Anda di halaman 1dari 20

Pengolahan Air Limbah

Secara Biologi
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Oleh :
Ahmad Bagas Mudhakoh
1431410090
Delia Damayanti
1431410059
Firza Asa Imama
1431410121
Mufrihatul Khosima
1431410010
Norma Yulianawati
1431410073
Rima Marini
1431410019

Limbahadalah buangan yang


dihasilkan dari suatu proses produksi
baik industri maupun domestik
(rumah tangga), yang kehadirannya
pada suatu saat dan tempat tertentu
tidak dikehendaki lingkungan karena
tidak memiliki nilai ekonomis.

Pengolahan Secara Biologi

Yaitu pengolahan (treatment) air limbah dengan


menggunakan mikroorganisme untuk
mendekomposisi bahan-bahan organik yang
terkandung dalam air limbah menjadi bahan yang
kurang menimbulkan potensi bahaya (misalnya
keracunan, kematian biotik akibat penurunan DO,
maupun kerusakan ekosistem).

P
R
I
N
S
I
P
K
E
R
J
A

Biasanya disediakan media


penunjang sebagai tempat hidup
mikroorganisme, baik secara melekat
maupun tersuspensi sehingga mereka
dapat hidup secara optimal dan
menguraikan sampah organik pada
air limbah tersebut.

Tujuan dan Manfaat


Secara umum tujuan serta manfaat
pengolahan air limbah secara biologi
yaitu sebagai berikut :
Degradasi (penguraian) bahan organik
Transformasi zat organik menjadi zat
yang kurang berbahaya
Menggunakan kembali zat organik
dalam air limbah (misalnya gas
metana).

Mikroor
ganisme

Temperat
ur

Kebutuhan
Oksigen

Lingkun
gan

Bahan
Makanan
(nutrient)
Derajat
Keasaman
(pH)

Kebutuh
an
Oksigen

Biologi
Aerob

Biologi
Anaerob

Aerob
Beberapa model pengolahan air limbah secara biologi aerob
dengan metode pertumbuhan tersuspensi diantaranya :
PROSES LUMPUR AKTIF (ACTIVATED SLUDGE PROCESS)
Pengolahan air limbah dengan metode pertumbuhan
tersuspensi (suspended growth) umumnya diaplikasikan
sebagai Proses Lumpur Aktif. Istilah lumpur aktif ini identik
dengan mikroorganisme aktif, karena mikroorganisme yang
dipergunakan dalam pengolahan air limbah jumlahnya
cukup besar (pekat) dan menyerupai lumpur, maka diberi
istilah lumpur aktif.
Model pengolahan air limbah dengan metode pertumbuhan
tersuspensi yang dikenal dengan lumpur
aktif"KONVENSIONAL"seperti berikut :

Pembiakan Mikroorganisme
Air Limbah dipompa menuju tangki aerasi
Air limbah yang tercampur dengan mikroorganisme pada
tangki aerasi akan keluar dari tangki aerasi menuju
tangki clarifier
Mikroorganisme yang keluar dari bagian bawah clarifier,
sebagian besar dipompa dan dialirkan kembali ke tangki
aerasi untuk proses berikutnya, dan sebagian kecil
dibuang
Mikroorganisme yang terbuang dari clarifier perlu
dilakukan pengelolaan lebih lanjut sehingga tidak
mencemari lingkungan

MODEL KOLAM OKSIDASI


(OXIDATION DITCH)

Pada model ini tangki proses dibuat berkelok-kelok, dan


proses aerasi tidak dilakukan injeksi oksigen/udara secara
langsung melainkan mempergunakan ROTOR sejenis
baling-baling. Rotor ini berputar dan pada saat berputar air
limbah akan berkontak dengan udara. Air limbah dipompa
dialirkan kedalam kolam oksidasi, pada kolam oksidasi air
limbah bercampur dengan mikroorganimse berputar,
panjang lintasan putaran tergantung pada waktu kontak
yang dibutuhkan.
Model kolam oksidasi (oxidation ditch) seperti pada gambar
berikut :

KOLAM BESAR AERASI (AERATED


LAGOONS)

