Anda di halaman 1dari 3

Laporan Praktikum Jalan Raya Titik Nyala dan Titik Bakar Butimen

1.
2.3 Pemeriksaan titik nyala dan titik bakar
Beberapa tahap dan proses dalam pengujian titik nyala dan titik bakar
bitumen ini adalah sebagai berikut:

2.3.1 Prosedur Pelaksanaan Percobaan


Pengujian titik lembek bitumen memiliki prosedur percobaan
berdasarkan standar AASHTO T 48-89, ASTM D 92-78 dan SNI-06-2433-1991.

2.3.2 Maksud dan Tujuan


Maksud dari pemeriksaan ini adalah untuk menentukan suhu pada saat
diperoleh nyala pertama permukaan aspal. Tujuan dari pemeriksaan ini adalah
untuk menentukan titik nyala aspal.

2.3.3 Bahan dan Peralatan


Bahan dan peralatan yang diperlukan pada pengujian titik nyala dan titik
bakar bitumen adalah sebaagai berikut:
a. Bahan
Bahan yang digunakan pada pemeriksaan titik nyala dan titik bakar adalah
aspal keras.
b. Peralatan .
1. Termometer
2. Cleveland open cup (cawan kuningan) .
3. Pelat Pemanas yang terdiri dari logam, untuk melekatkan cawan
Cleveland dan bagian atas melapisi seluruh asbes setebal 0.6 cm (1/4”).
4. Sumber pemanasan, pembakaran gas atau tungku listrik, atau
pembakaran alkohol yang tidak menimbulkan asap atau nyala di sekitar
bagian atau cawan.
5. Nyala penguji, yang dapat diatur dan memberikan nyala dengan Ø3.2
sampai 4.8 mm dengan panjang tabung 7.5 cm.
6. Stopwatch.
7. Penahan angin; alat yang menahan angin apabila sebagai pemanasan.

Putri Rahmadilla Prihatini – M1C119023 1


Laporan Praktikum Jalan Raya Titik Nyala dan Titik Bakar Butimen
2.3.4 Penyiapan Benda Uji
Berikut ini adalah urutan penyiapan benda uji pada pengujian titik nyala
dan titik bakar bitumen yaitu sebagai berikut.

a. Semua bagian dalam cetakan daktilitas dan bagian atas pelat dasar dilapisi
dengan campuran glycerin.

b. Memanaskan contoh aspal kira-kira 100 gram sehingga menjadi cair dan
dapat dituang. Untuk menghindarkan pemanasan setempat, dilakukan dengan
hati-hati. Pemanasan dilakukan sampai suhu antara 80°C sampai 100°C di
atas titik lembek, kemudian menuangkan contoh ke dalam cetakan dari ujung
ke ujung hingga penuh.

c. Pada waktu cetakan diisi, contoh dituang dengan hati-hati dari ujung ke ujung
hingga penuh berlebihan.

d. Mendinginkan cetakan pada suhu ruang selama 30 sampai 40 menit, lalu


memindahkan seluruhnya ke dalam bak perendam yang telah disiapkan pada
suhu pemeriksaan selama 30 menit, dan diratakan.

2.3.5 Prosedur Pengujian


Berikut ini adalah urutan prosedur pengujian pada pengujian titik nyala
dan titik bakar bitumen.
a. Mendiamkan benda uji pada suhu 25°C dalam bak perendam selama 85
sampai 95 menit, kemudian benda uji tersebut dilepaskan dari plat dasar dan
sisi-sisi cetakan.
b. Memasang benda uji pada mesin uji, kemudian menarik benda uji secara
teratur dengan kecepatan 5 cm/menit sampai benda uji putus. Perbedaan
kecepatan ± 5% masih diijinkan.
c. Membaca jarak antara pemegang cetakan pada saat benda uji putus (dalam
cm). Selama percobaan berlangsung benda uji harus terendam
sekurangkurangnya 2,5 cm dari air dan suhu harus dipertahankan tetap (25 ±
9.5)°C.

Putri Rahmadilla Prihatini – M1C119023 2


Laporan Praktikum Jalan Raya Titik Nyala dan Titik Bakar Butimen
3.

4.

Putri Rahmadilla Prihatini – M1C119023 3

Anda mungkin juga menyukai