Nama
NIM
: 1102011231
I.
II.
IDENTITAS PASIEN
Nama
Tempat&tanggallahir
JenisKelamin
Alamat
SukuBangsa
Agama
Pendidikan
Pekerjaan
Status Perkawinan
Dokter yang Merawat
Ruang Perawatan
Tanda Tangan
............................
: Tn. MA
: Jakarta, 10 - 11 - 1986
: Laki-laki
: Kebayoran Lama
: Sunda
: Islam
: SMA
: Pekerja Swasta
: Belum menikah
: dr. Prianto Jatmiko, SpKJ
: ruang Nuri
RIWAYAT PSIKIATRI
Autoanamnesis:
Alloanamnesis:
Tanggal 23 November 2015, pukul 11.35, dilakukan pada paman pasien saat
pamannya menjenguk pasien (tinggal satu rumah)
A. Keluhan Utama
Pasien dibawa ke RSJSH karena mengamuk, mondar-mandir ke rumah tetangga
dan mal, berbicara kacau
B. Riwayat Gangguan Sekarang
1
Pasien saat ini dirawat di RSJSH, pasien sering mondar mandir di ruang Nuri
tempat dia dirawat. Saat diajak bicara pasien sering menjawab tidak sesuai dengan
pertanyaan yang di ajukan. Pasien juga tidak dapat memfokuskan pandangannya
kearah pemeriksa. Pasien sering mengeluh perut dan kepalanya sakit saat wawancara.
Pasien masuk melalui Poli RSJSH diantar oleh keluarga dengan keluhan pasien
sering mondar mandir dari kerumah tetangga atau mall, melempar barang dan
berbicara kacau 3 hari SMRS. 1 minggu SMRS paman pasien mengatakan pasien sulit
tidur, sering melamun, dan berbicara kacau.
Pasien mulai mengalami gangguan karena sulit minum obat sejak 1 bulan SMRS.
Pasien sulit untuk meminum obat jika tidak dipaksa keluarganya.
C. Riwayat Gangguan Dahulu
1. Riwayat Gangguan Psikiatri
Menurut paman pasien, pasien mulai mengalami gangguan saat tidak lama
berkuliah di Kuningan tempat tinggal pasien sebelumnya pada tahun 2005. Pasien
mulai berbicara kacau. Menurut pamannya, mungkin pasien stres dengan
perkuliahannya. Selama di tempat tinggal sebelumnya pasien sempat dibawa ke
pesantren untuk di obati, tetapi pasien tidak mengalami perbaikan.
Kemudian paman pasien membawa membawa pasien ke Jakarta untuk
mengobati pasien di RSJSH 2 tahun terakhir. Pasien kontrol teratur ditemani
pamannya, tetapi pasien sering malas meminum obat jika tidak di paksa. Kondisi
pasien semakin parah pada bulan Agustus 2015 dan pasien dirawat inap di RSJSH
dengan keluhan berbicara kacau dan mengamuk melempar barang. Selama dirawat
inap pasien mengalami perbaikan dan diperbolehkan pulang setelah 2 minggu
dirawat.
2. Riwayat Gangguan Medik
Riwayat trauma kepala, nyeri kepala, kejang, epilepsi, dan gangguan medis
lainnya seperti DM, demam dan sebagainya disangkal.
3. Riwayat Penggunaan Zat Psikoaktif
Riwayat penggunaan alkohol dan zat-zat psikoaktif disangkal. Pasien seorang
perokok.
4. Riwayat Gangguan Sebelumnya
2005
Keluhan : - berbicara
kacau
2013
Agustus 2015
November 2015
- berbicara kacau
- berbicara kacau
- berbicara kacau
- mengamuk
- mengamuk
- mengamuk
- mengamuk
Gejala : - halusinasi
- waham
- mondar-mandir
- halusinasi
- halusinasi
- halusinasi
- waham
- waham
- waham
Pasien sekolah SD, SMP dan SMA di Kuningan. Prestasi akademik biasa saja
dan tidak menonjol, dan tidak pernah ada masalah serius dengan teman ataupun
staf pengajar di sekolah. Pasien selalu naik kelas dan tidak pernah tinggal kelas.
