Atelektasis Paru Materi Referat
Atelektasis Paru Materi Referat
Definisi Atelektasis. Atelektasis adalah suatu keadaan paru atau sebagian paru
yang mengalami hambatan berkembang secara sempurna sehingga aerasi paru
berkembang atau sama sekali tidak terisi udara. Atelektasis adalah penyakit
restriktif akut yang umum terjadi, mencakup kolaps jaringan paru atau unit
fungsional paru. Atelektasis merupakan masalah umum klien pascaoperasi.
Ateletaksis adalah ekspansi yang tidak sempurna paru saat lahir (ateletaksis
neokatorum) atau kolaps sebelum alveoli berkembang sempurna, yang biasanya
terdapat pada dewasa yaitu ateletaksis didapat (acovired aeletacsis). Atelektasis
(Atelectasis )adalah pengkerutan sebagian atau seluruh paru-paru akibat
penyumbatan saluran udara (bronkus maupun bronkiolus) atau akibat
pernafasan yang sangat dangkal.
B.
paru-paru kiri. Paru-paru kanan dibagi tiga lobus oleh fisura interlobaris, paruparu kiri dibagi dua lobus. Lobus-lobus tersebut dibagi lagi menjadi beberapa
segmen sesuai dengan segmen bronkusnya. Suatu lapisan yang kontinu
mengandung kolagen dan jaringan elastis dikenal sebagai pleura yang melapisi
rongga dada (pleura parietalis) dan menyelubungi setiap paru-paru (pleura
vesiralis).
Peredaran darah paru-paru berasal dari arteri bronkilais dan arteri pulmonalis.
Sirkulasi bronchial menyediakan darah teroksigenasi dari sirkulasi sistemik dan
berfungsi memenuhi kebutuhan metabolisme jaringan paru-paru. Arteri bronchial
berasal dari aortatorakalis dan berjalan sepanjang dinding posterior bronkus.
Vena bronkialis yang besarmengalirkan darahnya ke dalam sistem azigos, yang
kemudian bermuara pada vena cava superior dan mengembalikan darah ke
atrium kanan. Vena bronkialis yang lebih kecil akan mengalirkan darah vena
pulmonalis. Karena sirkulasi bronchial tidak berperan pada pertukaran gas, darah
yang tidak teroksigenasi mengalami pirau sekitar 2 sampai 3% curah jantung.
Arteri pulmonalis yang berasal dari ventrikel kanan mengalirkan darah vena
campuaran keparu-paru di mana darah tersebut mengambil bagian dalam
pertukaran gas. Jalinan kapiler paru-paru yang halus mengitari dan menutupi
alveolus, merupakan kontak erat yang diperlukan untuk proses pertukaran gas
antara alveolus dan darah. Darah yang teroksigenasi kemudian dikembalikan
melalui vena pulmonaliske ventrikel kiri, yang selanjutnya membagikan kepada
sel-sel melalui sirkulasi sistemik.
C.
Macam-macam Atelektasis
Atelektasis didapat (acquired) dapat akut atau kronis. Biasanya timbul karena
sumbatan mucus yang relatif akut, yang menjadi manifest karena mendadak
timbul sesak napas. Memang peristiwa sesak napas akut dalam 48 jam setelah
satu prosedur pembedahan, hampir selalu didiagnosis sebagai atelektasis. Yang
penting adalah atelektasis dapat didiagnosis dini dan terjadi reekspensi yang
tepat dari paru yang terkena, karena perenkim yang kolaps amit peka terhadap
infeksi yang menunggagi. Atelektasis persisten segmen paru mungkin
merupakan bagian penting untuk terjadinya karsinoma bronkogenik yang diamdiam.
Berdasarkan luasnya atelektasis
Massive atelectase, mengenai satu paru
Satu lobus, percabangan main bronchus
Gambaran khas yaitu inverted S sign tumor ganas bronkus dengan atelectase
lobus superior paru.
Satu segmen segmental atelectase
Platelike atelectase, berbentuk garis
Misal : Fleischner line oleh tumor paru
Bisa juga terjadi pada basal paru post operatif
Berdasarkan lokasi atelektasis
Atelektasis lobaris bawah: bila terjadi dilobaris bawah paru kiri, maka akan
tersembunyi dibelakang bayangan jantung dan pada foto thorak PA hamya
memperlihatkan diafragma letak tinggi.
