KIMIA ORGANIK
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK
Disusun oleh
Disusun berdasarkan hasil praktikum Kimia Organik guna
memenuhi salah satu persyaratan penilaian dalam mengikuti Mata
Kuliah Praktikum Kimia Organik Program Studi Teknologi Pengolahan
Kulit Politeknik ATK Yogyakarta
Disahkan tanggal
.
Asisten Dosen
Penulis
An Nisa Ega A
Mayang Lutfianingsih
Dosen Pengampu
Dosen I
Dosen II
KATA PENGANTAR
Puji
syukur
penulis
panjatkan
kehadirat
Allah
SWT
yang
telah
Penulis
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN------------------------------------------------------------------------------------i
KATA PENGANTAR------------------------------------------------------------------------------------------ii
DAFTAR ISI---------------------------------------------------------------------------------------------------iii
I.
Tujuan Praktikum-----------------------------------------------------------------------------------1
II.
Dasar Teori-------------------------------------------------------------------------------------------1
III.
IV.
Langkah Kerja------------------------------------------------------------------------------------3
V.
VI.
Pembahasan--------------------------------------------------------------------------------------4
VII.
Kesimpulan----------------------------------------------------------------------------------------6
DAFTAR PUSTAKA-------------------------------------------------------------------------------------------7
EKSTRAKSI TANIN SAMPEL JAMBAL-------------------------------------------------------------------8
I.
Tujuan Praktikum-----------------------------------------------------------------------------------8
II.
Dasar Teori-------------------------------------------------------------------------------------------8
III.
IV.
Langkah Kerja----------------------------------------------------------------------------------10
V.
VI.
Pembahasan------------------------------------------------------------------------------------12
VII.
Kesimpulan--------------------------------------------------------------------------------------13
DAFTAR PUSTAKA-----------------------------------------------------------------------------------------14
I.
Tujuan Praktikum
Pengambilan senyawa Brazillin dan Kulit kayu tanaman
Secang sebagai bahan pewarna sapponin dengan metode
ekstraksi , (pelarut aquadest) identifikasi dan penerapanya pada
kulit Kras.
II.
Dasar Teori
Secang (caesalpinia sappon L) adalah tumbuhan yang
sejak lama tumbuh liar dan biasanya digunakan masyarakat
untuk tanaman pagar pembatas yang umumnya tumbuh di
tempat terbuka sampai ketinggian 1000 m di atas permukaan
laut seperti di daerah pegunungan yang berbatu tetapi tidak
terlalu tinggi (dingin).Tingginya 5-10 m. Biasanya batang dan
percabanganya terdapat duri duri temple yang bentuknya
bengkok dan letaknya tersebar. Batangnya berkayu , bulat dan
berwarna hijau kecoklatan.
Manfaat kayu secang yaitu pewarna pada bahan
anyaman , kue , minuman atau sebagai tinta dikarenakan kayu
secang jika direbus akan memberikan warna merah gading
muda. Selain itu , kayu secang bermanfaat juga untuk obat
berbagai macam penyakit seperti diare , disentri , TBC , sifilis ,
darah kotor , malaria dan tumor.
Kandungan yang terdapat pada kayu secang adalah asam
galat , tannin , resin , resorsin , brasilin , brasilein , d-alfaphellandre , ascimene , minyak atsiri. Daun : 0,16 % - 0,20 %
minyak atsiri yang wangi dan hampir tidak berwarna, dan
mempunyai efek farmakologis yaitu menghentikan pendarahan ,
pembersih , darah , penawar racun , dan sebagai anti septik.
Karakteristik dan kestabilan secang yaitu :
III.
IV.
Langkah Kerja
EKSTRAKSI
EKSTRAKSI SECANG
SECANG
KECIL
PEL ARUT
ARUT AIR
AIR
KECIL PEL
TIMBANG
TIMBANG
SECANG
SECANG
GR)
MASUKKAN KE
GEL
AS
GEL AS
(200
(200
BEKER
P
DENGAN API
API
PANASKAN
ANASKAN DENGAN
SEDANG HINGGA
VOLUME
(WAKTU
VOLUME 1/3
1/3 NY
NYA
A (WAK
TU
1 JAM)
PINDAHKAN L ARUTAN
ERLENMEYER I
I
ERLENMEYER
KE
TAMBAHKAN
AMBAHKAN LAGI
T
LAGI
PELARUT
PEL
ARUT 200 ML UNTUK
MENYEMPURNAKAN
MENYEMPURNAKAN
EKSTRAKSI
TAMPUNG
T
AMPUNG KE
KE
ERLENMEYER II
L
I +
L ARUT
ARUTAN
AN I
+ II
II (
( UKUR
UKUR
VOLUM, KEPEKATAN , DAN
pH)
pH)
LARUT
L
ARUTAN
AN DIBAGI
DIBAGI DUA
DUA
HOMOGENKAN
DILANJUTKAN KE
APLIKASI KULIT
KRAS
DILANJUTKAN
PENGERINGAN (SERBUK)
RENDAMEN
V.
