Anda di halaman 1dari 7

PENCEGAHAN & PENATALAKSANAAN ISPA

( Pencegahan, Pengobatan Dan Perawatan Serta Pemberantasan Penyakit ISPA )

PENCEGAHAN PENYAKIT ISPA


ISPA merupakan penyakit yang mudah sekali menular. Penularan ISPA terutama droplet
(partikel-partikel kecil) yang keluar saat penderita batuk atau bersin. Penularan ISPA juga dapat
terjadi melalui kontak langsung (menyentuh penderita langsung) dengan penderita maupun
kontak tidak langsung yaitu menyentuh benda yang terkontaminasi droplet infeksius.
ISPA adalah penyebab utama morbiditas dan mortalitas penyakit menular di dunia. Hampir
empat juta orang meninggal akibat ISPA setiap tahun, 98%-nya disebabkan oleh infeksi saluran
pernapasan bawah. Tingkat mortalitas sangat tinggi pada bayi, anak-anak, dan orang lanjut usia,
terutama di negara-negara dengan pendapatan per kapita rendah dan menengah. Begitu pula,
ISPA merupakan salah satu penyebab utama konsultasi atau rawat inap di fasilitas pelayanan
kesehatan terutama pada bagian perawatan anak.
Kematian karena penyakit ISPA seringkali disebabkan karena penderita yang datang untuk
berobat sudah dalam keadaan menderita penyakit ISPA yang berat dan sering disertai penyulitpenyulit serta kurang gizi. Sementara itu dimasa tumbuh kembangnya setiap anak diperkirakan
mengalami 3-6 episode ISPA setiap tahunnya. 40 % -60 % dari kunjungan pasien di Puskesmas
adalah disebabkan oleh penyakit ISPA.

Untuk mencegah penularan ISPA, anda dapat melakukan hal berikut ini :
o Menjaga keadaan gizi anda dan keluarga agar tetap baik. Memberikan ASI eksklusif pada
bayi anda.
o Menjaga pola hidup bersih dan sehat, istirahat/tidur yang cukup dan olah raga teratur.

o Membiasakan cuci tangan teratur menggunakan air dan sabun atau hand sanitizer
terutama setelah kontak dengan penderita ISPA. Ajarkan pada anak untuk rajin cuci
tangan untuk mencegah ISPA dan penyakit infeksi lainnya.
o Melakukan imunisasi pada anak anda. Imunisasi yang dapat mencegah ISPA diantaranya
imunisasi influenza, imunisasi DPT-Hib /DaPT-Hib, dan imunisasi PCV.
o Hindari kontak yang terlalu dekat dengan penderita ISPA.
o Hindari menyentuh mulut atau hidung anda setelah kontak dengan flu. Segera cuci tangan
dengan air dan sabun atau hand sanitizer setelah kontak dengan penderita ISPA.
o Apabila anda sakit, gunakanlah masker dan rajin cuci tangan agar tidak menulari anak
anda atau anggota keluarga lainnya.
o Mencegah anak berhubungan terlalu dekat dengan saudaranya atau anggota keluarga
lainnya yang sedang sakit ISPA. Tindakan semi isolasi mungkin dapat dilakukan seperti
anak yang sehat tidur terpisah dengan anggota keluarga lain yang sedang sakit ISPA.
o Upayakan ventilasi yang cukup dalam ruangan / rumah.

PENANGANAN PENYAKIT ISPA ( Perawatan Di Rumah )


