standar
internal
(SOP/Company
Polici),
atau
regulasi
yang mengevaluasi aktifitas SDM dalam suatu perusahaan. Manfaat dari audit SDM
ini antara lain yaitu:
1. Mengidentifikasi kontribusi-kontribusi departemen SDM terhadap perusahaan
2. Meningkatkan citra profesional departemen SDM
3. Mendorong tanggungjawab dan profesionalisme yang lebih besar diantara
karyawan departemen SDM
4. Tugas-tugas dan tanggungjawab departemen SDM
5. Menstimulasi keragaman kebijakan dan praktik-praktik SDM
6. Masalah-masalah SDM yang kritis
7. Menyelesaikan keluhan-keluhan dengan berpedoman pada aturan yang berlaku
8. Mengurangi biaya-biaya SDM melalui prosedur yang efektif
9. Meningkatkan kesediaan untuk mau menerima perubahan yang diperlukan didalam
departemen SDM.
Tujuan Audit Sumber Daya Manusia (SDM)
Ketika anda melakukan audit SDM, sebenarnya ada beberapa hal yang mesti
diketahui yakni kegunaan audit SDM itu sendiri. Ini tergantung dari perspektif dan
tujuan audit SDM itu sendiri. Dengan mengetahui tujuan audit, maka pelaksanaan
audit dan prosesnya akan menyelaraskan dengan tujuan tersebut. Beberapa hal yang
menjadi tujuan dan kegunaan audit SDM antara lain :
1. Mencari hal-hal yang berpotensi menimbulkan masalah serius di kemudian hari
2. Mencari area yang dapat dilakukan perbaikan dan improvement
3. Sebagai alat dokumentasi untuk merger, akuisisi maupun reorganisasi
3
4. Untuk mencari tahu seberapa jauh pemenuhan sistem dengan standar, peraturan
dan regulasi yang ada.
Menurut Rivai (2004, p. 567), audit SDM bertujuan untuk:
1. Menilai efektifitas SDM
2. Aspek-aspek yang masih dapat diperbaiki
3. Mempelajari aspek-aspek tersebut secara mendalam, dan
4.Menunjukkan kemungkinan perbaikan, serta membuat rekomendasi untuk
pelaksanaan perbaikan tersebut.
Objek Audit Sumber Daya Manusia (SDM)
Aspek SDM yang dapat diaudit cukup luas, karena SDM itu sendiri mencakup
fungsi perencanaan, fungsi pengembangan, fungsi pemeliharaan, fungsi informasi,
fungsi penghargaan dan penghukuman, serta fungsi peningkatan kinerja. Dengan
demikian jika dirinci, obyek yang dapat diaudit adalah sebagai berikut :
Fungsi Perencanaan : Manpower Planning, Manpower Recruitment, Manpower
Fulfillment, Sourcing Candidate.
Pengembangan : Training, Development, Coaching, Mentoring.
Informasi & Teknologi : Personnel Data Base, Sistem Informasi Manajemen SDM
(HRIS).
Fungsi Pemerliharaan : Industrial Relation, Coorporate Social Responsibility.
Fungsi Penghargaan dan Penghukuman : Compensation & Benefit, Reward,
Termination, Punishment.
Dari sumber data yang tersebut diatas diharapkan suatu audit dapat menjawab
prospek dan tantangannya di masa depan sesuai dengan SOP, aturan dan prosedur
yang ada, perintah Pimpinan Departemen SDM atau personalia dan Pimpinan
Departemen lain.
Ruang Lingkup Audit SDM
Dalam pelaksanaan audit SDM untuk mendukung jalannya kegiatan-kegiatan
SDM perlu dilakukan pembatasan terhadap aspek yang akan di audit. Secara garis
besar, prospek audit SDM dilakukan terhadap fungsi SDM yang berkaitan dengan
kegiatan-kegiatan SDM yang dimulai dari perencanaan SDM, perekrutan,
penyeleksian, pelatihan, dan evaluasi kinerja SDM (Handoko, 1997, p.226).
Menurut Sherman & Bohlander, audit SDM memberikan peluang untuk:
1. Menilai efektivitas fungsi SDM
2. Memastikan ketaatan terhadap hukum, kebijakan, peraturan dan prosedur
3. Menetapkan pedoman untuk penetapan standar
4. Memperbaiki mutu staf SDM
5. Meningkatkan citra dari fungsi SDM
6. Meningkatkan perubahan dan kreatifitas
7. Menilai kelebihan dan kekurangan dari fungsi SDM
8. Memfokus staff SDM pada masalah masalah penting
9. Membawa SDM lebih dekat pada fungsi fungsi yang lain.
Instrumen-Instrumen Audit Sumber Daya Manusia
skillful menjadi faktor paling vital dalam melanjutkan suatu usaha. Sebaiknya tim
manajemen ditambahkan dari pihak luar yang sesuai dalam bidangnya sehingga dapat
berkontribusi lebih besar pada perusahaan dan menghentikan distributor yang sudah
tidak perform untuk meningkatkan kinerja perusahaan. Distributor merupakan titik
terpenting dalam pemasaran produk, karena produk permen bersifat impulse
meskipun produk dalam good quality dan iklan muncul dimana-mana tapi tak akan
ada gunanya bila sulit ditemukan di pasaran. Tim inti pemasaran pun perlu ditambah,
jumlah tiga orang untuk mencakup area-area yang luas jelas sangat tidak efisien.
Tetapi sebelum perusahaan mengeluarkan perintah pemutusan kerja pada karyawankaryawan lama, ada baiknya memberikan pesangon yang disesuaikan dengan harapan
para karyawan.
2.
Pendekatan
Komparatif
yang
harus
diambil
oleh
perusahaan
adalah
membandingkan kinerja kerja antar karyawan beserta hasil-hasil produk yang laku
terjual pada tiap-tiap agen distribusi, dari jumlah produk yang laku terjual dapat
diketahui sebatas mana kinerja seorang karyawan. Karyawan yang kurang efektif
bekerja diharapkan bisa diganti dengan karyawan yang berdedikasi tinggi.
3. Pendekatan Statistikal yang perlu dipertimbangkan adalah mengaudit aktivitasaktivitas yang perlu dievaluasi untuk mendapatkan kesalahan-kesalahan terkecil
sekalipun dalam perusahaan. Pendekatan dilakukan menggunakan data standar
matematis dengan metode kuantitatif. Yaitu, memanfaatkan hubungan antara
distributor satu dan yang lainnya seara regresi, korelasi, dan diskriminan.
10