Anda di halaman 1dari 19

KELOMPOK 2

KEPANITERAAN KLINIK ILMU KEDOKTERAN KELUARGA


PERIODE 9 MEI 2016 11 JUNI 2016
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN
INDONESIA
JAKARTA

SUSUNAN KEANGGOTAAN
Ketua : Yosua Siwabessy

(1061050019)

Sekretaris : Cindy Pabontong

(1161050092)

Presentan : Jeremia Kurniawan

(1261050197)

Anggota

: Gimyarevski Elliasaf Tanihatu

Lia Lestari

(1061050196)

(1161050070)

LEVEL PENCAPAIAN
Level 1
: Dokter muda sudah mengetahui dan dapat
menjelaskan.
Level 2
: Dokter muda pernah melihat atau pernah di
demonstrasikan.
Level 3
: Dokter muda pernah melakukan atau
melakukan/ menerapkan dibawah supervisi.
Level 4
: Dokter muda sudah mampu melakukan secara
mandiri.

KOMPETENSI 1
-Keterampilan Interpretasi-

1. Kemampuan untuk Mendengarkan


dan Berkomunikasi dengan Pasien
ataupun Keluarga, Melakukan
Pencatatan Informasi, Keluhan Saat Ini
(Riwayat Perkembangan penyakit /
permasalahan kesehatan)
Dokter diharapkan mampu melakukan wawancara dengan
pasien (autonamnesis) -> data sekunder.
Dokter diharapkan mampu melakukan wawancara dengan
keluarga pasien (aloanamnesis) -> data tertier.
Dokter diharapkan mampu melakukan pencatatan hasil
wawancara.

2. Kemampuan untuk memperoleh


informasi yang cukup dan relevan dari
individu tentang resiko / faktor pencetus,
penyebab masalah dalam keluarga
Dokter diharapkan mampu untuk dapat mendapatkan informasi
dari anggota keluarga mengenai permasalahan kesehatan yang
terjadi pada keluarga dan dapat mencari faktor penyebab dari
permasalahan kesehatan -> data tertier.

3. Pemeriksaan fisik, umum (inspeksi,


palpasi, auskultasi, pemeriksaan dasar)
Pemeriksaan fisik dilakukan untuk
memperoleh data mengenai kondisi
kesehatan pasien secara objektif ->
data primer.

Metode Pemeriksaan
1.Inspeks
i Melihat dan mengevaluasi pasien secara visual yang
digunakan untuk mengkaji/menilai pasien
2. Palpasi
Pemeriksaan pasien dengan cara menyentuh atau
merasakan dengan tangan untuk menambah data yang
telah diperoleh melalui inspeksi sebelumnya

3. Perkusi
Pemeriksaan pasien dengan cara menepuk
permukaan tubuh untuk menentukan
posisi, ukuran dan densitas struktur di
bagian organ dalam

4.
Auskultasi
Pemeriksaan pasien untuk mendengar suara tubuh
pada paru-paru, jantung, pembuluh darah dan bagian
dalam
abdomen
Instrumen
:
Stetoskop

4. Pemeriksaan khusus,
lokal, sesuai dengan kasus
Memeriksa keadaan pasien sesuai dengan
keluhan yang dialaminya -> data primer
Contoh : RT, VT, JVP.

5. Kemampuan menjelaskan
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan penunjang dilakukan secara objektif
untuk mendukung diagnosa serta menyingkirkan
differential diagnose -> data primer.
Dokter harus memahami mengenai pemeriksaan
penunjang yang dilakukan, fungsi pemeriksaan
penunjang dan kontra indikasi pemeriksaan
penunjang -> untuk kepentingan interpretasi.

6. Kemampuan untuk menegakan


diagnosis, merumuskan rencana
tindakan penyelesaian masalah
klinik pasien dan anggota keluarga
lainnya
Interpretasi Data
Dibutuhkan pemahaman mengenai penyakit
Etiologi
Patofisiologi
Tanda dan gejala klinis
Tatalaksana penyakit
Keterampilan
Anamnesis
Pemeriksaan fisik
Menentukan pemeriksaan penunjang yang sesuai
Edukasi pasien dan keluarga

7. Kemampuan Melakukan Pemantauan


Klinis dan Keluarga secara Menyeluruh,
Paripurna & Terpadu dengan
Memanfaatkan Kemampuan/ Sumber
Keluarga/ Resources
Membangun komunikasi yang baik dengan pasien
serta keluarga untuk memantau kondisi klinis
pasien, peran keluarga dan kondisi lingkungan
tempat tinggal -> data tertier.

KOMPETENSI 2
-Keterampilan Memberikan
Tindakan & Penyelesaian
Masalah-

1. Pengobatan/ Pemulihan
Dokter muda mampu melakukan pengobatan
secara mandiri terhadap pasien.
Mampu menegakkan diagnosis dan memilih
pemeriksaan yang dapat menunjang dalam
penegakkan diagnosis.
Mampu memberikan tatalaksana pengobatan
ataupun pemulihan secara mandiri terhadap
pasien sesuai dengan kompetensinya sebagai
dokter umum.

2. Kesinambungan Pelayanan
Dokter muda mampu melakukan pelayanan
berkesinambungan secara mandiri.
Pelayanan melibatkan suatu jejaring kerja diantara semua
sumber daya yang ada dalam rangka pelayanan &
perawatan secara holistik dan komprehensif.
Perawatan meliputi tatalaksana klinis, perawatan pasien
secara langsung, pendidikan, pencegahan, konseling,
perawatan paliatif & dukungan sosial baik di faskes sampai
di rumah selama perjalanan penyakit (pemantauan klinis).

3. Tanggung Jawab serta


Argumentasi Klinis dan
Sosial
Dokter muda mampu bertanggung jawab terhadap argumentasi klinis
yang diutarakannya terhadap pasien atau keluarga pasien secara
mandiri.
Diharapkan dokter mampu memberikan argumentasi klinis
mengenai kondisi pasiennya sesuai dengan temuan yang ia
dapatkan pada saat anamnesis dan pemeriksaan serta dapat
mempertanggung jawabkan argumentasinya tersebut saat
ditanyakan oleh pasien maupun pihak-pihak yang terkait dengan
pasien (keluarga).
Dokter diharapkan memberikan informasi ke pasien maupun
keluarga sesuai temuan yang didapatkan tanpa ada unsur
penambahan atau pengurangan.

4. Pembinaan dan Pencegahan


(PJPK dan Keluarga)
Dokter muda mampu memberi pembinaan dan pencegahan
kepada pasien dan keluarga secara mandiri.
Dokter diharapkan dapat memberikan pembinaan kepada
pasien maupun keluarga bagaimana cara melewati penyakit
yang diderita, penyebab penyakit, perjalanan dan cara
penularan penyakit terhadap orang sekitar sehingga dapat
dilakukan pencegahan terhadap hal tersebut.
Dokter harus memberikan edukasi dengan bahasa yang jelas
dan mudah dimengerti oleh pasien dan keluarga pasien
sampai mereka benar-benar mengerti mengenai penyakit
yang sedang diderita pasien.

Anda mungkin juga menyukai