Banyak penyakit infeksi saluran napas yang dikelompokkan ke dalam ISPA. Oleh karena
itu kita perlu mengetahui apa sebetulnya penyakit infeksi yang dialami anak kita. Apakah
common cold, influenza, atau pneumonia? Apakah penyakit tersebut disebabkan infeksi virus
atau bakteri? Diagnosis yang spesifik beserta penyebabnya akan menentukan penanganan
selanjutnya. Sebagai contoh, apabila anak kita sakit common cold, maka anak kita cukup
memerlukan istirahat, nutrisi dan minum yang cukup, dan obat penurun panas bila demam.
Namun bila anak kita menderita pneumonia bakterial, maka ia memerlukan antibiotik dan
mungkin juga perawatan di rumah sakit.
Perinsip penanganan ISPA secara umum:
o Istirahat yang cukup minimal 8 jam perhari.
o Beri makananan yang bergizi tinggi. Sedikit-sedikit tetapi berulang-ulang yaitu lebih
sering dari biasanya, lebih-lebih jika muntah.
o Berikan anak asupan cairan (air putih, air buah dan sebagainya) lebih banyak dari
biasanya. Ini akan membantu mengencerkan dahak, kekurangan cairan akan menambah
parah sakit yang dideritaterutama bila anak batuk dan demam.

o Tetap berikan ASI bila anak tersebut masih disusui.


o Dianjurkan memberi obat batuk yang aman. Saat ini sudah tersedia Obat Batuk Herbal
yang terbukti ampuh dan aman digunakan untuk mengobati batuk pada anak. Pilihan
lainnya adalah menggunakan ramuan tradisional yaitu jeruk nipis sendok teh dicampur
dengan kecap atau madu sendok teh , diberikan tiga kali sehari.
o Mengatasi panas (demam) dengan memberikan parasetamol. Parasetamol diberikan 4 kali
tiap 6 jam untuk waktu 2 hari. Cara pemberiannya, tablet dibagi sesuai dengan dosisnya,
kemudian digerus dan diminumkan
o Memberikan kompres, dengan menggunakan kain bersih, celupkan pada air (tidak perlu
air es).
o Bayi dibawah 2 bulan dengan demam harus segera dirujuk ke dokter.
o Bila hidung tersumbat karena pilek bersihkan lubang hidung dengan sapu tangan yang
bersih
o Bila badan seseorang demam gunakan pakaian yang cukup tipis tidak terlalu ketat. Tidak
dianjurkan mengenakan pakaian atau selimut yang terlalu tebal dan rapat, lebih-lebih
pada anak dengan demam.
o Hindari penularan ISPA ke orang lain. Cara untuk menghindari penularan: menutup
mulut dan hidung bila batuk/bersin, cuci tangan dengan sabun setelah batuk/bersin,
gunakan masker (bila anak cukup kooperatif), hindari kontak terlalu dekat dengan bayi
atau manular.
o Jangan memberikan antibiotik tanpa intruksi dokter. Antibiotik tidak diperlukan apabila
ISPA yang disebabkan infeksi virus. Antibiotik diperlukan apabila ISPA disebabkan oleh
infeksi bakteri seperti strep throat dan pneumonia. Penggunaan antibiotik yang tidak tepat
dapat meningkatkan kekebalan bakteri terhadap antibiotik tersebut.
o Hindari pemberian obat batuk/pilek pada anak tanpa instruksi dokter. Diskusikan dengan
dokter anda mengenai manfaat dan risiko obat tersebut apabila akan diberikan pada anak
anda
o Kenali tanda-tanda gawat darurat pada anak yang menderita ISPA .

PEMERIKSAAN PENYAKIT ISPA OLEH DOKTER


Anda perlu segera memeriksakan anak ke dokter apabila:

o Sesak napas atau frekuensi napas menjadi lebih cepat


o Napas berbunyi mengi (wheezing) atau seperti merintih (grunting)
o Dinding dada/sela-sela iga tampa tertarik ke dalam bila anak bernapas
o Bibir berwarna kebiru-biruan
o Leher anak kaku
o Kesulitan menelan
o Muntah terus menerus
o Anak tampak sangat lemah