Atelektasis lobaris tengah kanan (right middle lobe). Sering disebabkan
peradangan atau penekanan bronkus oleh kelenjar getah bening yang
membesar.
Atelektasis lobaris atas (upper lobe): memberikan bayangan densitas tinggi
dengan tanda penarikan fissure interlobaris ke atas dan trakea ke arah
atelektasis.
Atelektasis segmental: kadang-kadang sulit dikenal pada foto thoraj PA, maka
perlu pemotretan dengan posisi lain seperti lateral, miring (obligue), yang
memperlihatkan bagian uang terselubung dengan penarikan fissure
interlobularis.
Atelektasis lobularis (plate like/atelektasis local). Bila penyumbatan terjadi pada
bronkus kecil untuk sebagian segmen paru, maka akan terjadi bayangan
horizontal tipis, biasanya dilapangan paru bawah yang sering sulit dibedakan
dengan proses fibrosis. Karena hanya sebagian kecil paru terkena, maka
biasanya tidak ada keluhan.
Atelektasis pada lobus atas paru kanan. Kolaps pada bagian ini meliputi bagian
anterior, superior dan medial. Pada foto thorak PA tergambarkan dengan fisura
minor bagian superior dan mendial yang mengalami pergeseran. Pada foto
lateral, fisura mayor bergerak ke depan, sedangkan fisura minor dapat juga
mengalamai pergeseran ke arah superior.
D.
Etiologi Atelektasis
Etiologi terbanyak dari atelektasis adalah terbagi dua yaitu intrinsik dan
ekstrinsik.
Etiologi intrinsik atelektasis adalah sebagai berikut :
Bronkus yang tersumbat, penyumbatan bias berasal di dalam bronkus seperti
tumor bronkus, benda asing, cairan sekresi yang massif. Dan penyumbatan
bronkus akibat panekanan dari luar bronkus seperti tumor sekitar bronkus,
kelenjar yang membesar.
Peradangan intraluminar airway menyebabkan penumpukan sekret yang berupa
mukus.
Tekanan ekstra pulmonary, biasanya diakibatkan oleh pneumothorah, cairan
pleura, peninggian diafragma, herniasi alat perut ke dalam rongga thorak, tumor
thorak seperti tumor mediastinum.
Paralisis atau paresis gerakan pernapasan, akan menyebabkan perkembangan
paru yang tidak sempurna, misalkan pada kasus poliomyelitis dan kelainan
neurologis lainnya. Gerak napas yang terganggu akan mempengaruhi lelancaran
pengeluaran sekret bronkus dan ini akan menyebabkan penyumbatan bronkus
yang berakhir dengan memperberat keadaan atelektasis.
Hambatan gerak pernapasan oleh kelainan pleura atau trauma thorak yang
menahan rasa sakit, keadaan ini juga akan menghambat pengeluaran sekret
bronkus yang dapat memperberat terjadinya atelektasis
Etiologi ekstrinsik atelektasis:
Pneumothoraks
Tumor
Pembesaran kelenjar getah bening.
Pembiusan (anestesia)/pembedahan
Tirah baring jangka panjang tanpa perubahan posisi
Pernafasan dangkal
Penyakit paru-paru
E.
Patofisiologi Atelektasis
terjadi sangat cepat akan terjadi dipsneu dengan pola pernapasan yang cepat
dan dangkal, takikardi dan sering sianosis, temperatur yang tinggi, dan jika
berlanjut akan menyebabkan penurunan kesadaran atau syok. Pada perkusi
redup dan mungkin pula normal bila terjadi emfisema kompensasi. Pada
atelektasis yang luas, atelektasis yang melibatkan lebih dari satu lobus, bising
nafas akan melemah atau sama sekali tidak terdengar, biasanya didapatkan
adanya perbedaan gerak dinding thorak, gerak sela iga dan diafragma. Pada
perkusi mungkin batas jantung dan mediastinum akan bergeser, letak diafragma
mungkin meninggi.
G.
