Anda di halaman 1dari 12
Buletin Goologi Tata Lingkungan (Bulletin of Environmental Geology) ‘Vol. 20 No. | April 2010: 25-36 KARAKTERISTIK MATA AIR PADA LINGKUNGAN PEMBENTUKAN BATUAN METAMORF DI PEGUNUNGAN LINGGA, PULAU LINGGA, KEPULAUAN RIAU Iaham Effendi Pusat Lingkungan Geologi - Badan Geologi Mn, Diponegoro No, $7 Bandung 40122 SARI Pulau Lingga merupakan salah satu pulau kecil di Indonesia yang berada dalam wilayah Kepulauan Riau. Pulau kecil mempunyai karakteristke yang berbeda dengan pulau induk (iain tslamd) Berdasarkan morfologi dan genesis, Pulau Lingga termasuk ke dalam Kategori Pulau Petabab, yaita pulau yang memperlihatkan morfologi perbukitan dan tersusun oleh litologi berupa batwan malihan, bau intrusi dan batwan sedimen yang berumur eukup tua dengan kondisitektonik yang culkup stabil Schagai pulau kecil, Pulau Lingga mempunyai keterbatasan termasuk dalam ketersedisan sumber daya air. Berdasarkan kajian yang telah dilakukan, mata air merupakan salah satu sumber air bersih ‘yang penting dan menjadi sumber air bersih yang banyak dimanfaatkan. Berdasarkan klasifikast eologi, mata air di sekitar Pegunungan Lingga merupakan mata air rekahan (Fawll/Fracture Springs) yang terdapat {dacrah yang telah mengalami struktur geologi yang menyebabkan terjadinya kekar,lipatan dan jue pelapukan. Pengukuran beberapa parameter di lapangan dan hasil analisis kimia air menunjukan haha Kelompok mata air ini berkaitan erat dengan air hujan ala proses pengimbuhan air tana Yang terjadi dalam proses yang relatif cepat. Hasil analisis diagram linear piper dan diagram stiff ‘menunjukkan bahwa mata air di Pegunungan Lingga termasuk tipe pottastum-sodium Chloride Kata kunet: air tanah, mata ar, batuan metamorf, rekahan ABSTRACT Lingga Island is one of the small islands in Indonesia that are in the area of Riau Islands Region, A Small Island has different characteristics from tke main island. Based on its morphology and ‘accurrence. Lingga Island belongs 10 the category of Petabah Island, the island thar shows hill ‘morphology and the lithology is composed of metamorphic rocks, intrusion voleante rock and old sedimentary rocks and in fairly stable tectonic conditions. As @ small island, Lingga Island has ‘several limitations including the availability of water resources. Based on studies that have been “Carried our, a spring Is one important source of clean water that hax been used extensively, Based ‘on the geological classification, springs around Lingga Mountain belong ta the Faultracture/ Joint Springs thar are located on metamorphic rock Jorming environment. These springs occur in ‘areas that have experienced geological structure that results infracture/join, fault and weathering process. The measurements of some parameters in the field and the results of chemical analyses ‘Showed that these springs were closely related to the rain or groundwater recharge processes occu in relatively quick procesess. 4 analysis of trilinear piper and stiff diagram shows that springs of Lingga Mountain ave in pottasium-sodium Chloride type Keywords: groundwater, spring, metamorphic rocks, fracture as ‘Karaktevstik Mata Air pada Lingkwngan Pembentukan Batuan metamort «i Pegunungan Lingga, Pulau Lingga, Kepulauan Riau (ham Effendi) DAMULUAN Palau Lingge merupakan salah satu pula utama yang termasuk ke dalam wilayah Kepulauan Lingga (Gambar 1). Secara administraif, daerah ini termasulckedalam Kabupaten Lingga, Provinst epulauan Riau, dengan ibukota kabupaten berada «di pula ‘mcmpunyai as 861.5 kn’ schingea termastk Ke Jam Kategori pulau kecil. Definisi pulmu keel didasarkan pada