Jurnal 2 (Tyo)
Jurnal 2 (Tyo)
Pendahuluan
Aktivitas persalinan preterm didefinisikan sebagai kelahiran anak sebelum
pegambilan sampel dilakukan hingga cukup tersedia sampel sebanyak 150 wanita.
Kelompok pertama diklasifikasikan sebagai subjek hamil yang didiagnosis
mengalami persalinan preterm (usia kehamilan antara 24 dan 34 minggu);
kelompok kedua memiliki jumlah subjek yang sama dan terdiri atas subjek hamil
yang masuk RS di ruang persalinan dengan usia kehamilan aterm (>37 minggu).
Sampel usapan vagina dikumpulkan dari tiap wanita hamil selama kunjungan
layanan prenatal ke fasilitas kami dan mereka diskrining untuk VB. Penelitian
dilakukan di Rumah Sakit Regional Fier, sebuah kota di bagian selatan Albania.
Persetujuan secara rinci diterima dari semua partisipan dalam penelitian, dengan
data yang diperlakukan secara rahasia dan tanpa menerakan identitas. Rumah sakit
dan penanggung jawab kesehatan lokal, yang berkuasa di wilayah ini
diinformasikan dan telah memberikan izin terhadap penelitian ini.
Tabel 1. Kriteria Eksklusi dari Penelitian yang sedang dilakukan
Pasien hamil yang menunjukkan inkompetensi servikal
Plasenta previa
Abrubsio plasenta
Ketuban pecah dini
Gangguan anatomis uterus (uterus bikornu, dll)
Kehamilan gemeli
Tabel 2. Kriteria Amsel (digunakan dalam penelitian yang sedang dilakukan)
Discharge vagina homogen
Bau amis (fishy odor) saat cairan potassium hidroklorida ditambahkan ke
dalam sekresi vagina
Adanya clue cells (lebih dari 20%) pada gambaran mikroskopis
pH vagina > 4.5
Kriteria utama untuk memasukkan pasien sebagai sampel adalah aktivitas
persalinan preterm, yang didefinisikan sebagai sedikitnya empat kontraksi uterus
dalam dua puluh menit atau delapan kontraksi uterus dalam empat puluh menit
berturut turut, yang menyebabkan dilatasi serviks lebih dari satu sentimeter, dan
penipisan serviks lebih dari 80%, saat dibandingkan dengan panjang serviks yang
dinilai pada sonografi di usia kehamilan 22 minggu.
Kriteria eksklusi dirangkum pada tabel 1.
Kelompok kontrol terdiri dari 75 wanita yang melahirkan anak mereka
dengan usia kehamilan aterm (lebih dari 37 minggu gestasi).
Data apusan vagina didapat dari konsultasi sebelumnya (follow up
kehamilan yang dijadwalkan tiap bulan) ke fasilitas kami, dan keberadaaan VB
dievaluasi.
Hasil
Pada penelitian ini, 150 wanita hamil dibagi menjadi dua kelompok yang
Diskusi
Vaginosis bakterialis merupakan kondisi yang sering ditemukan pada saat
diagnosisnya ditegakkan pada usia dini kehamilan, sejak trimester kedua. Sebuah
penelitian menemukan bahwa VB yang didiagnosis pada trimester kedua
menunjukkan risiko yang tinggi untuk mengalami ketuban pecah dini dan
kelahiran preterm dalam hubungannya dengan VB yang terhitung sebesar 82.53%
dari risiko yang diakibatkan oleh untuk kelahiran preterm. Dalam penelitian
lainnya, hubungan yang jelas ditemukan antara tingkat pendidikan yang rendah
dan VB.
Perlu dicatat bahwa rangkaian penelitian berbeda yang mencoba untuk
menemukan hubungan antara pendidikan maternal, vaginosis bakterialis, dan
kelahiran preterm, secara umum, telah mencapai kesimpulan yang kontroversial.
Jika peran vaginosis bakterialis pada kelahiran preterm tidak terbantahkan, tidak
semua penulis telah menyatukan pendapat mereka dengan mempertimbangkan
hubungannya kemudian dengan tingkat pendidikan maternal, dengan beberapa
orang yang masih mempertimbangkan tingkat pendidikan yang rendah sebagai
suatu faktor risiko independen. Terdapat pula beberapa penulis yang telah
menyimpulkan bahwa pendidikan maternal menjadi lebih kurang protektif dalam
melawan kelahiran preterm, atau bagaimanapun juga ia tidak memberikan
perlindungan yang lebih lama, saat dibandingkan dengan tingkat pendidikan yang
sedikit lebih rendah pada ibu masa yang akan datang.
Pada kelompok kasus, wanita dengan tingkat pendidikan yang rendah
menunjukkan prevalensi VB yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan wanita
dengan tingkat pendidikan yang lebih tinggi, secara berturut turut, sebesar 28.4%
dan 14.5%. Kami juga menemukan temuan yang signifikan saat membandingkan
kelompok wanita yang menjalani kelahiran preterm, yang memiliki riwayat
kelahiran preterm sebelumnya pada 26.6% dari mereka; sebaliknya, hanya 4%
wanita yang melahirkan anaknya secara aterm memiliki riwayat persalinan
preterm pada kehamilan sebelumnya. Bagaimanapun, penelitian ini memiliki
keterbatasan, yang secara utama berkaitan dengan pengambilan data secara
retrospektif, begitu pula dengan jumlah sampel yang sedikit untuk membuktikan
hubungan antara VB dan tingkat pendidikan dalam model regresi logistik, dimana
hubungan yang ditemukan hanya bersifat marginal.
Jumlah (%)
VB (+)
OR
95% CI
Nilai P
27 (28.4%)
2.33
0.975.58
0.05
8 (14.5%)
0.42
0.171.02
0.08
19 (82.6%)
32.9
9.93109.28
<0.0001
Kesimpulan
Vaginosis bakterialis adalah temuan yang sering ditemukan selama