4. Riwayat Pekerjaan
Pasien bekerja bersama pamannya selama tinggal di Jakarta di tempat usaha
milik pamannya. Pamannya memiliki usaha penjilidan, pasien bekerja menjilid
kertas-kerta yang sudah disusun.
5. Kehidupan Beragama
Pasien beragama Islam. Pasien mengatakan taat beragama dan selalu
melaksanakan sholat 5 waktu.
6. Kehidupan Perkawinan/ Psikoseksual
Pasien belum menikah
7. Riwayat Pelanggaran Hukum
Pasien tidak pernah melakukan pelanggaran hukum yang berat, tidak pernah
berurusan dengan aparat penegak hukum, dan tidak pernah terlibat dalam proses
peradilan yang terkait dengan hukum.
E. Riwayat Keluarga
PEMERIKSAAN FISIK
A. Status Generalis
Keadaan Umum
: Baik
Kesadaran
: Compos mentis
Tanda Vital :
a. Tekanandarah : 138/93 mmHg
b. Nadi
: 84 x/ menit
c. Suhu
: 36,7oC
d. Pernafasan
: 22 x / menit
Kulit
Kepala
Mata
Hidung
Telinga
Mulut
Lidah
Gigi Geligi
Uvula
Tonsil
Tenggorokan
Leher
Paru
Inspeksi
Palpasi
Perkusi
Auskultasi
Jantung
Inspeksi
Palpasi
Perkusi
Auskultasi
Abdomen
Inspeksi
Palpasi
Perkusi
Auskultasi
: Bentuk datar
: Supel, NT (-), hepar dan lien tidak teraba membesar
: Timpani seluruh lapang abdomen
: BU (+), normoperistaltik
Ekstremitas
Genitalis
B. Status Neurologis
Saraf karnial
Tanda rangsang meningeal
Refleks fisiologis
Refleks patologis
Motorik
Sensorik
Fungsi Luhur
Gangguan Khusus
Gejala EPS
IV.
STATUS MENTALIS
A. Deskirpsi Umum
Penampilan
Kesadaran
Perilaku dan
aktivitas psikomotor
Bicara
B. Alam Perasaan
Mood
: Elasi
Afek
: Terbatas
C. Gangguan Persepsi
6
Halusinasi
Ilusi
Depersonalisasi
Derealisasi
: Auditorik (commenting)
: Tidak ada
: Tidak ada
: Tidak ada
D. Fungsi Intelektual
1. Taraf Pendidikan
2. Pengetahuan Umum
: SMA
: Baik (Pasien mengetahui presiden Indonesia
ketiga adalah Habibie dan Presiden Amerika
H. Tilikan
Derajat 1
I. Reliabilitas
Dapat dipercaya
V.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Tabel 1. Pemeriksaan laboratorium pada tanggal 13 November 2015
Pemeriksaan
Hasil
Nilai Normal
Lk
Pr
Satuan
HEMATOLOGI
Hemoglobin
14,7
11,3 16,0
10,0 14,0
g/dL
Eritrosit
5,1
3,6 5,3
3,2 4,6
Juta/mm3
Leukosit
7.200
17
4.000 10.000
<15
<20
/mm3
mm/1jam
01
Eosinofil
13
Batang
26
Segmen
78
50 70
Limfosit
15
20 40
Monosit
28
Trombosit
207.000
130.000 - 450.000
u/L
Hematokrit
44
KIMIA DARAH
GDS
114
SGOT
SGPT
19
18
Ureum
15
Creatinin
0,9
LED
HitungJenis
Basofil
VI.
33 48
30 42
<180
mg/dL
<38
<41
<32
<31
15 45
0,7 1,2
g%
0,5 0,9
u/L
u/L
mg/dL
mg/dL
Pasien laki-laki berusia 29 tahun, berpenampilan fisik sesuai dengan usianya, postur
tubuh normal, berkulit sawo matang, berambut hitam dan beberapa rambut putih, saat
wawancara mengenakan seragam pasien RSJSH dan mengenakan alas kaki. Kebersihan
dan perawatan diri baik.
Pasien saat ini dirawat di RSJSH, pasien sering mondar mandir di ruang Nuri tempat
dia dirawat. Saat diajak bicara pasien sering menjawab tidak sesuai dengan pertanyaan
yang di ajukan. Pasien juga tidak dapat memfokuskan pandangannya kearah pemeriksa.
