Anda di halaman 1dari 17

Perencanaan audit, tipe-tipe

pengujian audit, dan materialitas


Kelompok I:
Septiar Ikhlas Lase
Yulianto
Jhon Person
Lucy
Kenny Rogers

PERENCANAAN AUDIT
Perencanaan audit adalah total lamanya
waktu yang dibutuhkan oleh auditor untuk
melakukan perencanaan audit awal sampai
pada pengembangan rencana audit dan
program audit menyeluruh.
3 alasan auditor harus melakukan
perencanaan audit dengan baik:
1. Untuk memperoleh bahan bukti yang

kompeten
2. Untuk membantu menekan biaya audit
3. Untuk menghindari terjadinya

kesalahpahaman dengan klien

BAGIAN PERENCANAAN AUDIT


1. Perencanaan awal audit
. Menyelidiki klien baru atau melanjutkan

dengan klien yang lama


. Mengidentifikas alasan klien untuk di audit
. Menugaskan staff yang tepat untuk

melakukan perikatan
. Memperoleh pemahaman dengan klien

untuk menghindari terjadinya


kesalahpahaman

BAGIAN PERENCANAAN AUDIT


Dalam perencanaan audit, auditor harus
mempertimbangkan sebagai berikut:
a) Prosedur dan kebijakan perusahaan
b) Masalah yang berkaitan dengan bisnis

perusahaan
c) Menetapkan resiko pengendalian
d) Menilai kemungkinan tindakan ilegal
e) Pertimbangan tingkat materialitas untuk

tujuan audit

BAGIAN PERENCANAAN AUDIT


2. Memahami bisnis dan industri klien
a. Industri dan lingkungan eksternal
Auditor dapat menolak industriindustri yang berisiko
Beberapa risiko inheren yang
umum untuk klien dibeberapa
industri tertentu
Banyak industri yang memakai
ketentuan akuntansi khusus

BAGIAN PERENCANAAN AUDIT


b. Operasi
dan proses
bisnis

c.
Manajemen
dan tata
kelola
perusahaan

Meninjau
pabrik dan
kantor

Akta pendirian
perusahaan
dan peraturanperaturan

Mengidentifika
si pihak-pihak
yang memiliki
hubungan
istimewa

Kode etik

BAGIAN PERENCAAN AUDIT

Kehandala
n laporan
keuangan

Efektifitas
dan
efisiensi
operasiona
l
perusahaa
n

d.Tujua
n dan
strateg
i

Kepatuhan
dengan
hukum
dam
peraturan

BAGIAN PERENCANAAN AUDIT


e. Pengukuran kinerja

Sistem pengukuran dan kinerja klien


termasuk indikator-indikator kinerja penting
yang digunakan oleh manajemen dalam
mengukur setiap kemajuan dalam mencapai
tujuan perusahaan.

Menilai risiko bisnis klien


3.
Gagal mencapai tujuannya
Salah saji materi dalam
laporan keuangan
Penilaian auditor atas risiko bisnis klien
harus mempertimbangkan industri
klien dan faktor-faktor eksternal
lainnya, serta strategi bisnis klien,
proses dan faktor-faktor internal
lainnya.

BAGIAN PERENCANAAN AUDIT


4. Prosedur analitis adalah evaluasi atas

informasi keuangan yang dilakukan


dengan mempelajari hubungan yang
masuk akal antara data keuangan dan non
keuangan yang melibatkan perbandingan
jumlah yang tercatat dalam ekspektasi
yang dikembangkan oleh auditor.
FASE
PERENCANAA
N

FASE
PENGUJIAN

FASE
PENYELESAIA
N

BAGIAN PERENCANAAN AUDIT

PROSEDUR ANALITIS
AWAL

Prosedur analitis awal


dilakukakan agar
auditor dapat
memahami dengan
lebih baik bisnis klien

Prosedur yang dapat


digunakan adalah
dengan
membandingkan
rasio-rasio klien
dengan industri atau
kompetitor

BAGIAN PERENCANAAN AUDIT


5 JENIS PROSEDUR ANALITIS
Membandingkan data klien dan data industri
Membandingkan data klien dengan data yang sama

pada tahun sebelumnya


Membandingkan data klien dengan hasil ekspektasi

klien
Membandingkan data klien dengan hasil ekspektasi

auditor
Membandingkan data klien dengan menggunakan

data non keuangan

TIPE PENGUJIAN AUDIT


Prosedur penilaian
risiko

Pengujian
pengendalian

Prosedur
substantif

Digunakan untuk
memperoleh pemahaman
atas entitas dan ruang
lingkupanya, termasuk
pengendalian internal

Dilakukan untuk menguji


efektivitass pengedalian

dalam mencegah, atau


mendeteksi dan
mengoreksi salah saji
material pada tingkat asersi
yang relevan
Dirancang
untuk
mendeteksi salah saji
material dalam golongan
transaksi, saldo, akun, dan
komponen pengungkapan
dalam laporan keuangan

PENGUJIAN PENGENDALIAN

PENYELIDIKAN

PEMERIKSAAN

OBSERVASI

WALKTHROUGH

REPERFORMANCE

PROSEDUR SUBSTANTIF
PENGUJIAN RINCI

Menguji kesalahan atau


kecurangan dalam transaksi
individual.

PROSEDUR ANALITIS

Mengevaluasi atas informasi


keuangan melalui analisis
hubungan yang masuk akal
antara data keuangan dan
non keuangan.

MATERIALITAS
Besarnya penghilangan atau salah saji
informasi akuntansi yang dalam
kaitannya dengan kondisi disekitarnya,
akan memungkinkan pertimbangan
pihak yang berkepentingan yang
mengandalkan informasi tersebut
akan berubah atau terpengaruh oleh
penghilangan atau salah saji tersebut.

TAHAPAN DALAM PENERAPAN


MATERIALITAS
1. Menentukan tingkat materialitas untuk

keseluruhan laporan
2. Menentukan salah saji yang dapat

ditoleransi
3. Evaluasi temuan audit

Anda mungkin juga menyukai