Anda di halaman 1dari 10

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Indonesia pada dasarnya adalah daerah yang kaya akan
sumber daya alam, terutama bahan tambang yang merupakan
sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui. Oleh karena itu,
semua perusahaan akan selalu dihadapkan pada satu resiko
dimana deposit tambangnya telah habis maka perusahaan harus
menghentikan kegiatannya di daerah tersebut.
Salah satu perusahaan tambang yang dimaksud adalah PT
Aneka Tambang Tbk Unit bisnis Pertambangan Nikel Pomalaa, yang
oleh pemerintah diberi Kuasa Pertambangan untuk melakukan
proses

penambangan

dan

pengolahan

bijih

nikel

laterit

di

Kecamatan Pomalaa Kabupaten Kolaka Provinsi Sulawesi Tenggara.


Nikel pada garis besarnya adalah merupakan logam yang
berwarna kelabu perak dan memiliki sifat fisik ideal. Memilki
kekerasan menyerupai besi, sedangkan daya tahannya terhadap
karat dan korosi lebih dekat tembaga. Perkembangan selanjutnya
menunujukkan

bahwa

paduan

(alloy)

nikel

terutama

yang

mempunyai sifat anti karat dan daya tahan serta keuletan yang
sangt diperlukan dalam kehidupan modern, lebih dari 90 % nikel di
dunia digunakan sebagai paduan.

I-1

Pemakaian nikel dalam bentuk logam murni digunakan


sebagai

mata

uang

logam,

industri

kimia

dan

elektronik.

Pemakaian dalam bentuk alliase seperti alisea-alliase baja biasanya


dibuat dari bahan logam murni, tetapi dengan berkembangnya
teknologi pembuatan besi baja, pemakaian nikel dalam bentuk
ferronikel dan besi terutama dalam bentuk stainless steel, baja,
magnet dan lain-lain.
Sistem

penambangan

yang

diterapkan

oleh

PT

Aneka

Tambang yaitu secara tambang terbuka (Open Cut Mining).


Sedangkan proses pengolahannya menggunakan metode Elkem &
Hatch yaitu proses pengolahan bijih dilakukan dengan beberapa
tahap yang terdiri dari tahap pra-olahan dengan Rotary Dyer dan
Rotary Kiln, proses ore handling, tahap persiapan bijih (ore
preparation), peleburan, pemurnian dan pencetakan.
Tahap pra-olahan merupakan tahap penyediaan bijih nikel
(wet ore) yang kadar airnya diturunkan di rotary dyer, selanjutnya
bijih ini bersama antrasit, batubara dan batu gamping (sebagai sub
material) diproses dalam rotary kiln dan menghasilkan produk
berupa calsine. Tahap peleburan merupakan tahap lanjutan dengan
menggunakan metode Elektrik Furnace yang menghasilkan dua
produk

yaitu

crude

metal

dan

slag.

Sedangkan

pemurnian

merupakan tahap peningkatan kadar, dimana crude metal diproses

I-2

dengan menggunakan alat shaking converter untuk menghasilkan


logam ferronikel dalam bentuk ingot dan shot.
Di dalam tahap persiapan bijih dalam rotary kiln yang
menghasilkan casine ore sebagai umpan untuk dapur peleburan
mengalami proses pengeringan kedua yang bertujuan untuk
menghilangkan semua kadar air yang ada dalam bijih. Dalam
proses pengeringan ini rotary kiln membutuhkan panas dengan
suhu mencapai 10000c yang berbagi dalam tiga zona pemanasan
(gambar 1.1). Agar suhu yang diinginkan dapat terpenuhi, maka
dibutuhkan panas yang bersumber dari bahan bakar. Adapun
bahan bakar yang digunakan dalam proses ini yaitu batubara dan
minyak terdiri dari dua jenis yaitu IDO (industrial Diesel Oil) dan
MFO

