Anda di halaman 1dari 19

LAPORAN PRAKTIKUM

KIMIA ORGANIK

Politeknik ATK Yogyakarta


Jalan Ringroad Selatan , Glugo, Panggungharjo , Sewon , Bantul ,
Yogyakarta 55188
Telp : (0274) 383727 Website : www.atk.ac.id E-mail : info@atk.ac.id

LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK
Disusun oleh
Disusun berdasarkan hasil praktikum Kimia Organik guna
memenuhi salah satu persyaratan penilaian dalam mengikuti Mata
Kuliah Praktikum Kimia Organik Program Studi Teknologi Pengolahan
Kulit Politeknik ATK Yogyakarta
Disahkan tanggal
.
Asisten Dosen

Penulis

An Nisa Ega A

Mayang Lutfianingsih

Dosen Pengampu
Dosen I

Dosen II

Dra. Entin Darmawati,


MSi, Apt.

Dra. Th. Sriwiyati, B.Sc

KATA PENGANTAR
Puji

syukur

penulis

panjatkan

kehadirat

Allah

SWT

yang

telah

memberikan rahmat, taufik dan hidayahNya sehingga dapat menyelesaikan


Laporan Praktikum Kimia Dasar dengan baik.
Dalam laporan ini akan membahas tentang proses Ekstraksi Secang
Kecil Pelarut Air dan Ekstraksi Tanin Sampel Jambal,Adapun laporan ini
disusun untuk memenuhi tugas penilaian dari mata kuliah Praktikum Kimia
Dasar.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini tidak akan
tuntas tanpa adanya bimbingan serta bantuan dari berbagai pihak. Oleh
karena itu, pada kesempatan ini penulis ucapkan terimakasih, kepada :
1. Dra. Entin Darmawati, MSi, Apt. dan Dra. Th. Sriwiyati, B.Sc dosen

pengampu mata kuliahPraktikumKimia Dasar.


2. Asisten Dosen yang selalu mendampingi dan memberi arahan pada
waktu pelaksanaan Praktikum Kimia Dasar.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini masih banyak
kekurangan dan jauh dari kesempurnaan, untuk itu saya mengaharapkan
masukan berupa saran dan kritik demi perbaikan penulisan laporan
berikutnya.
Semoga nantinya laporan ini dapat bermanfaat untuk pembaca pada
umumnya dan bagi penulis sendiri pada khususnya.

Yogyakarta, 1 April 2016

Penulis

DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN------------------------------------------------------------------------------------i
KATA PENGANTAR------------------------------------------------------------------------------------------ii
DAFTAR ISI---------------------------------------------------------------------------------------------------iii
I.

Tujuan Praktikum-----------------------------------------------------------------------------------1

II.

Dasar Teori-------------------------------------------------------------------------------------------1

III.

Alat dan Bahan-----------------------------------------------------------------------------------2

IV.

Langkah Kerja------------------------------------------------------------------------------------3

V.

Hasil pengamatan dan Identifikasi-----------------------------------------------------------4

VI.

Pembahasan--------------------------------------------------------------------------------------4

VII.

Kesimpulan----------------------------------------------------------------------------------------6

DAFTAR PUSTAKA-------------------------------------------------------------------------------------------7
EKSTRAKSI TANIN SAMPEL JAMBAL-------------------------------------------------------------------8
I.

Tujuan Praktikum-----------------------------------------------------------------------------------8

II.

Dasar Teori-------------------------------------------------------------------------------------------8

III.

Alat dan Bahan-----------------------------------------------------------------------------------9

IV.

Langkah Kerja----------------------------------------------------------------------------------10

V.

Hasil pengamatan dan Identifikasi----------------------------------------------------------11

VI.

Pembahasan------------------------------------------------------------------------------------12

VII.

Kesimpulan--------------------------------------------------------------------------------------13

DAFTAR PUSTAKA-----------------------------------------------------------------------------------------14

EKSTRAKSI SECANG KECIL PELARUT AIR

I.

