Anda di halaman 1dari 5

Bagaimana Radioaktif Terjadi

Konsep:
Di dalam inti atom terdapat 3
gaya yang penting; gaya
elektrostatis, gaya gravitasi
dan gaya inti
Inti Atom = keadaan stabil vs
keadaan tidak stabil
Keadaan tersebut ditentukan
oleh komposisi penyusun Inti
Keadaan Stabil; Proton (Z)
sedikit/sama banyak dengan
Neutron ; Gaya Inti lebih > daripada
Gaya Elektrostatis
Keadaan Tidak Stabil; Proton >
Neutron ; Gaya Inti < daripada Gaya
Elektrostatis
Karena Gaya Elektrostatis memiliki
jangkauan yang lebih luas daripada
Gaya Inti, sehingga dapat
menjangkau partikel proton yang
berdekatan atau berseberangan
sekalipun
Inti atom seperti inilah yang akan
melakukan aktivitas radiasi secara
spontan sampai tercapai keadaan
stabil. Keadaan inti dengan jumlah
proton (Z) lebih besar dari jumlah
netron (N) akan menghasilkan zat
radioaktif.

Suatu zat (unsur) akan


menjadi radioaktif jika
memimilik inti atom yang tidak
stabil. Suatu inti atom berada
dalam keadaan tidak stabil jika
jumlah proton jauh lebih besar
dari jumlah netron. Pada
keadaan inilah gaya
elektrostatis jauh lebih besar
dari gaya inti sehingga ikatan
atom-atom menjadi lemah dan
inti berada dalam keadaan
tidak stabil.

Tipe Radiasi yang Dipancarkan


Unsur radioaktif alam dan
buatan menunjukkan aktivitas
radiasi yang sama yaitu
radiasi partikel-, partikel-,
dan partikel-
Sifat-Sifat partikel-, partikel-, dan
partikel-
a) Sinar alfa ( )
Sinar alfa merupakan radiasi
partikel yang bermuatan positif.
Partikel sinar alfa sama dengan inti
helium -4, bermuatan +2e dan
bermassa 4 sma. Partikel alfa adalah
partikel terberat yang dihasilkan oleh
zat radioaktif. Karena memiliki massa
yang besar, daya tembus sinar alfa
paling lemah diantara diantara sinarsinar radioaktif.
b) Sinar beta ( )
Sinar beta merupakan radiasi
partikel bermuatan negatif. Sinar
beta merupakan berkas elektron
yang berasal dari inti atom. Sinar
beta paling energetik dapat
menempuh sampai 300 cm dalam
uadara kering dan dapat menembus
kulit. Karena sangat kecil, partikel
beta dianggap tidak bermassa

sehingga dinyatakan dengan notasi


.
c) Sinar gamma ( )
Sinar gamma adalah radiasi
elektromagnetek berenergi tinggi,
tidak bermuatan dan tidak bermassa.
Sinar gamma dinyatakan dengan
notasi
. Sinar gamma
mempunyai daya tembus.
5 Kelompok nuklida berdasar
kestabilan dan proses
pembentukannya di alam
Nuklida stabil secara
alamiah tidak mengalami
perubahan A maupun Z, misal:
1
12
14
1H , 6C , 7N
Radionuklida alam primer
radionuklida yang terbentuk
secara alamiah dan bersifat
radioaktif. Disebut primer
karena waktu paruh panjang
sehingga masih bisa
ditemukan sampai sekarang.
Contoh: 92U238 dengan waktu
paruh=4,5x109 th
Radionuklida alam
sekunder radiaktif dan
dapat ditemukan di alam.
Waktu paruh pendek, tidak
dapat ditemukan di alam,
tetapi dapat dibentuk secara
kontinu oleh radionuklida alam
primer, misal 90Th234 dengan
waktu paruh 24 hari.
Radionuklida alam
terinduksi Misal 6C14 yang
dibentuk karena interaksi sinar
kosmik dan nuklida 7N14 di
atmosfir.
Radionuklida buatan
merupakan radionuklida yang
terbentuk tidak secara
alamiah, tetapi hasil sintesis.
Kestabilan dan Peluruhan Inti
Atom