(Marine Fuel Oil). Batubara yang digunakan merupakan

kualitas sub bituminous dengan kandungan calori 6.650 kcal/kg,


Fixed karbon lebih 44%, Volati matter 38 42%, Ash 7 10%,
Moisture content 12%. Sedangkan minyak (IDO + MFO) dengan
kandungan nilai kalori 10500 kcal/ltr untuk MFO dan 7690 kcal/ltr
untuk IDO.
penggunaan batubara dalam proses ini

diusahakan dalam

kondisi batubara penuh, artinya dalam keadaan normal adalah


100% bahan bakar yang digunakan adalah batubara, namun dalam
kenyataannya batubara yang digunakan tidak dalam keadaan coal
full dan tetap dibantu oleh minyak. Dengan kondisi yang demikian

I-3

maka dibutuhkan suatu perbandingan jumlah pemakaian minyak


dan batubara, mengingat harga dari minyak jauh lebih mahal dari
batubara.

Olehnya

itu

pihak

manajemen

perusahaan

tetap

mengacu pada penggunaan batubara sebagai bahan bakar utama


dan minyak sebagai pembantu dengan perbandingan yang tepat.
Sehingga penggunaan batubara sebagai bahan bakar penuh dapat
tercapai, Akan tetapi penggunaan kedua bahan bakar tersebut
sangat dipengaruhi oleh berbagai factor yang harus diperhatikan
guna menunjang keberhasilan proses Pra Olahan bijih nikel.
Berdasarkan hal teresbut maka diperlukan suatu kajian atau
penelitian, sehingga dapat diketahui perbandingan yang tepat dan
faktor

yang

menunjang

keberhasilan

pembakaran

tersebut.

Beranjak dari hal tersebut ,maka penulis mengambil judul tugas


akhir Studi Tentang Efektivitas Pulverized Coal Combustion
Pada Proses kalsinasi Bijih Nikel di Rotary Kiln Pabrik
Ferronikel Pomalaa, Sulawesi Tenggara.

1.2. Permasalahan
Pokok permasalahan dalam penggunaan batubara sebagai
bahan bakar yaitu bagaimana agar batubara tersebut terbakar
sempurna sehingga dapat memenuhi suhu pembakaran dalam
rotary kiln.

1.2.1. Identifikasi Masalah

I-4

Sehubungan

dengan

permasalahan

bagaimana

agar

batubara dapat terbakar sempurna (optimal) sehingga dapat


memenuhi

suhu

pembakaran,

ada

beberapa

identifikasi

permasalahan yang dapat mempengaruhinya yaitu


1. Karateristik dan jumlah batubara
2. Jumlah minyak yang dibutuhkan
3. Jumlah udara yang dibutuhkan
4. Kondisi alat yang digunakan

1.2.2. Batasan Masalah


Berdasarkan judul tugas akhir ini, maka pemasalahan
hanya dibatasi

pada

: Aspek karakteristik dan jumlah bahan

bakar batubara hubungannya terhadap jumlah minyak (IDO +


MFO), jumlah udara.

1.3. Tujuan Penelitian


Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penulisan tugas
akhir ini yaitu
1. Untuk mengetahui mekanisme pembakaran batubara
sebagi bahan bakar

I-5

2. Untuk

mengetahui

perbandingan

jumlah

batubara

jumlah

batubara

terhadap kebutuhan minyak


3. Untuk

mengetahui

perbandingan

terhadap kebutuhan udara pembakaran


4. Untuk mengetahui konstanta perbandingan pemakaian
batubara sebagai bahan bakar terhadap minyak, dan
udara pembakaran.

1.4. Metode Penelitian


Untuk memudahkan dalam penulisan tugas akhir ini, maka
penulis membagi dalam beberapa bagian yaitu :

1.4.1. Teknik Pengumpulan Data


Data yang diperoleh berasal dari dua sumber yaitu :
Data primer, adalah data yang langsung diambil dari
objek penelitian yaitu PT Antam Operasi Pomalaa. Data
berupa penggunaan bahan bakar batubara, minyak dan
kebutuhan udara pembakaran.
Data sekunder adalah data yang pengumpulan dan
pengolahannya dibukukan oleh orang lain sebagai sumber
data tambahan, data ini digunakan sebagai landasan
pemikiran yang diperoleh sebagai literature dan referensi.