Tujuan Praktikum
Pengambilan senyawa Brazillin dan Kulit kayu tanaman
Secang sebagai bahan pewarna sapponin dengan metode
ekstraksi , (pelarut aquadest) identifikasi dan penerapanya pada
kulit Kras.

II.

Dasar Teori
Secang (caesalpinia sappon L) adalah tumbuhan yang
sejak lama tumbuh liar dan biasanya digunakan masyarakat
untuk tanaman pagar pembatas yang umumnya tumbuh di
tempat terbuka sampai ketinggian 1000 m di atas permukaan
laut seperti di daerah pegunungan yang berbatu tetapi tidak
terlalu tinggi (dingin).Tingginya 5-10 m. Biasanya batang dan
percabanganya terdapat duri duri temple yang bentuknya
bengkok dan letaknya tersebar. Batangnya berkayu , bulat dan
berwarna hijau kecoklatan.
Manfaat kayu secang yaitu pewarna pada bahan
anyaman , kue , minuman atau sebagai tinta dikarenakan kayu
secang jika direbus akan memberikan warna merah gading
muda. Selain itu , kayu secang bermanfaat juga untuk obat
berbagai macam penyakit seperti diare , disentri , TBC , sifilis ,
darah kotor , malaria dan tumor.
Kandungan yang terdapat pada kayu secang adalah asam
galat , tannin , resin , resorsin , brasilin , brasilein , d-alfaphellandre , ascimene , minyak atsiri. Daun : 0,16 % - 0,20 %
minyak atsiri yang wangi dan hampir tidak berwarna, dan
mempunyai efek farmakologis yaitu menghentikan pendarahan ,
pembersih , darah , penawar racun , dan sebagai anti septik.
Karakteristik dan kestabilan secang yaitu :

1. pH rendah antara 2 4 mempunyai warna kuning kuning


kemerahan
2. pH 6 - >6 mempunyai warna merah merah keunguan
3. Stabilitas penyimpanan pada temperatur rendah pada 10 c
, daripada suhu lingkungan
4. Reaksi oksidasi dan reduksi mengurangi intensitas pigmen.
Proses oksidasi menyebabkan pigmen secang berubah
warnanya dari merah menjadi merah keunguan , sedangkan
proses reduksi menyebabkan warna cenderung menjadi ungu
5. Penyimpanan selama 7 hari dengan cahaya ultraviolet
menyebabkan kehilangan warna sebesar 40% (Galih 2009).

Ekstraksi adalah suatu proses pemisahan dari bahan padat


maupun cair dengan bantuanpelarut. Pelarut yang digunakan
harus dapat mengekstraksi substansi yang diinginkan tanpa
melarutkan material lainya. Ekstraki dapat dilakukan dengan
berbagai cara. Ekstraksi merupakan proses pemisahan suatu
bahan dari campuranya. Ekstraksi menggunakan pelarut
didasarkan pada kelarutan komponen terhadap komponen lain
dengan campuran (Suyitno , 1989).

III.

Alat dan Bahan


a. Alat :
1. Beker gelas 1000 ml
2. Gelas ukur 100 ml
3. Erlenmeyer
4. Baume meter
5. Wadah / ember
6. Kompor
7. Pipet tetes
8. Pengaduk
9. Thermometer
10. Tabung reaksi dan rak tabung reaksi
b. Bahan :
1. Secang kecil 200 gr
2. Aquadest
3. Kulit kras
4. H2SO4
5. NaOH
6. AgNO3

IV.

