Anda di halaman 1dari 2

Tetanus

Definisi
Penyakit yang disebabkan oleh bakteri, bakteri ini dapat hidup bertahun-tahun di tanah dan
kotoran binatang. Jika bakteri tetanus masuk ke dalam tubuh manusia, bisa terjadi infeksi
baik pada luka yang dalam maupun luka yang dangkal.
Tanda dan gejala
Demam tinggi, kejang, dan juga penurunan kesadaran.
Kekakuan pada otot wajah, oto leher, otot dada, perut, dan punggung, otot tangan dan
tungkai.
Keringat berlebihan
Tekanan darah tinggi
Detak jantung cepat
Susah BAB dan BAK
Gejala-gejala biasanya muncul dalam waktu 5-10 hari setelah terinfeksi, tetapi bisa juga
timbul dalam waktu 2 hari atau 50 hari setelah terinfeksi. Gejala yang paling sering
ditemukan adalah kekakuan rahang. Gejala lainnya berupa gelisah, gangguan menelan, sakit
kepala, demam, nyeri tenggorokan, menggigil, kejang otot dan kaku kuduk, lengan serta
tungkai.
Penderita bisa mengalami kesulitan dalam membuka rahangnya (trismus). Kejang pada otototot wajah menyebabkan ekspresi penderita seperti menyeringai dengan kedua alis yang
terangkat. Kekakuan atau kejang otot-otot perut, leher dan punggung bisa menyebabkan
kepala dan tumit penderita tertarik ke belakang sedangkan badannya melengkung ke depan.
Kejang pada otot sfingter perut bagian bawah bisa menyebabkan sembelit dan tertahannya air
kemih.
Gangguan-gangguan yang ringan, seperti suara berisik, aliran angin atau goncangan, bisa
memicu kekejangan otot yang disertai nyeri dan keringat yang berlebihan. Selama kejang
seluruh tubuh terjadi, penderita tidak dapat berbicara karena otot dadanya kaku atau terjadi
kejang tenggorokan. Hal tersebut juga menyebabkan gangguan pernafasan sehingga terjadi
kekurangan oksigen.
Biasanya tidak terjadi demam. Laju pernafasan dan denyut jantung serta refleks-refleks
biasanya meningkat. Tetanus juga bisa terbatas pada sekelompok otot di sekitar luka. Kejang
di sekitar luka ini bisa menetap selama beberapa minggu.

Penanganan
1. Perawatan luka dengan benar misalnya denganmembersihkan lukan, irigasi luka,
membuang/mengeluarkan benda-benda asing yang ada di dalam luka
2. Diet cukup kalori dan juga protein
3. Menghindari rangsangan yang berasal dari luar misalnya suara, cahaya
4. Pemberian oksigen
Pencegahan
1. Imunisasi
Mencegah tetanus melalui vaksinasi adalah jauh lebih baik daripada mengobatinya.
Pada anak-anak, vaksin tetanus diberikan sebagai bagian dari vaksin DPT (difteri,
pertusis, tetanus). Dewasa sebaiknya menerima booster.
Pada seseorang yang memiliki luka, jika:

Telah menerima booster tetanus dalam waktu 5 tahun terakhir, tidak perlu
menjalani vaksinasi lebih lanjut
Belum pernah menerima booster dalam waktu 5 tahun terakhir, segera diberikan
vaksinasi
Belum pernah menjalani vaksinasi atau vaksinasinya tidak lengkap, diberikan
suntikan immunoglobulin tetanus dan suntikan pertama dari vaksinasi 3 bulanan.

2. Membersihkan luka dengan benar dengan kotorannya


Setiap luka (terutama luka tusukan yang dalam) harus dibersihkan secara seksama
karena

kotoran

dan

jaringan

mati

akan

mempermudah

bakteri Clostridium tetani.


Faktor resiko
1. Kurangnya imunisasi/imunisasi tetanus yang tdiak memadai
2. Cedera/luka
3. Adanya infeksi bakteri lainnya
4. Jaringan yang terkena luka
5. Benda asing seperti paku
6. Pembengkakan di sekitar luka
Penyakit tetanus dapat disebabkan oleh luka berikut:
1. Luka tusukan (pecahan kaca, aksesoris tubuh, tato, alat suntik)
2. Luka tembak
3. Patah tulang
4. Luka akibat kecelakaan
5. Luka bakar
6. Luka bedah
7. Penggunaan narkoba suntikan
8. Infeksi telinga
9. Gigitan hewan
10. Ulkus kaki terinfeksi

pertumbuhan

Anda mungkin juga menyukai