PENGOBATAN PENYAKIT ISPA ( Di Rumah Sakit / Pemberi Pelayanan Kesehatan )


o Pneumonia berat: Dirawat di rumah sakit, diberikan antibiotik parenteral, oksigen dan
sebagainya.
o Pneumonia: diberi obat antibiotik kotrimoksasol peroral. Bila penderita tidak mungkin
diberi kotrimoksasol atau ternyata dengan pemberian kontrmoksasol keadaan penderita
menetap, dapat dipakai obat antibiotik pengganti yaitu ampisilin, amoksisilin atau
penisilin prokain.
o Bukan pneumonia: tanpa pemberian obat antibiotik. Diberikan perawatan di rumah, untuk
batuk dapat digunakan obat batuk tradisional atau obat batuk lain yang tidak mengandung
zat yang merugikan seperti kodein,dekstrometorfan dan, antihistamin. Bila demam
diberikan obat penurun panas yaitu parasetamol. Penderita dengan gejala batuk pilek bila
pada pemeriksaan tenggorokan didapat adanya bercak nanah (eksudat)
o Disertai pembesaran kelenjar getah bening dileher, dianggap sebagai radang tenggorokan
oleh kuman streptococcuss dan harus diberi antibiotik (penisilin) selama 10 hari.
o Setiap bayi atau anak dengan tanda bahaya harus diberikan perawatan khusus untuk
pemeriksaan selanjutnya.

PEMBERANTASAN PENYAKIT ISPA

Tugas pemberatasan penyakit ISPA merupakan tanggung jawab bersama. Kepala Puskesmas
bertanggung jawab bagi keberhasilan pemberantasan di wilayah kerjanya.
Sebagian besar kematiaan akibat penyakit pneumonia terjadi sebelum penderita mendapat
pengobatan petugas Puskesmas. Karena itu peran serta aktif masyarakat melalui aktifitas kader
akan sangatmembantu menemukan kasus-kasus pneumonia yang perlu mendapat pengobatan
antibiotik (kotrimoksasol) dan kasus-kasus pneumonia berat yang perlusegera dirujuk ke rumah
sakit.
Dokter puskesmas mempunyai tugas sebagai berikut:
o Membuat rencana aktifitas pemberantasan ISPA sesuai dengan dana atau sarana dan
tenaga yang tersedia.
o Melakukan supervisi dan memberikan bimbingan penatalaksanaan standar kasus-kasus
ISPA kepada perawat atau paramedis.
o Melakukan pemeriksaan pengobatan kasus- kasus pneumonia berat/penyakit dengan
tanda-tanda bahaya yang dirujuk oleh perawat/paramedis dan merujuknya ke rumah sakit
bila dianggap perlu. Memberikan pengobatan kasus pneumonia berat yang tidak bisa
dirujuk ke rumah sakit.
o Bersama dengan staff puskesmas memberikan penyuluhan kepada ibu-ibu yang
mempunyai anak balita. perihal pengenalan tanda-tanda penyakit pneumonia serta
tindakan penunjang di rumah
o Melatih semua petugas kesehatan di wilayah puskesmas yang diberi wewenang
mengobati penderita penyakit ISPA.
o Melatih kader untuk bisa, mengenal kasus pneumonia serta dapat memberikan
penyuluhan terhadap ibu-ibu tentang penyaki ISPA.
o Memantau aktifitas pemberantasan dan melakukan evaluasi keberhasilan pemberantasan
penyakit ISPA. menditeksi hambatan yang ada serta menanggulanginya termasuk
aktifitas pencatatan dan pelaporan serta pencapaian target.
Paramedis Puskesmas Puskesmas pembantu
o Melakukan penatalaksanaan standar kasus-kasus ISPA sesuai petunjuk yang ada.
o Melakukan konsultasi kepada dokter Puskesmas untuk kasus-kasus ISPA tertentu seperti
pneumoni berat, penderita dengan weezhing dan stridor.
o Bersama dokter atau dibawah, petunjuk dokter melatih kader.

o Memberi penyuluhan terutama kepada ibu-ibu.


