Kasus
Epilepsi
`
Identitas Pasien
Nama
: Ny. K
Agama
Umur
: Islam
: 33 tahun
Alamat
Jenis Kelamin
: Perempuan
Suku
: Makassar
Status
: Menikah
Pekerjaan
Tgl. Masuk
: 06 April 2016
No RM
: 187389
Anamnesis
Keluhan Utama
Pasien datang ke poli saraf RSU Haji Makassar dengan keluhan pusing yang
dirasakan dirasakan sejak 2 hari yang lalu. Diketahui pasien memiliki riwayat kejang
berulang.
Awalnya, saat pasien berumur 11 tahun, pasien mengaku sering tidur dilantai,
kemudian tiba-tiba demam disertai kepala terasa pusing dan terjadi kejang yang
diperberat dengan nyeri kepala hebat dan kaku pada seluruh badan. Pasien mengaku
kejang muncul ketika pasien sedang merasa stress, emosi atau pada saat berada di suhu
yang dingin. Saat serangan kejang terjadi durasinya lebih dari 15 menit dan berulang
>1 kali dalam 24 jam.
: disangkal
: disangkal
Anamnese sistematis
Demam (-), Sakit kepala (+), Mual (-), Muntah (+), BAK dan BAB normal.
: 120/80 mmHg
Nadi
: 88 kali/menit
Suhu Aksila
: 36,5 C
Pernapasan
: 18 kali/menit
Pemeriksaan Neurologis
Tanda rangsang meningeal
Kaku kuduk
:-
Kernig
:-
Laseque
:-
Brudzinski I
:-
Brudzinski II
:-
Brudzinski III
:-
:-
Penglihatan kabur
:-
Bradikardia
:-
Papiledema
: tidak dilakukan
Saraf kranial
N. I (Olfaktorius)
N. II (Optikus)
N. III (Okulomotorius)
N. IV (Troklearis)
N.V (Trigeminus)
N.VI (Abdusen)
N.VII (fasciali)
N.X (vagus)
N.XI (asesorius)
N. XII (hipoglosus)
Motorik
Kekuatan
Ekstermitas atas : 5/5
Ekstremitas bawah
Refleks Fisiologis
Biseps : +/+
Triseps: +/+
Patella : +/+
Achilles
: +/+
Refleks Patologis
Babinski : -/Chaddock : -/Oppenheim
Gordon
: -/-
Schaeffer : -/-
: -/-
: 5/5
Diagnosis
Klinis
: epilepsy bangkitan
umum tonik klonik
Topis
: korteks cerebri
Etiologis
: epilepsi
Medikamentosa :
Depakote 250 mg 1x1
Kapsul (asamefenamat, ergotamine tab, clobazam 5 mg) 2x1
Ranitidine 150 mg 2x1
Prognosis
- Quo ad vitam
: Dubia bonam
Quo ad functionam
: Dubia ad bonam
Qua ad sanationam
: Dubia ad bonam
Resume
Pasien datang ke poli saraf RSU Haji Makassar dengan keluhan pusing yang
dirasakan dirasakan sejak 2 hari yang lalu. Diketahui pasien memiliki riwayat kejang
berulang, awalanya saat berumur 11 tahun, pasien mengaku sering tidur dilantai,
kemudian tiba-tiba demam disertai kepala terasa pusing dan terjadi kejang yang
diperberat dengan nyeri kepala hebat dan kaku pada seluruh badan. Pasien mengaku
kejang muncul ketika pasien sedang merasa stress, emosi atau pada saat berada di suhu
yang dingin. Saat serangan kejang terjadi durasinya lebih dari 15 menit da berulang >1
kali dalam 24 jam. Kejaang terakhir muncul pada bulan September 2015. Riwayat
trauma, hipertensi dan diabetes mellitus disangkal.
TINJAUAN PUSTAKA
Definisi Epilepsi
Etiologi
Epilepsi sebagai gejala klinis bisa bersumber pada banyak penyakit di otak. Sekitar 70% kasus
epilepsi yang tidak diketahui sebabnya dikelompokkan sebagai epilepsi idiopatik dan 30% yang
diketahui sebabnya dikelompokkan sebagai epilepsi simptomatik, misalnya trauma kepala, infeksi,
kongenital, lesi desak ruang, gangguan peredaran darah otak, toksik dan metabolik.
Lanjutan. . . .
radang atau infeksi pada otak dan selaput otak
penyakit keturunan seperti fenilketonuria (PKU), sclerosis
tuberose dan neurofibromatosis dapat menyebabkan kejangkejang yang berulang.
kecerendungan timbulnya epilepsi yang diturunkan. Hal ini
disebabkan karena ambang rangsang serangan yang lebih rendah
dari normal yang diturunkan pada anak.
Klasifikasi
Klasifikasi menurut Etiologi
Epilepsi Primer (Idiopatik)
Epilepsi Sekunder (Simptomatik)
o
Klasifikasi Umum
Serangan parsial
Serangan umum
Absens (Lena)
Mioklonik
Klonik
Tonik
Atonik (Astatik)
Tonik-klonik
Diagnosis
Anamnesis (auto dan aloanamnesis), meliputi:
Pola / bentuk serangan
Lama serangan
Gejala sebelum, selama dan paska serangan
Frekwensi serangan
Faktor pencetus
Ada / tidaknya penyakit lain yang diderita sekarang
Usia saat serangan terjadinya pertama
Riwayat kehamilan, persalinan dan perkembangan
Riwayat penyakit, penyebab dan terapi sebelumnya
Riwayat penyakit epilepsi dalam keluarga
Lanjutan. . . .
o Pemeriksaan fisik umum dan neurologis
o Pemeriksaan penunjang
Elektro ensefalografi (EEG)
Rekaman video EEG
Pemeriksaan Radiologis
Tatalaksana. . . .
1.
2.
3.
4.
Terima Kasih