Pengolahan air limbah dengan cara ini membutuhkan luas lahan


yang cukup besar, hal ini dikarenakan jumlah air limbah yangakan
dilakukan pengolahan sangat besar. Pada model ini dapat terjadi 2
(dua) proses yaitu AEROB dan FAKULTATIF. Proses aerob terjadi
pada permukaan air limbah yang teraduk dengan motor dan
berkontak dengan udara sekitar, jika kedalaman kolam tidak
terlalu dalam maka akan terjadi proses pengolahan secara AEROB
tetapi jika kolam yang dipergunakan mempunyai kedalaman yang
cukup dalam maka proses pengolahan berlangsung secara
FAKULTATIF. Proses yang terjadi dalam kolam aerasi ini hampir
sama dengan model oxidation ditch.

Cell baru
O2

Organik terlarut
Absorbsi

Nutrient
N, P
CELL
CO2
Adsorpsi

Koloid dan Suspended Solid

H2O

Catatan
Pada proses anaerobik yang keluar dari cell
berupa CH4 , CO2
(untuk bakteri2 methan)
berupa CO2, H2, asam2 organik
(untuk bakteri2 acetogenik)

Anaerob
Pengolahan air limbah secara biologi anaerob
merupakan
pengolahan
air
limbah
dengan
mikroorganisme tanpa injeksi udara/oksigen kedalam
proses pengolahan. Pengolahan air limbah secara
biologi anaerob bertujuan untuk merombak bahan
organic dalam air limbah menjadi bahan yang lebih
sederhana yang tidak berbahaya. Disamping itu pada
proses pengolahan secara biologi anaerob akan
dihasilkan gas-gas seperti gas CH4 dan CO2. Proses
ini dapat diaplikasikan untuk air limbah organic
dengan beban bahan organic (COD) yang tinggi.

Pada proses pengolahan secara


biologi anaerob terjadi empat (4)
tahapan proses yang terlibat
diantaranya :

Proses hydrolysis: suatu proses


yang memecah molekul organic
komplek menjadi molekul organic
yang sederhana
Proses Acidogenisis: suatu
proses yang merubah molekul
organic sederhana menjadi asam
lemak
Proses Acetogenisis: suatu
proses yang merubah asam lemak
menjadi asam asetat dan
terbentuk gas-gas seperti gas H2,
CO2, NH4dan S
Proses Methanogenisis: suatu
proses yang merubah asam asetat
dan gas-gas yang dihasilkan pada
proses acetogenisis menjadi gas
methane CH4dan CO2

1.Model Pertumbuhan
Mikroorganisme Tersuspensi
Model pertumbuhan
mikroorganisme
tersuspensi, yaitu
suatu model
pertumbuhan
mikroorganisme yang
tersuspensi
(tercampur merata)
didalam air limbah.
Tangki Digester

Pembiakan mikroorganisme dalam tangki digester


Mengalirkan air limbah kedalam tangki digester
Pemisahan antara limbah dengan mikroorganisme

2.Model Pertumbuhan
Mikroorganisme Melekat
Pada metode ini mikroorganisme hidup dengan
melekat pada suatu media, mikroorganisme
dilekatkan pada suatu media. Media yang
dipergunakan untuk melekatkan mikroorganisme
merupakan media padat yang porous (permukaan
agak kasar) sehingga mikroorganisme dapat
melekat dengan kuat
Pada proses ini tidak membutuhkan clarifier
untuk pemisahan mikroorganismenya karena dari
proses pengolahan tidak ada mikroorganisme
yang keluar

Pada gambar diatas, mikroorganisme


dilekatkan pada Disc (Piringan) yang berputar
dengan kecepatan tertentu. Proses ini
mempergunakan teknologi RBC (Rotating
Biological Contactor).

Pembiakan mikroorganisme
dalam media trickling fliter,
Alirkan air limbah kedalam
trickling filter melalui
distributor
Air limbah yang telah
berkontak dengan
mikroorganisme akan keluar
melalui bagian bawah trickling
filter
Pemisahan mikroorganisme
dengan limbah
Gas-gas yang dihasilkan
dimanfaatkan sebagai bahan
bakar

Terima kasih..

Anda mungkin juga menyukai