Anda di halaman 1dari 1

PEMBAHASAN

Pada paien ini ditegakkan diagnosis PPOK karena adanya keluhan sesak
napas yang disertai batuk produktif. Pada pemeriksaan fisik didapatkan adanya
bentuk dada barrel chest, frekuensi pernafasan meningkat, ronki pada kedua
lapangan paru. Pasien juga memiliki riwayat merokok 2-3 bungkus per hari sejak
usia 20 tahun.
Merokok merupakan penyebab PPOK terbanyak (95% kasus) di negara
berkembang. Merokok menyebabkan hipertrofi kelenjar mukus bronchial dan
meningkatkan produksi mukus, menyebabkan batuk produktif. Pada bronchitis
kronis (batuk produktif > 3 bulan/ tahun selama > 2 tahun) perubahan awal terjadi
pada saluran udara yang kecil. Selain itu, terjadi destruksi jaringan paru disertai
dilatasi rongga udara distal (emfisema), yang menyebabkan hilangnya elastic
recoil, hiperinflasi, terperangkapnya udara dan peningkatan usaha untuk bernafas,
sehingga terjadi sesak nafas. Dengan berkembangnya penyakit kadar CO2
meningkat dan dorongan respirasi bergeser dari CO2 ke hipoksemia, dorongan
pernafasan juga mungkin akan hilang, sehingga memicu terjadinya gagal nafas.

14

Anda mungkin juga menyukai