Langkah Kerja

EKSTRAKSI
EKSTRAKSI SECANG
SECANG
KECIL
PEL ARUT
ARUT AIR
AIR
KECIL PEL

TIMBANG
TIMBANG

SECANG
SECANG
GR)

MASUKKAN KE
GEL
AS
GEL AS

(200
(200

BEKER

TAMBAHKAN PEL ARUT


(800
ML AQUADEST)
AQUADEST)
(800 ML

P
DENGAN API
API
PANASKAN
ANASKAN DENGAN
SEDANG HINGGA
VOLUME
(WAKTU
VOLUME 1/3
1/3 NY
NYA
A (WAK
TU
1 JAM)

PINDAHKAN L ARUTAN
ERLENMEYER I
I
ERLENMEYER

KE

TAMBAHKAN
AMBAHKAN LAGI
T
LAGI
PELARUT
PEL
ARUT 200 ML UNTUK
MENYEMPURNAKAN
MENYEMPURNAKAN
EKSTRAKSI

TAMPUNG
T
AMPUNG KE
KE
ERLENMEYER II

L
I +
L ARUT
ARUTAN
AN I
+ II
II (
( UKUR
UKUR
VOLUM, KEPEKATAN , DAN
pH)
pH)

LARUT
L
ARUTAN
AN DIBAGI
DIBAGI DUA
DUA
HOMOGENKAN

DILANJUTKAN KE
APLIKASI KULIT
KRAS

DILANJUTKAN
PENGERINGAN (SERBUK)
RENDAMEN

V.

Hasil pengamatan dan Identifikasi


A. Hasil pegamatan
1. Warna larutan : merah keorenan
2. pH
: asam (5)
3

AMBIL SEBAGIAN
UNTUK

3. Pelarut
4. Kepekatan

: air (aquadest)
: 1 Be

5. Volume
6. Kandungan

: 760 ml
: brazillin / brazillen pigmen , tannin , asam

gelat , sapponin
7. Struktur kimia : brazillin / C16H1405
8. Berat serbuk : 1,72 gr
Perhitungan serbuk secang :

1,72 x 2
200

x 100 %

= 1, 72 gr
B. Identifikasi
Secang kecil 200 gr yang direbus dengan air sebanyak 800
ml awalnya berwarna oren setelah direbus cairan menjadi coklat
ke orenan.
1. Air secang yang sudah direbus ditambahkan H2SO4
warnanya berubah menjadi Merah jingga.
2. Air secang yang ditambah AgNO3 berubah menjadi
warna coklat.
3. Air secang yang ditambah NaOH berwarna menjadi
warna Merah darah.
VI.

Pembahasan
Ekstraksi adalah suatu proses pemisahan dari bahan padat
maupun cair dengan bantuan pelarut. Pelarut yang digunakan harus
dapat mengekstraksi substansi yang diinginkan tanpa melarutkan
material lainya.Dalam praktikum ini ekstraksi dilakukan dengan kulit
secang kecil.
Pertama tama kulit secang kecil ditimbang 200 gr lalu
dimasukkan ke dalam beker gelas dan ditambahkan pelarut
aquadest 800 ml. Manaskan larutan menggunakan nyala api sedang
hingga 1/3 volumenya dengan waktu 1 jam. Setelah volume sudah
1/3nya memindahkan larutan ke Erlenmeyer I .
4

Setelah memindahkan ,menambahkan 200 ml pelarut aquadest


kedalam secang kecil untuk menyempurnakan ekstraksi. Setelah
larutan menjadi pekat menampung larutan ke Erlenmeyer II.Larutan
I dan II di campur lalu di ukur volumenya dan diketahui mempunyai
760 ml volume dengan kepekatan 1 Be
Proses

selanjutnya

menghomogenkanya.

adalah

dan pH asam yakni 5.

membagi

Membagi

larutan

dua

larutan

ditujukan

lalu
untuk

memisahkan larutan yang digunakan untuk rendamen dan untuk di


aplikasikan ke kulit kras serta untuk keperluan identifikasi. Larutan
untuk randemen di jemur dengan panas sinar matahari agar
menjadi serbuk , jumlah serbuk yang diperoleh dalam praktikum ini
adalah

1,17

gr.

