Untuk mencegah penularan ISPA, anda dapat melakukan hal berikut ini :
o Menjaga keadaan gizi anda dan keluarga agar tetap baik. Memberikan ASI eksklusif pada
bayi anda.
o Menjaga pola hidup bersih dan sehat, istirahat/tidur yang cukup dan olah raga teratur.
o Membiasakan cuci tangan teratur menggunakan air dan sabun atau hand sanitizer
terutama setelah kontak dengan penderita ISPA. Ajarkan pada anak untuk rajin cuci
tangan untuk mencegah ISPA dan penyakit infeksi lainnya.
o Melakukan imunisasi pada anak anda. Imunisasi yang dapat mencegah ISPA diantaranya
imunisasi influenza, imunisasi DPT-Hib /DaPT-Hib, dan imunisasi PCV.
o Hindari kontak yang terlalu dekat dengan penderita ISPA.
o Hindari menyentuh mulut atau hidung anda setelah kontak dengan flu. Segera cuci tangan
dengan air dan sabun atau hand sanitizer setelah kontak dengan penderita ISPA.
o Apabila anda sakit, gunakanlah masker dan rajin cuci tangan agar tidak menulari anak
anda atau anggota keluarga lainnya.
o Mencegah anak berhubungan terlalu dekat dengan saudaranya atau anggota keluarga
lainnya yang sedang sakit ISPA. Tindakan semi isolasi mungkin dapat dilakukan seperti
anak yang sehat tidur terpisah dengan anggota keluarga lain yang sedang sakit ISPA.
o Upayakan ventilasi yang cukup dalam ruangan / rumah.
Tugas pemberatasan penyakit ISPA merupakan tanggung jawab bersama. Kepala Puskesmas
bertanggung jawab bagi keberhasilan pemberantasan di wilayah kerjanya.
Sebagian besar kematiaan akibat penyakit pneumonia terjadi sebelum penderita mendapat
pengobatan petugas Puskesmas. Karena itu peran serta aktif masyarakat melalui aktifitas kader
akan sangatmembantu menemukan kasus-kasus pneumonia yang perlu mendapat pengobatan
antibiotik (kotrimoksasol) dan kasus-kasus pneumonia berat yang perlusegera dirujuk ke rumah
sakit.
Dokter puskesmas mempunyai tugas sebagai berikut:
o Membuat rencana aktifitas pemberantasan ISPA sesuai dengan dana atau sarana dan
tenaga yang tersedia.
o Melakukan supervisi dan memberikan bimbingan penatalaksanaan standar kasus-kasus
ISPA kepada perawat atau paramedis.
o Melakukan pemeriksaan pengobatan kasus- kasus pneumonia berat/penyakit dengan
tanda-tanda bahaya yang dirujuk oleh perawat/paramedis dan merujuknya ke rumah sakit
bila dianggap perlu. Memberikan pengobatan kasus pneumonia berat yang tidak bisa
dirujuk ke rumah sakit.
o Bersama dengan staff puskesmas memberikan penyuluhan kepada ibu-ibu yang
mempunyai anak balita. perihal pengenalan tanda-tanda penyakit pneumonia serta
tindakan penunjang di rumah
o Melatih semua petugas kesehatan di wilayah puskesmas yang diberi wewenang
mengobati penderita penyakit ISPA.
o Melatih kader untuk bisa, mengenal kasus pneumonia serta dapat memberikan
penyuluhan terhadap ibu-ibu tentang penyaki ISPA.
o Memantau aktifitas pemberantasan dan melakukan evaluasi keberhasilan pemberantasan
penyakit ISPA. menditeksi hambatan yang ada serta menanggulanginya termasuk
aktifitas pencatatan dan pelaporan serta pencapaian target.
Paramedis Puskesmas Puskesmas pembantu
o Melakukan penatalaksanaan standar kasus-kasus ISPA sesuai petunjuk yang ada.
o Melakukan konsultasi kepada dokter Puskesmas untuk kasus-kasus ISPA tertentu seperti
pneumoni berat, penderita dengan weezhing dan stridor.
o Bersama dokter atau dibawah, petunjuk dokter melatih kader.
Related articles :
o Kami Dari Semua : MENGENAL JENIS PENYAKIT ISPA, FLU DAN PILEK
PADA BAYI DAN ANAK-ANAK ( PENCEGAHAN, GEJALA,
PEMERIKSAAN DAN DIAGNOSA )
(kamidarisemua.wordpress.com)
o Kami Dari Semua : Kita dan 5 Tahun yang Tersisa PUISI KESEHATAN
(kamidarisemua.wordpress.com)
o Kami Dari Semua : Antibiotik Menggunakannya Dengan Bijak Pada
Anak (kamidarisemua.wordpress.com)
o Kami Dari Semua : Antibiotik & Flu / ISPA ( Infeksi Saluran Pernafasan
Akut ) (kamidarisemua.wordpress.com)
o Kami Dari Semua : 7 Miliar Penduduk Dunia Population 7 Billion
(kamidarisemua.wordpress.com)