Kestabilan Inti Atom


Pita kestabilan : Grafik antara
banyaknya neutron versus
banyaknya proton dalam
berbagai isotop yang disebut pita
kestabilan menunjukkan inti-inti
yang stabil. Kebanyakan unsur
radioaktif terletak di luar pita ini.
1) Di atas pita kestabilan, Z <>
Untuk mencapai kestabilan :
inti memancarkan (emisi)
neutron atau memancarkan
partikel beta
2) Di atas pita kestabilan dengan
Z > 83, terjadi kelebihan
neutron dan proton. Untuk
mencapai kestabilan : Inti
memancarkan partikel alfa
3) Di bawah pita kestabilan, Z
<> Untuk mencapai
kestabilan : Inti memancarkan
positron atau menangkap
elektron
Peluruhan inti atom
Inti stabil = Bismuth yaitu
yang mempunyai 83 proton
dan 126 netron. Inti atom
yang mempunyai jumlah
proton lebih besar dari 83
akan berada dalam keadaan
tidak stabil. Inti yang tidak
stabil ini akan berusaha
menjadi inti stabil dengan cara
melepaskan partikel bisa
berupa proton murni
,
partikel helium
yang
memiliki 2 proton atau partikel
lainnya
Inti atom yang tidak stabil =
dinamakan inti radioaktif.
Unsur yang inti atomnya
mampu melakukan aktivitas
radiasi spontan berupa
pemancaran sinar-sinar
radioaktif dinamakan unsur
(zat) radioaktif
Pemancaran sinar-sinar
radioaktif (berupa partikel

atau gelombang
elektromagnetik) secara
spontan oleh inti-inti berat
yang tidak stabil menjadi intiinti yang stabil disebut
Radioaktivitas. Inti yang
memancarkan sinar radioaktif
disebut inti induk dan inti baru
yang terjadi disebut inti anak.

Saat transisi berlangsung


terjadi radiasi energi tinggi
(sekitar 4,4 MeV) dalam
bentuk gelombang
elektromagnetik.
Sinar gamma bukanlah
partikel sehingga tidak
memiliki nomor atom (A=0)
maka dalam peluruhan sinar-
tidak dihasilkan inti atom baru.

JENIS RADIASI YANG


DIPANCARKAN

Contoh

A. Peluruhan Alpha ( ) Pertikel


alpha terdiri atas dua buah
proton dan dua buah netron
yang terikat menjadi suatu
atom dengan inti yang sangat
stabil, dengan notasi atom 42
He atau 42

menjadi

B. Peluruhan Beta adalah


merupakan radiasi partikel
beta (elektron atau positron)
dengan kemampuan ionisasi
lebih rendah dari partikel a.
Radiasi beta dapat berupa
pemancaran sebuah elektron
disebut peluruhan beta
minus (- ), dan pemancaran
positron disebut sebagai
peluruhan beta plus (+ ).

27

Co60m

27

Co60 +

Pembelahan spontan
Peluruhan dengan
pembelahan spontan hanya
terjadi pada nuklida sangat
besar.
Nuklida yang sangat besar
membelah diri menjadi 2
nuklida yang massanya
hampir sama disertai
pelepasan beberapa netron.
Contoh:
98

Cr254

42

Mp108 +

Ba142 + 4

56

Pemancaran netron
Prose peluruhan ini terjadi
pada nuklida yang memiliki
kelebihan netron relatif
terhadap inti yang stabil.
Contoh:
36

Kr87

36

Kr86 + 0n1

Pemancaran netron terlambat

C. Peluruhan Gamma ( )
merupakan radiasi gelombang
elektromagnetik dengan
energi sangat tinggi sehingga
memiliki daya tembus yang
sangat kuat. Sinar gamma
dihasilkan oleh transisi energi
inti atom dari suatu keadaan
eksitasi ke keadaan dasar.

Proses peluruhan terjadi


dengan didahului oleh
pemancaran negatron
kemudian dilanjutkan dengan
pemancaran netron.
Contoh:
35

Br87

Kr87 + -10

36

36

Kr86 +

Br87 disebut pemancar


netron terlambat
35

Keuntungan reaksi fusi


dibandingkan reaksi fisi:

Reaksi Fisi

Energi yang dihasilkan lebih tinggi

Reaksi Fisi : reaksi


pembelahan inti menghasilkan
netron

Relatif lebih bersih, karena hasil


reaksi fusi adalah nuklida-nuklida
stabil.

Setiap reaksi pembelahan inti


selalu dihasilkan energi sekitar
200 Mev.