o Melakukan tugas-tugas lain yang diberikan oleh pimpinan Puskesmas sehubungan
dengan pelaksanaan program pemberantasan penyakit ISPA.
ISPA yang dapat menimbulkan kekhawatiran adalah :
1- SARS-CoV ; 2- virus influenza baru yang menyebabkan infeksi pada manusia ; dan 3- ISPA
baru yang dapat menyebabkan wabah skala besar dan wabah dengan morbiditas dan mortalitas
tinggi.
Pandemi
Epidemi yang terjadi di seluruh dunia atau pada daerah yang sangat luas, yang melintasi
perbatasan beberapa negara, dan biasanya mempengaruhi banyak orang.
Influenza Manusia
Infeksi virus akut menular, umumnya terjadi pada penyakit epidemi musiman (influenza
musiman) atau penyakit pandemi langka (influenza pandemik), yang ditandai oleh radang
saluran pernapasan dan biasanya ditunjukkan oleh terjadinya demam mendadak, menggigil, nyeri
otot, keletihan luar biasa, nyeri tenggorok, dan batuk. Penularan infeksi terjadi dalam jarak dekat,
terutama melalui droplet dan kadang-kadang melalui kontak. Sampai sekarang, belum diperoleh
cukup bukti yang menunjukkan bahwa infeksi ditularkan melalui udara di antara manusia di
fasilitas pelayanan kesehatan.
Semoga ulasan PENCEGAHAN & PENATALAKSANAAN ISPA ( Pencegahan, Pengobatan
Dan Perawatan Serta Pemberantasan Penyakit ISPA ) bermanfaat untuk kita.

Related articles :
o Kami Dari Semua : MENGENAL JENIS PENYAKIT ISPA, FLU DAN PILEK
PADA BAYI DAN ANAK-ANAK ( PENCEGAHAN, GEJALA,
PEMERIKSAAN DAN DIAGNOSA )
(kamidarisemua.wordpress.com)
o Kami Dari Semua : Kita dan 5 Tahun yang Tersisa PUISI KESEHATAN
(kamidarisemua.wordpress.com)
o Kami Dari Semua : Antibiotik Menggunakannya Dengan Bijak Pada
Anak (kamidarisemua.wordpress.com)
o Kami Dari Semua : Antibiotik & Flu / ISPA ( Infeksi Saluran Pernafasan
Akut ) (kamidarisemua.wordpress.com)
o Kami Dari Semua : 7 Miliar Penduduk Dunia Population 7 Billion
(kamidarisemua.wordpress.com)

o Kami Dari Semua : Wabah Penyakit Kronis Menyerang Sebagian Besar


PNS Indonesia (kamidarisemua.wordpress.com)
o Menari di bawah hujan dengan Little Wing (dhenokhastuti.wordpress.com)
o The Dutch are responsible for all ills (theunspunblog.com)
o Cuaca Tidak Menentu Berisiko pada ISPA (http://www.infopenyakit.org)

Kami Dari Semua Sumber Bacaan :


http://www.depkes.go.id/
POLA PENGOBATAN RASIONAL Purnamawati Sujud Pujiarto, Dr, SpAK, MMPed
Koran Republika Obat batuk herbal aman untuk anak
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/23090/4/Chapter%20II.pdf
http://shaumi-shaumi.blogspot.com/2010/01/infeksi-saluran-pernafasan-akut-ispa.html
http://www.scribd.com/doc/58090230/9/Etiologi
http://www.arisclinic.com/2011/04/penanganan-dan-pengobatan-ispa-anak/
http://thenewpiogama.wordpress.com/2007/06/08/antibiotik-untuk-ispa-perlukah/
http://health.kompas.com/read/2011/04/08/03054264/Antibiotik.Tak.Rasional.Bisa.Ada.Pandemi
.
http://www.iaikalbar.net/16042011/dosa-besar-jika-puyer-bayi-dicampur-antibiotik.html
http://farmasi.ugm.ac.id/berita-149-prof-kuswandiresistensi-bakteri-terhadap-antibiotika-kianmeningkat.html
http://blogkesmas.blogspot.com/2010/11/penatalaksanaan-kasus-ispa.html

Anda mungkin juga menyukai