Anda di halaman 1dari 4

PENYALURAN OBAT RESEP INDIVIDU/

INDIVIDUAL PRESCREBING

Rumah Sakit Tk. IV


Dr. Bratanata

SPO
( Standar
Prosedur
Operasional )

No. Dokumen:
FARM/054/IX/
2014

Tanggal terbit :

No. Revisi :
00

Halaman
1 dari 2

Ditetapkan,
Kepala Rumah Sakit Tk. IV dr. Bratanata

17September2014
dr. Nirwan Arief, Sp.M, MARS
Mayor Ckm NRP 11000010390473

PENGERTIAN
TUJUAN
KEBIJAKAN

PROSEDUR

Kegiatan pelayanan resep obat sesuai dosis yang tepat dan kepada pasien
yang tepat di saat pemberian yang tepat.
Mencegah kemungkinan terjadinya kesalahan selama pendistribusian obat
1. Apoteker penanggung jawab memastikan SPO dilaksanakan
2. Dokter, Apoteker/tenaga teknis kefarmasian melaksanakan SPO tanpa
penyimpangan
1. Petugas farmasi menerima resep dari pasien/keluarga pasien.
1. Petugas farmasi memeriksa kelengkapan dan persyaratan resep.
2. Untuk resep umum petugas farmasi menghitung harga perbekalan
farmasi pada resep dan menginformasikan pada pasien/keluarga
pasien
3. Memberikan nomor resep sesuai urutan kedatangan, waktu tunggu,
telaah
4. Penyiapan
Resep obat jadi
a. Petugas farmasi mencuci tangan sebelum menyiapkan obat
b. Petugas farmasi mengambil obat sesuai yang tertera pada resep
c. Petugas farmasi mencocokkan nama obat yang tertera pada
resep sesuai dengan obat yang telah diambil dengan
memperhatikan dosis sediaan dan jumlah
d. Petugas farmasi menghitung jumlah obat yang dibutuhkan sesuai
tertera pada resep
e. Untuk sediaan sirup kering dilakukan pelarutan terlebih dahulu
dengan menambahkan air dengan volume tertentu
Resep racikan
a. Petugas farmasi menghitung dosis sesuai dengan yang tertera
pada resep tidak melebihi dosis maksimum
b. Cocokkan nama obat,jumlah dan dosis yang tertera pada resep
sesuai dengan obat yang telah diambil untuk diracik
(puyer/kapsul/salep/krim)

PENYALURAN OBAT RESEP INDIVIDU


/INDIVIDUAL PRESCREBING
Rumah Sakit Tk. IV
Dr. Bratanata

No. Dokumen
FARM/063/V/2014

No. Revisi
00

Halaman
2 dari 2

c.
d.
e.
f.

Cuci tangan sebelum meracik sediaan


Pastikan alat yang digunakan dalam keadaan bersih dan kering
Lakukan penggerusan dan pencampuran obat hingga homogen
Untuk racikan puyer dan kapsul maka serbuk hasil racikan
dibagi rata menurut penglihatan
g. Serbuk dikemas dalam kertas perkamen/ kapsul /pot salep

PROSEDUR

UNIT TERKAIT

5. Beri etiket dengan mengisi nomor resep, no. RM, Tanggal lahir/umur,
nama pasien, tanggal/waktu penyiapan, signa, nama obat,
dosis/konsentrasi obat, jumlah obat dan petunjuk khusus.
6. Petugas farmasi meneliti kembali (rechecek) obat yang sudah
disiapkan, apakah sudah tepat pasien, tepat indikasi, tepat obat,
tepat dosis, tepat cara pemakaian, tepat waktu pemberian, tepat
dokumentasi
7. Apoteker memanggil nama sesuai yang tertera pada resep dan
mengulang kembali untuk memastikan kebenaran nama pasien
kepada pasien yang bersangkutan.
8. Apoteker menginformasikan cara pemakaian obat.
9. Apoteker menyerahkan Obat kepada pasien/keluarga pasien,
dimana pasien/keluarga pasien membubuhkan tanda tangan pada
lembar resep sebagai bukti telah menerima obat.
Instalasi Farmasi

SISTEM UNIT DOSE DISPENSING

Rumah Sakit Tk. IV


Dr. Bratanata

SPO
( Standar
Prosedur
Operasional )