Sedangkan

larutan

yang

digunakan

untuk

pengaplikasian kulit kras menjadikan kulit kras menjadi arna merah


keunguan. Dan hasil identifikasi Air secang yang sudah direbus
ditambahkan H2SO4 warnanya berubah menjadi Merah jingga , Air
secang yang ditambah AgNO3 berubah menjadi warna coklat , Air
secang yang ditambah NaOH berwarna menjadi warna Merah darah.
Kayu secang sendiri memiliki kandungan asam galat , tannin ,
resin , resorsin , brasilin , brasilein , d-alfa-phellandre , ascimene ,
minyak atsiri. Dan bermanfaat banyak untuk pewarna pada bahan
anyaman , kue , minuman atau sebagai tinta dikarenakan kayu
secang jika direbus akan memberikan warna merah gading muda.
Selain itu , kayu secang bermanfaat juga untuk obat berbagai
macam penyakit seperti diare , disentri , TBC , sifilis , darah kotor ,
malaria dan tumor.

VII.

Kesimpulan
Dari praktikum ekstraksi kulit secang kecil pelarut air ini dapat
disimpulkan :
1. pH di bawah 6 memiliki warna larutan merah ke orenan
2. Memanaskan larutan dengan api sedang agar kandungan
brazillin keluar dengan sempurna , kalau menggunakan api yang
besar akan menyebabkan kandungan tannin yang keluar.
3. Kadar brazillin yang diperoleh dari praktikum secang kecil ini
adalah 1,17 gr.

DAFTAR PUSTAKA
1. Anonim, 1997. Materia Medika Indonesia, Jilid 1, Dapartemen
Kesehatan RI, Jakarta.
2. Astuti, Y.N, Dzulkarnain, B., Sundari, S., 1995. Penelitian Ekstrak
Kayu Secang (caesalpinia sappan L) terhadap motilitas spermatozoa
dan laju Fertilitas Mus musculus L., Seminar Kelompok Kerja
Nasional Tumbuhan Obat Indonesia IX, Yogyakarta.
3. Heyne,K., 1987. Tumbuhan Berguna Indonesia, Jilid 1 (terjemahan),
yayasan Sarana Wana Jaya, Jakarta, 984-936.

EKSTRAKSI TANIN SAMPEL JAMBAL

I.

Tujuan Praktikum

Pengambilan senyawa tannin dari tanaman Jambal dengan


metode ekstraksi , identifikasi , serta penerapanya pada Kulit
Perkamen.
II.

Dasar Teori
Tannin merupakan substansi yang banyak dan tersebar ,
sehingga sering ditemukan dalam tanaman. Tannin diketahui
mempunyai beberapa khasiat , yaitu sebagai astrigen , anti diare ,
anti bakteri , dan antioksidan. Istilah Tannin sendiri bersal dari
bahasa prancis yaitu tanning.Menurut teori warna struktur Tannin
dengan ikatan rangkap duan yang terkonjugasi pada polifenol
sebagai kromofor (pengemban warna) dan adanya gugus (OH)
sebagai auksokrom (pengikat warna) dapat menyebabkan warna
coklat.
Tannin merupakan senyawa yang dapat larut dalam air ,
gliserol , alkhohol , dan hidroalkhohol , tetapi tidak larut dala
petroleum eter , benzene dan eter. Pada umumnya Tannin
merupakan senyawa polifenol yang memiliki berat molekul (BM)
yang cukup tinggi (lebih dari 1000) dan dapat
membentuk
kompleks dengan protein. Berdasarkan strukturnya , Tannin
diklasifikasikan menjadi dua kelas yakni Tannin terhidrolisis dan
terkondensasi.
Sifat yang dimiliki Tannin antara lain yaitu sifat Fisika dan sifat
Kimia. Sifat Fisika Tannin yaitu :
1. Apabila dilarutkan kedalam air , Tannin akan membentuk
koloid yang akan memiliki rasa asam dan sepat.
2. Apabila dicampur dengan alkhohol dan gelatin , maka akan
terbentuk endapan.
3. Tannin tidak dapat mengkristal.
4. Tannin dapat mengendapkan protein dari larutanya dan
bersenyawa dengan protein tersebut sehingga tidak
dipengaruhi enzim protiolitik.

