus
melakukan penetrasi melalui membran plasma sel. Virus memasukkan
DNA-nya ke dalam sel dan melakukan uncoating atau pelepasan kapsid.
DNA virus yang telah memasuki sel kemudian melakukan penyisipan
(insertion) pada protoonkogen DNA manusia (Garcia, 2009). Protoonkogen
yang telah mengalami mutasi tersebut selanjutnya disebut sebagai onkogen
(Garcia, 2009).
Pada sel normal, protoonkogen mengkode pembuatan peptida yang
merangsang pertumbuhan dan diferensiasi sel, tetapi tidak menimbulkan
kanker. Sebaliknya, protoonkogen yang telah mengalami transformasi
menjadi onkogen mengkode pembuatan peptida yang dapat menimbulkan
kanker (Sukardja, 2000). Onkogen tersebut menyebabkan terjadinya mutasi
pada gen penekan tumor (tumor cupressor gene) TP53 (sehingga terjadi
degradasi protein p53 melalui pengikatan dengan E6) dan RB (melalui
pengikatan dan penginktivasian protein Rb oleh E7) sehingga sel mengalami
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
15
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
16
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
17
digilib.uns.ac.id
morfologi berupa gambaran sel-sel imatur, inti sel yang atipik, perubahan
rasio inti/ sitoplasma dan kehilangan polaritas yang normal. Displasia
bukan merupakan suatu bentuk kanker tetapi akan mengganas menjadi
kanker bila tidak diatasi (Hacker, 2005). Displasia dikelompokkan lagi
menjadi 3 berdasarkan perkembangan luas perubahan morfologi yang
terjadi pada epitel leher rahim. yaitu:
a) Displasia ringan (CIN I) : sel-sel yang mengalami perubahan
morfologi hanya sebatas 1/3 bagian atas dari lapisan epithelium
serviks;
b) Displasia sedang (CIN II) : ditandai dengan perubahan morfologi sel
yang telah mencapai 2/3 bagian dari lapisan atas epithelium serviks;
c) Displasia berat (CIN III) : ditandai dengan lebih banyaknya variasi
dari sel dan ukuran inti, orientasi yang tidak teratur, dan hiperkromasi
yang telah melebihi 2/3 lapisan atas epithelium serviks, namun belum
menginvasi jaringan stroma di bawahnya.
2) Perkembangan terakhir adalah bila perubahan displasia berlanjut hingga
menginvasi jaringan stroma di bawahnya, maka perubahan ini disebut
karsinoma in situ atau kanker (Aziz, 2002).
e. Faktor Risiko
Faktor risiko kanker serviks adalah segala sesuatu yang berhubungan
dengan inisiasi transformasi atipik serviks dan perkembangan dari displasia.
Transformasi atipik merupakan daerah atipik (abnormal) yang terletak di
antara perbatasan sel-sel squamouscolumnar serviks yang asli dengan sel-sel
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
18
digilib.uns.ac.id
yang baru terbentuk akibat metaplasia sel columnar menjadi sel squamous
(Azis, 2002).
Penyakit keganasan khusus wanita ini merupakan penyakit menular
seksual yang berasosiasi dengan infeksi kronik Human Papiloma Virus
(HPV) tipe onkogenik. Oleh sebab itu, faktor risiko kanker serviks
cenderung sama dengan faktor risiko penyakit menular seksual lainnya
(Randall, 2005).
Beberapa faktor-faktor yang menyebabkan perempuan terpapar HPV
(sebagai penyebab dari kanker leher rahim) adalah sebagai berikut:
1) Hubungan seks pada usia muda
Faktor ini merupakan salah satu faktor risiko terpenting karena
penelitian para pakar menunjukkan bahwa semakin muda wanita
melakukan hubungan seksual maka semakin besar risiko terkena kanker
leher rahim. Wanita yang melakukan hubungan seks pertama sekali
pada usia kurang dari 17 tahun mempunyai risiko 3 kali lebih besar
daripada wanita yang berhubungan seksual pertama sekali pada usia
lebih dari 20 tahun (Sukaca, 2009).
2) Multipartner seksual
Risiko terkena kanker serviks meningkat 10 kali lipat pada wanita
yang mempunyai teman seksual 6 orang atau lebih. Bukan hanya ini
saja, bila seorang suami juga berganti-ganti pasangan seksual dengan
wanita lain misalnya Wanita Tuna Susila (WTS), maka suaminya dapat
membawa virus HPV kepada istrinya (Sukaca, 2009).