1.4.2. Teknik Pengolahan data

I-6

Data yang diperoleh di lapangan masih merupakan data


mentah

yang

memerlukan

pengolahan

lebih

lanjut

untuk

mendapatkan konstanta perbandingan pemakaian jumlah batubara


terhadap pemakaian minyak dan udara pembakaran.
Prosedur pengolahan data :
Data penggunaan bahan bakar diolah dengan cara grafik
natural untuk melihat kecenderungan dari pemakaian
bahan bakar ini,
Data penggunaan bahan bakar diolah dengan cara
menggunakan persamaan grafik dengan metode kuadrat
terkecil, sehingga didapatkan suatu trend yang sesuai dan
data

nilai

konstanta

kebutuhan

batubara

terhadap

minyak.

1.4.3. Teknik Analisa Data


Dalam penelitian ini, data yang diperoleh berdasarkan hasil
pengolahan data dianalisa dengan :
Digunakan

metode

korelasi

berdasarkan

pada

hasil

pengolahan data yang telah dilakukan, akan diketahui


konstanta

perbandingan

jumlah

batubara

terhadap

pemakaian minyak dan udara, sehingga batubara tersebut


dapat terbakar dengan sempurna
Metode deskripsi berdasarkan hasil pengolahan data yang
telah dilakukan, sehingga dapat diketahui factor-faktor

I-7

yang menyebabkan terjadinya fluktuatif nilai pemakaian


bahan bakar.

1.5. Pemecahan Masalah


Solusi dari permasalahan yang dihadapi

tersebut

dapat

diupayakan dengan pendekatan sebagai berikut :


Studi

literatur

penelitian,

mencakup

proses

tinjauan

pengolahan

umum

bijih

nikel,

daerah
serta

pengumpulan data lapangan.


Melakukan

pengolahan

data

dari

hasil

pengamatan,

dengan menggunakan metode perhitungan yang sesuai


berdasarkan permasalahan yang diangkat.
Analisis hasil pengolahan data dengan dengan metode
kuadrat terkecil,sehingga diharapkan diperoleh konstanta.
Penarikan kesimpulan dan saran.

1.6. sSistematika Penulisan


Untuk memudahkan dalam penyusunan skiripsi ini, penulis
memebagi dalam beberapa bab yaitu :

I-8

Bab I : Merupakan bab pendahuluan yang menguraikan tentang


latar belakang permasalahan,

batasan dan identifikasi

masalah, tujuan, pendekatan dan metode penelitian, serta


sistematika penulisan skripsi.
Bab II : Bab ini menguraikan tentang daerah penelitian, kegiatan
penambangan, proses pengolahan nikel, tahap peleburan,
dan tahap pemurnian
Bab III : Berisi landasan teori, yang terdiri dari analisa karakteristik
batubara, perhitungan kebutuhan batubara, minyak dan
udara, serta persamaan seyler
Bab IV : Dalam bab ini, penulis membahas mengenai prosedur dan
hasil penelitian
Bab V : Merupakan pembahasan dari hasil analisis data
Baba VI : Kesimpulan dan saran

BAGAN ALIR PENELITIAN


Teori

I-9

Masalah
penelitian

Parameter
Bahan bakar

Judul
penelitian

Tujuan penelitian

Pengumpulan Data

Analisa data

Penafsiran data

Pengolahan data

Kesimpulan

Gambar 1.1
Bagan alir sistematika penulisan

I-10

Masalah
lapangan dan
laboratorium
penelitian

Anda mungkin juga menyukai