Larutan adalah sediaan cair yang mengandung satu atau lebih zat kimia yang
terlarut. Karena molekul-molekul dalam larutan terdispersi secara merata, maka
penggunaan larutan sebagai bentuk sediaan umumnya memberikan jaminan
keseragaman dosis. Biasanya bentuk sediaan larutan memiliki proses penyerapan
yang cepat dan lengkap. Di mana obat akan tersedia dalam bentuk larut yang siap
untuk penyerapan langsung. Sediaan larutan tidak memerlukan adanya pemecahan
atau penghancuran terlebih dahulu karena sudah tersedia dalam bentuk cairan
langsung. Contohnya Penisilin dan Phenobarbiton Na, keduanya menunjukkan
bioavaibilitas yang tinggi ketika diminum secara larutan oral daripadi bentuk
tablet.
Beberapa faktor yang mempengaruhi bioavaibilitas obat dari dosis bentuk larutan
yaitu:
1. Sifat kimia dari obat itu sendiri. Ketika obat-obat asam diberikan dalam
bentuk larutan seperti derivat garamnya. Contoh: Phenobarbiton Sodium.
Obat tersebut mengendap jika dalam pH asam didalam lambung sebagai
asam bebas (Pento barbitone). Pengendapan ini mungkin berkumpul ke
dalam partikel yang lebih besar dalam disolusi yang lambat dan absorpsi
menurun, tetapi kebanyakan kasus seperti perubahan bentuk kristal yang
akan memberikan tekanan permukaan mengikuti cepatnya disolusi
kembali dari obat didalam lambung yang asam.
2. Efek dari bahan pengawet atau bahan tambahan yang ditambahkan ke
dalam bentuk dosis.
Kelarutan dari obat yang hidrofobik ketika diformulasikan sebagai larutan
biasanya dinaikkan dengan penambahan co-solvent seperti propilen glikol,
gliserol atau alkohol atau dengan penambahansurfaktan seperti tweens
dalam konsentrasi diatas Konsentrasi kritis misel (CMC). Didalam kasus
ini ada perubahan atau kemungkinan bahwa obat mungkin mengendap
didalam GIT sebagai hasil dari pengenceran dengan cairan GI dan
pengendapan mungkin menurunkan disolusi dan absorpsi dari obat
Sebagai tambahan ketika surfaktan ditambahkan pada konsentrasi diatas
CMC nya, akan membentuk misel dan misel akan mengikat molekul obat
kedalam pengurangan konsentrasi dari tersediannya molekul obat bebas
dalam absorpsi dan perlambatan keseluruhan proses absorpsi obat.
3. Efek dari viskositas larutan.
4. Formulasi dari obat dalam larutan viskos tinggi mungkin akan
memperlambat absorpsi obat. Hal ini karena larutan kental akan
memperlambatabsorpsi kebanyakan dari obat.