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
19
digilib.uns.ac.id
3) Jumlah paritas
Paritas merupakan keadaan di mana seorang wanita pernah
melahirkan bayi yang dapat hidup (viable). Paritas yang berisiko adalah
dengan memiliki jumlah anak lebih dari 2 orang atau jarak persalinan
terlampau dekat. Hal ini dikarenakan persalinan yang demikian dapat
menyebabkan timbulnya perubahan sel-sel abnormal pada mulut rahim.
Jika jumlah anak yang dilahirkan melalui jalan normal banyak, maka
dapat menyebabkan terjadinya perubahan sel abnormal dari epitel pada
mulut rahim, dan dapat berkembang menjadi keganasan (Sukaca, 2009).
4) Pemakaian alat kontrasepsi
Penggunaan kontrasepsi oral dalam jangka waktu lama (5 tahun
atau lebih) meningkatkan risiko kanker leher rahim hingga 2 kali lipat
(Sukaca, 2009). Dalam hal ini, yang dimaksud adalah kontrasepsi yang
hanya mengandung progestin (Smith et al, 2003).
5) Riwayat merokok
Risiko kanker serviks tipe skuamosa oleh tipe HPV tipe 16 atau
HPV tipe 18 meningkat pada perokok berat (Kapeu, 2009). Tembakau
mengandung bahan-bahan karsinogenik baik yang dihisap sebagai
rokok maupun yang dikunyah. Asap rokok menghasilkan polycylic
aromatic hydrocarbons heterocylic amine yang sangat karsinogenik dan
mutagenik, sedangkan bila dikunyah akan menghasilkan nitrosamine.
Bahan dari tembakau yang dihisap terdapat pada getah serviks wanita
perokok dan dapat menjadi kokarsinogen infeksi HPV. Selain itu,
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
20
digilib.uns.ac.id
21
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
diagnosis
kanker
serviks
ditegakkan,
pemeriksaan
commit to user
22
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Keterangan
Stadium 0
Stadium I
Stadium Ia
superfisial
dikelompokkan
sebagai
Stadium Ia2
Stadium Ib
Stadium Ib1
Stadium Ib2
Stadium II
Telah melibatkan
commit to user
vagina,
tetapi
belum
23
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
melibatkan parametrium
Stadium IIb
Infiltrasi
ke
parametrium,
tetapi
belum
Stadium IIIa
Stadium IIIb
Stadium IV
Stadium IVa
Stadium IVb
perpustakaan.uns.ac.id
24
digilib.uns.ac.id
25
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
merupakan
pemeriksaan
visual
serviks
dengan
4. Tes IVA
a. Definisi
Tes visual dengan menggunakan larutan asam cuka (asam asetat
2%) dan larutan iodium lugol pada leher rahim dan melihat perubahan
commit to user
26
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Temuan Klinis
Normal
Atipik
Abnormal
plak putih
epitel acetowhite
Kanker serviks
commit to user
27
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
28
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
commit to user
29
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
B. Kerangka Pemikiran
Penyebab dan
faktor risiko
Pengetahuan tentang
kanker serviks
Pemeriksaan
DNA HPV
Pencegahan
Kolposkopi
Deteksi dini
Pap Smear
Tes IVA
Pengetahuan
tentang tes IVA
Keterangan :
Perilaku
Tidak diteliti
Diteliti
commit to user
Melakukan
Tes IVA
Tidak melakukan
Tes IVA
30
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
C. Hipotesis
. Ada hubungan antara tingkat pengetahuan wanita Pasangan Usia
Subur (PUS) tentang kanker serviks dengan pemanfaatan pelayanan Tes
Inspeksi Visual Asetat (IVA) di Wilayah Kerja Puskesmas Sangkrah,
Surakarta.
commit to user
31
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Desain penelitian ini adalah observasional analitik dengan pendekatan
cross sectional.
B. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan di Wilayah Kerja Puskesmas Sangkrah,
Surakarta. Penelitian ini dijadwalkan akan dimulai pada minggu ke-1
hingga minggu ke-4 bulan Desember tahun 2012.
C. Subjek Penelitian
1.
Populasi target
Populasi target dalam penelitian ini adalah wanita Pasangan
Usia Subur (PUS) yang pernah atau sedang memeriksakan diri di
Klinik Kesehatan Ibu dan Anak Puskesmas Sangkrah, Surakarta.
2.