Laju peluruhan dan waktu paruh

Netron yang dihasilkan dapat


digunakan untuk menembak
inti lain sehingga terjadi
pembelahan inti secara
berantai.
Energi yang dihasilkan pada
pembelahan 235 gram 235U
ekivalen dengan energi yang
dihasilkan pada pembakaran 500
ton batubara.
Reaksi Fusi
Reaksi penggabungan dua
atau beberapa inti ringan
menjadi satu inti yang lebih
berat.

Kebolehjadian suatu nuklida


untuk meluruh tidak
tergantung lingkungan (suhu,
tekanan, keasaman, dll).
Tetapi, bergantung pada jenis
dan jumlah nuklida.
Kecepatan peluruhan
berbanding lurus dengan
jumlah radionuklida, yang
dinyatakan dengan:
-dN/dt N;
dengan N=jumlah
radionuklida,
t=waktu

Reaksi fusi menghasilkan


energi yang sangat besar.

Jika N0 dan diketahui maka


dapat dihitung radionuklida N
pada tiap waktu t.

Reaksi hanya mungkin terjadi


pada suhu sangat tinggi,
sekitar 100 juta derajat.

Daftar tetapan peluruhan tidak


ada, yang ada daftar waktu
paruh nuklida sudah dikenal.

Pada suhu tersebut tidak


terdapat atom melainkan
plasma dari inti dan elektron.

Jika t = t, maka N = N0

Energi yang dihasilkan pada


reaksi fusi sangat besar.
Energi yang dihasilkan cukup
untuk menyebabkan
terjadinya reaksi fusi berantai
yang dapat menimbulkan
ledakan termonuklir.
Energi fusi dari 1 kg hidrogen
setara dengan energi
pembakaran 20 ribu ton
batubara.

ln N0/N0 = - t
t = ln 2
t = 0,693 t = 0,693/
Waktu paruh dari Au-198 adalah 3
hari, tentukan tetapan peluruhnya?
Jawab ; =

= 0,231

Satuan keradioaktifan dan dosis


radiasi

Keaktifan suatu zat radioaktif


adalah jumlah peluruhan
(disintegrasi) per satuan
waktu.
Satuan keaktifan suatu zat
radioaktif adalah Curie (Ci),
semula didasarkan pada laju
disintegrasi 1 gram radium,
tetapi sekarang didefinisikan
sebagai 3,7 x 1010 disintegrasi
S-1.
Satuan keaktifan dalam SI
adalah becquerel (Bq) yang
didefiniskan sebagai 1
disintegrasi S-1.
1 Bq = 1 disintegrasi/S
Keaktifan jenis adalah
keaktifan per gram cuplikan
zat radioaktif.
Satu rad adalah jumlah energi
radiasi yang diserap 100 erg
per gram bahan.
Dalam SI satuan dosis adalah
Gray (Gy) yang didefinisikan
sebagai 1 JKg-1.

Aplikasi Reaksi Inti dan


Keradioaktifan
Radioaktif Sebagai Perunut
Bidang kedokteran;
diagnosa

Bidang industri
pelumas/oli

Bidang Kedokteran ;
sterilisasi, terapi
tumor/kanker

Pertanian ; teknik
jantan mandul,
pemuliaan tanaman,
penyimpanan makanan

Bidang industri
;
pemeriksaan tanpa
merusak, mengontrol
ketebalan bahan,
pengawetan makanan

Contoh soal:
1. Waktu paruh Bi adalah 5 hari.
Jika mula-mula di simpan
beratnya adalah 40 gram,
maka setelah disimpan 15 hari
beratnya berkurang sebanyak?
Jawab:
Nt/N0 = (1/2)T/t1/2
Nt/40 = (1/2)15/5
Nt

= 1/8 x 40

Nt

= 5 gram

Jadi berkurang sebanyak 35


gram

1 Gy = 100 rad.

2. Suatu radioisotop X meluruh


sebanyak 87,5% setelah
disimpan selama 30 hari.
Waktu paro radioisotop X
adalah?
Jawab;
Nt = 100-87,5 = 12,5%

Hidrologi ; kecepatan
arus, kebocoran pipa

12,5/100 = ()

Biologis
;
mekanisme fotosintesis

X = 10

Radioisotop sebagai
sumber Radiasi

1/8 = (1/2) 30/x

30/x

Anda mungkin juga menyukai