No. Dokumen :
FARM/059/IX/
2014

No. Revisi :
00

Halaman
1 dari 1

Ditetapkan,
Kepala Rumah Sakit Tk. IV Dr. Bratanata

Tanggal terbit :
17September2014

dr. Nirwan Arief, Sp,M,MARS


Mayor Ckm NRP 11000010390473

PENGERTIAN

TUJUAN
KEBIJAKAN

PROSEDUR

UNIT TERKAIT

Unit Dose Dispensing merupakan pendistribusian sediaan farmasi, alat


kesehatan, dan bahan medis habis pakai berdasarkan resep perorangan
yang disiapkan dalam unit dosis tunggal atau ganda untuk penggunaan satu
kali dosis/pasien. Sistem ini digunakan untuk pasien rawat inap.
1. Meminimalkan kesalahan dan keterlambatan pemberian obat
2. Agar terlaksananya pendistribusian obat yang baik dan efisien
Unit Dose Dispensing baru dilakukan di Paviliun Eka Paksi
1. Perawat menyerahkan resep ke Instalasi Farmasi
2. Petugas Farmasi melakukan telaah resep dengan cara mengisi formulir
telaah resep yang telah disediakan
3. Petugas farmasi menyiapkan obat sesuai resep dokter, kadaluarsa obat
kemudian ditempatkan dalam pot obat sesuai jadwal pemberian obat
Pot Biru
: Pagi hari
Pot Hijau
: Siang hari
Pot Kuning : Sore hari
Pot Pink
: Malam hari
4. Apoteker memastikan kembali obat yang telah disiapkan dengan resep
dokter sebelum di serahkan ke perawat
5. Petugas Farmasi menyerahkan Obat ke perawat dan perawat
memastikan obat tersebut sesuai dengan permintaan serta menyertakan
tanda terima obat
6. Perawat menyimpan obat pada rak obat pasien di ruang perawatan
kemudian obat tersebut diberikan ke pasien sesuai jadwal.
7. Pasien atau keluarga pasien membubuhkan paraf di rekam medis setiap
obat diberikan
Dokter, Apoteker/ seluruh tenaga teknis kefarmasian, dan keperawatan

FLOOR STOCK

Rumah Sakit Tk. IV


Dr. Bratanata
SPO
( Standar
Prosedur
Operasional )

No. Dokumen:
FARM/075/IX/2014

No. Revisi :
00

Halaman
1 dari 1

Ditetapkan,
Kepala Rumah Sakit Tk. IV Dr. Bratanata

Tanggal terbit :
17September2014

dr. Nirwan Arief, Sp,M,MARS


Mayor Ckm NRP 11000010390473

PENGERTIAN

TUJUAN
KEBIJAKAN

PROSEDUR

UNIT TERKAIT

Kegiatan meletakkan atau menyimpan materiil/obat dalam jumlah sangat


terbatas di ruang perawatan dimaksudkan untuk kecepatan dan efisiensi
pelayanan kepada pasien.
Untuk memenuhi kebutuhan obat, alkes dan BHP di ruang perawatan
Obat, alkes dan BHP yang disimpan diruang rawat inap harus dalam jenis
dan jumlah yang dibutuhkan
1. Obat atau sediaan farmasi yang disimpan di ruangan harus dikelola
dengan baik, untuk menjamin tidak ada kerusakan, kekosongan
sediaan, ED, dan kehilangan.
2. Obat disimpan di lemari obat terkunci dan dikelola oleh perawat yang
ditunjuk sebagai penanggung jawab.
3. Masing-masing ruang perawatan/poliklinik berdasarkan kebutuhan
masing-masing mengajukan ke instalasi farmasi.
4. Obat disusun berdasarkan alfabetis dan bentuk sediaan (basah, kering).
5. Jenis dan jumlah obat di ruangan ditetapkan berdasarkan standar obat
floor stock sesuai kebutuhan ruangan.
6. Pengeluaran obat didasarkan sistim FEFO (First Expired First Out)
terlebih dahulu baru FIFO (First In First Out).
7. Setiap
pemakaian/pengeluaran
obat
harus
dicatat
dan
didokumentasikan.
8. Setiap bulan petugas instalasi farmasi melakukan pengecekan tentang
jenis obat, jumlah obat, ED, kerusakan obat (perubahan warna, bau,
rasa) dan melakukan tindak lanjut.
1. Tenaga Kefarmasian/ Keperawatan.

Anda mungkin juga menyukai