Anda di halaman 1dari 3

A.

Tujuan Instruksional Umum


Mempelajari dan memahami cara penentuan uji kematangan kompon (suhu, waktu,
dan tekanan) yang digunakan pada saat pencetakan produk (press moulding) karet.

B. Tujuan Instruksional Khusus


Setelah melaksanakan praktik, mahasiswa diharapkan mampu memahami dengan baik
secara mandiri berbagai hal yang berhubungan dengan :
1. Cara mengoperasikan alat uji Rheometer.
2. Cara menentukan tekanan, suhu, dan waktu pada uji kematangan kompon.
3. Cara membaca grafik hasil pengujian kematangan kompon.
4. Menyimpulkan hasil pengujian kematangan kompon.

C. Landasan Teori
Reometer adalah alat untuk menguji sifat polimer pada material karet sebelum,
dan selama karet tersebut dipakai. Rheometer juga merupakan alat pengembangan
dari viscometer.
Rheometer berasal dari bahasa Yunani, yang artinya alat untuk mengukur
aliran. Pada abad ke – 19 reometer biasanya digunakan untuk mengukur aliran listrik,
sampai kata itu digantikan oleh galvanometer dan ammeter. Alat ini juga digunakan
untuk pengukuran aliran cairan, dalam praktek medis (aliran darah) dan di bidang
teknik sipil (aliran air).
Pada industri karet, Rheometer sudah menjadi alat yang wajib dimiliki untuk
mengontrol kualitas produk karet, misalnya ban, sepatu, dan berbagai produk karet
lainnya, tentu saja dengan berbagai pengujian yang dapat dilakukan dengan
Rheometer, melakukan Quality Control menjadi lebih mudah karena data dari
Rheometer dapat menjadi data untuk mempertimbangkan material yang paling bagus
untuk dipakai pada produk yang akan digunakan.
D. Prosedur Kerja
1. Menimbang contoh kompon seberat 9-10 gram. Bentuk potongan uji tidak begitu
penting, tetapi disarankan agar ukurannya sesuai dengan diameter rotor.
2. Menghidupkan motor stator dibuka.
3. “Servo dan time” dinyalakan yaitu pada posisi “on” dan ditunggu sampai pen
terletak pada torak 0.
4. “On/Off/Auto” pada posisi “Auto”.
5. Pen pada posisi “Down”.
6. Meletakkan potongan uji di atas rotor.
7. Selanjutnya stator ditutup dan pencatatan berjalan secara otomatis.

E. Selesai Pengujian
1. Pen dipindahkan pada posisi “UP”.
2. “Servo dan time” pada posisi “OFF” dan mematikan motor.
3. Mengundurkan pengunci rotor.
4. Membuka stator atas.
5. Membuka rotor berikut dan contoh karet dikeluarkan.
6. Membersihkan rotor dan statornya sebelum pemakaiannya selanjutnya.

F. Hasil Pengujian
Hasil pengujian yang diperoleh berupa kurva pada kertas grafik, yang kemudian dicari
dan dievaluasi berturut turut :
1. Torak minimum (T. min) yang dinyatakan dalam lb.in.
2. Torak maksimum (T. maks) yang dinyatakan didalam lb.in.
3. Torak optimum (T. 90) yang dinyatakan dalam lb.in.
4. T. 90 = 9/10 (Tmaks – Tmin) + T. min.
5. Waktu pemasakan optimum (t. 90) dalam menit.
6. Waktu “scorch” (t. 2) yaitu waktu pada kenaikan torak sebesar 2 lb.in dari torak
minimum, dinyatakan dalam menit. Kecepatan pemasakan (cure rate) : (t. 90 – t.
2) menit
G. Perhitungan
T. min = 6,3 lb.in
T. maks = 43,0 lb.in
9
T. 90 = 𝑥 (T. Maks – T. Min) + T. min
10
9
= 𝑥 (43 – 1,479) + 1,749
10
= 4,15 menit
T. 2 = 2,00 menit
Cure rate = T.90 – T.2
= 4,15 – 2,00
= 2,15 menit

H. Pembahasan

I. Kesimpulan dari pembacaan Grafik

J. Referensi
http://www.testingindonesia.com/index.php/article/detail/89/cara-modern-
menguji-karet-dengan-rheometer

Anda mungkin juga menyukai