32
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
jumlah
sampel
dengan
menggunakan
rumus
1
1
N
N d
857
857 0,1
89,6
90 orang
: jumlah populasi
commit to user
33
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
D. Rancangan Penelitian
Populasi
Kriteria Inklusi/
Eksklusi
Simple Random Sampling
Sampel
Tingkat Pengetahuan
Baik
Tingkat Pengetahuan
Sedang
Tingkat Pengetahuan
Kurang
Pemanfaatan Pelayanan
Tes IVA
Pemanfaatan +
Pemanfaatan -
Analisis Data
34
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
2.
Variabel_Terikat
Pemanfaatan pelayanan tes IVA merupakan suatu tindakan yang
dilakukan wanita Pasangan Usia Subur dalam menyikapi adanya
pelayanan tes IVA. Pemanfaatan tes IVA dikategorikan menjadi 2 yaitu
memanfaatkan layanan dan tidak memanfaatkan layanan yang dinilai dari
jawaban atas pertanyaan dalam kuesioner (Lampiran 1) dan dikonfirmasi
dengan data dari Puskesmas Sangkrah. Jika terdapat perbedaan, maka
data yang dipakai adalah data dari Puskesmas.
Skala pengukuran variabel: nominal
3.
Variabel Luar
Variabel luar (tidak dikendalikan) yang mempengaruhi hasil penelitian ini adalah
tingkat pendidikan, paparan informasi, dan pengalaman.
perpustakaan.uns.ac.id
35
digilib.uns.ac.id
36
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
menilai
konsistensi
internal
alat
ukur
dengan
37
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Entry data
Kuesioner yang telah diisi oleh responden terlebih dahulu
diperiksa untuk mengecek kebenaran data berdasarkan pengisian
kuesioner. Pada tahap ini peneliti melakukan pengecekan
kelengkapan data yang ada terutama dalam kelengkapan data
kuesioner.
commit to user
38
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
b.
Skoring
Pada tahap ini dilakukan penilaian pada data yaitu untuk skor
pengetahuan
kanker
serviks.
Untuk
masing-masing
item
Coding
Dilakukan dengan memberi tanda pada masing-masing jawaban
dengan kode berupa angka, sehingga memudahkan proses
pemasukan data di komputer. Dalam hal ini, tingkat pengetahuan
mengenai kanker serviks dikode sebagai 2 (tinggi), 1 (sedang),
dan 0 (rendah). Pemanfaatan pelayanan Tes IVA dikode sebagai
1 (memanfaatkan) dan 0 (tidak memanfaatkan).
d.
Cleaning
Cleaning adalah kegiatan pengecekan kembali data penelitian,
apakah ada kesalahan dalam entry, skoring dan coding. Kesalahan
dapat terjadi pada saat data diproses ke dalam komputer.
e.
Processing
Processing adalah proses pengolahan data agar dapat dianalisis
secara statistik.
commit to user
39
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
2. Analisis Data
Analisis data terdiri dari analisis deskriptif dan analitik. Analisis
deskriptif menjelaskan karakter sampel penelitian, sedangkan analisis
analitik terdiri dari analisis univariat dan bivariat.
a.
Analisis Univariat
Analisis ini digunakan untuk mendeskripsikan frekuensi dan
persentase masing-masing variabel, baik variabel bebas maupun
variabel terikat.
b.
Analisis Bivariat
Analisis ini digunakan untuk menjelaskan hipotesis hubungan
variabel bebas dengan variabel terikat. Hubungan antara variabel
bebas (tingkat pengetahuan kanker serviks) dengan variabel
terikat (pemanfaatan pelayanan tes IVA) dianalisis dengan uji 2.
Dari hasil analisis ini dapat ditetapkan apakah hipotesis penelitian
(Ha) diterima. Ha diterima jika nilai p lebih kecil dari 0,1 ( =
0,1).