dua kriteria utama, yt luasan puulaw dan jumish penduduk yang menghuniny’ DDefinisi pulau-pulau keeil yang dianut secara na- sional, sesuai dengan Keputusan Menteri Kelautan ddan Perikanwn No. 41/2000 Jo Kep. Menteri Ke- Tautan dan Perikanan No. 67/2002, adalah pula yang berukuran Kurang atau sama dengan 10.000 Jem, dengan jumlah penduduk kurang atau sama dengan 200,000 jie. Di samping kriteria ulama tersebut, beberapa ‘earaktristik pulau-pulaw kecil yang secara ckolo~ ss texpisah dai pulau indoknya (mainland island), memiiki bas fisik yang jelas dan terpencil dari habitat pulau induk, schingga bersifat insular; memputyai scjumish besar jenis endemik dan eanekaragaman yang tipikal dan bemilai tings: tidak mampu mempengarubi hidroklimat seeara regional dan memiliki daorah tangkapan air (cach ‘mont area) relait kel, sehinage sebagian bosar Siran aie permukasn Tangsung masuk ke laut ‘Secara umm, keterbatasan akan suber air beersih merupakan salah sats permasalahan vans biasing terdapat pada pula keel, lermasuk Pula Lingga. Mata sir menjau salah sata pilin suber air bersih yang telah banyak disnfaatkan oleh sebagian penduduk Pulau Lingga, Mata aie ii Sebagian Besar terscbar di sepanjang Pegunungan Lingga, yang tersusun oleh batuan metamor? berderajat rendah. ‘Tujuan kajian ini adalah untuk memaparkan ‘karakteristik mata air yang tersebar di sckitar ‘egunungan Lingga, sebagai salah satu sumber utama kebutuban ai bersih bagi penduduk Pulau Linges. METODOLOGI Dalam penyusunan makalah ini, metode yang Jipakai adalah dengan melakukan pengumpulan len Gcologt Ta Linghn ddan pengolatuan data sekunder, yang berupa data ‘morfalogi, geologi, dan data penunjang Isinnya, Slain it juga dilakukan pengamatan ean pemg- ran langsuing di lapangan, Pad Beberapa Toast pengamatandilakukan pengambilan percontol ai tuntuk Kemudian dilakukan oj laboratoriam Pengamatan dao pengukuran dt lapangan dic lakukan pada heberapa lokast maa air dseral pen= zamatan Tainnya. melt kendist mortologt day colo (litologt stukttr goologi dl). Pads loki ‘mata air juga dilakukan pengokuran-pengukurn langsing melts pengukuran debit mata at. pl, dlaya hantar lstik (DHL) dan tempera, jupa p tamer isk sclipat sama, bad rs ie tals laboratoran diambi emp percontoh air ‘da empat lokasi mata ai yang bere STUDI PUSTAKA lasiikasi Dan Keterdapatan Mata Sir Di heberapa dacrah, mata air merupakan sume ber penting untuk memenuli kebuautan akan aie bersih. Malaga dapat memherikan air dengan ‘ual sangat atk. baka pada beberapa hasis ‘anpa membutuhkan perlakuan-perlakukan Klaus ‘untuk memenuli standar sir imam, Mata air dapat dikategorikan dalam beberapa leiteria yang berbeda, Menunut Kreye drt (1996), Llasitikast mata air biasanya didasarkan pads Karabteristik fit dan kejadiannya, Parameter lernebut yi + Goologt + Magnitudo, varias, da jenis iran (per esenee of fowl) + Kal + Temperatur pada mat si erdasarkan klsiikas! pooloi.ipe-tipe mata air tethagi seperti pada Fabel 1 dengan istras seperti pada Gamibar 2 1s dan minetalisas ae pada “Tae 1 Tipe mata air Derdasarks Tipe Mata air Geotog! Mata air depres "Mat ar Koma Sedimen tak terhonsolidast ediock Mata air rkalan Mata air kare ‘atuan kathonat Sedimen tak trkonsolidast Bulletin of Environmental Geology} Vol. 20 No. TAD Selain itu, aliran ai tanah pada mata a dipen _sarubi oleh tiga Faktor yang saling bethubomngan, + Geologi (tine, distibusi dan karakter per tncabilitas pads satan geolog + Vopogratichentuk Tahar dan relict) + Klimatologi(jumlah dan lamanya presi tas) Faktortaktor tensbus! meipengaruhi jomtah air-yang ada pada aliran permuksan daw alican ‘meresap