AMBIL SEBAGIAN
UNTUK
3. Pelarut
4. Kepekatan
: air (aquadest)
: 1 Be
5. Volume
6. Kandungan
: 760 ml
: brazillin / brazillen pigmen , tannin , asam
gelat , sapponin
7. Struktur kimia : brazillin / C16H1405
8. Berat serbuk : 1,72 gr
Perhitungan serbuk secang :
1,72 x 2
200
x 100 %
= 1, 72 gr
B. Identifikasi
Secang kecil 200 gr yang direbus dengan air sebanyak 800
ml awalnya berwarna oren setelah direbus cairan menjadi coklat
ke orenan.
1. Air secang yang sudah direbus ditambahkan H2SO4
warnanya berubah menjadi Merah jingga.
2. Air secang yang ditambah AgNO3 berubah menjadi
warna coklat.
3. Air secang yang ditambah NaOH berwarna menjadi
warna Merah darah.
VI.
Pembahasan
Ekstraksi adalah suatu proses pemisahan dari bahan padat
maupun cair dengan bantuan pelarut. Pelarut yang digunakan harus
dapat mengekstraksi substansi yang diinginkan tanpa melarutkan
material lainya.Dalam praktikum ini ekstraksi dilakukan dengan kulit
secang kecil.
Pertama tama kulit secang kecil ditimbang 200 gr lalu
dimasukkan ke dalam beker gelas dan ditambahkan pelarut
aquadest 800 ml. Manaskan larutan menggunakan nyala api sedang
hingga 1/3 volumenya dengan waktu 1 jam. Setelah volume sudah
1/3nya memindahkan larutan ke Erlenmeyer I .
4
selanjutnya
menghomogenkanya.
adalah
membagi
Membagi
larutan
dua
larutan
ditujukan
lalu
untuk
1,17
gr.
Sedangkan
larutan
yang
digunakan
untuk
VII.
Kesimpulan
Dari praktikum ekstraksi kulit secang kecil pelarut air ini dapat
disimpulkan :
1. pH di bawah 6 memiliki warna larutan merah ke orenan
2. Memanaskan larutan dengan api sedang agar kandungan
brazillin keluar dengan sempurna , kalau menggunakan api yang
besar akan menyebabkan kandungan tannin yang keluar.
3. Kadar brazillin yang diperoleh dari praktikum secang kecil ini
adalah 1,17 gr.
DAFTAR PUSTAKA
1. Anonim, 1997. Materia Medika Indonesia, Jilid 1, Dapartemen
Kesehatan RI, Jakarta.
2. Astuti, Y.N, Dzulkarnain, B., Sundari, S., 1995. Penelitian Ekstrak
Kayu Secang (caesalpinia sappan L) terhadap motilitas spermatozoa
dan laju Fertilitas Mus musculus L., Seminar Kelompok Kerja
Nasional Tumbuhan Obat Indonesia IX, Yogyakarta.
3. Heyne,K., 1987. Tumbuhan Berguna Indonesia, Jilid 1 (terjemahan),
yayasan Sarana Wana Jaya, Jakarta, 984-936.
I.
Tujuan Praktikum
Dasar Teori
Tannin merupakan substansi yang banyak dan tersebar ,
sehingga sering ditemukan dalam tanaman. Tannin diketahui
mempunyai beberapa khasiat , yaitu sebagai astrigen , anti diare ,
anti bakteri , dan antioksidan. Istilah Tannin sendiri bersal dari
bahasa prancis yaitu tanning.Menurut teori warna struktur Tannin
dengan ikatan rangkap duan yang terkonjugasi pada polifenol
sebagai kromofor (pengemban warna) dan adanya gugus (OH)
sebagai auksokrom (pengikat warna) dapat menyebabkan warna
coklat.
