Anda di halaman 1dari 2

Manifestasi klinis berupa obstruksi pada penderita hipeplasia prostat masih terg

antung tiga faktor, yaitu :


Volume kelenjar periuretral
Elastisitas leher vesika, otot polos prostat dan kapsul prostat
Kekuatan kontraksi otot detrusor
Tidak semua prostat yang membesar akan menimbulkan gejala obstruksi, sehingga me
skipun volume kelenjar periurethral sudah membesar dan elastisitas leher vesika,
otot polos prostat dan kapsul prostat menurun, tetapi apabila masih dikompensas
i dengan kenaikan daya kontraksi otot detrusor maka gejala obstruksi belum diras
akan.
Gejala iritatif disebabkan oleh karena pengosongan vesica urinaria yang tidak se
mpurna pada saat miksi atau disebabkan oleh hipersensitifitas otot detrusor kare
na pembesaran prostat menyebabkan rangsangan pada vesica, sehingga vesica sering
berkontraksi meskipun belum penuh.
Gejalanya ialah :
Bertambahnya frekuensi miksi (Frequency)
Nokturia
Miksi sulit ditahan (Urgency)
Disuria (Nyeri pada waktu miksi)
Gejala-gejala tersebut diatas sering disebut sindroma prostatismus. Secara klini
s derajat berat gejala prostatismus itu dibagi menjadi :
Grade I : Gejala prostatismus + sisa kencing <>
Grade II : Gejala prostatismus + sisa kencing > 50 ml
Grade III: Retensi urin dengan sudah ada gangguan saluran kemih bagian atas + si
sa urin > 150 ml.
Untuk menilai tingkat keparahan dari keluhan pada saluran kemih sebelah bawah, W
HO menganjurkan klasifikasi untuk menentukan berat gangguan miksi yang disebut S
kor Internasional Gejala Prostat atau I-PSS (International Prostatic Symptom Sco
re). Sistem skoring I-PSS terdiri atas tujuh pertanyaan yang berhubungan dengan
keluhan miksi (LUTS) dan satu pertanyaan yang berhubungan dengan kualitas hidup
pasien. Setiap pertanyaan yang berhubungan dengan keluhan miksi diberi nilai 0 s
ampai dengan 5, sedangkan keluhan yang menyangkut kualitas hidup pasien diberi n
ilai dari 1 hingga 7.
Dari skor I-PSS itu dapat dikelompokkan gejala LUTS dalam 3 derajat, yaitu:
an : skor 0-7

Ring

Sedang : skor 8-19


Berat : skor 20-35
Timbulnya gejala LUTS merupakan menifestasi kompensasi otot vesica urinaria untu
k mengeluarkan urin. Pada suatu saat otot-otot vesica urinaria akan mengalami ke
payahan (fatique) sehingga jatuh ke dalam fase dekompensasi yang diwujudkan dala
m bentuk retensi urin akut.
Faktor pencetus
Kompensasi Dekompensasi

(LUTS) Retensi urin


Inkontinensia paradoksa

Anda mungkin juga menyukai