ke dalam tanah yang kenudian imengisi air Tata air ala mata air sangat berhubungan m alirannya. Sceara unum, reliel topograi lokal akan mempengarub sistem aliran dlangkal, sedangkan reli! regional akan berpe- figaruh pada dacrah yang Hebi dalam (sistem aliran regional), Keberagaman satuan geologi akan samgat mempengarahi alran air tanabays (Gamiar 3) atin bekur dan bat ‘unum, mempunyai porvsias primer yang sant cil (sk ada). At Tamale pada Baan in ria arena keberadaan kekar pata dan pelapukan. Seears unum kekat-kekar pada batuan metamor? ddan bata plato dapat tering pores huatuan 25 Davis, 169 dalam Fetter, 1994). Sementara pelapukan, dalam hubanganava dengan Adckomposisi iia dan dsintepras fsa lei mempiinva peran dalam memperesar porositas hatuan. yang akan meningatkan porositas 30 60 (Stewart, 1968 dalam Peter, 1994), Komposist Air Tanah Pada atuan Metamort Kandungam kimi ai akan sangat ber pada lingkungan pembentukan tempat ait tersebit Thera (Hem, 19NS), Secara mth trap be ‘heap aktor penychab terjainy pevubuhan iat Aion dan fst a a ‘Tenis litologtakwier, tempat terdapat ter mlasinga taal hi suatu daerah, yaitu Lasinkasigeolosi (Tolman datas Kreye) | Prime (ant bute) Sehunder (rekahan) Sehunder (solution channel) Mata ai lava Batwan vlan Sekunuder (ow tubes, teres ado Depression Springs Mata air depres Contact Sarings Bt ‘Mata air kontak bt FauluFraciuetioin Seg, Mata aie kt ot "Mata ai Wes a M4 Gamibae 2. Tipe-tipe mata ai (Davis dan Deweist, 1966 dalam Kreye dr, 1996), 2 Buletin Geologi Tata Lingkungan (Bulletin of Environmental Geology) 10 No. | April 2010: 25:36 Mata air ate iran region Gambar 3. Pengaruh topografi pada pola alran air tanah (Kreye de, 1996), ‘+ Kondisi batuan dan fingkungan lain tempat terjadinya pergerakan aie tanah ‘+ Jarak dari daerah resapan, tempat pemben- tukan air tanah mulai berlangsting [Berbagai literatur telah banyak menggam- barkan komposis air tanah yang bervarias pada tiap-tiap batuan yang berbeda. Dalam Tabel 2 dligambarkan komposisi ait tanah seeara uum pada beberpajenisbataan, dan pads Tabel 3 dapat ‘lilihat dengan lebih jelas tentang komposisiunsur fon pada beberapa pereontoh a tanah, Berdasarkan penelitian di beberapa daerah dengan mata air yang terbentuk pada lingkungan pPembentukan di beberapa jenis batuan metamort, Hem (1985) membuat grafik komposisi mineral sir, seperti terlihat pada Gambse 4, yang menun= Jjukkan bala batuan metamorfberderajatrendah (mica schist) mempunyai nilai fon yang. Tebih rendah daripada batuan metamor"berderaat lebih tines KONDISI UMUM MORFOLOGI DAN GEOLOGI REGIONAL Morfologi Berdasarkan analisis morfologi, Pulau Lingea terbagi menjadi tiga satuan morfologi, yaitu Tabel 2. Komposisi air tanah pada beberapa litologi (Mazer, 1997) Rock Groundwater composition ‘Sandstone {in saigy(200.500 mah HOO, mah anon Limestone] Lew satnty (600-000 ma) HO; mater anvon, Ga) Gorman eston, goed ta Daterae {ow sainty (209,8—mayp, HOO; mar ann, Granite Yer iow gaint (300 mal; HEOs malar anion, Ca 38a at maton cations, vary goad tat, Basa ‘Lew gannty (400 maid; HCO, mar anion, Ne, C5", aa eauaty rant ood te ‘Senet Lew satniy 00 main; neg, nd har major eatons; good ta Megium sulnty (200 moi), HCOgmapr anon, Nevang Sam msjor estore; poor ast totale Clayand shale ‘Often containing rock sali and aypeum. High sain ‘Gpsum Tigh ealiaty 2000-4000 mi), 50, dominant tion, Gaedommant cation tllosea by Me™ » ‘Karaktrisik Mata Air pada Lingkungan Pembentukan Batuan metamorf “di Pegunungan Lingea, Pulaw Lingga, Kepulauan Riau (Idham Ettendi) “Tabel 3. Komposisi ion tama pada beberapa percontoh air (Lee and Fetter