Tannin merupakan senyawa yang dapat larut dalam air ,
gliserol , alkhohol , dan hidroalkhohol , tetapi tidak larut dala
petroleum eter , benzene dan eter. Pada umumnya Tannin
merupakan senyawa polifenol yang memiliki berat molekul (BM)
yang cukup tinggi (lebih dari 1000) dan dapat
membentuk
kompleks dengan protein. Berdasarkan strukturnya , Tannin
diklasifikasikan menjadi dua kelas yakni Tannin terhidrolisis dan
terkondensasi.
Sifat yang dimiliki Tannin antara lain yaitu sifat Fisika dan sifat
Kimia. Sifat Fisika Tannin yaitu :
1. Apabila dilarutkan kedalam air , Tannin akan membentuk
koloid yang akan memiliki rasa asam dan sepat.
2. Apabila dicampur dengan alkhohol dan gelatin , maka akan
terbentuk endapan.
3. Tannin tidak dapat mengkristal.
4. Tannin dapat mengendapkan protein dari larutanya dan
bersenyawa dengan protein tersebut sehingga tidak
dipengaruhi enzim protiolitik.
III.
b. Bahan :
1. Jambal 50 gr
2. Aquadest
3.
Kulit
perkamen
4. Wadah / ember
5. Kompor
6. Pengaduk
7. Pipet tetes
8. Thermometer
9. Cutter
10. Pipet tetes
11. Tabung dan rak tabung reaksi
12. Baume meter
4. Gelatin
5. FeCl
6. NaOH
7. NaSO4
8. Amonia
IV.
Langkah Kerja
EKSTRAKSI TANNIN SAMPEL
JAMBAL
TIMBANG
PELARUT
50 GR DITAMBAHKAN
DALAM BEKER GELAS
PINDAHKAN LARUTAN KE
ERLENMEYER I
V.
A. Hasil pegamatan
1. Warna larutan : coklat pekat
2. pH
: asam (4)
3. Pelarut
: air (aquadest)
4. Kepekatan
: 0 Be
5. Volume
: 180 ml
6. Kandungan
: tannin
7. Struktur kimia
:zat penyamak tanin tersusun dari kelompok
galotanin (gallotannins) dan elagitanin (ellagi-tannins)
8. Berat serbuk : 1,56 gr
0,39 x 2
Perhitungan serbuk secang :
50
x 100 %
= 1, 56 gr
B. Identifikasi
Jambal 50 gr yang direbus dengan 200 ml aquadest
berubah menjadi warna coklat pekat ketika di rebus dengan
api sedang selama 1 jam sampai 1/3 volumenya.
1. Air Jambal yang ditambah dengan gelatin berubah
warna yang awalnya coklat menjadi kuning kecoklatan.
2. Air Jambal yang ditambah dengan gelatin berubah
warna yang awalnya coklat menjadi merah kecoklatan.
3. Air Jambal yang ditambah dengan FeCl berubah warna
yang awalnya coklat menjadi hijau kecoklatan.
4. Air jambal yang ditambah dengan NaOH berubah warna
yang awalnya coklat menjadi merah pekat.
5. Air jambal yang ditambah dengan N2SO4 berubah
warna yang awalnya coklat menjadi kuning kecoklatan.
VI.
Pembahasan
Ekstraksi adalah suatu proses pemisahan dari bahan padat
maupun cair dengan bantuan pelarut. Pelarut yang digunakan harus
dapat mengekstraksi substansi yang diinginkan tanpa melarutkan
11
lalu
menambahkan
100
ml
pelarut
lagi
untuk
menjadi
untuk
randemen
dan
untuk
VII.
Kesimpulan
12
sangat
diperlukan
agar
pada
saat
suhu
terlalu
panas
dan
harus
karena
bertahap
memiliki
agar
bentuk
campuran polifenol.
3. Untuk mengelurkan Tannin dibutuhkan pH 3 4.
4. Kadar Tannin yang diperoleh dari praktikum kulit jambal ini
adalah 1,56 gr.
DAFTAR PUSTAKA
1. Harbone, J.B, dkk. 1994. Metode Fitokimia : penuntun cara
Modern Menganalisis Tumbuhan. Bandung : Penerbit ITB.
2. Lusya, Santa. 2012.
http://santalusya.blogspot.com/2012/05/tanin.html. Diakses pada
tanggal 1 april 2016.
13
14