Pasien sering mengeluh perut dan kepalanya sakit saat wawancara.
Pasien masuk melalui Poli RSJSH diantar oleh keluarga dengan keluhan pasien
sering mondar mandir dari kerumah tetangga atau mall, melempar barang dan berbicara
kacau 3 hari SMRS. 1 minggu SMRS paman pasien mengatakan pasien sulit tidur, sering
melamun, dan berbicara kacau.
Pasien mulai mengalami gangguan karena sulit minum obat sejak 1 bulan SMRS.
Pasien sulit untuk meminum obat jika tidak dipaksa keluarganya.
Dari pemeriksaan psikiatri didapatkan kesadaran compos mentis, perilaku dan
aktivitas psikomotor aktif, mood elasi, afek menyempit, proses pikir cukup ide dan
asosiasi longgar, halusinasi auditorik commenting, waham kejar, tilikan derajat 1, RTA
terganggu. Pemeriksaan fisik dalam batas normal. Pemeriksaan penunjang normal.
VII.
FORMULASI DIAGNOSIS
Aksis I: Gangguan Klinis dan Kondisi Klinis yang Menjadi Fokus Perhatian
Khusus
Berdasarkan ikhtisar penemuan bermakna, maka kasus ini dapat digolongkan
kedalam:
1. Gangguan kejiwaan karena adanya :
a. Ganguan fungsi/ hendaya dan disabilitas: ganguan dalam fungsi sosial
b. Distress/ penderitaan: bicara kacau, melempar barang, mondar-mandir ke
rumah tetanga dan mal
2. Gangguan mental non-organik, karena:
a. Tidak ada gangguan kesadaran neurologik
b. Tidak ada gangguan akibat penyalahgunaan obat dan psikoaktif yang
berefek pada episode saat ini
3. Gangguan psikotik, karena adanya hendaya dalam menilai realita yang
dibuktikan dengan adanya halusinasi auditorik
4. Skizofrenia ini termasuk tipe paranoid karena :
a. Memenuhi kriteria umum skizofrenia
b. Terdapat waham
c. Terdapat halusinasi auditorik yang menonjol
9
VIII.
IX.
X.
EVALUASI MULTIAKSIAL
Aksis I
: Skizofrenia paranoid (F20.0)
Aksis II
: Ciri kepribadian skizoid
Aksis III
: tidak ditemukan
Aksis IV
: Masalah primary support group
Aksis IV
: GAF current = 50-41
GAF HLPY = 60-51
DAFTAR MASALAH
Organobiologi : Tidak ada
Psikologi
: Waham kejar serta terdapat Halusinasi auditorik
Sosialbudaya
: Tidak ada
PROGNOSIS
Quo ad vitam
: Bonam
Quo ad functionam
: Dubia ad bonam
Quo ad sanationam
: Dubia ad malam
Faktor-faktor yang mempengaruhi
1. Faktor Yang Memperingan:
Adanya dukungan dari keluarga untuk menjadi pribadi yang lebih baik
10
XI.
Tilikan pasien buruk, pasien tidak minum obat atas kemauan sendiri
PENATALAKSANAAN
1. Rawat inap
2. Psikofarmaka
Risperidon 2x2 mg
Risperidon adalah salah satu first-line treatment pada pasien dengan
skizofrenia. Risperidon merupakan obat antipsikotik generasi 2 atau antipsikotik
atipikal, yang bekerja sebagai antagonis reseptor serotonin (terutama 5HT2A) dan
reseptor dopamine D2. Risperidon dapat digunakan untuk mengobati baik gejala
positif maupun negative karena aktivitasnya sebagai antagonis reseptor D2 yang
tidak terlalu kuat sehingga efek samping terutama efek samping ekstrapiramidal
rendah, dan juga aktivitasnya terhadap reseptor serotonin 5HT2 yang juga tinggi
sehingga juga dapat digunakan untuk mengobati gejala negatif.
3. Psikoterapi
Psikoterapi suportif dengan dukungan keluarga
Memotivasi pasien untuk rajin minum obat secara teratur dan memberikan
11