Paru dapat dikatakan mengalami atelektasis bilamana seluruh/ sebagian paruparu mengempis, akan ada suatu bayangan homogen pada belah itu, dengan
jantung dan trakhea beranjak ke jurusan itu dan diafragma terangkat. Bilamana
hanya satu lobus yang atelaktasis disebabkan oleh penyumbatan bronkhial,
mungkin kelihatan dua kelainan yang karakteristik. Kelainan pertama adalah
suatu bayangan yang homogen daripada lobus yang kempis itu sendiri, yang
akan menempati ruangan yang lebih kecil daripada bilamana ia berkembang
sama sekali.
Suatu lobus kanan atas yang kempis akan kelihatan sebagai suatu daerah yang
opak pada puncak, dengan batas tegas yang bersifat konkaf di bawahnya di
dekat klavikula yaitu yang diakibatkan oleh fisura horizontalis yang terangkat.
Lobus kiri atas bilamana kempis biasanya mencakup lingula, dan bayangan yang
diakibatkannya adalah lebih tidak tegas tanpa batas bawah yang tegas. Akan
tetapi pada proyeksi lateral akan kelihatan suatu bayangan berbentuk lidah
dengan puncaknya dekat diafragma; di sebelah anterior, ini mungkin sampai
kepada sternum, atau mungkin dipisahkan oleh suatu daerah yang translusen
yang disebabkan oleh paru-paru kanan yang menyelip diantaranya dan sternum
di sebelah posterior bayangan itu mempunyai batas yang tegas dengan batas
konkaf yang disebabkan oleh fisura besar yang terdesak ke depan.
Suatu lobus tengah akan menyebabkan suatu bayangan yang sangat tidak tegas
pada proyeksi anterior, akan tetapi mungkin mengaburkan batas daripada
jantung kanan, pada proyeksi lateral ia akan kelihatan sebagai suatu bayangan
berbentuk pita yang membujur dari hilus ke angulus sterno-diafragmatikus.
Batas atasnya yang tegas dibentuk oleh fisura horizontalis yang terdekat,
sedangkan batas belakangnya yang konkaf oleh fisura mayor yang terdesak ke
depan.
Pencegahan
Pengobatan atelektasis didasarkan pada etiologi penyakit. Namun demikian
pencegahan adalah faktor terpenting. Kerangka kerja terapi yang mendasar
adalah mobilisasi dini dan perubahan posisi sering pada klien tirah baring atau
klien pascaoprasi. Napas dalam dengan teratur penting karena pada klien ini
umunya terjadi penurunan kesadaran akibat pengaruh anestesi, penurunan
mobilitas, dan nyeri (Hanneman, 1995). Bronchodilator dan mukolitik, jika
diindikasikan, dan fisioterapi dada akan sangat membantu, ventilasi yang
adekuat dapat ditingkatkan denan perubahan posisi, batuk efektif, napas dalam,
atau spirometri insentif.
Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mencegah terjadinya atelektasis:
Setelah menjalani pembedahan, penderita harus didorong untuk bernafas dalam,
batuk teratur dan kembali melakukan aktivitas secepat mungkin.
Meskipun perokok memiliki resiko lebih besar, tetapi resiko ini bisa diturunkan
dengan berhenti merokok dalam 6-8 minggu sebelum pembedahan.
Seseorang dengan kelainan dada atau keadaan neurologis yang menyebabkan
pernafasan dangkal dalam jangka lama, mungkin akan lebih baik bila
menggunakan alat bantu mekanis untuk membantu pernafasannya. Mesin ini
akan menghasilkan tekanan terus menerus ke paru-paru sehingga meskipun
pada akhir dari suatu pernafasan, saluran pernafasan tidak dapat menciut
Pengobatan
Tujuan pengobatan adalah mengeluarkan dahak dari paru-paru dan kembali
mengembangkan jaringan paru yang terkena.
Tindakan yang biasa dilakukan:
Berbaring pada sisi paru-paru yang sehat sehingga paru-paru yang terkena
kembali bisa mengembang
Menghilangkan penyumbatan, baik melalui bronkoskopi maupun prosedur
lainnya
Latihan menarik nafas dalam (spirometri insentif)
Perkusi (menepuk-nepuk) dada untuk mengencerkan dahak
Postural drainase
Antibiotik diberikan untuk semua infeksi
Pengobatan tumor atau keadaan lainnya.
Pada kasus tertentu, jika infeksinya bersifat menetap atau berulang, menyulitkan
atau menyebabkan perdarahan, maka biasanya bagian paru-paru yang terkena
mungkin perlu diangkat