commit to user
40
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
BAB IV
HASIL PENELITIAN
commit to user
40
41
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Frekuensi
3
22
45
20
90
Persentase (%)
3,3
24,4
50,0
22,2
100,0
Frekuensi
37
46
7
90
Persentase (%)
41,1
51,1
7,8
100,0
42
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Tabel
4.3
Frekuensi
Persentase (%)
55
35
90
memperlihatkan
pembagian
61,1
38,9
100,0
responden
menurut
tingkat
43
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
<20
3
5,5
0
0
3
3,3
Umur (tahun)
20-30
30-40
17
23
30,9
41,8
5
22
14,3
62,9
22
45
24,4
50,0
>40
12
21,8
8
22,9
20
22,2
Total
55
100
35
100
90
100
commit to user
44
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Frekuensi
Persentase (%)
Frekuensi
Persentase (%)
Frekuensi
Persentase (%)
Tingkat Pendidikan
SDSMA
PT
SMP
21
32
2
38,2
58,2
3,6
16
14
5
45,7
40
14,3
37
46
7
41,1
51,1
7,8
Total
55
100
35
100
90
100
Pada tabel 4.5 dapat dilihat bahwa jumlah responden dengan tingkat
pengetahuan tinggi yang memiliki pendidikan terakhir SD-SMP adalah 16
orang (45,7%), yang memiliki pendidikan terakhir SMA sebanyak 14 orang
(40%) dan selebihnya sebanyak 5 orang (14,3%) memiliki pendidikan
terakhir Perguruan Tinggi. Responden yang memiliki tingkat pengetahuan
sedang mayoritas memiliki pendidikan terakhir SMA yaitu sebanyak 32 orang
(58,2%), yang memiliki pendidikan terakhir SD-SMP sebanyak 21 orang
(38,2%), sedangkan yang memiliki pendidikan terakhir Perguruan Tinggi
hanya sebanyak 2 orang (3.6%).
commit to user
45
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Frekuensi
Responden
Berdasarkan
Pemanfaatan
Frekuensi
Persentase (%)
56
34
90
62,2
37,8
100,0
Tabel 4.7 Tabulasi Silang antara Pemanfaatan Pelayanan Tes IVA dengan
Umur
Pemanfaatan Pelayanan
Tes IVA
Frekuensi
Tidak
Persentase (%)
Frekuensi
Ya
Persentase (%)
Frekuensi
Total
Persentase (%)
<20
3
5,4
0
0
3
3,3
Umur (tahun)
20-30
30-40
19
28
33,9
50
3
17
8,8
50
22
45
24,4
50,0
>40
6
10,7
14
41,2
20
22,2
Total
56
100
34
100
90
100
46
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Tabel 4.8 Tabulasi Silang antara Pemanfaatan Pelayanan Tes IVA dengan
Tingkat Pendidikan
Pemanfaatan Pelayanan
Tes IVA
Tidak
Ya
Total
Frekuensi
Persentase (%)
Frekuensi
Persentase (%)
Frekuensi
Persentase (%)
Tingkat Pendidikan
SDSMA
PT
SMP
18
35
3
32,1
62,5
5,4
19
11
4
55,9
32,4
11,8
37
46
7
41,1
51,1
7,8
Total
56
100
34
100
90
100
Uji Statistik
2
9,137
0,003
47
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
commit to user
48
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
BAB V
PEMBAHASAN
perpustakaan.uns.ac.id
49
digilib.uns.ac.id
(Murti, 2011). Setelah menyingkirkan 3 item yang tidak valid dari 33 item
keseluruhan dalam kuesioner, nilai alpha Cronbach mengalami peningkatan dari
0,867 menjadi 0,904. Hal ini menunjukkan bahwa reliabilitas kuesioner semakin
baik dan memiliki konsistensi internal yang tinggi. Alat ukur yang konsisten
secara internal dan stabil dapat digunakan kembali pada penelitian selanjutnya dan
akan memberikan hasil yang juga signifikan dengan kondisi-kondisi yang identik.
Secara keseluruhan, kuesioner tingkat pengetahuan tentang kanker serviks
yang digunakan dalam penelitian ini dapat digunakan oleh peneliti lain dalam
penelitian yang berhubungan dengan tingkat pengetahuan tentang kanker serviks
karena validitas dan reliabilitasnya cukup baik.
B. Karakteristik Sosiodemografis Responden
Responden yang berusia kurang dari 20 tahun berjumlah 3 (3,3%). Usia 20
sampai dengan 30 tahun berjumlah 22 responden (24,4%) dan usia 30 hingga 40
tahun berjumlah 45 responden (50%). Sedangkan yang berusia lebih dari 40
tahun berjumlah 20 responden (22,2%). Karena sampel diambil dengan teknik
simple random sampling, maka setiap orang yang berada pada batasan usia 15-49
tahun dan masuk kriteria inklusi dapat dijadikan responden. Persentase responden
berusia 30-40 tahun yang tinggi ini sesuai dengan proporsi wanita Pasangan Usia
Subur di Wilayah Kerja Puskesmas Sangkrah. Menurut data dari Petugas
Lapangan Keluarga Berencana (PLKB) Kecamatan Pasar Kliwon, di Wilayah
Kerja Puskesmas Sangkrah terdapat 1,04% wanita PUS berusia kurang dari 20
tahun, 16,08% berusia 20-29 tahun, dan 82,88% berusia 30-49 tahun .