dalam Fei Zhang, 1999) sett | cman | SS eee. | | Aaa | sane | Mie Sgt | armen | SEES | ah | SE | me ce a a fi a Sees een ‘Gambar 4, Komposis 1, Satuan Perbukitan Bergelombang Terjal Satuan ini mempunyai nilai kemiringan Tereng 10 - 502% , dengan elevasi 100 m_— 1163 m. Pegunungan Lingga meru- ‘akan penyusun utama satuan ini, dengan ‘beberapa puneak pegunungan diantaranya Gunung Lingga (1153 m) dan Gunung Sepacan (1020 m) tanah pada beberapa jenis batuan metamort (Hem, 1985). Satuan Perbukitan Bergelombang Landa) Satuan ini berada pada elevasi SO m~367 sm, dengan beberapa rangkaian dataran tinggi. Satuan ini mempunyai nilai Kemi clevasi 0 — 100m dengan kemiringan lereng 0-5 % ‘Buletin Geotogi Tata Linghungan (Bulletin of Environmental Geology) Vol 20 No. 1 April 2010: 25-36 Geotogi Regional Berdasarkan Peta Geologi Lembar Dabo (Sutisna drr, 1994), Pulau Lingga terbagi menjadi fmapan Kuarter/permukaan dan batwan berumor ‘Tersicr Akhir sampai dengan Pratersier yang me- \iputi batuan sedimen dan batuan malshan, > Endapan perrmukaan Endapan permuksan int merupakan enda- pan yang berumur Kuarter, yang meliput aluvium dan endapan rawa + Batuan Sedimen -Meerupakan kelompok batuan sedimen yang terbentuk pada periode Tersier Akhir— Prat ersier dan dapat dibagi menjadi beberapa formasi batuan, yaitu Formasi Semarung, Formasi Pancur dan Formast Tengkis. Um- tumnya formasi batuan sedimen ini trdith tas batupasir,serpih, dan batulempung, dengan komposisi yang bervarias + Batuan Malan ‘Terdapat pada Formasi Tanjung Datuk. Formasi ini merupakan formasi tertua di Pulau Lingea, vai terbentuk pada zaman Pratersier (Mesozoikum). Formasi ini di- ddominasi oleh batwan metamort berderajat rendah, batuan metamorf has malian dar batuan sedimen, yaitu batwpasir malihan, ‘batulempung malihan, dan batulanau mali- than, Kekar-kekar terbentuk sangatintensit pada formast ini. Formast ini dijumpai di Pegunungan Lingga yang berada di bagian solatan Pulau Lingga. Straktur Geologi “Terdapat beberapa pendapat yang menerang- kan Kondisitektonik dacrah Dabo dan sckitarnya. ‘Menurut Tyia, 1964 (dalam Sutisna dre. 1994), ppola-pola unsur dan bentuk struktur di daerah [Lembar Dabo menunjukkan pola lipatan regional Derarah barat laut tengeara, sedangkan arah sesar ‘eeser menunjukkan relat tim laut ~ barat daya ddan barat laut-tenggara, Berdasarkan peta geologi Tembar Kota Dabo, struktur yang dapat dialamai di ddacrah ini adalah lipatan, sesar, dan kekar. Sesar yang dijumpai pada dacrah ini adalah sesar naik, Sesar geser, dan juga sesar normal HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN Karakteristik Patan Lingga Berdasarkan data morfologi dan geologi dalam. pembahasan di atas dan mempertimbangkan fak- tor morfologi dan genesis pulau (Hehamusa, 1987 dalam Delinom, 2007), Pulau Lingga termasuk ‘xasiikasi pulau berbukit,yaitu pulau yang mem perlihatkan morfologi dengan kemiringan lereng Yang umumnya lebih besar dari 10" dan dengan Gambar 5. Peta Geotogi Pu Lingga (Sationa de, 1994), 2 ‘Karaktersik Mata Air pada Lingkungan Pembentukan Batuan metamort | NA, wt 1s 0s nn os: 10 | co melt 00 ow 00. 00 if uco, me 10.7 35 35 95 2 co, mg/l 45 OL 63 fcr mgt 2500 10,7 73. 86 14 [805 mei 250.0 0 0} 00 15 | _ No. mg 3.00 00 | 0.00 [0.00 16 | NO, wit 50.0 16. 16 Te 17 [si [met 168 27 ot 10 Hasil plosring pada jajaran genjang piper, air pada mata air— mata ar ini mempunyai kandun- ‘gan asam Kuat yang melebihi kandungan asa Temahnya, dan tpe air ini mempunyai kandungan ‘nonkarbonat alkali (kegaraman primer lebih dari ‘50%, dengan sifat kimia air tanah pada tipe ini

Anda mungkin juga menyukai