Sifat Kimia tannin yaitu :


1. Tannin merupakan senyawa kompleks yang memiliki bentuk
campuran polifenol yang sulit untuk dipisahkan sehingga sulit
membentuk Kristal.
2. Tannin dapat diidentifikasi menggunakan kromotografi.

3. Senyawa fenol yang ada pada Tannin mempunyai aksi


adstrigensia , antiseptic , dan pemberi warna.
Jambal (peltophorum pterocarpun) adalah nama pohon
penghasil bahan pewarna yang penting. Jambal terutama terkenal
krena
pepagannya
yang
,
utamanya
pada
masa
lalu
diperdagangkan dalam jumlah besar sebagai bahan pewarna.
Pepagan Jambal merupakan bahan utama untuk menghasilkan
warna coklat kekuningan. Pepagan Jambal juga mengandung sekitar
17,7 % Tannin yang digunakan sebagai bahan penyamak kulit atau
sebagai ubar jalar.
Ekstraksi adalah suatu proses pemisahan dari bahan padat
maupun cair dengan bantuan pelarut. Pelarut yang digunakan harus
dapat mengekstraksi substansi yang diinginkan tanpa melarutkan
material lainya. Ekstraki dapat dilakukan dengan berbagai cara.
Ekstraksi merupakan proses pemisahan suatu bahan dari
campuranya. Ekstraksi menggunakan pelarut didasarkan pada
kelarutan komponen terhadap komponen lain dengan campuran
(Suyitno , 1989).

III.

Alat dan Bahan


a. Alat :
1. Beker gelas 500 ml
2. Erlenmeyer
3. Gelas ukur 100 ml

b. Bahan :
1. Jambal 50 gr
2. Aquadest
3.
Kulit

perkamen
4. Wadah / ember
5. Kompor
6. Pengaduk
7. Pipet tetes
8. Thermometer
9. Cutter
10. Pipet tetes
11. Tabung dan rak tabung reaksi
12. Baume meter

4. Gelatin
5. FeCl
6. NaOH
7. NaSO4
8. Amonia

IV.

Langkah Kerja
EKSTRAKSI TANNIN SAMPEL
JAMBAL

TIMBANG
PELARUT

50 GR DITAMBAHKAN
DALAM BEKER GELAS

LAKUKAN PEMANASAN DENGAN


API SEDANG HINGGA VOLUME
1/3NYA

PINDAHKAN LARUTAN KE
ERLENMEYER I

CONTOH UJI TAMBAHKAN PELARUT


100 ML

EKSTRAKSI HINGGA VOLUME 1/3


NYA , TAMPUNG PADA
ERLENMEYER II

LARUTAN DI BAGI MENJADI DUA


UNTUK RANDEMEN DAN UNTUK
PENGAPLIKASIAN PADA KULIT
PERKAMEN JUGA IDENTIFIKASI

HOMOGENKAN , UKUR VOLUME


,KEPEKATAN JUGA PHNYA

V.

Hasil pengamatan dan Identifikasi


10

A. Hasil pegamatan
1. Warna larutan : coklat pekat
2. pH
: asam (4)
3. Pelarut
: air (aquadest)
4. Kepekatan
: 0 Be
5. Volume
: 180 ml
6. Kandungan
: tannin
7. Struktur kimia
:zat penyamak tanin tersusun dari kelompok
galotanin (gallotannins) dan elagitanin (ellagi-tannins)
8. Berat serbuk : 1,56 gr
0,39 x 2
Perhitungan serbuk secang :
50

x 100 %

= 1, 56 gr
B. Identifikasi
Jambal 50 gr yang direbus dengan 200 ml aquadest
berubah menjadi warna coklat pekat ketika di rebus dengan
api sedang selama 1 jam sampai 1/3 volumenya.
1. Air Jambal yang ditambah dengan gelatin berubah
warna yang awalnya coklat menjadi kuning kecoklatan.
2. Air Jambal yang ditambah dengan gelatin berubah
warna yang awalnya coklat menjadi merah kecoklatan.
3. Air Jambal yang ditambah dengan FeCl berubah warna
yang awalnya coklat menjadi hijau kecoklatan.
4. Air jambal yang ditambah dengan NaOH berubah warna
yang awalnya coklat menjadi merah pekat.
5. Air jambal yang ditambah dengan N2SO4 berubah
warna yang awalnya coklat menjadi kuning kecoklatan.
VI.