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
50
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
51
digilib.uns.ac.id
pengetahuan tinggi (62.9%) juga berusia 30-40 tahun. Hal ini dimungkinkan
karena tingginya persentase reponden dengan rentang usia 30-40 tahun yaitu 50%.
Sebagian besar responden dengan tingkat pengetahuan kanker serviks
sedang memiliki pendidikan terakhir SMA. Sedangkan persentase terbesar
(45,7%) responden dengan tingkat pengetahuan kanker serviks tinggi memiliki
pendidikan terakhir SD-SMP. Namun jika dilihat lebih cermat, proporsi
responden berpengetahuan kanker serviks tinggi dengan pendidikan terakhir
Perguruan Tinggi tetap menunjukkan angka paling tinggi (71, 4%). Sedangkan
proposi responden yang memiliki pendidikan terakhir SD-SMP sebesar 43,2% dan
pendidikan terakhir SMA sebesar 30,4%. Tingkat pendidikan formal sebenarnya
tidak memiliki pengaruh langsung terhadap pengetahuan tentang kanker serviks
mengingat disiplin ilmu yang dipelajari bukan mengenai kesehatan. Dalam
penelitian ini tenaga medis dan mahasiswa di bidang kesehatan merupakan
kriteria eksklusi. Namun memang tidak bisa dipungkiri bahwa pendidikan yang
tinggi akan mendorong tingginya kemampuan belajar (tingkat pemahaman akan
sesuatu) dan luasnya wawasan yang merupakan faktor penting terbentuknya atau
meningkatnya pengetahuan tentang kanker serviks.
Cakupan pelaksanaan skrining kanker serviks di Indonesia belum mencapai
5%, jauh dari target ideal sebesar 80% (Samadi, 2011). Responden yang
memanfaatkan pelayanan tes IVA berjumlah 34 (37,8%) sedangkan yang tidak
memanfaatkan pelayanan tes IVA ada berjumlah 56 responden (62,2%).
Persentase responden yang memanfaatkan pelayanan tes IVA dalam penelitian ini
commit to user
sudah cukup tinggi, namun belum memenuhi target ideal.
52
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
signifikan antara tingkat pengetahuan wanita usia subur tentang kanker serviks
terhadap minat untuk melakukan tes IVA.
commit to user
53
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
D. Kelemahan Penelitian
Pada penelitian ini terdapat variabel yang tidak diteliti yaitu paparan
informasi dan pengalaman. Sebenarnya jika diteliti, hasilnya dapat memberikan
informasi apakah hanya tingkat pengetahuan tentang kanker serviks atau ada
variabel lain yang memiliki hubungan signifikan secara statistik dengan
pemanfaatan pelayanan tes IVA
Kelemahan lain terkait kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini
adalah tidak dilakukannya analisis faktor yang memungkinkan untuk menilai item
mana yang menginterpretasikan tingkat pengetahuan tentang kanker serviks
secara lebih spesifik meliputi definisi, etiologi, faktor risiko, serta deteksi dini.
Kuesioner hanya mampu menilai tingkat pengetahuan secara umum dan
kompleks, sehingga tidak dapat diketahui pada ranah mana responden memiliki
pengetahuan yang baik maupun kurang baik.
commit to user
54
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
BAB VI
PENUTUP
A. Simpulan
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan pada wanita Pasangan
Usia Subur (PUS) di Puskesmas Sangkrah, Surakarta dapat diambil
simpulan bahwa terdapat hubungan antara tingkat pengetahuan wanita
PUS tentang kanker serviks dengan pemanfaatan pelayanan Tes IVA di
Puskesmas Sangkrah, Surakarta di mana wanita PUS dengan pengetahuan
tentang kanker serviks tinggi, lebih cenderung untuk melakukan
pemanfaatan pelayanan tes IVA.
.
B. Saran
Berkenaan dengan penelitian yang telah dilakukan maka penulis
mengajukan beberapa saran sebagai berikut.
1. Perlu dilakukan penyuluhan mengenai kanker serviks dimulai dari unit
organisasi terkecil dalam masyarakat misalnya dasawisma atau Rukun
Tetangga (RT) agar pemanfaatan pelayanan tes IVA sebagai deteksi
dini kanker serviks meningkat.
2. Perlu dilakukan penelitian lanjutan dengan mengontrol variabel tingkat
pengetahuan mengenai kanker serviks, tingkat pendidikan, paparan
informasi, dan pengalaman terhadap pemanfaatan pelayanan tes IVA.
commit to user
54
54