Pembahasan
Ekstraksi adalah suatu proses pemisahan dari bahan padat
maupun cair dengan bantuan pelarut. Pelarut yang digunakan harus
dapat mengekstraksi substansi yang diinginkan tanpa melarutkan

11

material lainya.Dalam praktikum ini ekstraksi dilakukan dengan


mengambil Tannin dari kulit Jambal.
Potongan Jambal sebesar 50 gr ditambah dengan pelarut
aquadest 200 ml direbus menggunakan nyala api sedang selama 1
jam hingga volume 1/3 nya. Kulit jambal yang direbus berwarna
coklat pekat.Setelah volume 1/3 nya larutan dipindahkan ke
Erlenmeyer

lalu

menambahkan

100

ml

pelarut

lagi

untuk

meyempurnakan ekstraksi.Memindahkan ke Erlenmeyer II setelah


volume menyusut 1/3 nya.
Proses selanjutnya adalah menghomogenkan larutan Jmabal lalu
membaginya

menjadi

untuk

randemen

dan

untuk

mengaplikasikan dengan kulit Perkamen dan Identifikasi. Dalam


praktikum ini hasil identifikasinya adalah Air Jambal yang ditambah
dengan gelatin berubah warna yang awalnya coklat menjadi kuning
kecoklatan.Air Jambal yang ditambah dengan gelatin berubah warna
yang awalnya coklat menjadi merah kecoklatan.Air Jambal yang
ditambah dengan FeCl berubah warna yang awalnya coklat menjadi
hijau kecoklatan.Air jambal yang ditambah dengan NaOH berubah
warna yang awalnya coklat menjadi merah pekat.Air jambal yang
ditambah dengan N2SO4 berubah warna yang awalnya coklat
menjadi kuning kecoklatan.
Hasil dari proses Randemen di hasilkan serbuk sejumlah 1,56 gr
dan hasil pengaplikasian

pada kulit perkamen dihasilkan warna

coklat kekuningan (gold/emas). Tetapi perlu diperhatikan untuk


pengaplikasian harus dilakukan secara bertahap dan menunggu
larutan sedikit dingin agar kulit perkamen tidak mengkerut.

VII.

Kesimpulan

12

Dari praktikum ekstraksi Tannin sampel Kulit Jambal ini dapat


disimpulkan bahwa :
1. Pengaturan
Suhu

sangat

diperlukan

agar

pada

saat

pengaplikasian pada Kulit Perkamen Kulit tidak mengkerut


karena

suhu

terlalu

panas

dan

mendapatkan hasil yang sempurna.


2. Tannin tidak dapat mengkristal

harus
karena

bertahap
memiliki

agar
bentuk

campuran polifenol.
3. Untuk mengelurkan Tannin dibutuhkan pH 3 4.
4. Kadar Tannin yang diperoleh dari praktikum kulit jambal ini
adalah 1,56 gr.

DAFTAR PUSTAKA
1. Harbone, J.B, dkk. 1994. Metode Fitokimia : penuntun cara
Modern Menganalisis Tumbuhan. Bandung : Penerbit ITB.
2. Lusya, Santa. 2012.
http://santalusya.blogspot.com/2012/05/tanin.html. Diakses pada
tanggal 1 april 2016.
13

3. Prawesty , Niken. 2011.

http://nikenprawesty.blogspot.com/2011/12/vbehaviorurdefaultvmlo_28.html. Diakses pada 1 april 2016.

14

Anda mungkin juga menyukai